Somnyfera Rilis Album Mini “Mantis Anggrek Pink” yang Ekspresi
WARTAMUSIK.com – Bandung. Somnyfera, band asal Bandung yang dikenal dengan gaya musik indie pop/rock dan neo-progressive yang berbau era ’90-an, resmi merilis album mini terbaru berjudul “Mantis Anggrek Pink” melalui label rekaman demajors dan berisi enam track.
Berbeda dari album-album sebelumnya seperti Paralyensomnyvm!!Xx dan Stegosaurus Rex, album mini ini menampilkan keragaman musikal yang lebih luas, memperkaya identitas Somnyfera dengan eksplorasi tema-tema mendalam dan musikalitas yang semakin matang.
Baca Juga : D.O.S.A Merilis EP “Swara Bergala Nostalgia” dengan Instrumen Post-Rock Skramz
Album Mantis Anggrek Pink mencerminkan berbagai tema dan nuansa. Salah satunya adalah dua bagian dari track “Senandung Pasifik Part 1 dan Part 2”, yang terinspirasi dari novel Senandung Ombak karya Yukio Mishima, penulis Jepang kontroversial. Lagu ini menceritakan kisah cinta antara seorang nelayan miskin dan gadis kaya, berlatar sebuah pulau kecil di Jepang.
Somnyfera juga tidak meninggalkan sisi surealis dalam musik mereka, seperti yang dapat ditemukan di track “Planetlvmba”. Lagu ini mengangkat konsep imajinatif tentang tubuh manusia sebagai planet air yang dihuni oleh jiwa-jiwa berbentuk lumba-lumba, yang berusaha keluar dari planet mereka menuju pencerahan spiritual.
Track “Fluida Dramatika” terinspirasi dari pengalaman mimpi yang mengalir, penuh kejutan dan dinamika emosional. Lagu ini menggambarkan perasaan-perasaan yang datang silih berganti seperti dunia khayalan yang dramatis, dingin, dan penuh ketegangan.
Sementara itu, “Ringan” adalah lagu yang menyuarakan perjalanan seorang makhluk bumi yang berkendara di malam hari, membawa pesan agar hidup lebih pelan, menikmati setiap detik, dan melepaskan beban duniawi. Lagu ini juga menyampaikan ajakan untuk lebih meresapi kehidupan dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan.
Baca Juga : Grup Musik Punk Rock Korea Merilis EP ‘Sailor Honeymoon’
Lagu penutup album ini, “Adalah Kosmonot Purba Berasal dari Masa Depan yang Lain”, menyajikan sebuah spekulasi tentang misteri alam semesta. Dengan judul yang penuh tanda tanya, lagu ini bukanlah tentang jawaban atau pernyataan, melainkan tentang pertanyaan besar yang mengundang pemikiran mendalam tentang fenomena alam dan kehidupan.
Proses mixing dan mastering album ini ditangani oleh Adhit Androit, yang berhasil memberikan sentuhan teknis untuk menghasilkan suara yang dinamis dan ekspresif. Selain itu, karya visual yang menghiasi album ini dikerjakan oleh seniman Asti Elmanisa, yang menciptakan artwork yang sesuai dengan tema surealis dan artistik album ini. (*)
- Editor : Fatkhurrohim