Bertopeng Kelinci, Ini Lima Fakta Menarik Tentang AmPm (Baca: Ampam)
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Berikut lima fakta menarik yang banyak orang belum tahu tentang AmPm. Apa aja?? Yuk kita simak bareng!
1. AmPm adalah proyek kreatif.
Sebuah unit yang terdiri dari 2 seniman yang tampil dengan topeng setiap kali tampil di depan publik. Memilih untuk menutup identitas dan penampilan mereka sebagai artis yang notabene figure publik bukan tanpa alasan. Ada alasan khusus mengapa pencitraan seperti ini mereka pilih.
“Yang kerap terjadi adalah musik dinilai dari penampilan musisi. Entah itu dari wajah tampan dandanan sang artis, atau bahkan ras. Kami tidak ingin seperti itu. Kami ingin menyampaikan musik tanpa harus dinilai karena penampilan atau gaya kami. Penampilan bukan hal yang penting buat kami,” jelas AmPm.
Inspirasi menggunakan topeng ini muncul setelah menonton sebuah pertunjukan di New York yang berjudul Sleep No More.
2. Topeng AmPm tidak selalu topeng kelinci lho.
Jangan tanya mengapa topeng AmPm menampilkan bentuk kelinci karena di awal karir mereka, topeng mereka justru bukan berbentuk kelinci. Hanya sekarang saja, mereka sedang senang menggunakan topeng kelinci. Di kemudian hari, ada kemungkinan bentuk topeng akan berubah lagi, mengambil inspirasi dari binatang lain di kebun binatang.
“Awalnya, kami menggunakan topeng berbentuk beruang kutub. Tapi, setelah kami debut dan berkeliling dunia, topeng yang kami kenakan berubah-ubah. Sampai akhirnya sekarang menggunakan topeng kelinci. Mungkin di masa mendatang, kami akan mengubahnya menjadi topeng lainnya. Inspirasi visual kami biasanya datang dari alam. Entah itu binatang atau tumbuhan. Ini bisa dilihat dari video klip dan juga topeng yang kami pilih.
3. Karir awal AmPm ternyata bukan dari dunia music
Sebagai unit kreatif, musik bukanlah satu-satunya yang dikerjakan oleh kedua anggota AmPm. Pertemuan awal mereka justru di dunia fashion dimana salah satu anggota bekerja di butik fesyen dan yang adalah pelanggannya.
“Kami bertemu di sebuah acara. Pada saat itu, kita belum bekerja sama. Hanya saling mendukung satu sama lain setiap kali ada proyek. Tapi, lama kelamaan, proyek yang kami kerjakan sama. Akhirnya, kami membuat sebuah perusahaan dan menciptakan lagu, Best Part of Us, yang diperuntukan sebagai musik konsep perusahaan. Respon publik terhadap lagu bagus. Akhirnya, kami putuskan untuk debut sebagai artis dan lahirlah AmPm. Padahal,
kita tidak pernah terpikir untuk memulai debut sebagai artis. Tapi dari situlah awal mulanya. Proyek AmPm dimulai pada 2015. Kami mulai memikirkan konsep apa yang akan dikeluarkan, bahkan topeng apa yang akan kami pakai.”
4. Dua konsep penting bagi AmPm dalam bermusik yang perlu diketahui
Selain anonimitas identitas mereka di balik penting, ada hal penting lain yang ingin ditekankan dalam musikalitas AmPm. Kepuasan bisa menemukan talenta baru langsung dirasakan sejak AmPm pertama didirikan dimana single pertama mereka, Best Part of Us yang menggamit Michael Kaneko mendapat respon bagus secara global. Semenjak itu, AmPm pun terus bereksplorasi mencari talenta baru untuk diajak berkolaborasi.
“Berada dalam posisi untuk memperkenalkan vokalis dan produser, kami benar-benar ingin memperkenalkan mereka. Selain ingin melakukan sesuatu bersama mereka, kami pikir akan lebih baik jika artis dengan format seperti kami memperkenalkan para talenta baru itu,” terang AmPm melalui blog mereka di medium (https://ampm-tokyo.medium.com/ampm- starting-midium-self-introduction-and-reasons-for-starting-a77bba698dd)
5. Alasan kenapa Indonesia memiliki kesan mendalam bagi AmPm
Dalam perjalanan karir AmPm, Indonesia meninggalkan kesan mendalam. AmPm memulai debutnya di bulan Maret 2017. Namun, setelah 2 bulan kemudian, mereka diundang untuk tampil di panggung Spotify Stage di Jakarta. Sebagai artis pendatang baru, AmPm mengaku tidak mempunyai ekspektasi apa pun.
“Kami berpikir tidak akan banyak yang tahu tentang lagu kami. Namun, saat tampil, penonton tidak hanya tahu tetapi mereka menyanyi bersama dengan antusias. Kami cukup terkejut akan respon tersebut. Benar-benar di luar dugaan. Penonton sangat welcoming dan energi penonton yang tinggi itu bisa kami rasakan di panggung.”
Kedekatan AmPm dengan penggemarnya di Indonesia juga sempat mengejutkan. Sebagai artis yang menggunakan topeng, beberapa penggemarnya sempat mengenali dan menyapa mereka di bandara saat akan Kembali ke Jepang.
“Kenang-kenangan lainnya adalah saat kami akan pulang ke Jepang, kami tidak menggunakan topeng di bandara. Tapi, ada beberapa orang yang bisa mengenali kami sebagai AmPm. Cukup mengejutkan! Kami tidak tahu bagaimana mereka bisa mengetahui itu kami.”
Melalui panggung Spotify Stage 2017 pula, AmPm berkenalan dengan Dipha Barus dimana hubungan mereka berlanjut melalui media sosial dan akhirnya membuahkan satu kolaborasi manis di tahun 2021 ini. Dipha Barus me-remix lagu AmPm, “On The Black and White” (feat. Doul).
“Ada banyak produser di industri musik dance. Esensi bermusik Dipha, menurut kami, cenderung ke arah musik Eropa tetapi dari segi melodi, sangat khas Indonesia. Itu sebabnya kami menyukai Dipha Barus. Ia adalah salah artis yang kami hormati dan ini pertama kali lagu kami di-remix musisi lain. Adalah wajar jika kami akhirnya menawarkan padanya untuk me-remix On The Black and White. Kami tidak memberikan arahan apapun dan membiarkan dia melakukan apa saja yang ia ingin lakukan. Hasilnya benar-benar di luar dugaan karena lagu garapannya yang tidak tipikal karya produser Jepang. Hasilnya sangat unik. Kami berharap bisa berkolaborasi lagi, mengerjakan lagu orisinal di masa mendatang.” (*)