Dru Chen Gabungkan Alur Neo – Soul di Singel Terbaru Berjudul “Why Can’t I Help Me?”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi asal Australia, Dru Chen baru saja merilis single “Why Cant’ I Help Me?. Single ini bercerita tentang dimana kita harus mengakui tantangan dan kekalahan hidup, sekaligus mengingatkan berjuabg untuk kehidupan yang lebih baik.

’Why Can’t I Help Me?’ mengakui kekalahan, tetapi yang terpenting memberdayakan pendengar untuk mengingat untuk mengambil jeda dan mengakui semangat juang mereka yang kuat berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.

Baca Juga : Reiza Maulana, Musisi Pedatang Baru Dibalik Lagu Ryoleta, Caessaria, Hingga Anji

Perkawinan alur neo-soul yang digadaikan dari rekaman D’Angelo, serta gitar dan keyboard Rhodes yang menginspirasi semakin menegaskan pesan positif yang diciptakan Dru ini.

“Mendeskripsikan lagu tersebut sebagai penghormatan untuk genre favorit saya di tahun 90-an/00-an, neo-soul, terutama album Voodoo D’Angelo,” ungkap Dru Chen.

Baca Juga : Resmi Bersolo Karir,  Allan Andersn Langsung Merilis Single ‘Jalan yang Berbeda’

Ia menambahkan, berbicara mengenai pengambilan sampel kicks, snares, dan snaps untuk mendapatkan energi yang familiar itu dengan “I imagined I was Pino Palladino or Sly Stone whilst performing the bass-line. [*]

Reiza Maulana, Musisi Pedatang Baru Dibalik Lagu Ryoleta, Caessaria, Hingga Anji

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Reiza Maulana musisi pendatang baru merupakan penggubah, penata, dan pengarah musik dibalik karya Caessaria, Geisha, Anji, dan album kolaborasinya sendiri yang hangat didengarkan saat ini, yaitu “Muara Waktu” bersama Ryoleta.

Musisi asal Tangerang ini memulai karirnya profesional di tahun 2017 sebagai penggubah musik tema di Serial Web “Gini-Gini Aja The Series” yang bekerja sama dengan Fourtwnty. Reiza pun membuat musik pembuka di setiap panggung Fourtwnty di tahun 2017-2018.

Baca Juga : Sensasi Pop! Keenan Te, Membiarkan Pertahanannya Runtuh Demi Cinta Sejati Melalui ‘Scars’

Di tahun 2020, pria ini bergabung dengan Band Caessaria di bawah naungan Musica Studio’s sebagai kibordis dan pengarah musik di balik layar. Band yang digawangi oleh Arin Caessaria, Supernova, dan Roby Satria ini telah merilis mini album “Halfstoria”.

Dari Kiri ke Kanan; Reiza dan Anji./Doc. Istimewa

Jika ditelisik lebih dalam, ambience yang lebar dan piano yang manis di setiap lagu Caessaria ini, mengingatkan kita akan nuansa-nuansa sound yang diproduksi oleh Coldplay, U2, Kodaline, dan Bon Iver.

Bagi Reiza, musik ambience itu bisa membuat siapapun yang mendengarkannya menjadi berimajinasi. Ia ingin membuat lagu yang orang ketika mendengarnya seperti menonton film.

Baca Juga : Single Terbaru ‘Jika Bisa Lupa’ dari Tiara Efendy Ini Penuh Emosional

“Ada alur cerita yang tergambar di imajinasi mereka. Kebetulan aku memang mendengarkan Coldplay dari awal mereka rilis sampai sekarang. Dan musik mereka banyak mempengaruhi gaya bermusikku,” pungkas Reiza. [*]

Resmi Bersolo Karir,  Allan Andersn Langsung Merilis Single ‘Jalan yang Berbeda’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Allan Andersn vokalis dari 2nd Chance kini memutuskan untuk menjadi solois dan langsung merilis single anyar berjudul ‘Jalan yang Berbeda’.

Di tahun 2020 silam, sebenarnya Allan pun telah melepas single yang bertajuk ‘Dear AA’. Tahun ini menjadi kesempatan dirinya untuk kembali menyapa penikmat musik.

Baca Juga : Menuju Album Perdana, Voxxes Persembahkan Singel Akustik Berjudul ‘Spend The Night’ 

Musisi yang mengidolakan Glenn Fredly ini mengatakan, single ‘Kalan yang Berbeda’ mengisahkan seseorang yang sudah ‘legowo’ akan keputusan pasangannya untuk berpisah, namun masih berharap mereka berdua bisa berteman.

Lagu ini lanjut Allan, ditulis oleh dirinya bersama Igo Pentury dan dalam proses pembuatannya juga turut dibantu oleh Yara Project yang terdiri dari Yafi Aria dan Ramahan Al sebagai Composer, serta Hery Alesis pada proses Mixing dan Mastering.

Tidak ada alasan khusus bagi Allan membuat single ini dalam genre pop ballad karena dia sendiri adalah penyuka semua jenis lagu. “Namun, di lagu ini, aku ingin menonjolkan karakter suaraku,” ungkap Allan.

Selain itu lanjut Allan, ia merasa lagu ini juga sangat relate dengan kebanyakan kisah percintaan. Kesedihan dalam kisah percintaan memang tidak akan terlepas bagi semua orang yang menjalaninya, tidak terkecuali Allan.

Baca Juga : Solois Winaya Satasya, Mengajak Merelakan Melalui Single ‘Sudah Jalannya’

Menurutnya, cara paling ampuh untuk ‘mengobati’ kesedihan tersebut adalah tidur. “Kalau aku sedang sedih, aku pasti tidur sih,” katanya sambil tertawa. “Atau lanjut sama kesibukan, lebih mempersibuk diri sih!” [*]

Single ‘White Roses’, Ungkapan Kecintaan Chloe Leman ke Sang Kakek

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Terinspirasi oleh artis seperti Taylor Swift dan Ed Sheeran, membuat Chloe Leman merilis single ‘White Roses’ yang ia persembahkan untuk sang Kakek.

Single ‘White Roses’ bernuansa folk – akustik yang dirilis secara independen ini merupakan single ketiga yang telah dirilis oleh Chloe Leman.

Baca Juga : Menuju Album Perdana, Voxxes Persembahkan Singel Akustik Berjudul ‘Spend The Night’ 

Lagu ini menceritakan tentang kisah dan memori Chloe Leman dengan kakeknya yang baru saja tiada dan bentuk rasa cintanya terhadap sang kakek.

Proses rekaman lagu ini dibantu oleh Madgroove Entertainment Sydney dan oleh produser Indonesia, Ivan Edbert yang dibantu juga oleh Kevin Queency. “Semoga teman-teman bisa terhibur dari lagu ini dan bisa relate kalau pernah kehilangan seseorang yang kalian cintai,” kata Chloe Leman.

Baca juga : Solois Winaya Satasya, Mengajak Merelakan Melalui Single ‘Sudah Jalannya’

Kini single “White Roses” sudah dapat dinikmati di berbagai layanan streaming digital. Chloe Lemanberharap single ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan mancanegara. [*]

Menuju Album Perdana, Voxxes Persembahkan Singel Akustik Berjudul ‘Spend The Night’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah merilis dua single sebelumnya, kini Voxxes kembali merilis single keempat bertajuk ‘Spend the Night’ sebagai single terakhir menuju album perdana ‘Zero Hour’ di tengah tahun mendatang. 

Masih seperti karya-karya sebelumnya yang mengangkat dan berfokus dengan tema roman, namun dalam single keempatnya,, Voxxes mencoba untuk memotret sudut pandang yang berbeda dari sebuah roman dan momen perpisahan.

Baca Juga : Solois Winaya Satasya, Mengajak Merelakan Melalui Single ‘Sudah Jalannya’

‘Spend the Night’,  terinspirasi oleh lukisan Edward Hopper, mencoba untuk memotret momen perpisahan antara Ibu dan anak dari perspektif seorang Ibu. Ditulis oleh Qashmal Zhafari dan Rayhan Rizki (RR), ‘Spend the Night’ terasa sangat hangat dan personal yang didasari oleh pengalaman emosional keduanya selama masa perantauan. 

“Lagu ini jadi personal karena kita sama-sama sekolah jauh. Setiap mau pamit berangkat ngerantau sama nyokap, rasanya selalu sedih banget. Di lagu ini, kita mau coba ambil perspektif dari seorang Ibu, apa yang dia rasain ketika harus merelakan anaknya untuk pergi jauh,” jelas Zhafari.

Berbeda dengan single sebelumnya, Voxxes menawarkan nuansa kesedihan yang mendalam dalam dengan iringan vokal serta melodi yang mendukung nyawa dari single ini. lagu ini pun penuh dipengaruhi oleh jazz chord.

Baca Juga : Sensasi Pop! Keenan Te, Membiarkan Pertahanannya Runtuh Demi Cinta Sejati Melalui ‘Scars’

“Setelah chord dan notasi lagu ini selesai, kita agak lama dalam penulisan lirik karena kita berharap eksekusi lagu dan lirik lagu bisa berjalan seimbang,” tutup Zhafari. [*]

Solois Winaya Satasya, Mengajak Merelakan Melalui Single ‘Sudah Jalannya’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Membuka tahun 2023, Winaya Satasya kembali dengan single terbaru berjudul “Sudah Jalannya”. Lagu tersebut awalnya dibuat untuk mengekspresikan kesedihannya ketika salah satu anggota keluarga orang terdekatnya tutup usia. 

Melihat keluarga yang ditinggalkan tampak berduka, terciptalah narasi dari hal-hal yang ia amati tersebut. Kemudian, setelah proses pengerjaan selama sekitar empat bulan, lahirlah karya ini sebagai single ketiganya.

Baca Juga : Sensasi Pop! Keenan Te, Membiarkan Pertahanannya Runtuh Demi Cinta Sejati Melalui ‘Scars’

Hampir semua lagu yang ditulis, dua di antaranya sudah dirilis, dibuat dari sudut pandang orang ketiga, bukan dari apa yang ia alami secara langsung, termasuk lagu ketiga ini.

Proses kreatif dan rekamannya sendiri cukup menantang karena lagunya punya emosi yang meluap-luap, jadi aku harus bisa mengatur perasaanku saat menyanyikannya,” kisahnya.

Bisa dibilang, ‘Sudah Jalannya’ adalah single Winaya yang paling simpel karena hanya diiringi piano sebagai instrumen utama. Meskipun begitu, temanya masih berhubungan dengan cinta, seperti dua single sebelumnya, tapi dalam bentuk yang berbeda. 

Kalau lagu pertama merefleksikan self-love atau memprioritaskan diri sendiri dan lagu kedua lebih kepada proses mencari cinta, maka lagu ketiga ini mengacu kepada kehilangan orang yang dicintai. 

Baca Juga : Single Terbaru ‘Jika Bisa Lupa’ dari Tiara Efendy Ini Penuh Emosional

Setelah ini, Winaya memang terpikir untuk merilis album berisikan lagu-lagu buatannya, baik yang sudah rilis dalam bentuk single mau pun yang masih ada di tabungan lagunya. [*]

Sensasi Pop! Keenan Te, Membiarkan Pertahanannya Runtuh Demi Cinta Sejati Melalui ‘Scars’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi asal Australia, Keenan Te, membuat gebrakan lewat single terbarunya, ‘Scars’. Single ini mengekspresikan kerentanan hati yang mendalam untuk dapat jatuh cinta lagi selepas tersakiti pada hubungan sebelumnya.

Didasarkan pada hubungan yang tengah dia jalani, track ini merepresentasikan keraguan untuk membiarkan dirinya terhanyut, tapi memutuskan untuk mengambil langkah besar dalam cinta yang sangat berharga dibanding segalanya. 

Baca Juga : Single Terbaru ‘Jika Bisa Lupa’ dari Tiara Efendy Ini Penuh Emosional

“Banyak orang mungkin akan mendengar ‘Scar’ sebagai lagu putus cinta, tapi kalau kamu benar-benar mendengarkan dan melihat liriknya, kamu akan melihat bahwa lagu ini adalah lagu cinta yang merefleksikan realita saat seseorang ada dalam sebuah hubungan,” terangnya. 

Penggunaan gambar-gambar seperti bisikan yang berputar hingga lampu-lampu jalanan berhasil menunjukkan kejujuran dan ketulusan yang merupakan gambaran emosi saat seseorang jatuh cinta.

Baca Juga : Prosa Bertemakan Cinta, Krisna Tuangkan dalam EP Berjudul ‘Prosa Liris’

Secara garis besar, ‘Scars’ adalah pengingat yang kuat bahwa cinta sejati benar-benar sepadan dengan semua risiko yang ada, sekaligus memotivasi para pendengar untuk membuka hati mereka untuk mencintai dan jadi rentan walau mereka telah disakiti sebelumnya. [*]

Single Terbaru ‘Jika Bisa Lupa’ dari Tiara Efendy Ini Penuh Emosional

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Usai merilis single ‘Sama Rata’ pada Februari lalu, Tiara Effendy kembali merilis single ke-6 dalam perjalanan bermusiknya yaitu ‘Jika Bisa Kulupa’.

Dibantu kembali oleh Pika Iskandar sebagai penulis dari ‘Jika Bisa Kulupa’ dan juga diproduksi bersama Loop Music, lagu ini merupakan sebuah lagu tentang seorang perempuan yang tersakiti dan terjebak dalam bayang-bayang sosok tersebut karena cinta yang terlalu besar. 

Baca Juga : Prosa Bertemakan Cinta, Krisna Tuangkan dalam EP Berjudul ‘Prosa Liris’

‘Jika Bisa Kulupa’ sendiri merupakan kumpulan cerita-cerita lama dari Pika Iskandar yang akhirnya dituangkan dalam lagu tersebut. Dengan lirik dan makna lagu yang dalam, lagu ini dibalut oleh melodi dan nuansa lagu pop ballad 2000-an. 

“Lagu ini aku buat dengan lirik dan melodi yang terinspirasi dari banyak lagu Pop Ballad seperti lagu-lagu dari Mandy Moore, M2M, Boyz II Men, N’Sync serta lainnya. Lagu ‘Jika Bisa Kulupa’ yang dinyanyikan oleh Tiara,” ujar Pika Iskandar selaku penulis lagu Pop Ballad tersebut.

Jika biasanya Tiara Effendy merilis lagu sekali dalam jangka waktu setahun, kali ini ia sangat senang karena bisa merilis beberapa lagu dalam waktu yang cukup singkat. 

“Rasanya benar-benar senang banget, karena ada yang peduli dan membantu aku apalagi selama produksi. Rasanya senang banget bisa produktif dibantu oleh teman-teman Loop Music,” Ucap Tiara Effendy.

Baca Juga : Angie Zelena Bercerita Tentang Bahayanya Friendzone Melalui Single ‘Bulan Penuh’

Saat proses rekaman ‘Jika Bisa Kulupa’ yang merupakan single ke-6 Tiara Effendy, ada kejadian menarik yang membuat Tiara tiba-tiba mengingat kejadian masa lalunya.

“Waktu rekaman, aku baru sadar tentang arti lagunya dan kepalaku tiba-tiba flashback. Ada picture of this person from my past muncul, bawa memori-memori dulu yang relate dengan lagu ‘Jika Bisa Kulupa’ dan itu membuatku lebih mudah untuk mendalami dan menyanyikan lagunya sepenuh hati,” tutup Tiara. [*]

Prosa Bertemakan Cinta, Krisna Tuangkan dalam EP Berjudul ‘Prosa Liris’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Krisna, penyanyi asal Jakarta telah siap menyapa penikmat musik lewat sebuah EP  berjudul “Prosa Liris”.

Tidak hanya sebagai penyanyi, Krisna sebenarnya juga sudah terlibat di industri musik sejak lama sebagai Produser untuk musisi lainnya, seperti: Tissa Biani, Vionita Sihombing, Amanda Manopo, Axl Ramanda hingga Dul Jaelani.

Baca Juga : Ini Alasan Tompi Mendaur Ulang Lagu dari Bimbo Menjadi Singlenya Saat Ramadhan

EP ‘Prosa Liris’ merupakan karangan dirinya yang mengandung irama puisi di dalamnya. Hampir semua lirik di dalamnya membahas tentang cinta dan optimisme. Dalam penulisannya sendiri, Krisna banyak terinspirasi oleh sosok Arswendo Atmowiloto, Rendra, Nietzsche, dan Albert Camus.

Sementara untuk pemilihan bunyi-bunyian atau sound design, Krisna mencoba kembali ke nuansa 70-an dengan menggunakan unsur analog dalam setiap lagunya.

Digarap selama dua tahun,  EP ini diseleksi sedemikian rupa oleh Krisna karena ingin memaksimalkan karya-karya terbaiknya. “Karena soundbank lagu-lagu saya lumayan banyak, jadi butuh waktu lama untuk menyeleksi lagu-lagu pertama saya yang akan masuk ke mini album ini,” kisah Krisna. 

Dalam EP ini, Krisna menghadirkan genre yang berbeda-beda di dalamnya. Diantaranya, disco, folks, hingga ballad. Ditanya tentang hal ini, Krisna menyatakan bahwa dirinya tidak ingin dikotak-kotakkan oleh genre tertentu sebagai musisi.

Baca Juga : GANGGA, Voxxes, dan Teddy Adhitya Memulai Langkah Awal di ‘Hidden Juice’, Thailand

‘Pelipur Lara’ adalah lagu yang dipilih oleh Krisna untuk dijadikan single di EP ini. Berkisah tentang pertemuan seseorang dengan sosok yang jadi pelipur hatinya, Krisna mencurahkan kisah tersebut dengan lirik puitis dan alunan musik yang manis.

Mini Album “Prosa Lirlis” milik Krisna sudah tersedia di seluruh digital streaming platform dan Video Musik “Pelipur Lara” sudah dapat dinikmati di kanal Youtube Aquarius Musikindo. [*]

Angie Zelena Bercerita Tentang Bahayanya Friendzone Melalui Single ‘Bulan Penuh’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Satu lagi, talenta musik berbakat dari lini media sosial muncul. Angie Zalenta, solois muda kelahiran 2003 mampu memikat label Sony Music Entertainment Indonesia.

Kini, Angie telah merilis single perdananya yang diciptakan Iqbal Siregar dan Denis Ligia dengan judul ‘Bulan Penuh’. Ia mengaku dapat lagu tersebut dari Keke Kananta (A&R Sony Music) yang mengirimkan demonya lewat Whatsapp.

Baca Juga : The Rain Aransemen Ulang Lagu ‘Halaman Berbeda’, Ini Alasannya

Dari awal dengar, Angie mengaku sudah langsung suka dengan lagunya dan coba-coba isi dengan suaraku. Akhirnya, ia pun diberi kesempatan untuk membawakan lagu tersebut oleh Iqbal dan Keke.

Lagu ini menceritakan tentang hubungan tanpa status. Banyak orang pasti pernah mengalami atau bahkan sedang berada dalam situasi ini. Tidak ada kepastian dan kejelasan, semuanya membingungkan.

Untuk proses rekamannya, pemilik nama lengkap Angelica Dira Maharani ini menyebutkan, bahwa ia tidak butuh waktu lama untuk take vocal karena hanya selesai dalam lima jam. 

“Lagu ini memberikan tantangan tersendiri. Karena, untuk pertama kalinya, aku menyanyikan lagu orang. Jadi, aku berusaha membuat diriku senyaman mungkin, seperti lagu sendiri, sehingga bisa masuk ke dalam cerita di lagu ini,” lanjutnya.

Baca juga : Nadine Fatiana Angkat Kisah Pertemanan di “All The Way Up”

Melalui single single ini, Angie berharap, dapat menjadi awal yang baik bagi kariernya di industri musik Indonesia. “Semoga musikku bisa jadi penyembuh sekaligus penenang dan menyebarkan energi yang baik kepada pendengar,” urainya.

Selain itu, tentunya semoga lagu ini sampai dengan baik ke telinga pendengarnya dan mewakili kaum-kaum yang suka di-PHP-in atau dalam area friendzone,” pungkasnya seraya tersenyum. [*]

Exit mobile version