Video Musik

Idgitaf Mengangkat Kisah Lain di Video Musik “Berlagak Bahagia”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. “Terkadang seseorang harus melewati jalan lain untuk menemukan hidupnya kembali. Sebuah transformasi bisa saja hanya pelarian sesaat, karena begitu tiba di persimpangan ia berhak memilih cara mana yang terbaik agar tetap merasa bahagia.” 

Setelah beredar di berbagai layanan streaming musik Jumat (2/7/2021) lalu, Idgitaf akhirnya resmi merilis video musik single “Berlagak Bahagia” di kanal YouTube Idgitaf.

Video musik tersebut memiliki tema penerimaan diri tentang seorang laki-laki yang memendam keinginannya menjadi perempuan. 

Sosok ini berjibaku agar tidak menentang norma sosial bahwa ia adalah laki-laki.

Berbeda dari video musik yang sebelumnya, Gita kali ini tidak memerankan langsung melainkan Julfikar Maha Putera hadir sebagai pemeran utama.

“Menurut aku sulit untuk bisa melahirkan dua karakter yang eksekusinya bagus. Aku mendapatkan rekomendasi dari komunitas seni pertunjukan, Jakarta Movement of Inspiration. Di mana aku juga tergabung di dalamnya, dan aku langsung memilih Julfikar,” kata Gita.

Video yang disutradarai Anbo Ontocheno ini mengambil lokasi syuting di sebuah rumah di wilayah Tanah Kusir, Jakarta Selatan. 

Pengambilan gambar dimulai dari adegan Julfikar duduk di sebuah kursi sambil mengapit sigaret di jemari tangan kanannya.

Ia tampil mengenakan gaun kuning dan sepatu hak tinggi berwarna putih. Dua warna yang melambangkan jiwa manusia, perdamaian, dan keceriaan. Gita coba mencari permasalahan manusia yang berlagak bahagia paling ekstrim.

“Apakah dia akan terus berlagak bahagia? Aku cari momen itu. Kira-kira apa yah di momen hidup orang. Tapi, kayaknya semua bisa diubah kalau kita mau. Kalau ada kesempatan, dan ternyata itu aku temukan di kisah transgender,” ungkap Gita.

Cuplikan di akhir video menunjukkan akting Julfikar tengah membayangkan betapa bahagia dirinya saat menjadi perempuan. Sampai ia menyadari nasibnya tak mungkin berujung baik. Ia terjebak dalam raga di balik jeruji besi pikirannya sendiri.

Gita mencari level mana orang bisa berlagak bahagia. Ia mencari kemungkinan di level mana orang tidak bisa mengubah hidupnya sampai harus berpura-pura bahagia.

Perilisan video musik “Berlagak Bahagia” ini membuktikan kepiawaian Gita dalam mengeksplorasi lirik lagu karena ia pula yang bertindak sebagai penulis naskah video demi menyempurnakan visualisasinya.

“Ini eksplisit – implisit. Ini implisit karena tidak ada dialog. Eksplisit karena memang sudah jelas, ini laki-laki yang ingin menjadi perempuan. Video musik ini tidak ada benang merahnya, sama seperti lagunya,” tutup Gita.

Berbicara mengenai target penonton, Gita menyebutkan laki-laki dan perempuan berusia 18 – 24 tahun. Gita berharap, siapapun mereka yang menyaksikan video ini tidak akan sulit menerima alur ceritanya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *