Akram menceritakan, pesan di lagu ini sebenarnya adalah bahwa kita manusia adalah makhluk sosial yang butuh orang lain. Sebisa mungkin jangan merasa menjadi orang yang paling penting di dunia ini.
Baca Juga : Merayakan Hubungan Personal, Sal Pribadi Merilis Single Terbaru Berjudul “Serta Mulia”
“Kenapa judulnya Kura-Kura, itu merupakan analogi bahwa jika suatu hari nanti tidak ada orang yang membantu, karena kesombongan di masa lalu, Jadinya kan malu sendiri. Seperti sedang di uji menjadi kura-kura yang bersembunyi dibalik tempurung,” katanya.
Lirik demi lirik di dalam lagu ini menggambarkan sebuah proses pendewasaan diri dari seseorang. Karya Akram memang selalu mengangkat tema keseharian dan keresahan manusia dengan memberikan kekuatan pada penulisan lirik.
Baca Juga : Album “beforelight”, Kontemplasi Rock dan Electronic dari Mothern
“Untuk aransemen musiknya masih di genre Pop cuma saya memasukkan unsur-unsur musik dari luar, sedikit banyak dipengaruhi oleh musisi Jepang favorit saya diantaranya Radwimps, Yonezu Kenshi, Super Sale, The Charm Park dan lain-lain,” jelas Akram.
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Para gitaris Indonesia musti tahu dan gembira, setelah lama ditunggu, Maton Guitars,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta, Ticya, kembali mencuri perhatian lewat single… Read More
WARTAMUSIK.com – Malang. Dunia musik alternatif tanah air kembali kedatangan pendatang baru yang patut diperhitungkan.… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa semakin berwarna. Tepat pada… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini terasa semakin istimewa. Tepat 17 Agustus 2025,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Siapa sangka, lagu dengan lirik sederhana “Hari yang Mantap” kini jadi fenomena… Read More
Leave a Comment