Issue

Group Musik WSR Hadir Membawa Marwah Musik Pop Indonesia Era LCLR

Meski baru terlahir di masa pandemi karena rasa kangen personilnya akan musik yang berbunyi human di tengah maraknya musik digital, namun mereka tidak memungkiri inovasi musik yang terlahir oleh bantuan teknologi. Oleh karena itu, mereka mengusung konsep Pop Indonesia era 77-78 yang dikombinasikan dengan alat musik modern.

Selera dan referensi musik yang sama antar personil WSR membuat grup band ini mantap mengusung konsep musik era LCLR. Musisi seperti Chrisye, Keenan Nasution, dan Yockie Suryoprayogo yang mampu membuat pendengarnya hanyut dalam alunan musik, banyak menginspirasi WSR dalam berkarya.

Uniknya lagi, WSR sendiri menyodorkan sound ala Badai Band yang dijuluki pengamat sebagai musik pop elite karena penikmatnya mayoritas dari kalangan orang-orang “gedongan”. Lirik-lirik yang digunakan pun bukan lirik kacangan dan cenderung berat dengan banyak menggunakan kata-kata puitis dan istilah-istilah dari Bahasa sansekerta.

Merilis Album Fisik dan Digital

Lagu “Berbagi Kasih” diciptakan oleh Yulianto Suwarno di proyek musik “Indonesia Kembali” dalam rangka menyambut HUT RI 2021. Meski musiknya lebih sederhana dari Badai Band, karyaWSR dalam lagu “Berbagi Kasih” ini  banyak disukai fans Chrisye, Fariz RM, juga penggemar lagu-lagu era Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors era 1970an.

Hal ini dapat terlihat dari jumlah pengunjung dan komen yang meramaikan video YouTube WSR. Saat ini, WSR mengaku tengah menggarap album perdana mereka.

Menurut Zaky, album yang rencananya akan rilis di akhir tahun ini, akan beredar dalam bentuk fisik dan digital yang terdiri dari 10 lagu pilihan. Penggemar Badai Band, Chrisye, atau LCLR Prambors siap-siap bernostalgia lewat album ini. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *