WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah lebih dari satu dekade absen merilis album, Vagetoz akhirnya kembali dengan album terbaru mereka berjudul “Ceritaku Ceritamu”. Album ini berisi 12 lagu baru dan menjadi karya pertama mereka sejak album “Aku Hanya Ingin Kau Tahu” yang dirilis pada tahun 2009.
Album “Ceritaku Ceritamu” memiliki makna yang luas, tergantung dari sudut pandang pendengarnya. Namun yang pasti, album ini diharapkan bisa mengobati rasa rindu penggemar setia Vagetoz yang ingin mendengarkan karya terbaru idola mereka.
Baca Juga : Donne Maula Resmi Merilis Album Bertajuk ‘Daur Hidup’
“Sebenarnya keinginan untuk merilis album baru sudah ada sejak dulu. Tapi semenjak kaset dan CD semakin langka di toko-toko, kami lebih banyak merilis single. Namun, kali ini kami diberi kesempatan oleh label untuk merilis album digital. Meskipun tidak ada fisiknya, ini cukup membuat kami senang karena album ini menjadi identitas kami sebagai band,” kata Teguh Permana, vokalis Vagetoz.
Album “Ceritaku Ceritamu” menyuguhkan 12 lagu dengan tema cinta, yang menjadi ciri khas Vagetoz. Meskipun dikemas dari berbagai sisi, ada cerita cinta yang sedih dan ada pula yang berakhir bahagia. Semua cerita tersebut berdasarkan kisah yang sering terjadi di masyarakat.
“Dari sekian single yang kita buat, jujur aja ini bakal menjadi album favorit buat saya. Karena dari 12 lagu tersebut buat saya ini sangat berwarna. Entah itu aransemennya, musiknya, mungkin orang akan merasa ini ada warna baru tapi tetap tidak meninggalkan rasa Vagetoz,” ungkap Teguh.
Salah satu lagu favorit Teguh dalam album ini adalah “Sepi”, yang menceritakan tentang hubungannya dengan ibunya. Lagu ini cukup emosional bagi Teguh, hingga ia sempat merasa tidak mampu menyanyikannya.
Baca Juga : More on Mumbles Merilis Album Pertama Berjudul ‘( Masih ) Kalah’
“Itu memang cerita tentang satu ruang yang saya merasa hangat, damai tapi sekarang sudah berubah. Sekarang saya ngerasa sepi, saya nggak mendengar suara yang biasa manggil saya. Itu lagu yang sangat sedih banget,” ungkap Teguh.
Proses pengambilan vokal untuk lagu ini dilakukan beberapa kali karena Teguh tidak dapat menahan air matanya. “Tapi nggak mungkin juga saya ambil banyak nangis. Saya coba menahan banget nangisnya, lebih tahan emosinya,” jelas Teguh. (*)
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Para gitaris Indonesia musti tahu dan gembira, setelah lama ditunggu, Maton Guitars,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta, Ticya, kembali mencuri perhatian lewat single… Read More
WARTAMUSIK.com – Malang. Dunia musik alternatif tanah air kembali kedatangan pendatang baru yang patut diperhitungkan.… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa semakin berwarna. Tepat pada… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini terasa semakin istimewa. Tepat 17 Agustus 2025,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Siapa sangka, lagu dengan lirik sederhana “Hari yang Mantap” kini jadi fenomena… Read More
Leave a Comment