Single Baru Abijiro Bikin Kamu Berhenti Menyerah Dalam Sekejap
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Ada momen di mana musik tak lagi sekadar bunyi—ia jadi pelukan, lampu kecil di lorong gelap, atau secarik pesan yang menahan kita dari keputusasaan.
Di sinilah lagu “Tolong Tetap Hidup”, single terbaru dari musisi indie Abijiro, berdiri: bukan hanya lagu, tetapi upaya tulus menyentuh mereka yang sedang rapuh.
Baca Juga : Septears Bikin Nangis Lagi, Lagu Baru ‘Teganya’ Jadi Soundtrack Patah Hati 2025
Dirilis pada Sabtu, (12/9/2025), lagu ini adalah single pembuka dari album debut yang akan memakai judul sama.
Berbeda dari lagu-lagu puitis yang sengaja menyamarkan luka, Abijiro memilih bahasa yang jujur dan dekat—lirik yang lahir dari pengalaman pribadinya saat berada di titik paling bawah: menganggur, tak punya uang, dan merasa sendirian.
Dari situ muncullah pertanyaan sederhana namun menghantui: “Kenapa bisa? Apa benar itu satu-satunya solusi?” Lagu ini menjawabnya dengan kelembutan sekaligus ketegasan: jangan menyerah.
Secara produksi, album debut ini dikerjakan dalam kurun enam bulan, proses yang lama untuk mempertahankan kejujuran suara. Abijiro sengaja menjaga nuansa mentah dan personal agar setiap lagu terdengar seperti surat yang ditulis malam-malam oleh seseorang yang benar-benar ingin didengar.
Baca Juga : Raisa dan Christian Bautista Hadirkan “Rainbow”, Duet Romantis yang Bikin Baper Pecinta Musik
Lebih dari sekadar karya personal, Tolong Tetap Hidup diposisikan sebagai teman bagi mereka yang tak punya tempat bercerita. Abijiro tahu, kadang kita nggak bisa cerita ke siapa pun. Ia pun pernah di posisi itu.
“Karena itu aku ingin lagu ini—dan seluruh album ini—bisa menemanimu. Setidaknya, ada sesuatu yang membuatmu bertahan,” tutup Abijiro, ringkas namun penuh empati. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.
- Editor : Fatkhurrohim
