Ini Peluang dan Tantangan Industri Musik Tanah Air Tahun Depan
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Resso, baru-baru ini menyelenggarakan ‘Breakfast with Resso (BwR)’ seri ke-4 tahun 2021. Diskusi yang mengangkat topik “Industri Musik Indonesia 2022: Ayo Hadapi Tantangan dan Raih Peluang-peluang di Era Hibrida”.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta para pemangku kepentingan industri musik, para peserta sepakat bahwa masih berlangsungnya pandemi, semua dituntut belajar banyak cara baru dalam melanjutkan bisnis serta jeli mengatur strategi.
Baca Juga : Musisi Senior dan Muda Bergabung Menolak Usulan Revisi UU Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014
Selama 2 tahun masa pandemi, terdapat beberapa indikator positif di dunia musik, antara lain meningkatnya jumlah pemakai aplikasi streaming musik, semakin banyak musisi yang menyadari pentingnya platform musik digital dan distribusi.
Tak hanya itu, produktivitas para musisi pun justru meningkat, karena adanya keterbatasan melakukan konser musik luring. Peserta diskusi sepakat bahwa semua harus bekerja sama dan berkolaborasi dalam menghadapi era hibrida di 2022.
Baca Juga : Merekam Kebebasan Berpendapat, Tashoora Rilis Single Ke-3 berjudul “Safi”
Mohammad Amin, Direktur Musik, Film dan Animasi, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; mengatakan, ata dari Anugrah Musik Indonesia (AMI) yang berlangsung bulan lalu, dimana AMI Awards 2021 menerima 4.645 karya dibandingkan dengan 2.971 karya di 2020, dan 1.973 karya pada 2019.
Ia pun menyebut bahwa pada bulan Juni 2020, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki nilai pasar untuk streaming di dunia, yakni menduduki posisi ke-18. Hal ini menunjukkan bahwa, terlepas dari dampak negatif pada industri musik, pandemi tidak menyetop proses kreatif dalam berkarya, mendistribusikan maupun mengkonsumsi musik.