Sal Priadi Merilis Single Misteri Minggu Pagi, Lagu Cinta dengan Lirik Jenaka
WARTANUSIK.com – Jakarta. Sal Priadi kembali merilis single terbaru yang akan diambil dari EP berjudul Kumpulan Lagu CintaVol.1. Sebelumnya “Irama Laot Teduh” telah dirilis sebagai single pertama, dan sebagai lanjutannya, “Misteri Minggu Pagi” dirilis untuk melengkapi mini album ini.
“Misteri Minggu Pagi” adalah lagu cinta dengan lirik jenaka tentang paska kencan semalam yang liriknya ditulis oleh Sal Priadi. Dengan lirik jenaka seperti, “diculik alien-kah?”, dan pertanyaan tentang apakah busananya yang terlalu menarik perhatian dan berlebihan, serta apakah suara tertawanya mengganggu saat kencan semalam.
Baca Juga : Dipercaya Merilis Ulang Lagu “Kesan di Matamu” Adiba Sebut Relatable dengan Generasi Milenial
Penulisan lirik jenaka dengan diksi kasual ini dibalut oleh music bernuansa jazz fusion yang jauh dari kesan jenaka. Malah cenderung serius, namun disitu uniknya. Karena digarap dengan bantuan produser Lafa Pratomo, dan pianis Ota Tarega.
Sederhananya, kisah “Misteri Minggu Pagi” adalah kisah seseorang pria yang menunggu balasan pesan yang ia kirim pada gadis yang ia kencani pada malamnya.
Konsep Video Musik
Idenya dirangkai berdasarkan persepektifnya dari beberapa teman laki-laki Sal Priadi yang pernah mengalaminya. Setelah menghabiskan waktunya seharian berkencan dihari Sabtu, di Minggu pagi ia menunggu-nunggu dan bertanya-tanya mengapa pesan yang ia kirim tak kunjung berbalas.
Menurut rencana akan ada rangkaian visual menarik sebagai penyerta single ini. Salah satunya video musik yang akan disutradarai oleh Jordan Marzuk dengan konsep yang nyentrik, kontras, komedi dan romantis.
Baca Juga : Truedy Duality Merilis Single “A Mad Deus Most Art”
Mini album ini yang akan terbagi ke dalam dua EP berbeda ini adalah perspektif baru bagi Sal Priadi. Berbeda dengan Berhati, album mini Kumpulan Lagu Cinta ini diakiunya bukanlah transformasi atau evolusi dirinya, namun lebih keupaya berbagi sisi yang berbeda dari dirinya.
Bagaimana ia melihat dan memandang cinta dengan cara yang sesederhana mungkin, dalam pengalaman yang paling umum dari manusia. Dan yang terpenting menjadi suara orang lain dan menemani mereka sepanjang perjalanan cinta mereka. [*]
- Penulis : Sofia Nurmala
- Editor : Fatkhurrohim