WARTAMUSIK.com – Jakarta. Usai merilis “Tafsir Mistik”, The Panturas langsung melengkapinya dengan merilis Viedo Musik (VM) guna mendukung kuatnya unsur penceritaan dalam penulisan lagu tersebut.
VM ini memvisualkan, kisah legenda teror seekor kujang atawa leak aka vampir betina yang menyerang suatu pemukiman Priangan di masa paska perang kemerdekaan Indonesia. Ine Febriyanti menjadi tokoh antagonis yang saling terjebak dan menjebak.
Baca Juga : Single “Tak Lagi Sendiri”, Kisah Jatuh Cinta Geri dari Adiva
Bak film laga kuno, adegan pun tersaji begitu klasik. Kalian disuguhi aksi sinema yang memikat ketika seteru sang vampir dengan segenap warga akhirnya bertemu di tengah sebuah pesta yang telah direncanakan.
Taring mencabik kulit, bercak darah menciprat di mana-mana, dan The Panturas mengiringi terciptanya teater pembantaian tersebut lewat alunan Melayu rock & roll gipsi yang meletup-letup. Di sanalah Nyai Kuyang berdansa kekenyangan.
WARTAMUSIK.com – Bandung. Kejutan spektakuler terjadi di Playlist Live 2024 yang digelar di Bandung, kota… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah hiatus sejenak untuk fokus pada debut aktingnya, Prinsa Mandagie kembali ke… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Grup musik Kobam kini tengah viral di media sosial berkat video cover… Read More
WARTAMMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi solo dan pencipta Denda merilis "Jingle Labuan Bajo". Jingle ini merupakan… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sebelum menyebar ke kota-kota besar di Amerika pada awal abad 20, jazz… Read More
WARTAMMUSIK.com – Jakarta. Daun Jatuh, band pop-folk asal Tangerang yang dikenal dengan lagu-lagu penuh makna,… Read More
Leave a Comment