Categories: Issue

Bagaimana Masa Depan Industri Pertunjukan Musik di New Normal?

wartamusik.com – Jakarta. Menurut World Economic Forum, industri musik global memiliki dua jalur keuntungan utama. Pertama melalui pertunjukan live atau offline yang menghasilkan 50% dari total keuntungan dan berasal dari jumlah penjualan tiket. 

Sementara kedua dari rekaman, yang termasuk pendapatan dari streaming, digital download, penjualan album fisik, dan pendapatan sinkronisasi (lisensi musik untuk games, TV, dan iklan).

Baca Juga : Portamento Platform Digital Untuk Memasarkan Karya Musik

Dalam sesi webinar bertajuk “Inovasi Dunia Pertunjukan Musik di New Normal” pada hari Kamis (09/08/2020) kemarin, Koalisi Seni Indonesia pun mengatakan, di bulan Maret 2020, terdapat sekitar 40 konser, tur, serta festival musik yang dibatalkan atau ditunda. 

Kiki Ucup, Program Director Synchronize Festival mengatakan, pandemi ini tidak akan mengubah wajah industri pertunjukan musik sepenuhnya, tapi justru membuat para pelakunya banyak mencoba berbagai hal baru dengan dunia digital.

Industri Musik Harus Beradaptasi

Armand Maulana, digital platform menjadi sarana baru yang banyak digunakan musisi untuk terhubung dengan para penikmat musiknya.

Hal ini diamini oleh Armand Maulana Vokalis band GIGI. Armand menyatakan, teman-teman musisi lainnya harus beradaptasi agar industri musik ini tetap bisa berjalan, tapi dengan tetap mentaati protokol yang harus dijalankan. 

Baca Juga : Industri Pertunjukan Musik Australia Butuh $345 Miliar Untuk Recovery

Armand pun merujuk pada konser virtual dan kolaborasi dengan platform digital pun akhirnya menjadi opsi dan juga peluang baru. 

“Digital platform menjadi sarana baru yang banyak digunakan musisi untuk terhubung dengan para penikmat musiknya, sekaligus menjadi saluran bagi mereka untuk berkarya,” terang Armand.

Saatnya Berkolaborasi dengan Digital

Bens Leo, digitalisasi dan inovasi menjadi suatu keharusan yang akan dialami oleh industri musik dan juga pertunjukan musik.

Bens Leo, Pengamat Musik menerangkan, bahwa digitalisasi dan inovasi menjadi suatu keharusan yang akan dialami oleh industri musik dan juga pertunjukan musik. 

Pandemi pada sisi lain menghasilkan banyak inovasi baru, seperti konser musik virtual “Konser 7 Ruang”, ada juga lagu “Lathi” dari grup Weird Genius yang diproduksi di tengah pandemi dan mendapatkan banyak views di platform digital. 

Baca Juga : Begini Hasil dari Obrolan Kreatif Seputar Musik di Masa Normal Baru

“Justru di tengah kondisi ini para pemain industri musik semakin tertantang untuk lebih kreatif dan inovatif,” terang Bens Leo.

Di masa pandemi para pemain industri musik ditantang harus semakin kreatif dan inovatif.

Menurut data Digital Report 2020 dari Hootsuite, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat sekitar 17%. Konsumsi internet pun meningkat selama pandemi ini jika melihat dari data beberapa penyedia layanan telekomunikasi. 

Baca Juga : Portamento Platform Digital Untuk Memasarkan Karya Musik

Dari jumlah 175,4 juta pengguna internet di Indonesia, terdapat lebih dari 80% yang melakukan streaming musik, dan 99% yang menonton konten video online.

Merujuk pada data ini, kolaborasi antara industri musik dan platform digital pun terasa semakin lumrah. [*]

Fatkhur rohim

Leave a Comment

Recent Posts

The TITANS Berkolaborasi dengan Lukman & Reza di Playlist Live 2024: Kejutan Spesial untuk Bandung

WARTAMUSIK.com – Bandung. Kejutan spektakuler terjadi di Playlist Live 2024 yang digelar di Bandung, kota… Read More

6 days ago

Prinsa Mandagie Kembali dengan Single dan Film Pendek “Coba Jadi Aku”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah hiatus sejenak untuk fokus pada debut aktingnya, Prinsa Mandagie kembali ke… Read More

6 days ago

Grup Musik Kobam Viral di Media Sosial, Jwara Creative Siapkan Single “Akibat Judol”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Grup musik Kobam kini tengah viral di media sosial berkat video cover… Read More

1 week ago

Denda Luncurkan Jingle Labuan Bajo, Kolaborasi dengan Kemenpar

WARTAMMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi solo dan pencipta Denda merilis  "Jingle Labuan Bajo". Jingle ini merupakan… Read More

1 week ago

Klaten Etno Jazz Sawah 2024: Padukan Harmoni Musik dan Alam

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sebelum menyebar ke kota-kota besar di Amerika pada awal abad 20, jazz… Read More

1 week ago

Daun Jatuh dan Prilly Latuconsina Kolab Merilis Lagu “Tuk Singgah”

WARTAMMUSIK.com – Jakarta. Daun Jatuh, band pop-folk asal Tangerang yang dikenal dengan lagu-lagu penuh makna,… Read More

2 weeks ago