WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi muda berbakat, Sisca Saras, memulai perjalanan musiknya di tahun 2025 dengan menghadirkan single terbarunya yang berjudul “Tak Berakhir Sama”.
Lagu ini menjadi balada pertama Sisca yang mengangkat tema perpisahan, dengan lirik yang dalam dan penuh emosi, diharapkan dapat menemani para pendengar yang tengah dilanda kegalauan.
Baca Juga : Lil’Li Latisha Rilis Single Terbaru “Good Person” Lagu Penutup Trilogi Perjalanan Emosional
Sisca mengakui bahwa lagu ini bisa dianggap sebagai kelanjutan emosional dari dua single sebelumnya, “Terbawa Suasana” dan “Cinta Setara”. “Awalnya dibikin Terbawa Suasana, tapi ternyata setelah dijalani, mereka nggak punya Cinta Setara yang bikin mereka jadi Tak Berakhir Sama,” ungkap Sisca dengan nada bercanda.
Lagu ini menceritakan tentang hubungan panjang yang penuh keyakinan, namun akhirnya kandas akibat badai kehidupan yang terlalu besar untuk dihadapi bersama. “Aku pengen coba bikin lagu galau/ballad, jadi nggak selalu upbeat. Tema ini aku pilih karena cukup sering terjadi di sekitar aku,” ungkap Sisca.
Bagi Sisca, lagu ini sangat personal karena liriknya berhubungan erat dengan kehidupan pribadinya. Ia ingin lagu ini menjadi teman bagi mereka yang tengah mengalami perpisahan dan kehilangan.
Dalam menghadapi kesedihan akibat perpisahan, Sisca berbagi caranya mengatasi perasaan tersebut: “Aku biasanya kasih deadline kapan harus berhenti mempertanyakan keadaan. Aku izinin diri aku untuk sedih se-sedihnya, biar rasa sakitnya lama-lama reda,” jelasnya.
Baca Juga : ArDesy Kembali dengan Single Terbaru “Aku Bisa Apa” yang Menyentuh Hati
Sisca berharap “Tak Berakhir Sama” dapat diterima dengan baik oleh para pendengarnya dan menjadi lagu yang menemani mereka yang tengah menghadapi perpisahan. Ia memberikan pesan kepada para pendengar yang sedang merasakan hal serupa:
“Kadang berhenti mencari jawaban dari ‘kenapa’ itu lebih baik daripada harus tahu semuanya. Dan nggak selamanya perpisahan bikin kamu terpuruk. Pasti ada kebahagiaan yang menanti di depan,” pungkasnya. (*)
- Editor : Fatkhurrohim
