WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah untuk dilewati, apalagi untuk seorang musisi seperti Sivia yang sedang memulai perjalanan bermusiknya. Namun, berbagai persoalan yang ada seharusnya bukan menjadi sesuatu yang dapat mematahkan semangat kita untuk terus berkarya.
Semangat itulah yang terus dipegang oleh Sivia hingga akhirnya melahirkan karya yang terangkum dalam album Love Spells.
Di bulan September 2020, menjadi titik balik Sivia dalam perjalanan bermusiknya, ditandai dengan kelahiran album perdananya, Love Spells, disusul dengan rilisnya musik video dari main track album ini melalui kanal Youtubenya.
Layaknya sebuah selebrasi, Sivia juga menyelenggarakan sebuah konser perdananya secara virtual di penghujung tahun 2020.
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Seminggu setelah merilis album, kali ini Sivia merilis Video Musik (VM) Love Spells yang menjadi main track dalam album musik ini. VM ini sangat berarti bagi Sivia, karena dalam prosesnya Sivia melibatkan keluarga dan di sutradarai oleh kakaknya, Tuhdil Haqiqi.
Dalam video musik ini Sivia juga didukung oleh tim paduan suara dan pemain musik yang juga mengisi instrumen-instrumen cantik yang ada di lagu ove Spells.
VM Love Spells ini bercerita tentang kerinduan dan kekaguman terhadap apa yang pernah ada, dan ingin kembali ada, serta berusaha untuk membuat menjadi nyata dengan komitmen menghadirkan diri untuk menunjukkan “aku kembali”.
Kerinduan yang dimaksud adalah Sivia kembali bermusik, kembali menguasai panggungnya dan menghibur penikmat musiknya.
Rumah Kedua Sivia
Sivia dan sang kakak memilih lokasi di sebuah panggung pertunjukan sebagai latar pengambilan gambar video musik ini.
Berangkat dari panggung musik di awal karirnya, menjadikan alasan Sivia dan sang kakak memilih lokasi di sebuah panggung pertunjukan sebagai latar pengambilan gambar video musik ini. Sivia merasa ini adalah “rumah keduanya”.
Perlakuan dalam pengambilan gambar dengan gaya ‘one take shot’ ini untuk menggambarkan Sivia saat ini, yang melihat dirinya di masa lalu sebagai motivasi untuk melangkah ke masa depan.
VM ‘Love Spells’ sudah dapat kalian nikmati melalui kanal Youtube Sivia dan album Love Spells pun telah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital. [*]
warrtamusik.com – Jakarta. Sivia, penyanyi muda berusia 23 tahun merilis album berjudul “Love Spells”. Album perdana Sivia ini digarapnya selama setahun dan berisikan 9 track.
“Love Spells” adalah penanda keseriusan Sivia untuk kembali ke industri musik tanah air sekaligus sebagai bentuk komitmen untuk memantapkan dirinya dalam bermusik.
Dalam pengerjaan album ini Sivia melibatkan beberapa nama seperti Petra Sihombing, Iwan Popo, Asta Andoko (RAN), Teddy Adhitya, hingga Handy (Soulvibe).
Bereksperimen dalam Musik
Sebagai pecinta harmonisasi Sivia pun turut menghadirkan choir di seluruh lagunya.
Menurut Sivia, nama-nama tersebut dirasa mampu untuk memenuhi keinginannya agar bisa bereksperimen dan mencari tahu gaya musik apa yang ia suka dan yang ingin dibuat.
Hadirnya nama-nama di atas juga mendatangkan tantangan tersendiri bagi Sivia, tentang bagaimana membuat lagu pop yang berkolaborasi dengan nama-nama yang punya gaya penulisan dan warna musik berbeda.
Selain itu, sebagai pecinta harmonisasi Sivia pun turut menghadirkan choir di seluruh lagunya.
Pada track album Love Spells terdapat intro instrumental dan 3 single yang sudah terlebih dulu dirilis pada tahun 2019 dan beberapa waktu lalu “New York”, “Storm” dan “Love Jokes”.
Album Pop Bernuansa RnB dan Soul
Love Spells bisa dibilang merupakan album musik pop yang kental dengan pengaruh RnB dan soul.
Love Spells bisa dibilang merupakan album musik pop yang kental dengan pengaruh RnB dan soul. Pemilihan gaya musik ini berasal dari ketertarikannya yang besar terhadap jenis musik tersebut.
Walaupun tumbuh dikelilingi musik jazz—karena pernah belajar di sekolah musik, Sivia kemudian menemukan keselarasan antara karakter suaranya dengan musik pop dan RnB, seiring perjalanan karir bernyanyinya.
Berbicara soal tema yang diangkat pada album Love Spells, Sivia mengatakan bahwa karya perdananya ini membahas soal pendewasaan dirinya dan tentang mempercayai proses.
“Album ini menceritakan tentang proses pendewasaan diri gue—tentang gue dan orang-orang yang ada di sekeliling gue, berdasarkan sudut pandang gue. Patah, tumbuh, patah, terus tumbuh lagi. Itu yang gue ceritakan di sini. I do believe in the process,” jelasnya.
Disamping itu, proses pendewasaan Sivia sebagai penyanyi juga ia tunjukkan lewat kematangan vokalnya di album ini. Dibandingkan dengan karya-karyanya terdahulu, vokal Sivia sudah beranjak pesat; kali ini merepresentasikan dirinya yang sekarang.
Judul Lagu sebagai Kiasan
Sivia memperlakukan sebagian besar judul lagu sebagai kiasan.
Salah satu hal yang juga menarik dari album ini adalah Sivia memilih untuk menamai semua judul lagunya menggunakan bahasa Inggris, sedangkan semua liriknya ditulis dalam bahasa Indonesia.
Tentu saja, Sivia punya alasan dibalik konsep tersebut. “Gue memperlakukan sebagian besar judul lagu sebagai kiasan. Gue ingin mengajak para pendengar untuk benar-benar menyimak apa yang ingin gue sampaikan di liriknya,” jelas Sivia.