Label Independen, Uzur Tapi Masih Eksis
wartamusik.com – Jakarta. Sejatinya Label Independen atau kini yang dikenal dengan istilan Indie bukanlah barang baru. Tapi barang uzuryang terus kian mengakar dan menerabas lintas batas generasi ryang mengalami disruption ke ranah digital seperti sekarang.
Label Indie, secara historis sudah ada sejak tahun 1940-an dan 1950-an di Amerika Serikat. Elvis Presley, adalah salah satu musisi dengan nama besar dan dikenang sepanjang yang berawal dari label ini.
Kala itu Elvis bekerja sama dengan Sun Record dalam hal pengembangan musik dan pendistribusian albumnya ke para penikmat musik yang memang terkenal sangat loyal dan militan.
Dibawa Imigran Irlandia
Dalam bukunya Veronika berjudul Label Launch yang dikutip dari kumparan.com mengatakan, label indie bermula dari music RnB dengan musik hillbilly yang berasal dari musi folk kemudian dibawa ke Amerika oleh imigran Irlandia.
Saat musik hillbilly sudah berakar kuat para musisi kulit hitam lantas mengembangkan genre lain seperti Jazz, Blues dan RnB. Pemicu lain munculnya gelombang label indie adalah adanya perselihan dengan label besar (Bermodal kuat).
Genre musik seperti Country, Jazz dan Blues boleh dibilang saat itu menjadi karakter jenis musik yang bernaung dalam label indie. Selanjutnya Sun Record mempercantik peranannya dengan mengembangkan genre lain yaitu Rock and Roll.
Elvis Presley Musisi dari Indie
Sederet nama musisi yang kini menjadi legend di industri musik diantaranya ialah Elvis Presley, Carl Perkins, Johnny Cash, Jerry Lee Lewis, Roy Orbison dan Charlie Rich.
Karakter lain dari label indi ini adalah, tidak begitu mengandalkan penjualan besar-besaran, memberikan ruang seluas-luasnya ke para musisi baik dalam hal eksperimen maupun cara mereka berkarya seni.
Mayoritas dari label indie ini berbadan hukum perseorangan sebagai usaha mikro, menggunakan modal sendiri. Tetapi ada juga beberapa yang berbadan hukum berbentuk firma dan perseroan terbatas (PT).
The Offspring Terlaris Sepanjang Masa
Menurut Nielsensoundscan dan Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA), label indie memproduksi dan mendistribusikan sekitar 66 persen lagu, tapi hanya menyumbang 20 persen dari penjulaan.
Sejak era 40-an hingga data terakhir di tahun 2007, group musik The Offspring dengan album berjudul Smash yang diproduksi tahun 1994 menjadi satu-satunya album independen terlaris sepanjang masa.
Album ini diganjar dengan enam kali platinum di Amerika Serikat dan terjual lebih dari 12 juta kopi di seluruh dunia.
Di Indonesia, label ini sempat menjadi raja atau menikmati masa kejayaannya pada era 90-an hingga pertengahan 20-an. Bahkan, di era tersebut label indie bak jamur di musim penghujan. [*]