Marcello Tahitoe Hadirkan Nuansa Cerah Lewat Single “Setunggal” dari Album Ombak Melankolia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah menyuguhkan tiga single penuh nuansa melankolis, Marcello Tahitoe atau yang lebih dikenal sebagai Ello, kini memperkenalkan sisi baru dari dirinya lewat single keempat berjudul “Setunggal”.

Lagu ini menjadi bagian dari album terbarunya, “Ombak Melankolia”, dan hadir sebagai jeda yang menyegarkan di tengah eksplorasi emosional yang mendalam.

Baca Juga : Aruma Rilis Single “Berbunga-bunga Sendiri”, Kolaborasi Emosional Bareng Petra Sihombing

Diproduseri oleh Pandu Fuzztoni, gitaris dari band rock Morfem, “Setunggal” membawa pendengar kembali ke kejayaan musik pop retro Indonesia, lengkap dengan gitar groovy, vokal latar hangat, dan ritme drum klasik.

Elemen analog yang kuat berpadu harmonis dengan sentuhan produksi modern, menciptakan lagu yang terasa nostalgik namun tetap relevan. “Kami ingin menciptakan lagu yang ringan dan uplifting, tapi tetap punya pesan yang dalam. ‘Setunggal’ adalah perayaan dari rasa syukur dan koneksi batin,” ujar Ello.

Secara lirik, “Setunggal” merepresentasikan kerinduan akan kesatuan — baik secara emosional maupun spiritual. Kata “setunggal” sendiri berarti “satu”, menjadi simbol keutuhan dalam cinta, hubungan, dan pencarian makna hidup.

Lagu ini bisa dirasakan sebagai refleksi ringan namun bermakna, cocok didengarkan di pagi hari yang cerah atau dalam perjalanan sore yang santai. “Meski nadanya ceria, aku tetap ingin menyisipkan perenungan. Lagu ini menampilkan sisi aku yang lebih playful, tapi tetap reflektif,” tambahnya.

Baca Juga : Edward Joe Rilis Single Debut “Sepenuh Rasa”, Wujudkan Impian 10 Tahun

Sebagai bagian dari album “Ombak Melankolia”, “Setunggal” hadir sebagai kontras yang manis dari lagu-lagu sebelumnya. Jika single sebelumnya banyak mengeksplorasi perasaan kehilangan dan kerinduan, maka “Setunggal” adalah napas segar yang mengangkat suasana tanpa menghilangkan kedalaman maknanya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Aruma Rilis Single “Berbunga-bunga Sendiri”, Kolaborasi Emosional Bareng Petra Sihombing

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah sukses merilis album Berbunga Juni 2024 lalu, penyanyi Aruma kembali merilis single terbarunya yang bertajuk “Berbunga-bunga Sendiri”.

Lagu ini menjadi karya pembuka Aruma di tahun 2025 dan menandai babak baru dalam eksplorasi musikalnya. Menariknya, single ini diciptakan bersama musisi dan produser kenamaan Petra Sihombing.

Baca Juga : Single “Rumah yang Sama” Ungkapan Arly atas Cinta yang Terpisah Jarak dan Waktu

Menurut Aruma, proses pembuatan demo lagu “Berbunga-bunga Sendiri” hanya memakan waktu 6-8 jam dan dilakukan di Bali. Namun, untuk tahap produksi musik secara menyeluruh—termasuk komposisi, rekaman, mixing, hingga mastering—memakan waktu sekitar tiga bulan.

“Pembuatannya sebenarnya cukup cepat karena hanya dikerjakan selama satu hari. Tapi proses rekamannya memang cukup lama, karena aku ingin hasil akhirnya benar-benar maksimal untuk para pendengar yang sudah menantikan karya baruku,” ujar Aruma, dalam keterangannya, Jum’at, (18/4/2025).

“Berbunga-bunga Sendiri” mengangkat kisah tentang kekecewaan saat cinta dan perhatian yang tulus tidak mendapat balasan yang sama. Lagu ini terasa personal dan emosional, terlebih pada bagian akhir lagu yang membuat Aruma harus bernyanyi dengan penuh ledakan emosi.

“Ini salah satu lagu yang cukup emosional buatku. Di bagian akhir, aku sampai harus teriak dan agak marah saat take vokal. Tantangan banget sih, karena biasanya aku lebih ke arah menyanyi dengan perasaan lembut,” ungkap penyanyi bernama lengkap Nidewi Aruman ini.

Baca Juga : Jackson Wang Rilis “GBAD”, Ungkap Sisi Gelap dan Awali Era Magic Man 2

Meski mengambil jeda hampir setahun sejak rilis album, Aruma mengaku selama ini ia tengah mendalami cara menulis lagu yang lebih baik dan bereksperimen dengan warna musik baru.

“Lagu ini cukup fresh dibanding lagu-laguku sebelumnya, tapi untungnya suaraku masih cocok dengan karakter musik seperti ini. Sekarang aku lagi sering dengerin Gracie Abrams, jadi pengaruhnya mungkin agak terasa di lagu ini,” pungkasnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

The Funeral Portrait Rilis VM Gotik “Holy Water” feat. Ivan Moody

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band emo rock revival asal AS, The Funeral Portrait, resmi merilis video musik sinematik untuk single terbaru mereka, “Holy Water”. Dengan gaya teatrikal, elemen gothic rock, dan produksi berani, The Funeral Portrait berhasil mencuri perhatian penggemar musik alternatif global.

Lagu ini menampilkan kolaborasi epik bersama Ivan Moody dari Five Finger Death Punch, dan akan menjadi bagian dari album deluxe kedua mereka, Greetings From Suffocate City, yang rilis pada (13/6/2025) mendatang via Better Noise Music.

Baca Juga : Difficult and Hard Rilis Album Terbaru “Catastrophic” Energi Baru Metallic Hardcore

Dalam keterangan yang diterima redaksi wartamusik, Selasa, (15/4/2025), dijelaskan bahwa “Holy Water” langsung menarik perhatian penggemar musik rock dan emo sejak debut di posisi #21 di chart Billboard Mainstream Rock Tracks, dan kini terus merangkak naik ke posisi #14.

Lagu ini menggabungkan energi mentah, vokal teatrikal khas Lee Jennings, dan kekuatan emosional dari Ivan Moody, menjadikannya sebagai salah satu rilisan paling ditunggu tahun ini.

Video musik “Holy Water” digarap dalam gaya gotik dramatis oleh sutradara Michael Lombardi dari Better Noise Films. Proses syuting dilakukan di dua lokasi ekstrem: sebuah ngarai setinggi seribu kaki di Prescott, Arizona dan gereja tua terbengkalai di Poconos, Pennsylvania.

Baca Juga : Firstrate Rilis Single Ketiga “Last Throw” dari Album Passage of Time

Dalam wawancaranya, vokalis Lee Jennings menyebut “Holy Water” sebagai lagu yang sangat personal dan menjadi proses penyembuhan emosional baginya. “Kami ingin menciptakan pengalaman visual yang setara dengan intensitas lagunya,” ujar Lombardi, dalam keterangan tertulisnya.

Fourtune Memilih Tajuk “Jatuh Cinta” untuk Mini Album Terbaru

WARTAMUSIK.com – Yogyakarta. Di bulan April ini, band Fourtune asal Yogyakarta yang terbentuk pada 2017 lalu, telah merilis mini album atau Extended Play (EP) berjudul “Jatuh Cinta”,

Rilisan EP ini ditandai dengan menggelar konser di St. Bier Bar and Kitchen Yogyakarta, pada, Sabtu, (12/4/2025). EP ini mereka berbeda dengan tema lagu-lagu sebelumnya, “Jatuh Cinta” bukan lagi bertemakan cinta yang hiperbola, cinta yang berbunga-bunga.

Baca Juga : Band Alternatif Metal Reiwa, Merilis EP “Simulacra”

Tema utama pada “Jatuh Cinta” ingin mengungkapkan arti jatuh yang sebenarnya. Jatuh yang dimaksud merupakan makna jatuh yang sebenar-benarnya, yang mana seseorang yang jatuh sudah pasti merasakan rasa sakit. 

Hal tersebut pada akhirnya menjelaskan bahwa lagu-lagu dalam album “Jatuh Cinta” merupakan kisah cinta yang mengenaskan. Dalam EP ini akan ada enam track; Hanya Harapku; Mendua; (Tak) Istimewa; Tak Bisa Tanpamu; Belum Lupa; dan Retorika Cinta.

Baca Juga : Gege Grisel Rilis Mini Album “Langkah Rindu”, Perjalanan Emosional Menggugah Hati

EP “Jatuh Cinta” ini diharapkan dapat mewakili perasaan kalangan remaja akhir dan dewasa awal yang sebagian besar sudah pernah mengalami kisah seperti yang diceritakan pada lagu-lagu yang ada didalamnya.

Fourtune juga berharap EP ini dapat dinikmati oleh semua kalangan, dan harapannya lagu ini bisa menjadi warna baru bagi musik Pop di Indonesia. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Edward Joe Rilis Single Debut “Sepenuh Rasa”, Wujudkan Impian 10 Tahun

WARTAEVENT.com – Jakarta. Penyanyi pendatang baru, Edward Joe, resmi merilis single debut bertajuk “Sepenuh Rasa” di bawah label Indomusik Records.

Lahir di Jakarta pada 1991, Edward Joe—yang akrab disapa Joe—telah menekuni dunia tarik suara sejak duduk di bangku sekolah dasar dan memperdalam teknik vokalnya di Elfa Music School.

Baca Juga : Jackson Wang Rilis “GBAD”, Ungkap Sisi Gelap dan Awali Era Magic Man 2

Setelah lebih dari satu dekade menyimpan impian untuk berkarya secara solo, Joe akhirnya menghadirkan lagu yang terinspirasi dari kisah cinta orang-orang di sekitarnya. “Sepenuh Rasa” menggambarkan perasaan seseorang yang rela memendam cintanya demi kebahagiaan orang yang ia sayangi.

“Harapannya lagu ini bisa mewakili mereka yang memilih diam karena takut perasaannya justru merusak hubungan yang ada,” ungkap Edward Joe.

Baca Juga : Elsa Japasal Rilis Single Debut “Pernah Dicinta”, Tampilkan Sisi yang Lebih Mellow

Lagu ini merupakan versi penyempurnaan dari karya yang pernah ditulisnya, terinspirasi oleh novel milik temannya. Joe mempertajam makna lirik agar lebih relevan dengan dinamika cinta masa kini, namun tetap mempertahankan esensi emosional dari versi sebelumnya.

Menariknya, “Sepenuh Rasa” juga menjadi lagu galau pertama yang dirilis oleh Indomusik Records. “Rasanya mimpi yang saya simpan lebih dari 10 tahun ini akhirnya jadi kenyataan,” tutup Edward Joe. (*)

Jackson Wang Rilis “GBAD”, Ungkap Sisi Gelap dan Awali Era Magic Man 2

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Jackson Wang resmi merilis single terbaru berjudul “GBAD” (Good But A Devil), menandai era baru menuju album Magic Man 2 yang akan hadir pada 2025.

Lagu bergenre alt-R&B ini menunjukkan transformasi emosional Jackson, yang mulai meninggalkan kebiasaan menyenangkan orang lain dan berani menetapkan batasan, meski terlihat seperti “brengsek” di mata orang lain.

Baca Juga : Menandai Awal Perjalanan Musik, Gracia Says Rilis Single Debut “Kau Rumahku”

Diproduksi oleh produser pemenang Grammy, Dem Jointz, “GBAD” memadukan vokal khas Jackson dengan sentuhan jazzy yang santai namun penuh intensitas.

Video musiknya, disutradarai oleh Rich Lee, memperlihatkan alter ego Magic Man dalam suasana kota surreal, menghadapi krisis eksistensial di tengah tekanan sosial.

“GBAD” merupakan bagian dari Magic Man 2, album lanjutan dari Magic Man (2022) yang sukses masuk chart Billboard. Album baru ini akan terbagi dalam empat babak emosi: dari penyangkalan hingga penerimaan, menggambarkan proses kesedihan dan pertumbuhan pribadi.

Jackson memproduseri sendiri proyek ini selama lebih dari satu tahun. Sebelumnya, ia telah merilis single “High Alone” yang mencapai #1 di Apple Music di 22 negara, mengangkat tema isolasi dan kehancuran diri.

Baca Juga : Firstrate Rilis Single Ketiga “Last Throw” dari Album Passage of Time

Di luar musik, Jackson juga aktif sebagai duta global untuk Louis Vuitton, Cartier, dan Hennessy, serta baru saja ditunjuk sebagai Creative Director untuk Nike dan Jordan.

Dengan lebih dari 100 juta pengikut di media sosial, Jackson terus memperkuat posisinya sebagai ikon global di persimpangan musik, fashion, dan budaya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Elsa Japasal Rilis Single Debut “Pernah Dicinta”, Tampilkan Sisi yang Lebih Mellow

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah dikenal sebagai wajah ceria di berbagai program televisi, Elsa Japasal resmi melebarkan sayap ke dunia musik. Lewat single perdana berjudul “Pernah Dicinta”, gadis asal Makassar ini menunjukkan sisi emosional yang lebih dalam, jauh dari image ceria yang selama ini melekat padanya.

Lagu “Pernah Dicinta” resmi dirilis di bawah naungan Sony Music Entertainment Indonesia dan sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital mulai hari ini, 10 April 2025.

Baca Juga : Lucien Sunmoon Rilis Single “Castaway”, Kisah Nyata Sang Drumer

Diciptakan oleh Aldi Nada, “Pernah Dicinta” menceritakan tentang seseorang yang belum bisa melepaskan masa lalunya. Lagu ini menggambarkan perasaan rindu, penyesalan, dan harapan yang belum padam, meski hubungan sudah berakhir.

“Di liriknya ada kata-kata, ‘Aku akan baik-baik saja, semoga’, yang menggambarkan kondisi hati si tokoh. Ia tahu hubungan itu sudah selesai, tapi belum bisa benar-benar merelakan karena merasa orang itu adalah yang terbaik,” ungkap Elsa.

Baca Juga : Kirana Setio dan The GRNM Hadirkan Versi Baru “Bagiku Kaulah Segalanya”

Elsa tidak langsung menjatuhkan pilihan pada lagu ini. Bersama tim A&R dari Sony Music, ia mendengarkan banyak demo hingga akhirnya merasa “Pernah Dicinta” paling cocok dengan warna vokalnya.

Lucien Sunmoon Rilis Single “Castaway”, Kisah Nyata Sang Drumer

WARTAMUSIK.com – Malang.Grup dream pop asal Malang, Lucien Sunmoon, kembali merilis single terbaru mereka yang berjudul “Castaway”. Lagu ini bercerita tentang pengalaman pribadi dari drummer band, Lyra, yang terasingkan setelah mengungkapkan perasaannya kepada seseorang yang tidak membalas cintanya.

Meskipun penuh dengan perasaan yang tak terbalaskan, lagu ini menjadi bentuk penghormatan terhadap masa-masa sekolah Lyra. Lagu ini muncul dari pengalaman pribadi Lyra, yang memendam perasaan pada seseorang sejak masa SMP hingga SMA sebelum akhirnya menemukan keberanian untuk mengungkapkannya.

Baca Juga : Kirana Setio dan The GRNM Hadirkan Versi Baru “Bagiku Kaulah Segalanya”

“Walaupun aku masih inget setiap cerita tentang dia, tapi aku sudah berdamai dengan perasaanku ini dan move on. Menjadikannya lagu itu pure karena dia cukup berkesan dalam mengisi masa-masa sekolahku dulu,” ungkap Lyra, dalam keteranganya, Selasa, (8/4/2025).

Meskipun harus menerima kenyataan bahwa cintanya tak terbalas, Lyra tidak merasa menyesal dan mendukung para pendengar untuk tetap jujur dan berani mengungkapkan perasaan, seperti yang tertulis dalam lirik lagu “Castaway”.

Baca Juga : Single Terbaru Methosa Berjudul “Kembali Terang”, Merespon Kritik Sosial Indonesia Gelap

Seperti halnya dengan karya-karya Lucien Sunmoon sebelumnya, “Castaway” tetap mengusung genre dream pop yang manis, namun kali ini dengan beberapa elemen baru yang menarik.

“Di karya terbaru kami, kami eksperimen dengan pattern drum yang tidak biasa. Ada juga solo gitar dari Natanael dan solo keyboard dari Nasywa yang kami masukkan di lagu ini,” ungkap band yang dikenal dengan sound dreamy khasnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Kirana Setio dan The GRNM Hadirkan Versi Baru “Bagiku Kaulah Segalanya”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kirana Setio, berkolaborasi dengan proyek musik The GRNM untuk merilis single terbaru mereka yang berjudul “Bagiku Kaulah Segalanya.”

Lagu ikonik ini awalnya dipopulerkan oleh Zwesty Wirabuana pada tahun 1983 dan kini hadir kembali dengan aransemen yang lebih segar namun tetap mempertahankan nuansa nostalgia.

Baca Juga : Single Terbaru Methosa Berjudul “Kembali Terang”, Merespon Kritik Sosial Indonesia Gelap

“Bagiku Kaulah Segalanya” merupakan karya dari Anton Issoedibjo, yang kini dihadirkan dalam versi baru berkat sentuhan kreatif dari produser musik Harry Goro dan aransemen yang dibuat oleh Riza Maulana.

Dengan sentuhan musik yang lebih modern, lagu ini tetap mempertahankan keindahan melodi aslinya, memberikan nuansa segar yang akan menggugah perasaan pendengar lintas generasi.

Setelah sukses di dunia fashion, Kirana memutuskan untuk fokus pada karier musiknya. Debutnya sebagai penyanyi dimulai pada tahun 2023 dengan single “Dawai”, yang menjadi soundtrack untuk film “Air Mata Di Ujung Sajadah”.

Baca Juga : Bumiy Rilis Single Spesial “Raya Tiba” untuk Sambut Lebaran

Lagu tersebut memperkenalkan kemampuan vokalnya yang lembut namun penuh emosi, dan kini dengan “Bagiku Kaulah Segalanya,” Kirana membuktikan bahwa dirinya adalah sosok yang tak hanya sekadar entertainer, tetapi juga seorang seniman sejati.

iAne dan Nadine Makalew Terlibat Proyek Single Kolaborasi Lintas Benua “Tidak Harus Memiliki”

WARTAMUSIK.com – Padang. iAne, bersama Nadine Makalew, terlibat dalam proyek perilisan single “Tak Harus Memiliki”. Single ini membawa pendengar dalam perjalanan yang emosional.

Iringan orkestra yang menyayat hati membuat lagu ini makin bersinar dan mencapai klimaks dengan vokal iAne istimewa. Dengan instrumen pendukung lainnya seperti bass dan drum menciptakan nuansa melankolis yang kuat, passion dan dinamika yang naik turun bagaikan kehidupan yang berliku-liku. 

Baca Juga : Single Terbaru Methosa Berjudul “Kembali Terang”, Merespon Kritik Sosial Indonesia Gelap

Istimewanya lagi, single ini diciptakan dari jarak jauh iAne dari Belanda dan Nadine Makalew di Indonesia. Perbedaan waktu ternyata tidak mmenghambat dalam proyek single kolaborasi tersebut.

Melalui lagu ini, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, (1/4/2025), iAne dan Nadine Makalew, mengajak semua orang untuk merenungkan bahwa cinta tak selalu harus memiliki. Hal ini yang menjadi topik atau keyword utama yang mau diangkat oleh keduanya.

Baca Juga : Menandai Awal Perjalanan Musik, Gracia Says Rilis Single Debut “Kau Rumahku”

iAne dan Nadine Makalew mengundang para pendengar untuk bergabung bersamanya mengarungi perjalanan kedua sosok wanita yang menceritakan cinta menurut versi mereka yang dibalut oleh lirik-lirik yang kuat dan menggugah. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version