Panggung

Melly Goeslaw dan Tohpati Ramaikan Konser Daring OVO KolaBorArtsy

wartamusik.com – Jakarta. Penyanyi sekaligus pencipta lagu Melly Goeslaw dalam konferensi pers online bertajuk “OVO KolaBorArtsy” pada hari ini Kamis (21/05/2020) memastikan bakal tampil dalam konser daring bertema “Berbagi dalam Keterbatasan”.

Melly, dalam konser daring tersebut berjanji akan membawakan lagu berjudul “Sio Mama” yakni lagu dari daerah Maluku. Ini menjadi momen istimewa bagi Melly, karena dia akan membawakan lagu ciptaan sang Ayahanda, Melky Goeslay.

Baca Juga : BTS Umumkan Konser Online “Bang Bang Con The Live” di Bulan Juni

“Saat konser “OVO KolaBorArtsy” nanti saya akan membawakan lagu “Sio Mama”. Lagu ini di ciptakan sama Ayah saya. Dan lagu ini menceritakan tentang kerinduan seorang anak yang ingin pulang ke kampong halamannya di Maluku,” ungkap Melly.

Sementara itu, Tohpati akan menyuguhkan tontonan berupa musik instrumental yang diberi judul “Jatuh Cinta”.

 “Selain Melly Goeslaw akan ada Tohpati yang akan bermain instrumental “Jatuh Cinta”, kemudian ada juga Marulli Tampubolon, yang akan membawakan lagu berjudul Wanita,” terang Anto Hoed, selaku Dewan Komisaris Jakarta City Philharmonic salah satu inisiator konser KolaborArtsy.

Mencari Cara Agar Seniman Tetap Bertahan

Konser daring “OVO KolaBorArtsy” ini untuk menjaga ekosistem seniman tradisional agar tetap bertahan semasa pandemi Covid-19.

Konser daring “OVO KolaBorArtsy” yang diinisiasi oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, OVO—platform pembayaran digital, Jakarta City Philharmonic, BenihBaik.com ini bakal digelar di kanal Youtube.com/budayasaya pada esok hari Jum’at (22/05/2020).

Melly kembali menambahkan, ia berharap dengan digelarnya konser daring ini dapat menemukan cara baru bagi seniman tradisional agar tetap bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19. Sebab, seniman tradisional ini berbeda dengan seniman pop.

Baca Juga : Didi Kempot Gelar Konser Amal dari Rumah, Ini Faktanya

“Seniman tradisional ini tumbuh dan berkembang secara organik. Beda dengan Pop. Untuk itu jika mereka terdampak Covid-19 maka susah untuk berkembang. Mereka butuh pemasukan untuk biaya hidup,” terang Melly.

Melly pun menambahkan, bahwa seniman tradisional ini membutuhkan asupan seni di dalam jiwanya. “Ini artinya mereka seniman tradisional itu harus tetap tampil di panggung, menggelar konser atau yang lainnya meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini,” lanjut Melly. [*]

Penulis dan Editor : Fatkhurrohim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *