GammaOne Rilis Single Terbaru “Pengkhianatan Terbesar”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band pop-Melayu asal Bangka Belitung, GammaOne (sebelumnya dikenal Gamma1), siap merilis single terbaru mereka yang berjudul “Pengkhianatan Terbesar” di bawah naungan GP Records. Ini merupakan single kedua setelah “Berjuang Sampai Mati”.

Seperti single sebelumnya, “Pengkhianatan Terbesar” mengusung tema cinta yang penuh konflik, kali ini tentang cinta tulus yang dikhianati oleh pasangan. Dengan ciri khas musik GammaOne, lagu ini memiliki melodi ringan namun liriknya dalam, membuat pendengar akan sulit move on. Aransemen musik yang syahdu sangat sesuai dengan makna lagunya.

Baca Juga : James Alyn Debut Solo dengan Single Menggetarkan “Now and Ever”

Single “Pengkhianatan Terbesar” lebih sentimentil, menggambarkan kekecewaan seseorang yang telah berjuang habis-habisan namun dikhianati. Kesedihan ini jelas tertuang dalam setiap liriknya. Lagu ini kembali diciptakan oleh Heri GammaOne, yang piawai dalam membuat pendengarnya ‘mendadak mellow’.

Sebenarnya lagu ini dibuat tidak berbarengan, tapi pas didengarkan, seperti nyambung dengan single sebelumnya ‘Berjuang Sampai Mati. Ini menambah ciri khas GammaOne yang sering merilis karya yang berkesinambungan antara satu single dengan yang lain

“Jadi, untuk para pejuang keluarga di luar sana yang sudah berjuang mati-matian demi yang tersayang tapi dikhianati, percayalah semua itu pasti ada hikmahnya. Yang penting kita sudah berusaha maksimal untuk dia, masalah tidak sesuai harapan, kita yakini akan ada kebahagiaan lain di depan,” ungkap Heri GammaOne.

Baca Juga : Aruma Rilis Album Perdana “Berbunga”: Perjalanan Musik yang Memikat Perhatian

“Pengkhianatan Terbesar” dapat didengar di seluruh platform musik digital mulai Jumat, 28 Juni 2024, dan video musiknya dapat ditonton pada 12 Juli 2024 di YouTube channel GP Records. (*)

  • Editor : Dimas H. Prayogo

James Alyn Debut Solo dengan Single Menggetarkan “Now and Ever”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. James Alyn, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu bagian dari duo elektrifikasi HYBS, kini melangkah ke panggung solo dengan single debutnya yang berjudul “Now and Ever.”

Lagu yang memikat ini menghadirkan tempo sedang, menggabungkan melodi pop easy-listening dengan chorus yang tak tertahankan yang dirancang untuk memikat pendengar. Dengan beat yang sederhana namun menggugah, lagu ini mengajak pendengar untuk bergoyang dengan mudah, menganggukkan kepala mengikuti ritme yang menyenangkan.

Baca Juga : Aruma Rilis Album Perdana “Berbunga”: Perjalanan Musik yang Memikat Perhatian

Dengan lanskap musik modernnya, “Now and Ever” menawarkan suasana segar yang tidak konvensional, menambah kedalaman artistik pada karya tersebut.

Lirik-liriknya yang tulus mengangkat tema-tema universal tentang cinta, menangkap kerinduan dan gairah dari satu jiwa yang meraih jiwa lainnya. Kesederhanaannya menjadikannya anthem yang serbaguna untuk semua kesempatan, terutama bagi mereka yang sedang jatuh cinta.

Dalam video musik yang menyertainya, James Alyn tampil sebagai pusat perhatian, memerankan karakter yang terjebak dalam rutinitas sehari-hari, merindukan petualangan namun ragu untuk mengejarnya. Hidupnya berubah drastis ketika seorang pencuri nekat mencoba mencuri mobilnya, yang tanpa disengaja membawanya ke dalam peristiwa penculikan.

Awalnya takut, karakter Alyn kemudian merasakan kehidupan kembali dengan sensasi adrenalin. Seiring berjalannya cerita, ia menemukan kebahagiaan yang selama ini ia rindukan dan tertarik pada pesona pemberontak dari antagonis wanita.

Baca Juga : Afgan Rilis Album Bahasa Inggris Kedua, “Sonder”: Kolaborasi dengan Jessi dan Inspirasi Melankolis

Ditampilkan dalam narasi non-linear yang menggoda seperti trailer film, video ini memungkinkan penonton untuk menyusun alur ceritanya sendiri yang penuh misteri.

Secara singkat, single yang sangat dinantikan ini menjanjikan untuk memuaskan para penggemar HYBS dan penggemar musik dari segala usia, menawarkan tambahan yang menyegarkan untuk playlist mereka. (*)

Aruma Rilis Album Perdana “Berbunga”: Perjalanan Musik yang Memikat Perhatian

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Aruma, penyanyi yang terkenal dengan single debutnya “Muak” yang telah menggaet perhatian lebih dari 182 juta pendengar di Spotify, kini mengambil langkah besar dengan merilis album perdana bertajuk “Berbunga”.

Album ini tidak hanya mencerminkan evolusi musikalnya tetapi juga menawarkan pengalaman mendalam melalui sepuluh lagu yang mencakup perasaan dan emosi yang beragam.

Baaca Juga : Vikri and My Magic Friend Rilis Single “Pengen Ini Itu” Angkat Fenomena Crab Mentality

Sebagian besar lagu dalam album ini telah dikenal dari EP sebelumnya yang berjudul “Bertumbuh”, sementara sisanya merupakan lagu-lagu baru yang menandai eksplorasi Aruma ke dalam berbagai nuansa musikal.

Salah satu sorotan dari album ini adalah lagu “Salam Perpisahan”, yang sebelumnya telah direkam dan kini dipersembahkan dengan sentuhan baru untuk dinikmati para penggemar musik.

Aruma, yang juga seorang mahasiswa di Program Studi Desain Produk di ITB, menggambarkan “Berbunga” sebagai puncak dari perjalanan awalnya dalam mengeksplorasi dunia musik.

Dalam sebuah pernyataan, ia menyampaikan harapannya agar album ini dapat diterima dengan baik oleh penggemar musik dan pendengar secara umum.

Baca Juga : Afgan Rilis Album Bahasa Inggris Kedua, “Sonder”: Kolaborasi dengan Jessi dan Inspirasi Melankolis

Album “Berbunga” tersedia untuk didengarkan mulai tanggal 21 Juni 2024 di platform-platform musik digital. Bagi para penggemar setia Aruma, album ini menjanjikan pengalaman mendalam yang menggambarkan kehidupan dengan pahit dan manisnya, sambil menginspirasi untuk terus tumbuh dan berkembang dalam setiap langkah.

Dengan kesuksesan “Muak” dan EP sebelumnya, Aruma berharap dapat mengadakan showcase besar di masa mendatang untuk menyuguhkan secara langsung pengalaman musikal dari album “Berbunga”. (*)

Vikri and My Magic Friend Rilis Single “Pengen Ini Itu” Angkat Fenomena Crab Mentality

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Vikri Rahmat, seniman serba bisa yang sebelumnya dikenal sebagai Vikri Rasta, kembali merilis karya musik terbaru dengan single berjudul “Pengen Ini Itu” melalui proyek solonya, Vikri and My Magic Friend, pada Jum’at, (21/6/2024).

Lagu ini mengusung tema “crab mentality” atau mental kepiting, yang menggambarkan sikap individu atau kelompok yang menghalangi kesuksesan orang lain.

Baca Juga : Laleilmanino, Diskoria, dan Cecil Yang Rilis Single “Djakarta” untuk Rayakan HUT Jakarta ke-497

“Kalau ada beberapa ekor kepiting di sebuah ember, kepiting-kepiting itu enggak akan membiarkan satu pun kepiting lain naik ke atas. Fenomena seperti itu yang belakangan kita jumpai di lingkungan kita,” kata Vikri Rahmat.

“Sikap enggak suka melihat sesama kita berhasil dengan mimpinya, secara enggak sadar tumbuh di mental orang-orang terdekat kita, entah teman, sahabat, atau bahkan keluarga sekali pun,” tambahnya.

Lagu “Pengen Ini Itu” hadir dengan lirik jenaka namun penuh makna dan menggunakan notasi repetitif, sehingga mudah melekat di ingatan para pendengarnya.

Baca Juga : Afgan Rilis Album Bahasa Inggris Kedua, “Sonder”: Kolaborasi dengan Jessi dan Inspirasi Melankolis

Single ini menjadi lagu kedua dari album kedua Vikri and My Magic Friend yang bertajuk “Renung”, yang dijadwalkan rilis pada akhir tahun 2024. Album ini akan berisi sembilan trek, termasuk single pertama “Nasihat Bapak”.

Laleilmanino, Diskoria, dan Cecil Yang Rilis Single “Djakarta” untuk Rayakan HUT Jakarta ke-497

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Menyambut ulang tahun Jakarta yang ke-497, kolektif musik Laleilmanino merilis single terbaru berjudul “Djakarta”. Lagu ini merupakan kolaborasi bersama duo komposer Diskoria, rapper Cécil Yang, dan pegiat musik tradisional Yusuf “Oeblet”.

Dirilis di bawah label Floor Inc., sub-label dari Sony Music Entertainment Indonesia, lagu ini menjadi selebrasi istimewa yang memadukan berbagai genre musik untuk mencerminkan keragaman warga Jakarta.

Baca Juga : Afgan Rilis Album Bahasa Inggris Kedua, “Sonder”: Kolaborasi dengan Jessi dan Inspirasi Melankolis

Nino, salah satu anggota Laleilmanino, mengungkapkan bahwa lirik “Djakarta” banyak terinspirasi dari perjalanan pribadi bersama ayahnya yang merantau dari Kebumen ke Jakarta.

“Lagu ini banyak mengambil kisah ayah yang merantau dari Kebumen ke Jakarta. Sebagai perantau, Ayah sering kangen kampung halaman dan pulang naik kereta,” ujar Nino, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (23/6/2024).

Baca Juga : Lalahuta Rilis Single Baru “Dan..” dengan Nuansa Berbeda

Kisah perantauan ini terlukis dalam lirik yang menceritakan perpisahan dan perjumpaan di Stasiun Jatinegara.

Kolaborasi Musisi Beragam Genre

Kolaborasi ini melibatkan berbagai musisi dengan latar belakang genre yang berbeda. Yusuf “Oeblet”, guru musik Nino semasa sekolah, menyumbangkan suara alat musik gesek tradisional Betawi bernama Tehyan.

Baca Juga : Pawsicles Perkenalkan Single Debut ‘Orange’ tentang Perasaan yang Tak Terungkap

“Lagu Djakarta ini juga ingin kami jadikan sebagai ruang dan gelanggang bagi musik tradisional tampil menarasikan Jakarta,” tukas Nino.

Kehadiran rapper muda Cécil Yang dengan gaya hip-hopnya menambahkan sentuhan urban, menggambarkan corak kehidupan Jakarta yang modern namun tetap kental dengan budaya tradisional.

Afgan Rilis Album Bahasa Inggris Kedua, “Sonder”: Kolaborasi dengan Jessi dan Inspirasi Melankolis

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Afgan telah merilis album bahasa Inggris keduanya yang sangat dinantikan, berjudul “Sonder”. Setelah kesuksesan “Shallow Water”, album ini menandai langkah penting dalam karier musiknya dengan tema yang mendalam dan kolaborasi mengejutkan dengan rapper Jessi dari Korea Selatan.

Setelah sukses besar dengan album sebelumnya, “Wallflower” pada tahun 2021, Afgan kembali dengan karya pribadi terbarunya, “Sonder”. Album ini mencerminkan perjalanan emosional dan pribadi penyanyi pop Indonesia ini, dengan sentuhan modern dan tema yang melankolis.

Baca Juga : Daniel Pattinama Rilis Single dan MV “PRESSURE POINT” Kolaborasi Internasional

Sonder, sebuah kata yang bermakna dalam pengalaman manusia akan keberadaan orang lain di sekitar kita. Afgan menjelaskan bahwa album ini menjadi wadah bagi eksplorasi pribadinya dalam musik, dengan menggambarkan kisah dan perjuangan pribadi melalui lirik-lirik yang mendalam dan melodi yang menghanyutkan.

“Aku menemukan kata ‘Sonder’ melalui Pinterest, dan itu begitu menggema di benakku,” kata Afgan. “Ini tentang kesadaran bahwa setiap orang memiliki cerita hidupnya sendiri. Album ini adalah cara bagiku untuk mengekspresikan pengalaman dan emosi yang tidak bisa terucapkan dengan kata-kata.”

Kolaborasi Menyegarkan dengan Jessi

Salah satu sorotan dari album ini adalah kolaborasi Afgan dengan Jessi dalam lagu “Escape”. Awalnya direncanakan sebagai lagu solo, Afgan memutuskan untuk memperkaya komposisi dengan suara unik Jessi. Jessi, yang dikenal dengan gaya rapnya yang kuat, memberikan nuansa baru dengan vokalnya yang memukau, mengangkat lagu tersebut ke tingkat baru.

Baca Juga : Lalahuta Rilis Single Baru “Dan..” dengan Nuansa Berbeda

“Jessi adalah teman yang tepat untuk lagu ini,” tambah Afgan. “Kami bertemu di festival musik pada 2022 dan sejak itu menjadi dekat. Keputusannya untuk menyanyi, bukan merap seperti biasanya, benar-benar menjadi kejutan dan hasilnya luar biasa. Ini adalah momen penting dalam perjalanan ‘Sonder’.”

Java Pop Festival 2024: Festival Musik Jawa Populer Kembali di 6 Kota Besar

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Usai sukses menggelar konser Java Pop Festival pada medio Juli 2023 lalu, promoter musik Kaya Pro mengkonfirmasi tahun ini kembali menggelar hajatan musik pop Jawa. Tidak hanya di Jakarta, pihak promoter pun mengasih bocoran bakal menggelar di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Pulung Agustanto, Founder Kaya Pro sekaligus Inisiator Java Pop Festival dalam jumpa pers, Rabu, (19/6/2024) di Jakarta, mengatakan bakal menggelar di lima kota; Banyuwangi, Cilacap, Tangerang, Semarang, Solo, dan penutup di Jakarta.

Baca Juga : Kaya Pro Umumkan Lineup, Tanggal dan Harga Tiket Konser ‘Java Pop Festival’

“ Festival ini akan menggabungkan suasana musik pop Jawa dengan aransemen kontemporer dan visual yang kekinian, ideal untuk berfoto, menikmati kuliner, maupun berekreasi bersama teman dan keluarga,” ungkap Pulung.

Dalam gelaran panggung Java Pop Festival 2024 kali ini, akan menampilkan sederet musisi seperti Damara De, Gilga Sahid, Gildcoustic, Guyon Waton, Happy Asmara, Jogja Hip Hop Foundation, Nabila Maharani & Tri Suaka, Ndarboy Genk, 3 Pemuda Berbahaya feat. Salsa Bintan, serta beberapa seniman musik dari kota tempat Java Pop Festival diadakan.

Seniman-seniman kreatif ini akan memikat penonton dengan interpretasi unik mereka terhadap musik Jawa, menghadirkan aransemen yang menyegarkan dan lirik-lirik yang mencerminkan dinamika kehidupan sehari-hari.

Baca Juga : Malam Pertama Java Pop Festival, NDX A.K.A dan Ndarboy Bikin Ambyar Sad Boys dan Sad Girl

Selain sajian musiknya, Java Pop Festival memiliki tujuan yang lebih dalam. Konser ini bertujuan untuk mengangkat potensi ekonomi dan pariwisata dari kota-kota yang menjadi tuan rumah Java Pop Festival 2024. Bazaar kuliner dari para UMKM akan menambah semarak event dan bisa menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pengunjung.

Daniel Pattinama Rilis Single dan MV “PRESSURE POINT” Kolaborasi Internasional

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Daniel Pattinama kembali dengan single dan music video (MV) terbarunya berjudul “PRESSURE POINT”. Ini adalah single kedua Daniel setelah sebelumnya merilis “Sungguh Aku Mencintaimu” pada tahun 2022.

Lagu “PRESSURE POINT” diciptakan oleh ABRAM saat masih berkuliah di Berklee College of Music bersama Brian Walker pada tahun 2021. Lagu ini menjadi yang pertama berbahasa Inggris bagi Daniel dan membawa nuansa yang berbeda dari single pertamanya.

Baca Juga : Lalahuta Rilis Single Baru “Dan..” dengan Nuansa Berbeda

Dalam single ini, Daniel berkolaborasi dengan ABRAM, yang berperan sebagai pencipta lagu, komposer, sekaligus produser, serta Daniela Nicole, seorang penyanyi berbakat yang berasal dari Miami, Florida, Amerika Serikat.

“PRESSURE POINT” dinyanyikan dengan gaya soulful, didukung oleh produser multitalenta ABRAM dan penyanyi Amerika Latin Daniela Nicole. Lagu ini bercerita tentang ketertarikan penuh gairah dan intens.

ABRAM menjelaskan bahwa lirik lagu ini menggambarkan kegembiraan masa muda karena jatuh cinta, di mana setiap interaksi kecil terasa magis dan penuh kegembiraan. Daniel menambahkan, “Aku suka banget sama lagunya, pokoknya gue banget”.

Mengusung genre musik R&B, proses pembuatan lagu ini cukup unik karena dilakukan di dua kota dari negara dan benua yang berbeda, yaitu Boston, Amerika Serikat, dan Jakarta, Indonesia.

Bacaa Juga : Single Elma Dae ‘Pisah Baik-Baik’: Kisahkan Memilih Damai Ketimbang Drama

Proses pembuatan music video-nya juga dilakukan di dua negara ini, dengan seluruh adegan yang melibatkan Daniela diambil di Amerika dan adegan lainnya diambil di Indonesia.

Menariknya, dalam music video ini, Daniel melakukan dance untuk pertama kalinya. Daniel, ABRAM, dan Daniela berharap agar semua pencinta musik bisa menikmati single “PRESSURE POINT” ini serta menikmati music videonya. (*)

Lalahuta Rilis Single Baru “Dan..” dengan Nuansa Berbeda

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah tampil spektakuler dengan formasi baru di Java Jazz Festival 2024, Lalahuta akan merilis single terbaru mereka berjudul “Dan..” yang merupakan recycle dari single hits milik Sheila on 7.

Para penikmat musik era 90-an tentu mengenal lagu “Dan..” dengan irama upbeat khasnya. Namun, Lalahuta memberikan sentuhan baru pada lagu ini. Kevin Widaya, vokalis terbaru Lalahuta, menjelaskan bahwa mereka mengemas lagu ini dengan nuansa dramatis dan sedih yang disesuaikan untuk pendengar masa kini.

Baaaca Juga : Pawsicles Perkenalkan Single Debut ‘Orange’ tentang Perasaan yang Tak Terungkap

Kevin, yang baru bergabung sebagai vokalis, bersama anggota lainnya yaitu Boni Eko, Allain Hizkia, dan Beno Louloulia, semakin memperkuat posisi Lalahuta di industri musik Indonesia. Pemilihan lagu “Dan..” bukan sekadar untuk remake, tetapi juga untuk memperkenalkan konsep baru mereka, “Lalahuta Sings Indonesian Hits” (#LSIH).

Konsep ini akan menyajikan banyak lagu hits Indonesia dalam nuansa khas Lalahuta, yang akan dirangkum dalam sebuah EP Part I pada tahun 2024.

Baca Juga : Tiara Effendy Merilis Singel ‘Jangan Dipaksa’ Kisahkan Cinta Tak Berbalas

Boni Eko menambahkan, dari project ini, Lalahuta belajar mengeksplor lagu, musik, dan nuansa baru, serta ada sentuhan musik rock yang tebal di rekaman ini.

Project #LSIH Part II juga sedang dalam pengerjaan dan rencananya akan dirilis awal tahun 2025. Kevin berharap versi terbaru dari lagu “Dan..” dapat dinikmati oleh penikmat musik di Indonesia dan memperluas pendengar musik Lalahuta. (*)

Aldi Handaling Rilis Single ‘Aku Lelah tapi Aku kan Kembali’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Aldi Handaling Kembali merilis single terbarunya berjudul ‘Aku Lelah, tapi Aku kan Kembali’. Karya ini, menjadi tembang kedua dari EP miliknya mendatang.

Aldi Handaling mengatakan bahwa lirik lagu terbarunya ini berisi curahan hatinya tentang betapa lelahnya hidup dan menjalani segala cobaan di dunia, mulai dari cobaan paling mudah hingga yang tersulit.

Baca Juga : Tiara Effendy Merilis Singel ‘Jangan Dipaksa’ Kisahkan Cinta Tak Berbalas

“Namun di lagu ini, saya berjanji bahwa sesulit apapun cobaannya, akan tetap dijalani,” ucap Aldi Handaling dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/6/2024).

Meski tidak ada inspirasi yang spesifik secara konsep untuk lagu ini, Aldi mengakui bahwa penulisan lirik yang banyak menggunakan kata-kata kiasan dilakukan usai mendengarkan beberapa lagu dari Nadin Amizah dan Sal Priadi yang menggunakan formula yang sama.

“Saya terinspirasi dari lagu Sal Priadi yang berjudul ‘Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu’, melodi dan lirik harmonis dan melankolis namun menggugah semangat dan jiwa untuk melaju di kenyataan dan realita, tampak dengan jelas untuk lagu ‘Aku Lelah, tapi Aku kan Kembali’,” kata Aldi.

Berbagai macam instrumen seperti gitar, bass, electric piano, dan synth untuk melengkapi dan mengatur suasana alunan lagu, hadir di single ini. Dari verse pertama, chorus hingga verse kedua lagu ini, tipe aransemen lagu ini mengarah ke lo-fi dan laidback untuk menggambarkan kelelahan yang dialami oleh Aldi.

Baca Juga : Single Elma Dae ‘Pisah Baik-Baik’: Kisahkan Memilih Damai Ketimbang Drama

“Tapi, lagu ini bisa jadi 911-mu di kala sedih, dan juga butuh semangat untuk menjalani hidup. Lewat lagu ini, saya berpesan kepada semua orang untuk jangan menyerah dalam menjalani apa yang sudah dijalankan. Let it pass, and let it flow,” tutur Aldi Handaling. (*)

Exit mobile version