Video Musik ‘Jim Labrador’ The Panturas Digarap A La Film Aksi Mandarin 1970-an

WARTAMUSIK.com – Jakarta. The Panturas, perkenalkan video musik (VM) terbaru mereka dari lagu ‘Jim Labrador’ yang diproduksi oleh Qun Films dan didukung oleh Jameson Connect.

Video musik ini disutradarai oleh Dwi Agung Pambudi, dan diproduseri oleh Giovanni Rahmadeva & Eliza Cheisa. Sebelumnya, lagu ‘Jim Labrador’ telah dirilis dalam album studio kedua The Panturas bertajuk ‘Ombak Banyu Asmara’.

Baca Juga : Bless The Knights Perkenalkan Video Klip Bertema Cyber Punk

Dwi Agung Pambudi, Sutradara VM ‘Jim Labrador’ mengatakan, ide cerita datang dari karakter Jim Labrador yang ada di liriknya. Dari namanya aja udah antik.

Hidupnya kayak apa sih, lingkungannya kayak apa sih, kenapa dia bisa jadi Jim labrador yang keras gini sih?. “Pertanyaan-pertanyaan ini yang jadi ide utama untuk video music ini,” ungkapnya.

“Eksplorasi dan kolaborator yang ada di dalam projek ini berbagi ide liar dari pra-produksi sampai VM ini selesai. Dan yang utama kesempatannya. Thank you The Panturas!,” terang Dwi Agung Pambudi.

Sementara itu, Eliza Cheisa, Produser ‘Jim Labrador’ menjelaskan, tantangan terbesar untuk project ini secara general adalah genre action yang menjadi fokus utama. Ternyata prosesnya dua kali lipat lebih sulit dari project lainnya.

Baca Juga : Bersama Sinema Pinggiran, Daniel Rumbekwan Merilis Video Musik ‘Burung Kecil’

“Dimulai dari persiapan choreography action scenes, kemudian pertimbangan waktu produksi yang dibutuhkan, dan safety tiap pemain. Semua proses baru ini membuat produksi menjadi lebih fun untuk semua orang,” pungkasnya.

Mengangkat narasi sinematik tentang dunia preman, video musik ‘Jim Labrador’ digarap dengan estetika sinema a la film laga mandarin dekade 1970-an, serta menampilkan persembahan yang eye catchy tanpa meninggalkan aspek musik yang menjadi tulang punggung video musik ini. [*]

Layar Kapal Dibentangkan, The Panturas Gelar Tur Ekspedisi Ombak Banyu Asmara

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kwartet rock The Panturas tengah kembali membentangkan layar kapalnya. Tur bertajuk “Ekspedisi Ombak Banyu Asmara: Jala Khatulistiwa” akan segera berlayar pada 18 Februari hingga 1 Maret 2023.

Penjelajahannya bakal berlabuh di tujuh kota di Nusantara, diawali dengan Surakarta, berlanjut ke Tasikmalaya, Serang, Tangerang, Palu, Padang, dan Jambi sebagai destinasi pemungkas.

Baca Juga : Kembalinya Barasuara ke arena: Lebih kenal, lebih paham ke mana mesti bergerak

Pelayaran ini merupakan salah satu misi akhir sekaligus tantangan baru bagi perjalanan album Ombak Banyu Asmara pasca diluncurkan pada 2021 silam.

Kapten Kuya (drum) dan ketiga mualimnya Bagus ‘Gogon’ (bass), Rizal (gitar), juga Abyan ‘Acin’ (gitar dan vokal) siap membawakan nomor-nomor seperti “Tafsir Mistik”, “All I Want”, “Balada Semburan Naga”, dan hits lainnya berlayar mengarungi Nusantara.

“Semoga album ini bisa diterima lebih luas. Saya ingin tahu seberapa jauh album ini bisa membawa kami,” ungkap Kuya seusai penampilan The Panturas di Jakarta, (10/02/2023) lalu.

Sebelumnya, album penuh beramunisikan 10 tracks itu telah melahirkan karya lainnya seperti video klip, live session, dan showcase di tiga kota di Indonesia.

Tak ingin berhenti bereksplorasi, The Panturas pun menegaskan langkahnya dengan menyanjikan Ombak Banyu Asmara ke hadapan para pendengarnya secara langsung di panggung.

Baca Juga : Rinrin Bakal Gelar Letter to Mini Showcase, Ini Line Up yang Akan Kolaborasi

Terlepas dari itu, adalah sebuah kewajiban bagi band berumur 5 tahun ini untuk kembali menjalani ibadah tur berbekal album teranyar mereka. “Ini tur yang paling dinantikan, soalnya tur ini (diselenggarakan) bukan di kota-kota utama yang sering kita datangi. Jadi, excited!” pungkas Gogon.

Dalam tur ini, The Panturas yang lahir dan tumbuh dari budaya kolektif musik ingin terus menjaga semangat akar rumput dalam tubuh band tersebut. Kapten Kuya dan para mualimnya pun berharap bisa berbagi energi yang sama di daerah lain. [*]

Exit mobile version