Yustinus Kristianto, sang sutradara menjelaskan, bahwa cerita kuyang ini merupakan representasi sebuah gagasan atau ideologi yang enggak pernah mati, dan bahkan secara struktural enggak bisa dibendung.
BAca Juga : Tripov Memberikan Sentuhan Cinta, Acuh dan Cemburu di “All Day Night”
“Singkat kata, ada dua makhluk berbeda dunia yang sama-sama punya niat utama melindungi diri masing-masing. Namun, perbedaan kebutuhan membuat mereka akhirnya malah saling mengancam dan memangsa satu sama lain,” ungkapnya.
Ini adalah kali kedua baginya bekerja dengan The Panturas membuat video musik. Yang pertama untuk lagu ‘Queen of the South’ di mana ceritanya mengambil pokok juga dari legenda mitos lokal lainnya, yaitu Ratu Pantai Selatan.
Baca Juga : Ada Disko di “Apa Ada Asmara” Single Ke 2 Lomba Sihir
Bedanya terletak pada penanganan sinematik. Jika di video sebelumnya tema yang diangkat berkesan urban, kali ini ia coba mengekplorasi film-film Asia dari era 60-an sebagai preferensi.
WARTAMUSIK.com – Tawangmangu. Harry Toledo, musisi jazz kenamaan dan alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Gitaris band Strolling Wizards, Reza Arfandy, meramaikan kancah musik Indonesia dengan merilis… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Usai beberapa tahun vakum, band indie pop/alternative rock legendaris asal Jakarta, Wondergel,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah merilis single sukses “Manusia Paling Menyebalkan” pada bulan Juli lalu, Biancadimas… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sabrina Carpenter telah meraih pencapaian monumental dengan album terbarunya, Short n’ Sweet,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Atya Faudina, penyanyi berbakat yang telah lama menggeluti dunia musik Indonesia, kini… Read More
Leave a Comment