ELECTRA Rilis Single Keempat Berjudul “A.N.I”, Potret Fenomena Urban Wanita Masa Kini

WARTAMUSIK.com – Bandung. Sukses dengan remake lagu “KAU” milik T-Five tahun lalu, ELECTRA, band disco-pop asal Bandung, kembali hadir dengan single terbarunya berjudul “A.N.I”.

Lagu ini menjadi single keempat dari ELECTRA, dan menawarkan warna baru yang lebih chill dan reflektif dibandingkan tiga single mereka sebelumnya yang lebih upbeat.

Baca Juga : Clara Riva Hadirkan Nuansa Baru Lewat Single “Waktunya Pas”: Perayaan Cinta di Waktu yang Tepat

“A.N.I” bukan sekadar lagu pop biasa. Single ini menggambarkan kisah seorang wanita cantik yang mencari validasi di tengah hingar-bingar kehidupan urban, dengan cara mengikuti tren dan gaya hidup kekinian dari A sampai Z.

Meski terdengar ringan, lagu ini menyentuh isu sosial yang relevan di era media sosial saat ini—tentang bagaimana seseorang bisa terlihat menikmati perhatian, glamor, bahkan cibiran, selama mendapat pengakuan dalam bentuk viewers dan followers.

Baca Juga : Difki Khalif Rilis Lagu “Si Paling”: Sindiran Satir tentang Narsisme di Era Digital

Menurut ELECTRA, A.N.I merupakan interpretasi simbolik dari seorang perempuan dalam tanda kutip—ia mungkin tidak menyukai situasi yang ia jalani, namun juga tidak bisa lepas dari kenikmatan yang diberikannya.

Clara Riva Hadirkan Nuansa Baru Lewat Single “Waktunya Pas”: Perayaan Cinta di Waktu yang Tepat

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah sukses dengan deretan lagu ballad penuh emosi, penyanyi muda berbakat Clara Riva membuka lembaran baru di dunia musik dengan merilis single terbaru berjudul “Waktunya Pas”.

Lagu ini hadir sebagai angin segar yang menggambarkan perasaan jatuh cinta di saat yang paling tepat—sebuah momen manis ketika akhirnya bertemu seseorang yang terasa seperti “rumah”.

Baca Juga : Single “Rumah yang Sama” Ungkapan Arly atas Cinta yang Terpisah Jarak dan Waktu

Lewat lagu ini, Clara Riva mengajak pendengarnya untuk merayakan cinta yang datang di waktu yang sempurna. Dibalut dengan nuansa musik yang lebih ceria dan upbeat, “Waktunya Pas” menunjukkan sisi baru dari Clara yang selama ini dikenal lewat lagu-lagu galau dan melankolis.

“Lagu ini tuh tentang momen ketika lo ngerasa, ‘kenapa gak dari dulu ya ketemu dia?’ Tapi ya ternyata… waktunya sekarang yang paling pas,” ujar Clara dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (20/5/2025).

Clara mengakui bahwa inspirasi lagu ini datang dari pengalaman pribadinya, menjadikannya karya yang sangat personal dan otentik. “Sebenernya lagu ini Clara banget. Aku banget,” ungkapnya.

Baca Juga : Edward Joe Rilis Single Debut “Sepenuh Rasa”, Wujudkan Impian 10 Tahun

Berbeda dari karya sebelumnya, “Waktunya Pas” mengusung genre pop upbeat yang ceria dan ringan. Perubahan ini juga menjadi pernyataan Clara untuk memulai tahun 2025 dengan semangat baru.

Baca Juga : Elsa Japasal Rilis Single Debut “Pernah Dicinta”, Tampilkan Sisi yang Lebih Mellow

“Tahun baru, lagu baru, dan aku pengin yang lebih happy. Karena jujur aja, kemarin-kemarin tuh banyak banget lagu mellow,” katanya sambil tertawa. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Difki Khalif Rilis Lagu “Si Paling”: Sindiran Satir tentang Narsisme di Era Digital

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi dan penulis lagu  Difki Khalif kembali mencuri perhatian publik dengan single terbarunya bertajuk “Si Paling”. Lagu ini menghadirkan kritik sosial tajam terhadap fenomena narsisme dan pencitraan diri di era media sosial.

“Si Paling” bukan hanya lagu pop biasa. Dengan lirik-lirik penuh sindiran seperti “si tiada duanya di dunia” dan “paling jago segalanya”, Difki menyuarakan keresahan akan sikap egois dan keinginan untuk selalu tampil sempurna yang marak ditemui di dunia digital saat ini.

Baca Juga : Marcello Tahitoe Hadirkan Nuansa Cerah Lewat Single “Setunggal” dari Album Ombak Melankolia

Lagu ini menyentil kebiasaan masyarakat modern yang terjebak dalam kompetisi pencitraan, mengabaikan makna empati dan kesadaran sosial. Tak hanya mengangkat sisi keangkuhan, lagu ini juga menyelipkan pesan mendalam tentang kerentanan dan rasa kesepian yang tersembunyi di balik topeng kepercayaan diri berlebihan.

Kalimat seperti “hidup bukan kamu saja” menjadi pengingat bahwa kehidupan bukan hanya tentang diri sendiri, tapi juga tentang bagaimana kita memandang dan memperlakukan orang lain.

Difki Khalif berhasil mengemas isu berat ini dengan gaya satir, humoris, namun tetap emosional—membuat “Si Paling” terasa relevan dan menyentuh bagi banyak pendengar, khususnya generasi muda.

Sebelumnya, Difki telah dikenal luas melalui lagu-lagu seperti “Cinta yang Diam” dan “Yang Terdalam”, yang sukses mencuri hati pendengar muda dan menjadi bagian dari soundtrack sinetron populer Asmara Gen Z di SCTV.

Baca Juga : Aruma Rilis Single “Berbunga-bunga Sendiri”, Kolaborasi Emosional Bareng Petra Sihombing

“Lagu ini diharapkan mampu menjadi bahan refleksi bagi siapa pun yang mendengarnya, terutama di tengah era yang serba digital dan serba cepat ini,” ujar Difki, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (20/5/2025).

Untuk melengkapi pengalaman mendengarkan, Music Video resmi “Si Paling” juga telah dirilis melalui kanal YouTube Difki Khalif Musica Official. Dengan visual yang mendukung narasi lagu, MV ini siap memperkuat pesan sosial yang ingin disampaikan Difki kepada audiensnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Marcello Tahitoe Hadirkan Nuansa Cerah Lewat Single “Setunggal” dari Album Ombak Melankolia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah menyuguhkan tiga single penuh nuansa melankolis, Marcello Tahitoe atau yang lebih dikenal sebagai Ello, kini memperkenalkan sisi baru dari dirinya lewat single keempat berjudul “Setunggal”.

Lagu ini menjadi bagian dari album terbarunya, “Ombak Melankolia”, dan hadir sebagai jeda yang menyegarkan di tengah eksplorasi emosional yang mendalam.

Baca Juga : Aruma Rilis Single “Berbunga-bunga Sendiri”, Kolaborasi Emosional Bareng Petra Sihombing

Diproduseri oleh Pandu Fuzztoni, gitaris dari band rock Morfem, “Setunggal” membawa pendengar kembali ke kejayaan musik pop retro Indonesia, lengkap dengan gitar groovy, vokal latar hangat, dan ritme drum klasik.

Elemen analog yang kuat berpadu harmonis dengan sentuhan produksi modern, menciptakan lagu yang terasa nostalgik namun tetap relevan. “Kami ingin menciptakan lagu yang ringan dan uplifting, tapi tetap punya pesan yang dalam. ‘Setunggal’ adalah perayaan dari rasa syukur dan koneksi batin,” ujar Ello.

Secara lirik, “Setunggal” merepresentasikan kerinduan akan kesatuan — baik secara emosional maupun spiritual. Kata “setunggal” sendiri berarti “satu”, menjadi simbol keutuhan dalam cinta, hubungan, dan pencarian makna hidup.

Lagu ini bisa dirasakan sebagai refleksi ringan namun bermakna, cocok didengarkan di pagi hari yang cerah atau dalam perjalanan sore yang santai. “Meski nadanya ceria, aku tetap ingin menyisipkan perenungan. Lagu ini menampilkan sisi aku yang lebih playful, tapi tetap reflektif,” tambahnya.

Baca Juga : Edward Joe Rilis Single Debut “Sepenuh Rasa”, Wujudkan Impian 10 Tahun

Sebagai bagian dari album “Ombak Melankolia”, “Setunggal” hadir sebagai kontras yang manis dari lagu-lagu sebelumnya. Jika single sebelumnya banyak mengeksplorasi perasaan kehilangan dan kerinduan, maka “Setunggal” adalah napas segar yang mengangkat suasana tanpa menghilangkan kedalaman maknanya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

The Rasmus Rilis Single Baru “Creatures of Chaos” – Seruan Global untuk Para Outsider

WARTAMUSIK.com – Helsinki. The Rasmus, band rock asal Finlandia yang telah mencetak sejarah dengan 6x Sertifikat Platinum dan 8x Sertifikat Gold, kembali mengguncang dunia musik dengan single terbaru mereka bertajuk “Creatures of Chaos”.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima oleh redaksi, Kamis, (17/4/2025), dijelaskan bahwa lagu ini resmi dirilis melalui Better Noise Music dan Playground Music, dan kini sudah bisa dinikmati di seluruh platform streaming digital.

Baca Juga : 100 Lagu Terbaik Tahun 2005: Ketika Hip-Hop dan R&B Menguasai Tangga Lagu Dunia

“Creatures of Chaos” bukan sekadar lagu rock—ini adalah seruan global bagi siapa pun yang pernah merasa seperti orang luar. Sang vokalis, Lauri Ylönen, menyebut lagu ini sebagai simbol persatuan dalam dunia yang semakin terpecah.

Single “‘Creatures of Chaos’ adalah undangan global bagi semua misfit dan siapapun yang merasa tidak diterima untuk bergabung bersama mereka. Dunia saat ini sangat kacau. Musik ini mencerminkan perasaan kehilangan, ketakutan, dan keinginan untuk menemukan tempat di mana kita bisa diterima dan berani bersikap.

Baca Juga : Selena Gomez dan Benny Blanco Rilis Album Kolaborasi Pertama, “I Said I Love You First,” Bersama Video Musik Baru “Younger and Hotter Than Me”

Dengan riff gitar yang menghentak, hook yang kuat, serta lirik yang emosional, lagu ini menyalurkan semangat pemberontakan dan solidaritas, dua nilai inti yang selalu melekat dalam identitas musik The Rasmus.

Lagu ini merupakan hasil kolaborasi Lauri Ylönen bersama dua produser dan penulis lagu papan atas dunia. Desmond Child – dikenal lewat karya bersama Bon Jovi, Alice Cooper, Joan Jett, dan tentu saja, dua album The Rasmus sebelumnya: Black Roses dan Rise.

Kemudian Marti Frederiksen – yang juga pernah bekerja sama dengan Aerosmith dan Daughtry. Proses rekaman berlangsung di Sienna Studios, Nashville, milik Frederiksen, dan proses mixing serta mastering dikerjakan oleh Joseph McQueen di Sparrow Sound, Los Angeles, menampilkan kualitas produksi kelas dunia yang sepadan dengan karakter eksplosif The Rasmus.

Baca Juga : Sabrina Carpenter Rilis Album Baru “Short n’ Sweet” dan Penampilan Spesial di MTV Video Music Awards

“Creatures of Chaos” hadir sebagai lanjutan dari single mereka sebelumnya, “Rest In Pieces”, yang dirilis pada 25 Oktober 2024 dan telah meraih lebih dari 478 ribu penayangan di YouTube untuk video liriknya. Lagu ini memperkuat kembalinya The Rasmus ke bentuk terbaik mereka—gelap, menggugah, dan sangat relevan dengan zaman. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Edward Joe Rilis Single Debut “Sepenuh Rasa”, Wujudkan Impian 10 Tahun

WARTAEVENT.com – Jakarta. Penyanyi pendatang baru, Edward Joe, resmi merilis single debut bertajuk “Sepenuh Rasa” di bawah label Indomusik Records.

Lahir di Jakarta pada 1991, Edward Joe—yang akrab disapa Joe—telah menekuni dunia tarik suara sejak duduk di bangku sekolah dasar dan memperdalam teknik vokalnya di Elfa Music School.

Baca Juga : Jackson Wang Rilis “GBAD”, Ungkap Sisi Gelap dan Awali Era Magic Man 2

Setelah lebih dari satu dekade menyimpan impian untuk berkarya secara solo, Joe akhirnya menghadirkan lagu yang terinspirasi dari kisah cinta orang-orang di sekitarnya. “Sepenuh Rasa” menggambarkan perasaan seseorang yang rela memendam cintanya demi kebahagiaan orang yang ia sayangi.

“Harapannya lagu ini bisa mewakili mereka yang memilih diam karena takut perasaannya justru merusak hubungan yang ada,” ungkap Edward Joe.

Baca Juga : Elsa Japasal Rilis Single Debut “Pernah Dicinta”, Tampilkan Sisi yang Lebih Mellow

Lagu ini merupakan versi penyempurnaan dari karya yang pernah ditulisnya, terinspirasi oleh novel milik temannya. Joe mempertajam makna lirik agar lebih relevan dengan dinamika cinta masa kini, namun tetap mempertahankan esensi emosional dari versi sebelumnya.

Menariknya, “Sepenuh Rasa” juga menjadi lagu galau pertama yang dirilis oleh Indomusik Records. “Rasanya mimpi yang saya simpan lebih dari 10 tahun ini akhirnya jadi kenyataan,” tutup Edward Joe. (*)

Jackson Wang Rilis “GBAD”, Ungkap Sisi Gelap dan Awali Era Magic Man 2

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Jackson Wang resmi merilis single terbaru berjudul “GBAD” (Good But A Devil), menandai era baru menuju album Magic Man 2 yang akan hadir pada 2025.

Lagu bergenre alt-R&B ini menunjukkan transformasi emosional Jackson, yang mulai meninggalkan kebiasaan menyenangkan orang lain dan berani menetapkan batasan, meski terlihat seperti “brengsek” di mata orang lain.

Baca Juga : Menandai Awal Perjalanan Musik, Gracia Says Rilis Single Debut “Kau Rumahku”

Diproduksi oleh produser pemenang Grammy, Dem Jointz, “GBAD” memadukan vokal khas Jackson dengan sentuhan jazzy yang santai namun penuh intensitas.

Video musiknya, disutradarai oleh Rich Lee, memperlihatkan alter ego Magic Man dalam suasana kota surreal, menghadapi krisis eksistensial di tengah tekanan sosial.

“GBAD” merupakan bagian dari Magic Man 2, album lanjutan dari Magic Man (2022) yang sukses masuk chart Billboard. Album baru ini akan terbagi dalam empat babak emosi: dari penyangkalan hingga penerimaan, menggambarkan proses kesedihan dan pertumbuhan pribadi.

Jackson memproduseri sendiri proyek ini selama lebih dari satu tahun. Sebelumnya, ia telah merilis single “High Alone” yang mencapai #1 di Apple Music di 22 negara, mengangkat tema isolasi dan kehancuran diri.

Baca Juga : Firstrate Rilis Single Ketiga “Last Throw” dari Album Passage of Time

Di luar musik, Jackson juga aktif sebagai duta global untuk Louis Vuitton, Cartier, dan Hennessy, serta baru saja ditunjuk sebagai Creative Director untuk Nike dan Jordan.

Dengan lebih dari 100 juta pengikut di media sosial, Jackson terus memperkuat posisinya sebagai ikon global di persimpangan musik, fashion, dan budaya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Elsa Japasal Rilis Single Debut “Pernah Dicinta”, Tampilkan Sisi yang Lebih Mellow

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah dikenal sebagai wajah ceria di berbagai program televisi, Elsa Japasal resmi melebarkan sayap ke dunia musik. Lewat single perdana berjudul “Pernah Dicinta”, gadis asal Makassar ini menunjukkan sisi emosional yang lebih dalam, jauh dari image ceria yang selama ini melekat padanya.

Lagu “Pernah Dicinta” resmi dirilis di bawah naungan Sony Music Entertainment Indonesia dan sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital mulai hari ini, 10 April 2025.

Baca Juga : Lucien Sunmoon Rilis Single “Castaway”, Kisah Nyata Sang Drumer

Diciptakan oleh Aldi Nada, “Pernah Dicinta” menceritakan tentang seseorang yang belum bisa melepaskan masa lalunya. Lagu ini menggambarkan perasaan rindu, penyesalan, dan harapan yang belum padam, meski hubungan sudah berakhir.

“Di liriknya ada kata-kata, ‘Aku akan baik-baik saja, semoga’, yang menggambarkan kondisi hati si tokoh. Ia tahu hubungan itu sudah selesai, tapi belum bisa benar-benar merelakan karena merasa orang itu adalah yang terbaik,” ungkap Elsa.

Baca Juga : Kirana Setio dan The GRNM Hadirkan Versi Baru “Bagiku Kaulah Segalanya”

Elsa tidak langsung menjatuhkan pilihan pada lagu ini. Bersama tim A&R dari Sony Music, ia mendengarkan banyak demo hingga akhirnya merasa “Pernah Dicinta” paling cocok dengan warna vokalnya.

Lucien Sunmoon Rilis Single “Castaway”, Kisah Nyata Sang Drumer

WARTAMUSIK.com – Malang.Grup dream pop asal Malang, Lucien Sunmoon, kembali merilis single terbaru mereka yang berjudul “Castaway”. Lagu ini bercerita tentang pengalaman pribadi dari drummer band, Lyra, yang terasingkan setelah mengungkapkan perasaannya kepada seseorang yang tidak membalas cintanya.

Meskipun penuh dengan perasaan yang tak terbalaskan, lagu ini menjadi bentuk penghormatan terhadap masa-masa sekolah Lyra. Lagu ini muncul dari pengalaman pribadi Lyra, yang memendam perasaan pada seseorang sejak masa SMP hingga SMA sebelum akhirnya menemukan keberanian untuk mengungkapkannya.

Baca Juga : Kirana Setio dan The GRNM Hadirkan Versi Baru “Bagiku Kaulah Segalanya”

“Walaupun aku masih inget setiap cerita tentang dia, tapi aku sudah berdamai dengan perasaanku ini dan move on. Menjadikannya lagu itu pure karena dia cukup berkesan dalam mengisi masa-masa sekolahku dulu,” ungkap Lyra, dalam keteranganya, Selasa, (8/4/2025).

Meskipun harus menerima kenyataan bahwa cintanya tak terbalas, Lyra tidak merasa menyesal dan mendukung para pendengar untuk tetap jujur dan berani mengungkapkan perasaan, seperti yang tertulis dalam lirik lagu “Castaway”.

Baca Juga : Single Terbaru Methosa Berjudul “Kembali Terang”, Merespon Kritik Sosial Indonesia Gelap

Seperti halnya dengan karya-karya Lucien Sunmoon sebelumnya, “Castaway” tetap mengusung genre dream pop yang manis, namun kali ini dengan beberapa elemen baru yang menarik.

“Di karya terbaru kami, kami eksperimen dengan pattern drum yang tidak biasa. Ada juga solo gitar dari Natanael dan solo keyboard dari Nasywa yang kami masukkan di lagu ini,” ungkap band yang dikenal dengan sound dreamy khasnya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Single Terbaru Methosa Berjudul “Kembali Terang”, Merespon Kritik Sosial Indonesia Gelap

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Methosa, band yang viral karena lagu mereka yang berjudul “Bangun Orang Waras” kembali mengeluarkan single “Kembalikan Terang”.

Single ini memang bukan merupakan lagu baru, karena single ini adalah lagu yang terdapat pada album mereka yang berjudul “Kausa Nusantara” yang telah rilis pada Februari 2024.

Baca Juga : Cinta Timnas Indonesia, METHOSA Rilis Lagu “RATAKAN” Semangat untuk mengalahkan lawan! 

Namun, karena banyaknya permintaan dari para MethosaVerse (Fans Methosa) agar lagu ini dibuatkan Video Klipnya, maka dari itu, Methosa berinisiatif untuk merekam ulang dan merilis lagu “Kembalikan Terang” dengan versi terbaru.

Ini bukan berarti Methosa mandek dalam berkarya, karena sebenarnya mereka sudah mengeluarkan single untuk album ke-2 mereka yang berjudul “Bangun Orang Waras” dan sedang dalam proses penyelesaian penggarapan album ke-2.

Baca Juga : Terlalu Tajam dan Lugas Kritik Pemerintah, Lagu Methosa “BOW” Dianggap Melawan Penguasa

Dalam keterangan tertulisnya, Jum’at, (4/4/2025), dijelaskan bahwa lagu ini, musik Methosa terdengar lebih Chill, mainstream dan dapat dinikmati dimanapun kita berada. Selain itu, dirilisnya lagu ini terkait dengan keadaan Indonesia saat ini yang sempat menjadi trending di dunia maya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Exit mobile version