WARTAMUSIK.com – Jakarta. Usai merilis “Tafsir Mistik”, The Panturas langsung melengkapinya dengan merilis Viedo Musik (VM) guna mendukung kuatnya unsur penceritaan dalam penulisan lagu tersebut.
VM ini memvisualkan, kisah legenda teror seekor kujang atawa leak aka vampir betina yang menyerang suatu pemukiman Priangan di masa paska perang kemerdekaan Indonesia. Ine Febriyanti menjadi tokoh antagonis yang saling terjebak dan menjebak.
Baca Juga : Single “Tak Lagi Sendiri”, Kisah Jatuh Cinta Geri dari Adiva
Bak film laga kuno, adegan pun tersaji begitu klasik. Kalian disuguhi aksi sinema yang memikat ketika seteru sang vampir dengan segenap warga akhirnya bertemu di tengah sebuah pesta yang telah direncanakan.
Taring mencabik kulit, bercak darah menciprat di mana-mana, dan The Panturas mengiringi terciptanya teater pembantaian tersebut lewat alunan Melayu rock & roll gipsi yang meletup-letup. Di sanalah Nyai Kuyang berdansa kekenyangan.
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Para gitaris Indonesia musti tahu dan gembira, setelah lama ditunggu, Maton Guitars,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta, Ticya, kembali mencuri perhatian lewat single… Read More
WARTAMUSIK.com – Malang. Dunia musik alternatif tanah air kembali kedatangan pendatang baru yang patut diperhitungkan.… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa semakin berwarna. Tepat pada… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini terasa semakin istimewa. Tepat 17 Agustus 2025,… Read More
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Siapa sangka, lagu dengan lirik sederhana “Hari yang Mantap” kini jadi fenomena… Read More
Leave a Comment