Ravi Andika Rilis Single “Kembali?”, Gagal Move On

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi solo Ravi Andika resmi merilis single terbaru berjudul “Kembali?”, pada (25/4/2025) lalu, menandai langkah baru dalam perjalanan musiknya dengan kembali menggunakan lirik berbahasa Indonesia.

Setelah sebelumnya merilis beberapa lagu berbahasa Inggris sepanjang 2024, Ravi memilih untuk kembali ke bahasa ibu sebagai medium ekspresi emosional yang lebih dekat dengan pendengar.

Baca Juga : Sammy Simorangkir dan Ade Govinda Rilis Single Kolaborasi “Luka Yang Luas” dan Album “Yang Terbaik”

Single “Kembali?” bercerita tentang seseorang yang ingin kembali ke pelukan sang mantan kekasih, namun masih terjebak dalam rasa ragu dan ketidakpastian. “Sederhana saja. Kangen punya lagu yang bisa dibawakan dengan Bahasa Ibu,” ujar Ravi Andika mengenai keputusan ini, Senin, (28/5/2025) di Jakarta.

Lirik yang lugas dan dramatis menjadi kekuatan utama lagu ini, ditujukan untuk menggambarkan fenomena gagal move on—tema yang banyak dirasakan oleh generasi muda saat ini.

“Di lagu ini aku ingin menyampaikan perasaan gagal move on yang digambarkan dengan lebih dramatis, sesuai dengan apa yang banyak orang alami di era sekarang,” ungkap Ravi.

Single ini bukan sekadar rilisan tunggal. Ravi mengungkapkan bahwa “Kembali?” adalah bagian dari proyek album penuh yang tengah ia siapkan.

Baca Juga : Difki Khalif Rilis Lagu “Si Paling”: Sindiran Satir tentang Narsisme di Era Digital

“Kembali? merupakan babak pembuka dari sebuah awal baru perjalanan musikku. Semoga apapun yang akan aku rilis selanjutnya bisa memberikan kejutan buat para pendengar, namun tetap dengan nuansa baru rasa lama ala musik Ravi Andika,” pungkasnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Prinsa Mandagie Melanjutkan Kisah Emosional di Single “Bertahan Sendiri”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Prinsa Mandagie kembali memperkenalkan karya terbarunya berjudul “Bertahan Sendiri” yang disebut sebagai kelanjutan kisah dari lagu sebelumnya, membawa pendengar lebih dalam ke perjalanan emosional yang jujur dan menyentuh.

Dalam pernyataannya, Sabtu, (26/4/2025), Prinsa, mengungkapkan bahwa lagu ini bercerita tentang seseorang yang mencoba bertahan sendirian dalam sebuah hubungan, meski harus menanggung kekecewaan yang dalam.

Baca Juga : Shakira Jasmine Rilis “Selalu Kalah”: Lagu Patah Hati dengan Sentuhan Rock dan Chic

“Ceritanya tentang seseorang yang berusaha bertahan sendiri di dalam sebuah hubungan dan mengalami kekecewaan yang mendalam. Tema ini aku angkat dari pengalaman pribadi dan juga dari banyak cerita orang-orang terdekat aku,” ujar Prinsa.

Single “Bertahan Sendiri” menghadirkan kolaborasi istimewa dengan Clara Riva sebagai composer dan musisi legendaris Tohpati sebagai producer. Perpaduan aransemen dan penghayatan vokal Prinsa menjadikan lagu ini terasa sangat personal, namun tetap relate bagi banyak orang yang sedang mengalami hal serupa.

Baca Juga : ELECTRA Rilis Single Keempat Berjudul “A.N.I”, Potret Fenomena Urban Wanita Masa Kini

“Banyak orang bertahan sendiri karena merasa masih bisa memperbaiki kesalahan pasangan. Padahal, kadang justru itu yang bikin makin sakit,” tambah Prinsa.

Prinsa berharap lagu ini bisa menjadi teman untuk siapa pun yang sedang menjalani momen sulit dalam hubungan, khususnya ketika merasa harus bertahan sendirian. “Kalau kamu udah sadar bahwa cuma kamu yang berjuang, lebih baik pelan-pelan belajar melepaskan dan menyerahkan semuanya ke Tuhan,” lanjutnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Shakira Jasmine Rilis “Selalu Kalah”: Lagu Patah Hati dengan Sentuhan Rock dan Chic

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Shakira Jasmine kembali menyapa pendengarnya dengan single terbarunya berjudul “Selalu Kalah”, sebuah lagu pop emosional yang menggambarkan rasa patah hati, cemburu, dan ketidakberdayaan dalam perebutan cinta.

Melalui lagu ini, Shakira membawa pendengar menyelami sisi rapuh dalam cinta yang tak berbalas—namun tetap terdengar indah dan menyentuh.

Baca Juga : ELECTRA Rilis Single Keempat Berjudul “A.N.I”, Potret Fenomena Urban Wanita Masa Kini

Dengan melodi catchy dan lirik puitis yang mudah diingat, “Selalu Kalah” menyoroti momen ketika cinta bertepuk sebelah tangan dan orang yang dicintai justru memilih orang lain. “Selalu Kalah bukan tentang menyerah, tapi tentang berani mengakui bahwa kita layak dicintai dengan utuh,” ujar Shakira.

Setelah dikenal dengan gaya youthful, bratty, dan chic di tahun 2024 kini Shakira tampil dengan persona baru sebagai alternative pop/rock singer yang mengusung gaya modern rock chic bernuansa nostalgia era 90-an hingga 2000-an.

Dalam penggarapan “Selalu Kalah,” Shakira berkolaborasi dengan Petra Sihombing sebagai produser musik. Hasilnya adalah sebuah lagu dengan produksi modern yang memadukan unsur elektronik dan gitar akustik dalam harmoni yang pas.

Aransemen lagu dibangun dengan dinamis: Pre-chorus yang lembut dan personal, Chorus yang meledak penuh emosi, Vokal Shakira yang intens dan ekspresif. Kombinasi ini menciptakan pengalaman mendengarkan yang emosional, cocok untuk Gen Z yang tengah menghadapi relasi yang rumit atau momen overthinking di malam hari.

Baca Juga : Clara Riva Hadirkan Nuansa Baru Lewat Single “Waktunya Pas”: Perayaan Cinta di Waktu yang Tepat

Sejak debutnya di usia 17 tahun, Shakira Jasmine telah dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu bertalenta. Kini, di usia yang lebih matang, ia hadir dengan karya yang lebih dalam, personal, dan artistik.

“Selalu Kalah” tidak hanya menjadi lagu, tapi juga narasi emosional tentang keberanian, penerimaan, dan keindahan dalam kesedihan. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

NOTHING MORE Rilis “CARNAL (DELUXE)” dengan Kolaborasi Emosional Bareng Chris Daughtry

WARTAMUSIK.com – Los Angeles. Band rock eksplosif asal Texas, NOTHING MORE, resmi meluncurkan edisi deluxe dari album sukses mereka, CARNAL, ke semua platform digital melalui label Better Noise Music.

Setelah mendapat pengakuan luas di tahun 2024 dan meraih dua single #1 di tangga lagu Active Rock, versi CARNAL (DELUXE) menambahkan lima lagu bonus yang semakin memperkuat posisi mereka sebagai pionir dalam dunia modern rock.

Baca Juga : Her Dirty Floor Debut Lewat “Flatline”, Sajikan Ambience Rock Sarat Emosi dari Perspektif Perempuan

Band yang telah tiga kali dinominasikan Grammy ini—Jonny Hawkins (vokal), Mark Vollelunga (gitar), Daniel Oliver (bass), dan Ben Anderson (drum)—menggabungkan energi mentah, emosi mendalam, dan lanskap suara yang khas dalam rilisan terbaru ini.

Salah satu sorotan utama dari edisi deluxe ini adalah versi baru dari lagu emosional “FREEFALL”, yang kini menghadirkan kolaborasi dengan Chris Daughtry, penyanyi rock bersertifikat 6 kali Platinum. Lagu ini sudah tersedia di semua platform streaming digital, lengkap dengan video musik resmi yang dirilis di YouTube Better Noise Music.

Disutradarai oleh Stephen Wayne Mallet—yang sebelumnya menyutradarai video legendaris “Fade In, Fade Out” (10+ juta views)—video “FREEFALL” menampilkan kisah menyentuh seorang petugas pemadam kebakaran yang bergulat dengan kesehatan mental dan menemukan harapan lewat ikatan tak terduga dengan seekor anjing liar.

Baca Juga : The Funeral Portrait Rilis VM Gotik “Holy Water” feat. Ivan Moody

“Kami menulis ‘FREEFALL’ sebagai himne untuk mereka yang sedang jatuh—baik secara emosional maupun spiritual. Chris Daughtry berhasil mengangkat emosi lagunya ke level yang lebih tinggi,” jelas Jonny Hawkins.

Selain “FREEFALL”, versi deluxe ini mencakup: Live version “ANGEL SONG” feat. David Draiman (Disturbed), direkam di Aftershock Festival 2024, Dua remix eksklusif oleh Matt Good (Hollywood Undead) dan JD Deblieck (Motionless In White). Single baru “WE’RE ALL GONNA DIE”, yang dirilis pada (7/2/2025) lalu.

Album CARNAL sebelumnya telah menghasilkan lebih dari 100 juta streaming, dengan ulasan positif dari media musik seperti: “Salah satu rilisan paling eklektik dari band ini” – Blabbermouth, “15 anthem rock penuh energi yang menangkap kekuatan panggung mereka” – Knotfest.

Baca Juga : Difficult and Hard Rilis Album Terbaru “Catastrophic” Energi Baru Metallic Hardcore

Bagi para kolektor dan penggemar setia, versi fisik CARNAL (DELUXE) dalam bentuk CD dan vinyl akan tersedia secara resmi mulai 16 Mei 2025. Pre-order kini dibuka melalui situs resmi Better Noise Music dan retailer musik pilihan. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Nadzar Band Rilis Single “Di Sini Untukmu”, Lagu untuk Pejuang Cinta Sepihak

WARTAMUSIK.com – Cianjur. Setelah sukses mencuri perhatian lewat dua single sebelumnya, band alternatif/pop-rock asal Cianjur, Nadzar Band, kembali meramaikan industri musik Tanah Air dengan merilis single ketiga berjudul “Di Sini Untukmu”.

Lagu ini hadir sebagai pelipur lara bagi siapa pun yang pernah mencintai seseorang yang tidak bisa membalas perasaan yang sama. Lagu ini mengisahkan seseorang yang selalu setia hadir untuk orang yang ia cintai, meskipun orang tersebut terus meratapi cinta yang salah.

Baca Juga : ELECTRA Rilis Single Keempat Berjudul “A.N.I”, Potret Fenomena Urban Wanita Masa Kini

Lirik yang jujur dan emosional dipadukan dengan aransemen musik enerjik khas Nadzar, menjadikan “Di Sini Untukmu” lagu galau yang segar dan ear-catchy.

“Ini adalah lagu buat kamu yang terus ada untuk dia, tapi dia masih nangis buat orang lain. Kita percaya banyak yang bisa relate dengan cerita ini,” ujar Uky, vokalis Nadzar.

Sejak dibentuk pada tahun 2014, Nadzar Band telah dikenal dengan gaya musik yang memadukan unsur alternatif dan pop-rock, menghadirkan melodi yang catchy namun tetap penuh makna.

Melalui kombinasi musikalitas dan penulisan lirik yang kuat, Nadzar Band yang digawangi oleh empat anggota; Uky (vokal), Aldy (drum), Tom Tom (gitar), dan Rara (bass), berusaha konsisten menciptakan karya yang menyentuh perasaan pendengarnya.

Baca Juga : The Kilometre Zero Rilis Single “Dimensi Waktu”: Kisah Cinta yang Tak Bisa Dipaksakan

Sukses di single debut mereka, “Sahabatku Kekasihmu”, disusul single kedua “Sadisnya Kamu”, dan kini single ketiga “Di Sini Untukmu”, Nadzar semakin menunjukkan kematangan mereka dalam meracik lagu yang bukan hanya enak didengar, tetapi juga bermakna. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Her Dirty Floor Debut Lewat “Flatline”, Sajikan Ambience Rock Sarat Emosi dari Perspektif Perempuan

WARTAMUSIK.com – Malang. Band baru Her Dirty Floor (HDF) dari Kota Malang, perkenalkan single debut berjudul “Flatline” yang mengusung genre ambience rock, shoegaze, dan alternative post-rock, yang menawarkan pengalaman musik yang emosional, kelam, namun tetap hangat dirasakan.

Terinspirasi dari band-band seperti Deftones, Wisp, dan Invent Animate, Her Dirty Floor membangun identitas musik yang kuat melalui nuansa ambience yang luas, riff distorsi yang menghanyutkan, serta chord minor yang menyentuh sisi emosional pendengar.

Baca Juga : The Kilometre Zero Rilis Single “Dimensi Waktu”: Kisah Cinta yang Tak Bisa Dipaksakan

Didirikan oleh Ananta (vokal) dan Mukti (gitar), band ini kemudian berkembang dengan bergabungnya Darvesh (drum), Steven (bass), dan Dewa (gitar). Formasi ini menjadikan Her Dirty Floor sebagai pengusung suara shoegaze dengan karakter khas dari Malang.

Satu hal yang membedakan Her Dirty Floor dari band lainnya adalah pilihan mereka untuk menyuarakan lirik dari sudut pandang perempuan, meskipun seluruh anggota intinya adalah pria.

Dalam single “Flatline”, mereka menggandeng musisi perempuan Nara, yang tak hanya berperan sebagai vokalis tamu, tetapi juga mengisi part violinnya, memperkuat kesan mendalam dan rapuh dalam lagu ini.

Lagu “Flatline” mengangkat tema depresi dan kehampaan emosional, menggambarkan perjuangan seseorang saat berada dalam titik terendah hidupnya. Meskipun mengangkat isu berat, Her Dirty Floor ingin menyampaikan kesedihan, amarah, dan rasa bingung adalah bagian wajar dari kehidupan manusia.

Baca Juga : The Funeral Portrait Rilis VM Gotik “Holy Water” feat. Ivan Moody

“Lewat Flatline, kami ingin orang tahu bahwa mereka tidak sendirian. Lagu ini adalah ruang aman bagi siapa pun yang sedang berjuang dengan perasaan mereka sendiri,” ungkap Ananta, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (23/4/2024).

Tak berhenti di perilisan single, Her Dirty Floor kini tengah menyusun langkah besar untuk 2025. Band ini menargetkan untuk menyelesaikan album debut, yang dilanjutkan dengan pengerjaan album kedua yang materinya sudah mulai disiapkan. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

The Kilometre Zero Rilis Single “Dimensi Waktu”: Kisah Cinta yang Tak Bisa Dipaksakan

WARTAMUSIK.com – Malang. Unit rock alternatif asal Malang, The Kilometre Zero, merilis single terbaru bertajuk “Dimensi Waktu”. Lagu ini menjadi penanda perjalanan mereka yang makin matang, sekaligus pengingat akan kenangan cinta yang pernah ada namun tak lagi bisa bersama.

Didirikan pada 2019 oleh Huda Ridlolullah (vokal), Zakki Zam (gitar), dan Fransiskus “Sisko” Septian Adi (bass), The Kilometre Zero lahir dari keinginan kuat untuk keluar dari zona nyaman sebagai band reguler.

Baca Juga : Band 690 Rilis Single Debut “Terkunci Hati”, Bawa Nuansa Metal Alternatif

Kemudian di 2020, mereka memutuskan untuk memulai ulang dengan identitas baru, menandai era baru penuh eksplorasi dan arah kreatif yang lebih fokus: rock alternatif. “Dimensi Waktu” adalah sebuah anthem yang menggambarkan rasa kehilangan dalam hubungan asmara yang tak bisa dipertahankan.

Lagu ini merefleksikan bagaimana ego dan amarah dapat memisahkan dua insan, meskipun pernah merasakan cinta yang seolah tak akan pernah padam. Dibalut aransemen rock yang dinamis namun tetap menyisakan ruang untuk nuansa sendu, band ini mengajak pendengar untuk menelusuri kenangan lewat metafora yang kuat.

Baca Juga : The Funeral Portrait Rilis VM Gotik “Holy Water” feat. Ivan Moody

Harum aroma tubuh dan rembulan sebagai simbol wanita yang sempurna menjadi gambaran puitis dari keindahan yang fana. “Pada akhirnya, manusia hanyalah medium untuk menyusun memori. Yang abadi bukan kisahnya, melainkan kenangannya,” ujar Huda sang vokalis.

Tak berhenti pada perilisan single, The Kilometre Zero juga tengah menyiapkan versi akustik dari “Dimensi Waktu” dalam bentuk video, Mereka juga merancang agenda mini tour di beberapa kota serta produksi merchandise berupa kaos untuk memperkuat koneksi dengan penggemar. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Band 690 Rilis Single Debut “Terkunci Hati”, Bawa Nuansa Metal Alternatif

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band 690 siap meramaikan skena musik “METAL”  di tanah air dengan melempar single berjudul “TERKUNCI HATI”. 

Band yang mengusung aliran METAL ALTERNATIF dan terbentuk pertengahan agustus 2024 ini beranggotakan 3 personil tetap yaitu Kevinmatt (guitar 1) Bin (guitar 2) dan Petersally (vocal). 

Baca Juga : The Funeral Portrait Rilis VM Gotik “Holy Water” feat. Ivan Moody

Mengusung aliran metal alternatif 690 menghadirkan suasana kesedihan yang di pergarang dengan alunan musik yang keras menghentak, memberikan pengalaman berbeda tentang rasa “galau” dari sudut pandang yang lebih kelam.  

Single “TERKUNCI HATI”  menceritakan tentang kekecewaan dan sebuah luka yang memberikan dampak berkelanjutan. Single dari band 690 ini siap meramaikan persaingan di skena musik metal dan memberikan nostalgia musik musik metalcore khas tahun 2008an. 

Baca Juga : Band Alternatif Metal Reiwa, Merilis EP “Simulacra”

Dengarkan 690 – Terkunci Hati di seluruh platform streaming Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan platform favoritmu! Jangan lewatkan kesempatan untuk mendengarkan lagu yang penuh makna ini dan share di media sosial kalian. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Clara Riva Hadirkan Nuansa Baru Lewat Single “Waktunya Pas”: Perayaan Cinta di Waktu yang Tepat

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah sukses dengan deretan lagu ballad penuh emosi, penyanyi muda berbakat Clara Riva membuka lembaran baru di dunia musik dengan merilis single terbaru berjudul “Waktunya Pas”.

Lagu ini hadir sebagai angin segar yang menggambarkan perasaan jatuh cinta di saat yang paling tepat—sebuah momen manis ketika akhirnya bertemu seseorang yang terasa seperti “rumah”.

Baca Juga : Single “Rumah yang Sama” Ungkapan Arly atas Cinta yang Terpisah Jarak dan Waktu

Lewat lagu ini, Clara Riva mengajak pendengarnya untuk merayakan cinta yang datang di waktu yang sempurna. Dibalut dengan nuansa musik yang lebih ceria dan upbeat, “Waktunya Pas” menunjukkan sisi baru dari Clara yang selama ini dikenal lewat lagu-lagu galau dan melankolis.

“Lagu ini tuh tentang momen ketika lo ngerasa, ‘kenapa gak dari dulu ya ketemu dia?’ Tapi ya ternyata… waktunya sekarang yang paling pas,” ujar Clara dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (20/5/2025).

Clara mengakui bahwa inspirasi lagu ini datang dari pengalaman pribadinya, menjadikannya karya yang sangat personal dan otentik. “Sebenernya lagu ini Clara banget. Aku banget,” ungkapnya.

Baca Juga : Edward Joe Rilis Single Debut “Sepenuh Rasa”, Wujudkan Impian 10 Tahun

Berbeda dari karya sebelumnya, “Waktunya Pas” mengusung genre pop upbeat yang ceria dan ringan. Perubahan ini juga menjadi pernyataan Clara untuk memulai tahun 2025 dengan semangat baru.

Baca Juga : Elsa Japasal Rilis Single Debut “Pernah Dicinta”, Tampilkan Sisi yang Lebih Mellow

“Tahun baru, lagu baru, dan aku pengin yang lebih happy. Karena jujur aja, kemarin-kemarin tuh banyak banget lagu mellow,” katanya sambil tertawa. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Difki Khalif Rilis Lagu “Si Paling”: Sindiran Satir tentang Narsisme di Era Digital

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi dan penulis lagu  Difki Khalif kembali mencuri perhatian publik dengan single terbarunya bertajuk “Si Paling”. Lagu ini menghadirkan kritik sosial tajam terhadap fenomena narsisme dan pencitraan diri di era media sosial.

“Si Paling” bukan hanya lagu pop biasa. Dengan lirik-lirik penuh sindiran seperti “si tiada duanya di dunia” dan “paling jago segalanya”, Difki menyuarakan keresahan akan sikap egois dan keinginan untuk selalu tampil sempurna yang marak ditemui di dunia digital saat ini.

Baca Juga : Marcello Tahitoe Hadirkan Nuansa Cerah Lewat Single “Setunggal” dari Album Ombak Melankolia

Lagu ini menyentil kebiasaan masyarakat modern yang terjebak dalam kompetisi pencitraan, mengabaikan makna empati dan kesadaran sosial. Tak hanya mengangkat sisi keangkuhan, lagu ini juga menyelipkan pesan mendalam tentang kerentanan dan rasa kesepian yang tersembunyi di balik topeng kepercayaan diri berlebihan.

Kalimat seperti “hidup bukan kamu saja” menjadi pengingat bahwa kehidupan bukan hanya tentang diri sendiri, tapi juga tentang bagaimana kita memandang dan memperlakukan orang lain.

Difki Khalif berhasil mengemas isu berat ini dengan gaya satir, humoris, namun tetap emosional—membuat “Si Paling” terasa relevan dan menyentuh bagi banyak pendengar, khususnya generasi muda.

Sebelumnya, Difki telah dikenal luas melalui lagu-lagu seperti “Cinta yang Diam” dan “Yang Terdalam”, yang sukses mencuri hati pendengar muda dan menjadi bagian dari soundtrack sinetron populer Asmara Gen Z di SCTV.

Baca Juga : Aruma Rilis Single “Berbunga-bunga Sendiri”, Kolaborasi Emosional Bareng Petra Sihombing

“Lagu ini diharapkan mampu menjadi bahan refleksi bagi siapa pun yang mendengarnya, terutama di tengah era yang serba digital dan serba cepat ini,” ujar Difki, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (20/5/2025).

Untuk melengkapi pengalaman mendengarkan, Music Video resmi “Si Paling” juga telah dirilis melalui kanal YouTube Difki Khalif Musica Official. Dengan visual yang mendukung narasi lagu, MV ini siap memperkuat pesan sosial yang ingin disampaikan Difki kepada audiensnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version