Single Terbaru Methosa Berjudul “Kembali Terang”, Merespon Kritik Sosial Indonesia Gelap

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Methosa, band yang viral karena lagu mereka yang berjudul “Bangun Orang Waras” kembali mengeluarkan single “Kembalikan Terang”.

Single ini memang bukan merupakan lagu baru, karena single ini adalah lagu yang terdapat pada album mereka yang berjudul “Kausa Nusantara” yang telah rilis pada Februari 2024.

Baca Juga : Cinta Timnas Indonesia, METHOSA Rilis Lagu “RATAKAN” Semangat untuk mengalahkan lawan! 

Namun, karena banyaknya permintaan dari para MethosaVerse (Fans Methosa) agar lagu ini dibuatkan Video Klipnya, maka dari itu, Methosa berinisiatif untuk merekam ulang dan merilis lagu “Kembalikan Terang” dengan versi terbaru.

Ini bukan berarti Methosa mandek dalam berkarya, karena sebenarnya mereka sudah mengeluarkan single untuk album ke-2 mereka yang berjudul “Bangun Orang Waras” dan sedang dalam proses penyelesaian penggarapan album ke-2.

Baca Juga : Terlalu Tajam dan Lugas Kritik Pemerintah, Lagu Methosa “BOW” Dianggap Melawan Penguasa

Dalam keterangan tertulisnya, Jum’at, (4/4/2025), dijelaskan bahwa lagu ini, musik Methosa terdengar lebih Chill, mainstream dan dapat dinikmati dimanapun kita berada. Selain itu, dirilisnya lagu ini terkait dengan keadaan Indonesia saat ini yang sempat menjadi trending di dunia maya. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Cinta Timnas Indonesia, METHOSA Rilis Lagu “RATAKAN” Semangat untuk mengalahkan lawan!

WARTAMUSIK.com – Jakarta. METHOSA kembali dengan lagu terbaru berjudul “RATAKAN”. Ratakan sendiri merupakan sebuah istilah popular di wilayah Sumatera yang berarti “Kalahkan”, atau “Hancurkan”!

Lagu ini diciptakan oleh Methosa sebagai bentuk kecintaan terhadap Tim Nasional Sepakbola Indonesia yang sedang berjuang mengemban mimpi seluruh masyarakat Indonesia agar TIMNAS kita bisa tampil di ajang terbesar sepakbola di dunia yaitu FIFA WORLD CUP 2026.

Baca Juga : Terlalu Tajam dan Lugas Kritik Pemerintah, Lagu Methosa “BOW” Dianggap Melawan Penguasa

Sengaja dibuat provokatif, agar mental tim lawan jatuh saat pertandingan, serta menumbuhkan semangat dukungan yang tinggi dari masyarakat Indonesia dalam setiap pertandingan Indonesia di ajang kualifikasi nanti. 

Kutipan “Hari ini kami berdiri di tempat ini, bawa nyali Garuda” adalah sebuah statement yang menyatakan bahwa “Kami suporter TIMNAS Indonesia setia dan akan terus mendukung Indonesia dengan semangat dan nyali yang luar biasa, meskipun pertandingan tersebut adalah pertandingan tandang”.

Baca Juga : METHOSA Suguhkan Rilisan Teerbaru “BANGUN ORANG WARAS”

Lagu ini adalah eksistensi Methosa dalam menciptakan karya musik bernuansa “mengkritisi” pemerintah maupun oknum yang mengatasnamakan pemerintah itu sendiri. Methosa juga memberikan karya ke orang-orang yang berjuang untuk mengharumkan nama Indonesia di mata dunia, salah satunya TIMNAS sepakbola Indonesia.

Lagu ini seperti ditakdirkan untuk TIMNAS Indonesia karena dinilai sangat cocok untuk menggambarkan semangat mereka yang sedang berjuang mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian  sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Terlalu Tajam dan Lugas Kritik Pemerintah, Lagu Methosa “BOW” Dianggap Melawan Penguasa

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Methosa,grup band  yang terbentuk pada tahun 2020 dengan personel Mansen Munthe (vokal), Rina Nose (vokal), Kelana Halim (bass), Agung (synthesizer), dan Dami (gitar), kembali merilis single lagu barunya  BOW  (Bangun  Orang Waras). 

Lagu ini diciptakan atas dasar keresahan para personil METHOSA yang peduli akan nasib bangsa, serta masyarakat yang ada di dalamnya, dari semua lapisan masyarakat,  terutama menengah ke bawah. 

Baca Juga : Telisik (lagi): Sebuah Perjalanan Musik yang Menghubungkan Masa Lalu dan Masa Kini

Apa yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa kita anggap remeh dan pandang sebelah mata. Keserakahan para pemimpin tampaknya sudah tidak bisa dibendung lagi. Mereka secara terang-terangan melakukan praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di depan umum.

Bahkan hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja, namun sudah masuk tingkat daerah dan merata.

Baca Juga : Single Terbaru Olla Ramlan “Bahaya” Tawarkan Lagu dengan genre Afrobeat yang Fresh 

Atas dasar itulah lagu “BANGUN ORANG WARAS” tercipta. Agar siapapun yang mendengarkan lagu ini, tersadar dan memulai membenahi diri dan mau aktif dalam mengawasi kinerja pemerintah,serta tidak tutup mata dengan apa yang terjadi saat ini. Namun ketika merilis lagu BOW  tersebut, Methosa mendapat berbagai hambatan. 

Berbagai media sebagai tempat untuk berpromosi, pada umumnya menolak dan tidak berani memutar lagu atau menyiarkan momen Methosa membawakan lagu ini di dalam acara mereka, dengan alasan  bahwa lirik lagu tersebut, terlalu tajam dan secara langsung dan lugas mengkritik penguasa. (*)

METHOSA Suguhkan Rilisan Teerbaru “BANGUN ORANG WARAS”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Dengan ini, menyatakan, bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan seluruh golongan masyarakat yang ada di dalamnya.

Maka dari itu, METHOSA kembali menyuguhkan sebuah single terbaru mereka yang berjudul “BANGUN ORANG WARAS”.

Baca Juga : for Revenge Rilis Single “Semula” Bertema Bargaining, Lanjutan Kisah di Tahapan Kesedihan

Lagu ini diciptakan atas dasar keresahan para personil METHOSA yang peduli akan nasib bangsa ini, serta masyarakat yang ada didalamnya dari semua lapisan masyarakat terutama menengah kebawah.

Apa yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa kita anggap remeh dan pandang sebelah mata. Keserakahan para pemimpin tampaknya sudah tidak bisa dibendung lagi.

Baca Juga : Mezzaluna Sambut Era Baru dengan Single “No Turning Back”

Mereka secara terang-terangan melakukan praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang sudah mereka lakukan di depan umum. Bahkan hal tersebut bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat saja, namun sudah masuk tingkat daerah dan merata.

Atas dasar itulah lagu “BANGUN ORANG WARAS” tercipta. Agar siapapun yang mendengarkan lagu ini, tersadar dan memulai membenahi diri dan mau aktif dalam mengawasi kinerja pemerintah, serta tidak tutup mata dengan apa yang terjadi saat ini. (*)

Exit mobile version