Alex Teh Rilis Single I Love You So, Menyentuh Hati dengan Kisah Cinta yang Tepat

WARTAEVENT.com – Jakarta. Penyanyi asal Indonesia, Alex Teh, baru saja merilis single terbaru bertajuk I Love You So, sebuah lagu bittersweet yang menggambarkan dilema emosional mencintai seseorang yang tepat, namun pada waktu yang salah.

Lagu ini menjadi surat cinta untuk “orang yang telah terlepas” dan membawa pendengar masuk ke dalam dunia perasaan yang penuh kerinduan akan cinta yang lembut dan kasih sayang.

Baca Juga : Anggi Marito Hadirkan Versi Baru dari Lagu Legendaris “Aku Bukan Untukmu”

Melalui I Love You So, Alex Teh menyampaikan pengalaman emosional tentang mencintai seseorang yang tepat, namun keadaan atau waktu tidak mendukung untuk menjaga hubungan itu tetap utuh.

Dengan lirik yang manis dan imaji yang lembut, lagu ini mengajak pendengar untuk merenung, mengingat bahwa terkadang kita harus melangkah mundur dan menemukan jati diri terlebih dahulu sebelum bisa mencintai dengan sepenuh hati.

“Lagu ini bercerita tentang perasaan yang harus dipendam, tentang merindukan seseorang yang seharusnya menjadi cinta kita, namun harus dilepaskan karena keadaan,” ujar Alex Teh. Lagu ini memberikan pesan bahwa hubungan yang dipaksakan pada waktu yang salah hanya akan berakhir dengan rasa sakit.

Baca Juga : Nyoman Paul Rilis Lagu “Alunan Mimpi” Sentimental dengan Video Lirik Mengharukan

Single I Love You So merupakan lagu pembuka dari EP In My 20’s, yang mengisahkan perjalanan kehidupan dan gejolak yang dialami di usia 20-an. Alex berharap, dengan EP ini, para pendengar, khususnya generasi muda, dapat lebih memahami pengalaman universal tentang cinta yang tidak bisa dimiliki.

for Revenge Rilis EP Akustik Sebelum Merayakan yang Menyentuh Hati

WARTAMUSIK.com – Bandung. Grup musik rock alternatif asal Bandung, for Revenge, awali tahun 2025 dengan merilis EP (Mini Album) akustik kedua “Sebelum Merayakan” yang dipenuhi dengan kolaborasi istimewa dan nuansa emosional mendalam.

EP ini terdiri dari lima lagu, yang mencakup tiga versi akustik dari single sebelumnya, serta dua lagu baru yang menggambarkan perjalanan emosional dan kesedihan. Mengusung konsep akustik, EP ini lebih intim dan mendalam, dengan aransemen yang lebih sederhana namun tetap menggugah.

Baca Juga : Ghostbuster Rilis Album Terbaru “Insulin Adrenalin”

Lagu-lagu yang ada dalam EP ini, selain hadir dalam versi akustik, juga memiliki cerita dan makna yang saling terhubung. Tiga lagu lama yang dirilis sebelumnya, yaitu Sadrah, Penyangkalan, dan Semula, dibawakan dengan sentuhan akustik yang lebih lembut. Namun, dua lagu baru, Menunggu Giliran dan Kala Luka Berpesta, menjadi bintang utama dari EP ini.

“Menunggu Giliran”, salah satu track unggulan dalam EP ini, melanjutkan tema besar Stages of Grief (Tahapan Kesedihan) yang sebelumnya sudah digarap dalam single mereka. Lagu ini menggambarkan fase depresi, di mana seseorang merasa kehilangan arah dan harapan dalam hidupnya.

Menariknya, Menunggu Giliran diwarnai dengan kolaborasi bersama penyanyi perempuan, Elsa Japasal. Keputusan ini diambil karena for Revenge merasa bahwa lagu ini membutuhkan nuansa yang lebih menenangkan untuk melengkapi sisi kelamnya.

Baca Juga : Logamulia Rilis Album Distorsi Narasi dalam Format CD, Raih Dua Penghargaan AMI Awards

“Lagu ini begitu kelam dan membutuhkan suara yang bisa memberikan keseimbangan. Kami menemukan Elsa Japasal sebagai sosok yang tepat, dengan karakter suara yang bisa memberi warna baru pada lagu ini,” ungkap Boniex Noer, vokalis for Revenge. Elsa yang dikenal dengan bakat musik yang kuat menyambut baik ajakan tersebut, menjadikannya kolaborasi yang sangat dinanti.

Anggi Marito Hadirkan Versi Baru dari Lagu Legendaris “Aku Bukan Untukmu”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi muda Anggi Marito merilis single terbarunya yang berjudul “Aku Bukan Untukmu”, sebuah remake dari lagu hits milik diva Indonesia, Rossa. Lagu yang pertama kali dirilis pada tahun 2004 dalam album Kembali ini diciptakan oleh Icha Jikustik.

Lagu ini menggambarkan penyesalan seseorang yang menyia-nyiakan cinta dan perasaan orang yang mencintainya, serta menyadari bahwa cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan hubungan.

Baca Juga : Ini Alasan Rossa, Memilih Ariel Noah Teman Duet di Single “Nada-Nada Cinta”

Lagu Aku Bukan Untukmu menceritakan tentang seseorang yang menyesali perbuatannya setelah menjauh dari orang yang sangat mencintainya. Anggi Marito, dalam penjelasannya, menggambarkan bagaimana perasaan itu bisa begitu dekat dengan pengalaman pribadi:

“Aku tuh menerjemahkan lagu ini kayak ada seseorang yang sayang banget sama kita, tetapi entah saat itu kita belum merasakan cintanya, atau memang nggak tertarik saja saat itu. Nah, saat dia deketin kita, dan nunjukin rasa sayang ke kita, kitanya menjauh. Tapi, saat dia sudah sama yang baru, kitanya malah menyesal, kenapa ya dulu aku nyakitin kamu,” ujar Anggi.

Lagu ini membawa pesan yang kuat tentang penyesalan dan perasaan terlambat menyadari nilai seseorang dalam hidup kita. “Jujur aja, aku deg-degan banget. Lagu ini tuh karakternya udah Teh Ocha banget, jadi PR banget buat aku untuk bikin lagunya jadi lebih fresh tanpa menghilangkan originalitas lagu ini,” ungkap Anggi.

Baca Juga : Rossa: Lagu ‘Bertengkar Manis’ Ini Diganjar Empat Platinum, Ini Ceritanya

Dalam versi terbaru ini, Aku Bukan Untukmu mendapatkan sentuhan berbeda, terutama dalam aransemen musik. Di tangan produser S/EEK, lagu ini mendapat nuansa yang lebih modern dengan penggunaan beat yang lebih dominan, menggantikan piano dan string yang ada di versi aslinya.

Selain itu, penempatan suara strings section dari Budapest Scoring Orchestra menambah kesan megah pada beberapa bagian lagu, menciptakan atmosfer baru yang tetap menghormati nuansa musik asli.

Yang lebih menarik, selama proses rekaman, Anggi secara tidak sengaja bertemu dengan Rossa, dan mendengarkan langsung reaksi sang diva terhadap versi baru lagu tersebut. Rossa mengaku sangat puas dan tidak menyangka bahwa Aku Bukan Untukmu begitu cocok dibawakan oleh Anggi.

Baca Juga : Avolia Rilis Ulang Lagu ‘Hey Ladies’ yang Pernah Dibawakan Sang Diva Rossa

“Aku suka banget sama hasilnya, bagus banget. Karakter vokal Anggi bikin lagunya jadi fresh, penuh dengan rasa, aransemennya juga keren banget, nggak menghilangkan nuansa musik lamanya. Bagus, bagus banget,” puji Rossa. (*)

ArumtaLa Rilis Single Terbaru “Gagal Diet”, Hadirkan Sentuhan Jazz Jenaka dan Ceria

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah sukses dengan mini album Bercerita yang dirilis pada Januari 2024, duo band jazz ArumtaLa kembali menggebrak dunia musik dengan single terbaru mereka yang berjudul Gagal Diet. Lagu ini melanjutkan nuansa jenaka yang relat banyak orang: perjuangan gagal dalam diet.

ArumtaLa, yang terdiri dari Arini Kumara (contrabass dan produser) serta Laura Pradipta (penyanyi jazz), memadukan musikalitas jazz yang kompleks dengan lirik yang ceria dan ringan.

Baca Juga : Nyoman Paul Rilis Lagu “Alunan Mimpi” Sentimental dengan Video Lirik Mengharukan

Gagal Diet menggambarkan kisah seseorang yang berusaha menjalani diet namun selalu gagal karena nafsu makan yang tak terkendali. Dengan gaya yang penuh humor, lagu ini menyentuh sisi manusiawi, menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi pendengarnya.

ArumtaLa terbentuk pada Agustus 2023, membawa angin segar dalam industri musik jazz Indonesia dengan kombinasi suara yang unik dan lirik yang berbicara tentang kehidupan sehari-hari.

Sebelumnya, mereka telah merilis mini album Bercerita yang mencakup lima lagu, termasuk hit Masuk Angin yang menyambut antusiasme besar dari para penggemar jazz Tanah Air.

Lagu-lagu lain dalam album tersebut seperti Keriput, Angan Hampa, Buaian Taman, dan Senandung Malam juga turut mendapatkan perhatian positif berkat tema-tema yang relatable dan pengemasan musikal yang memikat.

Baca Juga : Sara Wijayanto Rilis Single Baru “Mimpi,” Sebuah Kisah Cinta dalam Dunia Imajinasi

Musik Gagal Diet disusun dengan sentuhan swing jazz yang khas dari Arini Kumara, dengan dukungan para musisi berbakat. Melodi piano yang memukau diciptakan oleh Otta Tarega, sementara Andreas Nandiwardhana mengisi bagian gitar, Filipus Cahyadi di drum, dan Mohammad Vermal dengan trumpet-nya. Tentu saja,

Arini Kumara sendiri memainkan contrabass yang menjadi jantung dari keseluruhan karya ini. Dengan kolaborasi antara Arini dan Laura yang saling melengkapi, ditambah dengan kehadiran musisi handal lainnya, Gagal Diet menghadirkan pengalaman musikal yang menyenangkan dan penuh warna. (*)

Giantkilling Rilis Video Musik “Aku Belum Usai”, Perjuangan Tanpa Henti

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band rock asal Jakarta, Giantkilling, resmi merilis video musik untuk single terbaru mereka yang berjudul “Aku Belum Usai” pada pukul 19.00 WIB. Video musik ini dapat disaksikan di berbagai platform digital, termasuk YouTube di channel resmi @GiantKillingofficial

Lagu “Aku Belum Usai” mengusung tema yang sangat personal bagi para anggota band ini, menjadi bagian dari album terbaru mereka yang telah lama dinantikan oleh penggemar. Liriknya penuh dengan emosi dan menggambarkan perjuangan tanpa henti untuk terus bangkit meskipun hidup terasa penuh tantangan.

Baca Juga : Ghostbuster Rilis Album Terbaru “Insulin Adrenalin”

Untuk Video musik ini berfokus pada perjalanan seorang individu yang menghadapi rintangan hidup namun tidak menyerah. Visual dalam video ini menampilkan simbolisme dan atmosfer dramatis yang selaras dengan pesan lagu tersebut.

Video musik “Aku Belum Usai” tidak hanya menampilkan anggota band Giantkilling, termasuk vokalis Damar, namun juga melibatkan Arin, vokalis dari band Caessaria, yang berperan sebagai karakter pendukung. Kolaborasi ini semakin memperkaya cerita yang ingin disampaikan dalam video musik.

Disutradarai oleh Ariya Achbar, seorang director berpengalaman yang dikenal dengan karya visual emosional, video musik ini memiliki atmosfer yang kuat dan mendalam. Proses syuting dilakukan dalam satu hari di berbagai lokasi jalanan Jakarta, termasuk lapangan basket di Bintaro.

Meskipun sempat terkendala cuaca hujan, produksi video musik ini tetap berjalan lancar. Pembuatan video ini memakan waktu sekitar tiga minggu untuk editing dan efek visual, karena terpotong oleh libur tahun baru.

Baca Juga : Logamulia Rilis Album Distorsi Narasi dalam Format CD, Raih Dua Penghargaan AMI Awards

Berbeda dari video musik sebelumnya, “Aku Belum Usai” mengusung konsep visual yang lebih berfokus pada simbolisme dan atmosfer dramatis. Giantkilling berharap video musik ini bisa menginspirasi banyak orang yang merasa belum selesai dengan hidupnya dan mendorong mereka untuk terus berjuang.

Setelah merilis video musik ini, Giantkilling juga merencanakan proyek musik baru dan tur nasional untuk menghibur penggemar di seluruh Indonesia. Band ini berharap agar karya-karya mereka dapat terus memberi dampak positif dan semangat kepada pendengar. (*)

Yuk Ikutan The Papandayan International Jazz Online Competition 2025, Ini Caranya

WARTAMUSIK – Bandung. Sukses dengan empat edisi sebelumnya, The Papandayan International Jazz Online Competition (TPJC) 2025 kembali hadir dengan konsep hybrid yang memberikan panggung global bagi para musisi jazz dari seluruh dunia.

Kompetisi ini membuka kesempatan besar bagi musisi jazz profesional maupun amatir, dari berbagai negara, untuk menunjukkan kreativitas dan bakat mereka dalam ajang bergengsi ini.

Baca Juga : Ingin Sejajar dengan Konser Musik Jazz di Kaki Gunung, Ini Lineup dan Cara Beli Tiket Lawu Jazz Festival

TPJC 2025 adalah kompetisi jazz internasional yang memadukan platform virtual dan media sosial untuk memungkinkan musisi dan penonton dari seluruh dunia berpartisipasi.

Dengan format hybrid, peserta dapat mengirimkan video penampilan mereka secara online, sementara penonton dari berbagai belahan dunia dapat menyaksikan dan memberikan dukungan langsung melalui media sosial.

Baca Juga : Ramadhan Jazz Festival Bawa ‘Harmoni Cinta Negeri’ Berikut Harga Tiket dan Line Up

Kompetisi ini terbuka untuk semua musisi jazz tanpa batasan usia, dibagi dalam dua kategori utama; Youth Jazz: Untuk peserta berusia di bawah 23 tahun dan Jazz Warrior: Untuk peserta berusia 23 tahun ke atas.

TPJC 2025 menawarkan hadiah total sebesar 100 juta Rupiah kepada pemenang, serta kesempatan tampil di The Papandayan Jazz Fest 2025, yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2025. Selain itu, pemenang juga akan menerima piala berlapis emas dan sertifikat, serta kesempatan besar untuk melanjutkan karier di industri musik jazz internasional.

Baca Juga : Black Lives feat. Raul Midón & Catherine Russel Dijadwalkan Manggung di Cully Jazz Festival

Kompetisi ini terdiri dari tiga babak utama; penyisihan, semifinal, dan grand final. Setiap babak akan menguji kemampuan dan kreativitas para peserta dalam menghadapi persaingan global.

Dewan juri yang berkompeten dan berpengalaman akan menilai setiap penampilan dengan objektif dan konstruktif. Dewan juri TPJC 2025 terdiri dari; Nita Aartsen (pianis dan komposer Indonesia), Barry Likumahuwa (bassis jazz terkenal Indonesia), Venche Manuhutu (pemain gitar jazz Indonesia),Hari Pochang (drummer jazz Indonesia).

Selain itu, kompetisi ini juga melibatkan juri internasional, antara lain; Henk Kraaijeveld (Belanda), Kostas Patsiotis (Yunani).

Baca Juga : The Chicago Experience dan Cory Wong Konfirmasi Hadir di BNI Java Jazz Festival Tahun Ini

TPJC 2025 kembali mendapatkan dukungan dari Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Kerajaan Belanda, yang diharapkan dapat mempererat hubungan budaya Indonesia dan Belanda. Dukungan ini memberikan kesempatan bagi musisi Indonesia untuk dikenal lebih luas di kancah internasional.

Pendaftaran untuk TPJC 2025 telah dibuka sejak 15 Januari 2025 dan akan ditutup pada 31 Maret 2025. Musisi jazz yang tertarik untuk berpartisipasi dapat mengunjungi situs resmi TPJC di www.tpjazzfest.com untuk informasi lebih lanjut dan panduan pendaftaran. (*)

Ghostbuster Rilis Album Terbaru “Insulin Adrenalin”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah melalui perjalanan panjang yang penuh tantangan, band Ghostbuster akhirnya merilis album terbaru mereka bertajuk Insulin Adrenalin.

Album ini dirilis melalui kerja sama dengan label rekaman demajors dan menjadi saksi bisu dari perjalanan emosional band ini, yang mencakup kisah-kisah sosial politik, pertemanan, hingga dinamika kehidupan sehari-hari yang penuh warna.

Baca Juga : Ghostbuster Kembali dengan Single Terbaru “Insulin Adrenalin” yang Penuh Energi Positif

Proses produksi Insulin Adrenalin tidaklah mudah. Materi album sebenarnya sudah direkam sejak lama, namun perilisan sempat tertunda karena berbagai kendala, termasuk musibah yang menimpa keluarga besar Ghostbuster.

Meski demikian, semangat untuk terus berkarya dan menjadikan band sebagai “rumah” bagi para personel berhasil menyatukan mereka kembali. Nongkrong, berbagi cerita, dan melanjutkan proses album ini menjadi cara mereka bangkit dan menyelesaikan karya yang telah lama dinantikan oleh penggemar.

Proses rekaman album Insulin Adrenalin dilakukan di beberapa tempat. Gitar direkam di home studio milik Bardi, sementara drum, vokal, dan bass dikerjakan di 3Am Studio. Semua track drum dikerjakan oleh Fajri, dalam dua shift, sementara bass dikerjakan oleh Yoga yang menggantikan Danny Dagor yang sempat berhalangan hadir.

Album Insulin Adrenalin melibatkan banyak kolaborator berbakat yang memperkaya warna musik dan emosi di setiap track. Untuk vokal, Ghostbuster bekerja sama dengan Aulia Rahman, Indah dari grup The Secret, Indra Pasient, Deni Sherman dari Keep The Faith, Fadil dari Take a Brave, Van dari Korupurba, hingga Arum—putri teman mereka.

Baca Juga : Anxieparty Rilis Single “Metrik Ruang Waktu” Menyusul Kesuksesan Pencarian Peraduan

Mixing dan mastering album ini dikerjakan oleh Bardi dari band Raze, yang membawa sentuhan akhir dengan kualitas maksimal. Sementara untuk artwork, Ghostbuster mempercayakan desain visual kepada Mas Modjo, yang berhasil menerjemahkan konsep album ke dalam visual yang kuat dan artistik.

Insulin Adrenalin bukan hanya sekadar album musik, tetapi juga merupakan refleksi perjalanan band dan semangat untuk terus melangkah meskipun diterpa berbagai rintangan. Dengan kolaborasi yang kuat di setiap aspek, mulai dari musik, lirik, hingga visual, album ini diharapkan mampu menyuntikkan semangat baru kepada para pendengarnya. (*)

Nyoman Paul Rilis Lagu “Alunan Mimpi” Sentimental dengan Video Lirik Mengharukan

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Nyoman Paul, seorang musisi berbakat, baru saja merilis lagu terbaru “Alunan Mimpi”, yang memiliki makna mendalam. Lagu ini terinspirasi oleh cerita pribadi yang dialami oleh Nyoman sendiri, menjadikannya sebuah karya yang sangat sentimental dan penuh emosi.

 “Karya ini sentimental buat saya, karena didasarkan dari cerita pribadi yang saya alami sendiri. Jadi harapannya semoga lagu ini bisa menjadi suatu persembahan yang akan saya kenang sampai kapan pun,” ungkap Nyoman.

Baca Juga : Future Marches Luncurkan Single Baru “PUSH IT TO THE SIDE” dengan Nuansa R&B dan Hip Hop Modern

Dari segi musikal, lagu ini diaransemen dengan gaya pop rock yang catchy, memberikan kenyamanan saat didengar. Walaupun terkesan sederhana dan tidak berlebihan, lagu ini tetap mempertahankan alunan musik yang khas ala band, memberikan pengalaman mendengarkan yang memuaskan.

Yang menarik video lirik dari lagu ini. Nyoman Paul sengaja melibatkan Ni Putu Helena Ayu Waringin, atau Helena, putri dari mendiang sahabatnya, dalam video lirik tersebut. Helena dan ibunya, Ni Nyoman Reni Ari Diantini, yang juga merupakan istri dari sang sahabat yang telah berpulang, menjadi bagian penting dalam pembuatan video ini.

Video lirik tersebut terdiri dari potongan-potongan video yang diambil dengan handphone oleh Ni Nyoman Reni, yang memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Helena. Proses pembuatan video ini digarap oleh You Know Who Film, dengan David Christover bertindak sebagai Director of Photography.

Kehadiran Helena dan ibunya dalam video lirik ini memberikan nuansa yang menyentuh, memperlihatkan kekuatan dan ketabahan yang menginspirasi. “Saya memang sengaja ingin melibatkan mereka, baik Helena dan ibunya, mereka berdua adalah orang-orang yang kuat dan semoga kekuatan mereka menjadi inspirasi buat kita semua,” ujar Nyoman.

Baca Juga : A. Nayaka Rilis Single “Tempat Ini” Berkolaborasi dengan Nyoman Paul

Nyoman Paul berharap lagu ini tidak hanya menjadi kenangan indah baginya dan keluarga sahabatnya, tetapi juga bagi siapa saja yang mendengarkannya. “Saya berharap lagu bisa menjadi suatu kenangan yang indah baik buat saya, keluarga sahabat saya khususnya Helena, dan siapapun yang mendengarkan karyanya.

 Semoga lagu ini juga bisa menjadi soundtrack yang menguatkan dan memberikan nostalgia kenangan untuk orang atau hal-hal yang sudah tidak lagi bersama kita,” harap Nyoman. (*)

Future Marches Luncurkan Single Baru “PUSH IT TO THE SIDE” dengan Nuansa R&B dan Hip Hop Modern

WARTAMUSIK.com – Bogor. Future Marches, band asal Bogor yang terdiri dari Gamaliel Abram Pradipta (vokal, keys, synth), Geriz Samgar Simanjuntak (drum), Stefano Jose Makawangkel (vokal, gitar), dan Yudantiyo Wirabagaskara (vokal, keys), dengan penuh semangat memperkenalkan single terbaru mereka berjudul “PUSH IT TO THE SIDE”.

Single ini menggabungkan elemen R&B tahun 2000-an dan hip hop dengan sentuhan sample modern, menciptakan karya yang fresh sekaligus memberi penghormatan kepada inspirasi musik mereka seperti Timbaland, Pharrell Williams, dan Chad Hugo.

Baca Juga : Hengki MT Rilis Lagu Slow Rock Melayu “Lautan Tinta Pujangga”

“PUSH IT TO THE SIDE” hadir sebagai anthem untuk meninggalkan kekhawatiran dan menikmati hidup dengan cara yang positif. Liriknya yang catchy dan penuh groove, dipadukan dengan beat minimalis namun energik, menciptakan suasana yang membebaskan dan menyenangkan.

Mengutip salah satu bait dalam lagu ini, “…, tanpa ‘neken’ atau ‘bakar’ lagu ini udah asik,” Future Marches mengajak pendengar untuk merayakan kebebasan tanpa tekanan. Irama drum yang dinamis dan suara elektronik yang kaya melodi membuat lagu ini terasa segar dan tak terlupakan.

Baca Juga : Jaz Rowe Rilis Single Perdana “Tak Biasa,” Angkat Tema Long Distance Relationship

“Musik adalah bahasa universal.Kami ingin lagu ini menjadi pelarian dari rutinitas, membawa energi positif, dan membantu orang merayakan momen kecil dalam hidup mereka,” ungkap band ini.

Dengan tema kebebasan, “PUSH IT TO THE SIDE” dirancang untuk menjadi soundtrack hidup yang membantu pendengar menyingkirkan tekanan sehari-hari. Lagu ini menawarkan kombinasi sempurna antara irama yang memikat dan pesan positif yang menggugah semangat.

Baca Juga : EVOS STAR Luncurkan Single Debut “It’s Our Time” dari Rachel Florencia X Cindy Yuvia

Lagu ini juga diharapkan dapat membawa pendengar ke dalam suasana hati yang lebih baik, mendorong mereka untuk bergerak, dan menemukan kebahagiaan dalam setiap momen.

“Kami berharap ‘PUSH IT TO THE SIDE’ dapat menjadi bagian dari kehidupan banyak orang, memberikan ruang untuk berekspresi, dan menyebarkan energi positif di tengah rutinitas yang sibuk,” tutur Future Marches. (*)

Hengki MT Rilis Lagu Slow Rock Melayu “Lautan Tinta Pujangga”

WARTAMUSIK.com – Padang. Penyanyi Hengki MT membuat gebrakan baru di dunia musik Tanah Air dengan merilis lagu slow rock Melayu terbaru berjudul “Lautan Tinta Pujangga”. Lagu ini resmi diluncurkan, Senin, (13/1/2025), oleh label musik Ladofa Doredo dan sudah tersedia di berbagai platform musik digital.

Setelah meniti karier sebagai penyanyi pop, Hengki MT kini mencoba mengeksplorasi genre baru yang lebih menantang. “Slow rock adalah tantangan baru bagi saya untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda dan lebih mendalam bagi para pendengar,” ujar Hengki MT dalam wawancara eksklusif, Senin (13/1/2025).

Baca Juga : Sara Wijayanto Rilis Single Baru “Mimpi,” Sebuah Kisah Cinta dalam Dunia Imajinasi

Lagu “Lautan Tinta Pujangga” ditulis oleh Muhammad Fadhli dengan aransemen musik digarap oleh Heru Erlangga di studio Sanadatune. Proses rekaman vokal dilakukan di Soni Audeo Record, memberikan kualitas terbaik untuk lagu ini.

Liriknya mengangkat tema tentang kesetiaan seorang perempuan yang menanti cintanya berbalas, hingga akhirnya menemukan kebahagiaan sejati. Hengki MT berharap pesan lagu ini dapat menyentuh hati banyak orang.

“Jangan pernah sia-siakan ketulusan cinta, karena bisa jadi dialah kunci kebahagiaan sejati yang kita cari,” tutur Hengki MT penuh makna.

Baca Juga : THE DRAMMA Tutup Trilogy Single dengan Lagu “Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah”

Hengki MT, penyanyi asal Kota Padang, memulai kecintaannya pada musik slow rock Melayu sejak lama. Ia sering berkaraoke dengan lagu-lagu dari musisi legendaris seperti Guslian, Aydhyl Rahman, dan Vera Alta.

Ia juga menilai bahwa genre Melayu, baik dalam bentuk slow rock, pop, maupun dendang, tetap menjadi favorit di Indonesia. “Musik Melayu punya tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Saya ingin genre ini kembali mendapatkan perhatian besar di panggung musik nasional,” kata Hengki.

Hengki MT berharap lagu “Lautan Tinta Pujangga” dapat bergabung dalam jajaran lagu-lagu slow rock Melayu yang legendaris dan selalu dikenang.”Semoga lagu ini bisa menemani para pendengar di momen-momen penting hidup mereka, menjadi bagian dari kisah cinta yang mereka jalani,” harapnya.

Baca Juga : EVOS STAR Luncurkan Single Debut “It’s Our Time” dari Rachel Florencia X Cindy Yuvia

Kini, lagu “Lautan Tinta Pujangga” dapat dinikmati di berbagai platform streaming musik. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendengarkan karya terbaru Hengki MT, yang menggabungkan keindahan musik Melayu dengan sentuhan slow rock yang emosional dan menyentuh hati. (*)

  • Penulis : M. Fadhli
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : M. Fadhli
Exit mobile version