Genre

Dazzle Rilis Single “A Void Within”, Eksplorasi Kekosongan Batin dalam Distorsi Crossover

WARTAMUSIK.com – Malang. Unit crossover/thrash metal asal Malang, Dazzle, resmi merilis single terbaru berjudul “A Void Within” melalui kanal musik digital Bandcamp. Single ini menandai kembalinya Dazzle setelah dua tahun sejak perilisan maxi single “Magic and Mystery” (2023).

Dirilis tepat setelah kepulangan mereka dari Concrete Jungle Fest 2025 di Bangkok, Thailand, “A Void Within” menunjukkan eksplorasi transendental Dazzle tentang kekosongan batin manusia.

Terinspirasi dari pengalaman personal dan permenungan eksistensial, “A Void Within” menghadirkan dentuman drum dan bassline intens membuka lagu. Kemudian power chord eksplosif berpadu melodi gitar bernuansa 80-an.

Selanjutnya lagu ini distorsinya padat dan ritmenya pun variatif, menciptakan atmosfer solid, manis, sekaligus gahar.

Syahidan Khafila (bassist dan penulis lirik), menjelaskan jika lagu ini ditulis saat dia mengalami episode manik. Lirik “A Void Within” mengekspresikan kecemasan dan kekacauan batiniah yang meledak menuju kekosongan.

“Waktu itu pikiran dan emosiku tidak bisa dikontrol—semuanya terlalu cepat, padat, ramai. Di satu sisi sangat bersemangat, tapi juga gelap dan kosong. Lirik ini jadi cara mengeluarkan kekacauan di kepala—tentang kehilangan arah, ketakutan, dan chaos yang tidak terlihat dari luar,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa episode manik bukan hanya dialami oleh penyandang bipolar, namun juga muncul saat stres, gangguan tidur, atau perubahan musim – kondisi yang kerap muncul dalam proses kreatifnya sebagai desainer grafis lepas. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Editor : Fatkhurrohim

StarBe Rilis Single Terbaru “Berikan Yang Terbaik”, Kolaborasi Rasa Bersama Sammy Simorangkir

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah enam bulan vakum sejak perilisan dua single terakhir mereka pada Desember 2024, StarBe kembali menggebrak industri musik Tanah Air lewat single terbaru berjudul “Berikan Yang Terbaik.”

Menariknya, lagu ini juga dirilis oleh Sammy Simorangkir di hari yang sama, menghadirkan dua versi dengan suara dan gaya berbeda, namun menyampaikan satu pesan cinta yang kuat.

Di tengah tren girl group Indonesia yang semakin banyak merilis lagu berbahasa Inggris, StarBe justru mengambil langkah berani dengan kembali merilis lagu berbahasa Indonesia.

Grup yang dikenal lewat karya internasional seperti “Story Of Us,” “Princess Samurai,” dan “RoofTop” ini ingin menegaskan bahwa musik dan bahasa Indonesia juga layak bersinar di panggung global.

“Berikan Yang Terbaik” bercerita tentang kisah cinta yang rumit dan penuh emosi – jatuh hati pada kekasih orang lain. Meski belum terjalin hubungan apa pun, si tokoh dalam lagu ini menyimpan harapan bahwa suatu hari nanti ia bisa memiliki cinta itu, tanpa menyakiti siapa pun.

Tema ini relatable bagi banyak pendengar karena cinta memang kerap datang di waktu dan tempat yang tak terduga.

Single ini menjadi bagian dari perjalanan StarBe menuju album kedua mereka yang dijadwalkan rilis pada 2026. “Berikan Yang Terbaik” merupakan lagu ketiga yang telah dikonfirmasi masuk dalam album tersebut.

Dibentuk oleh Annabelle Sanjaya (Abel), Shella Fernanda (Shella), Kezia Lizina (Kezia), dan Chelsea Van Meijr (Chelsea), StarBe terus menunjukkan chemistry kuat mereka baik di atas panggung maupun di media sosial.

Interaksi hangat dan seru para member membuktikan bahwa StarBe bukan hanya girl group biasa, tetapi juga representasi semangat, kerja keras, dan kebersamaan. “Semoga lagu ini dapat menemani kamu dimanapun berada dan memberikan semangat untuk selalu berikan yang terbaik,” tutup mereka. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Brisia Jodie Rilis Single Upbeat “Kisah Baru Orang Lama”, Ceritakan Cinta Lama dengan Rasa Baru

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Brisia Jodie, kembali merilis single terbarunya berjudul “Kisah Baru Orang Lama.” Lagu ini hadir setelah perilisan single sebelumnya, “Tak Ada Restu.”

Berbeda dari lagu-lagu Brisia Jodie sebelumnya yang identik dengan ballad dan nuansa sendu, “Kisah Baru Orang Lama” justru menampilkan warna musik upbeat yang fresh dan catchy.

Brisia Jodie mengungkapkan bahwa lagu ini bercerita tentang perasaan familiar saat jatuh cinta pada orang yang sudah lama dikenal, namun baru menemukan waktu yang tepat untuk bersama.

“Alasan memilih judul ‘Kisah Baru Orang Lama’ karena menarik banget pas tau gak cuma aku yang pernah ngerasain… udah lama kenal seseorang, tapi baru sekarang nemu timing yang pas. Rasanya familiar tapi juga baru banget. Kayak, ‘oh ternyata kamu emang rumahnya dari dulu, ya’,” jelas Jodie.

Single ini ditulis oleh Brisia Jodie bersama Clara Riva dan tim, tercipta melalui proses workshop sambil mendengarkan cerita pribadi Jodie, sehingga lagu ini terasa sangat personal namun tetap relatable bagi banyak orang.

“Prosesnya seru banget, karena lagu ini bawa warna baru di perjalanan musik aku. Jarang aku punya lagu upbeat kayak ini. Senang rasanya karena aku bisa lebih bebas berkarya, eksplor karena sudah indie,” ujar Jodie.

Jodie juga berterima kasih kepada Maure Indonesia, sahabat, keluarga, dan semua pihak yang mendukung terwujudnya lagu ini, termasuk kakak Michael Juan, mas Cliff (manajer), mba Sonia, tim KREATE, Kak Barsena, Hasna, Erfatah, Rizky, dan Omty.

Dalam perilisan single ini, Brisia Jodie turut menyampaikan pesan inspiratif. “Kejarlah mimpimu setinggi bintang di langit dan raihlah apapun yang mau kamu capai. Wujudkan cita-cita dengan kerja keras dan doa. Selalu berbuat baik, berkarya baik, hidup baik, dan menjadi orang baik.” (*)

Editor : Fatkhurrohim

Sammy Simorangkir Rilis Single Upbeat “Berikan Yang Terbaik” dari Album Terbarunya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sukses dengan dua single ballad sebelumnya, Sammy Simorangkir, kembali hadir dengan single ketiga berjudul “Berikan Yang Terbaik”, yang diambil dari album terbarunya, “Yang Terbaik.”

Berbeda dari dua lagu sebelumnya yang bernuansa ballad, “Berikan Yang Terbaik” tampil dengan warna upbeat yang catchy dan enerjik. Karakter lagu ini dinilai sangat pas dengan gaya vokal Sammy, menampilkan sisi lain dirinya sebagai penyanyi pop dengan interpretasi kuat.

Lagu ini bercerita tentang seseorang yang jatuh cinta pada kekasih orang lain. Meski rumit dan terkesan salah, liriknya disusun tanpa menghakimi, justru memberi semangat bagi mereka yang tengah jatuh cinta, tak peduli betapa pelik situasi yang dihadapi.

Single ini diproduseri oleh Ade Govinda, musisi dan produser yang juga banyak menyumbangkan karya dalam album “Yang Terbaik.” Kolaborasi keduanya yang telah teruji kembali membuktikan kualitas musikal mereka di lagu ini.

Album “Yang Terbaik” resmi dirilis pada 9 Mei 2025 lalu, berisi delapan lagu yang menggambarkan berbagai fase dalam perjalanan cinta dan kehidupan. Dua single sebelumnya, “Luka Yang Luas” dan “Daripada Menyiksa Diri,” telah lebih dulu menyentuh hati para pendengarnya.

Selain menjadi rilisan penting, album ini juga menandai momen emosional bagi Sammy karena menjadi album terakhirnya bersama Pro-M, label yang mendampinginya sejak awal solo karier. Meski demikian, perjalanan musik Sammy belum usai.

Baca. Juga : Audi Kirana Rilis Single Terbaru “All For You”, Angkat Tema Self-Love dalam Balutan Rock Modern

Dengan kualitas vokal yang kuat dan penghayatan yang tak tertandingi, publik masih menantikan karya-karya barunya di masa depan.

“Dengan hadirnya single dan album ini, semoga kerinduan penggemar terhadap suara khas saya bisa terobati, dan cinta mereka pada musik Indonesia terus hidup melalui karya-karya penuh warna seperti ini,” ungkap Sammy. (*)

Editor : Fatkhurrohim

THE HU Rilis EP “Echoes of Thunder” dengan Kolaborasi Bintang Rock Dunia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. THE HU, band rock asal Mongolia yang menjadi fenomena global, hari ini merilis EP digital terbaru mereka berjudul “Echoes of Thunder” melalui label Better Noise Music.

Dirilis di tengah penantian panjang penggemar akan album terbaru mereka, EP ini menghadirkan versi spesial dari tiga lagu andalan album “Rumble of Thunder”, lengkap dengan kolaborasi para musisi rock ternama dunia.

EP “Echoes of Thunder” berisi: ‘This Is Mongol (Warrior Souls)’, di-remix oleh Teerawk (Trevor McNevan dari Thousand Foot Krutch) dan menampilkan William DuVall dari Alice In Chains, ‘Bii Biyelgee’ versi kolaborasi dengan Tyler Glenn dari Neon Trees

Galaa, frontman THE HU, mengatakan, senang sekali saat label Better Noise Music menyarankan pembuatan EP ini. Seperti yang sering dibilang, dari classic rock sampai heavy metal, genre Hunnu Rock yang diusung tidak memiliki batasan. “Di EP ini, kami bisa berkolaborasi lebih luas dan memberikan warna baru ke musik kami,” katanyaa.

THE HU bukan hanya band rock, melainkan gerakan budaya global. Musik mereka menggabungkan alat musik tradisional Mongolia dan throat-singing dengan kekuatan rock dan metal modern, membawa wajah Mongolia ke panggung internasional.

Dengan lebih dari 900 juta streams, 300 juta penonton video, serta pengakuan dari UNESCO sebagai Artist of Peace, THE HU telah menegaskan eksistensi mereka sebagai band rock Asia paling berpengaruh di dunia saat ini.

Saat ini, THE HU tengah menjalani tur dunia bertajuk “Incarnation” yang dimulai sejak awal Juni di Maastricht, Belanda, bersamaan dengan tur terakhir band folk asal Skandinavia, Heilung. THE HU juga dijadwalkan tampil di festival metal terbesar Eropa seperti Hellfest dan Graspop Metal Meeting. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Aruma Rilis “MAPA” Versi Bahasa Indonesia, Kolaborasi dengan Grup Vokal Filipina SB19

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Aruma, menghadirkan karya terbarunya yang mengusung tema universal tentang cinta kepada orang tua melalui single berjudul “MAPA”. Lagu ini merupakan adaptasi dari single milik SB19, grup vokal asal Filipina, yang dirilis pada Mei 2021.

Menariknya, Aruma tidak hanya menyanyikan ulang lagu tersebut, tetapi juga terlibat langsung dalam proses penyesuaian liriknya ke Bahasa Indonesia bersama tim dari Sony Music Indonesia.

“Kalau selama ini tema lagu-laguku adalah cinta kepada pasangan, kali ini aku ingin menyampaikan rasa cinta kepada orang tua melalui lagu ini,” ungkap Aruma dengan antusias.

Ajakan untuk berkolaborasi datang langsung dari SB19, grup yang digawangi Pablo, Josh, Stell, Ken, dan Justin, di bawah naungan Sony Music Philippines. Menurut Aruma, kesempatan ini sangat berharga karena jarang ada lagu yang khusus diciptakan sebagai bentuk penghargaan untuk orang tua.

“Karena ini bentuk penghargaan atas kasih sayang orang tua, aku senang sekali bisa menjadi bagian dari karya yang sedalam ini. Apalagi kesempatan ini datang sebagai kolaborasi dua negara,” jelas Aruma.

Aruma menceritakan proses adaptasi lirik “MAPA” ke Bahasa Indonesia memerlukan waktu yang cukup panjang. Ia ingin agar liriknya tetap menyampaikan makna mendalam, terasa natural saat dinyanyikan, dan emosinya dapat diterima oleh pendengar Indonesia.

“Aku benar-benar merasa terbantu oleh pihak label dan tim yang mendukung selama proses penyesuaian lirik hingga akhirnya siap rilis pada 27 Juni kemarin,” tutur Aruma.

Menurut Aruma, lagu ini menjadi pengingat untuk selalu pulang dan terhubung dengan orang tua. “Bagi siapa pun yang mendengarkan lagu ini dan mungkin sedang jauh dari orang tuanya karena kerja, sekolah, atau alasan lain, semoga lagu ini bisa mengingatkan kita untuk selalu terhubung dengan mereka,” ujarnya. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Audi Kirana Rilis Single Terbaru “All For You”, Angkat Tema Self-Love dalam Balutan Rock Modern

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi dan penulis lagu Audi Kirana, resmi merilis single terbarunya berjudul “All For You”.

Lagu ini menjadi karya keenam Audi sejak debutnya pada tahun 2023, mempertegas kariernya di industri musik Tanah Air dengan warna musik rock yang segar dan lirik bertema kesehatan mental.

Single “All For You” ini menghadirkan pendekatan musik yang ceria namun sarat makna. Lagu ini bercerita tentang perjuangan seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain hingga melupakan kebahagiaan dirinya sendiri. Melalui single ini, Audi Kirana mengajak pendengarnya untuk lebih memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan diri.

“Lagu ini tentang seseorang yang ingin semua orang bahagia, tapi dia lupa bahwa dia juga berhak bahagia. Di akhir lagu, dia belajar untuk mengutamakan dirinya sendiri tanpa harus berhenti membantu orang lain,” ungkap Audi.

Dalam proses kreatifnya, Audi Kirana banyak terinspirasi dari musisi ikonik seperti Paramore, Beabadoobee, hingga The Cardigans, menghadirkan nuansa emo dan rock tahun 2000-an dengan sentuhan modern.

Bagi penggemar Paramore, Olivia Rodrigo, dan The Adams, lagu ini dipastikan menjadi favorit baru dengan energi powerful dan lirik yang relatable.

Audi Kirana memulai debutnya dengan single “Perfect” di tahun 2023. Lagu debutnya telah mengumpulkan lebih dari 1 juta penayangan di YouTube serta sekitar 40.000 streaming di platform digital, menandai awal kariernya sebagai musisi muda yang patut diperhitungkan.

Di media sosial, Audi Kirana juga aktif berinteraksi dengan penggemarnya. Akun Instagram-nya kini memiliki lebih dari 15,8 ribu pengikut, sementara konten TikTok-nya telah ditonton lebih dari 2 juta kali sejak 2023, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap karya-karyanya.

“All For You” menjadi single pembuka untuk album perdana Audi Kirana yang dijadwalkan rilis akhir tahun 2025. Album bertajuk “Teenagerism” ini akan berisi 8 lagu yang mengeksplorasi tema perjuangan remaja, pengalaman baru, hingga proses pendewasaan.

Audi menyampaikan bahwa album ini akan menjadi refleksi dari kompleksitas kehidupan remaja, disampaikan melalui lirik puitis yang mudah dipahami dan menyentuh perasaan pendengar. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Namira Rilis “Temaniku Hirup Dunia”, Lagu Cinta Penuh Keindahan Karya Laleilmanino

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi muda berbakat Namira kembali menghadirkan karya terbarunya berjudul “Temaniku Hirup Dunia”, sebuah lagu cinta yang menghadirkan kehangatan dan ketulusan.

Dirilis pada pertengahan Juni 2025, lagu ini menjadi refleksi perasaan Namira tentang the feeling of loving and being loved, mencintai dan dicintai sepenuh hati.

“Temaniku Hirup Dunia” merupakan karya Laleilmanino, trio produser hits Indonesia, yang secara khusus menciptakan lagu ini untuk Namira. Kolaborasi ini menjadi salah satu mimpi Namira yang akhirnya terwujud.

Namira seolah ingin mengajak semua pendengarnya untuk merasakan keindahan cinta melalui melodi indah yang dirangkai sepenuh hati. Lagu ini bukan sekadar tentang cinta romantis, melainkan tentang kehadiran dan penerimaan tanpa syarat.

“Temaniku Hirup Dunia” menjadi lagu yang diharapkan dapat menemani perjalanan hidup pendengarnya, memberikan kehangatan dan rasa aman ketika menghadapi dunia. Namira menutup pesan lagunya dengan harapan: “Jangan biarkan aku menghadapi dunia sendiri.”

Single ini sudah dapat dinikmati di seluruh platform streaming. Rasakan cinta yang penuh keindahan melalui vokal lembut Namira dan aransemen indah Laleilmanino dalam “Temaniku Hirup Dunia”. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Kahitna Gandeng Monita Tahalea di Single “Titik Nadir”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Grup musik legendaris Indonesia, Kahitna, kembali menyentuh hati dengan merilis single terbaru berjudul “Titik Nadir”, pada (24/6/2025) lalu. Lagu ini menghadirkan nuansa patah hati yang dewasa dan reflektif, menandai fase baru dalam eksplorasi emosional Kahitna tentang cinta, kehilangan, dan penerimaan.

Dalam single ini, Kahitna berkolaborasi dengan Monita Tahalea, penyanyi bersuara lembut yang dikenal lewat karya-karya intimnya.

Kehadiran Monita menambahkan kedalaman emosional tersendiri, menjadikan lagu ini sebagai dialog batin dua hati yang saling mencintai namun tak bisa bersama. Kolaborasi ini lahir dari kedekatan musikal dan keselarasan visi.

Kahitna menilai Monita memiliki karakter vokal yang mampu menyuarakan kesenyapan dan kepedihan dengan penuh keanggunan, sehingga cocok untuk narasi sendu dalam Titik Nadir.

“Titik Nadir” bercerita tentang dua hati yang belum benar-benar berpisah, namun terpaksa berjalan ke arah berbeda. Tentang cinta yang tak bisa dimiliki meskipun rasa itu tetap ada, dan tentang penerimaan tanpa syarat.

Kahitna dan Monita menyampaikan perasaan paling rawan seperti perih, rindu, dan ketidakberdayaan, dibalut aransemen khas Kahitna yang puitis dan menyentuh.

Titik Nadir tidak hanya menyajikan kisah tentang kehilangan, tetapi juga tentang kekuatan untuk mengikhlaskan. Karena dalam hidup, tidak semua cinta dapat berlabuh seperti yang kita harapkan. Dan justru di titik terendah itulah kita belajar arti mencintai tanpa syarat.

Lewat “Titik Nadir”, Kahitna kembali membuktikan bahwa musik mereka bukan sekadar hiburan, melainkan cermin perasaan manusia yang paling dalam. Suara lembut Monita Tahalea menjadikan lagu ini semakin hangat dan menyayat hati, menambah kekuatan emosi yang sudah melekat pada karya-karya Kahitna sebelumnya. (*)

Editor : Fatkhurrohim

The Xoolah Rilis Single Debut “REBELLION” Usung Nu Metal dengan Pesan Revolusi Diri

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Berawal dari circle komunitas musik yang sama, pada (28/3/2024) lahirlah gagasan untuk membentuk sebuah project band bernama The Xoolah. Band ini digawangi oleh Sanmarty (vokal), Jay Sugian (gitar), El Cello (gitar 2), Oled (bass), dan Hendra (drum).

The Xoolah hadir dari kesamaan selera musik dan visi misi kelima personelnya. Mengawali perjalanan mereka di ranah musik cover, The Xoolah telah memproduksi berbagai cover lagu dari nama-nama besar industri musik global, seperti Avenged Sevenfold, Linkin Park, dan Korn, dan mendistribusikannya melalui beberapa platform media sosial dalam satu tahun terakhir.

Nama The Xoolah sendiri terinspirasi dari terminologi Sunda “Soklah”, yang berarti “lakukanlah” atau “kerjakanlah”. Filosofi ini menjadi prinsip utama dalam proses kreatif mereka, di mana semangat untuk terus bergerak, mencoba, dan berkarya adalah kunci terbentuknya The Xoolah.

Di tahun 2025 ini, The Xoolah merilis single perdana mereka yang berjudul “REBELLION”. Lagu ini mengangkat isu sosial tentang perjalanan pencarian jati diri seseorang yang sering dihadapkan pada berbagai rintangan, masalah, dan tekanan mental.

“REBELLION” menggambarkan bagaimana seseorang belajar menjadikan masalah sebagai sahabat terbaiknya, sebagai bentuk revolusi dan motivasi diri untuk mencapai akhir yang lebih baik. Dalam proses kreatifnya, lagu ini dikemas dengan gaya musik Nu Metal, terinspirasi dari warna musik Korn dan The Used.

Pemilihan genre Nu Metal dalam single ini menjadi langkah inovatif The Xoolah untuk memberikan warna baru di industri musik Indonesia yang saat ini semakin dinamis.

Dengan riff gitar yang kuat, rhythm bass yang groovy, serta vokal penuh energi, The Xoolah berharap “REBELLION” dapat diterima sebagai karya pembuka yang menggambarkan karakter musik mereka ke depannya.

“REBELLION adalah tentang bagaimana kita melawan dan berdamai dengan diri sendiri. Lagu ini menjadi simbol revolusi diri untuk hidup lebih baik,” ujar Sanmarty, vokalis The Xoolah. (*)

Editor : Fatkhurrohim