Promoter Musik, Catat Ini Enam Venue Outdoor Memukau untuk Konser Musik

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tidak sedikit yang mengira, kalau stadion menjadi satu-satunya venue konser musik yang paling memadai. Namun sebenarnya masih banyak venue konser musik terbaik dan populer di Indonesia, di luar stadion.

Sekadar mengingatkan, konser musik menjadi ajang untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Itu mengapa, konser musik termasuk salah satu event yang memberikan pengaruh besar dalam membangkitkan perekonomian nasional.

Baca Juga : Band Gigi Tutup Akhir Tahun Gelar Konser di The Alana Hotel & Conference Center Sentul City

Tren konser musik di Indonesia tidak melulu diselenggarakan di stadion. Justru, saat ini semakin banyak konser musik yang digelar di berbagai venue terbuka. Simak ya, Ini venue outdoor unguk konser musik memukau di Indonesia.

JIExpo Kemayoran

Kawasan outdoor Gambir Expo, dan parkir barat area Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran menjadi salah satu venue konser musik yang populer di Jakarta. Kerennya, mampu menampung 5.000 hingga 12.000 penonton.

Baca Juga : Konser Band Legendaris Air Supply Bertajuk ‘The Lost In Love Experience’ Digelar di Kota Solo

Beberapa konser dan festival musik yang pernah digelar di JIExpo Kemayoran, antara lain: Java Jazz Festival, Synchronize Fest, Pestapora, serta yang terbaru konser musik Maliq & D’Essentials dan Tulus.

Ecopark Ancol

Ancol juga menjadi venue konser musik langganan. Tak hanya di pinggir pantai, salah satu kawasan di Ancol yang kerap menjadi tempat konser musik adalah Ecopark Ancol.

Ecopark Ancol merupakan salah satu ruang terbuka hijau di Jakarta yang menggabungkan konsep wisata edukasi dan green-lifestyle. Menawarkan lahan terbuka dengan udara segar, tidak heran jika banyak konser dan festival musik yang menjadikan Ecopark Ancol sebagai venue andalan.

Baca Juga : Jadikan Maho Rasop 2023 sebagai Liburan Akhir Tahun Bagi Penikmat Musik Ini Line-up Fase 2

Salah satu event festival musik yang akan diselenggarakan di Ecopark Ancol adalah The Sound Project Vol.6: Heaven of Music yang akan digelar pada 11-13 Agustus 2023.

Garuda Wisnu Kencana

Selalu menjadi tempat perhelatan event-event besar dunia, tidak heran jika Bali dikenal sebagai destinasi MICE internasional. Salah satu venue yang sering digunakan sebagai event-event berskala internasional adalah Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Destinasi yang pernah dipakai untuk Gala Dinner pemimpin-pemimpin dunia saat KTT G20 pada November 2022 lalu ini sudah menjadi langganan venue konser musik berskala internasional. Beberapa konser musik yang pernah diselenggarakan di kawasan patung budaya satu ini adalah festival EDM terbesar di Asia Tenggara, yaitu Djakarta Warehouse Project (DWP) dan Soundrenaline.

Lokananta

Tak hanya di Jakarta, Solo juga punya venue konser musik terbaik dan unik, yakni Lokananta. Bagi Sobat Parekraf yang belum tahu, Lokananta Solo adalah studio rekaman musik pertama dan terbesar di Indonesia.

Awalnya, Lokananta hanya menjadi museum yang menyimpan berbagai koleksi rekaman, termasuk salah satunya suara asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Namun, setelah direvitalisasi, Lokananta Solo memiliki wajah baru yang lebih segar bagi pecinta musik.

Tak hanya menjadi museum, Lokananta Solo menjadi sentra kreativitas dan venue konser musik yang populer di Solo. Satu event musik yang baru saja diselenggarakan adalah “Festival Lokananta 2023” yang dihadiri lebih dari 20 musisi lokal papan atas.

Candi Prambanan

Belum lama ini, Prambanan Jazz 2023 sukses diselenggarakan selama enam hari di kawasan Candi Prambanan. Kesuksesan Prambanan Jazz menjadi bukti jika konser musik juga bisa diselenggarakan di berbagai destinasi terpopuler di Indonesia, tak melulu harus di stadion.

Menjadikan kawasan Candi Prambanan sebagai venue konser adalah pilihan yang tepat. Perpaduan keindahan warisan budaya dan seni musik, memberikan pengalaman nonton konser musik yang berbeda. Sehingga, diharapkan dapat mempromosikan kebudayaan Indonesia, sekaligus meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Candi Prambanan.

Tebing Breksi

Selain Candi Prambanan, Tebing Breksi juga menjadi salah satu venue konser yang cukup populer. Salah satu konser musik yang pernah diselenggarakan di Tebing Breksi adalah JogjaROCKarta.

Terletak di Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Tebing Breksi menawarkan pengalaman nonton konser musik yang unik. Kawasan Tebing Breksi memiliki panggung terbuka dengan latar belakang tebing bebatuan menjulang tinggi.

Baca Juga : Kembali Hadir, Playlist Live Festival Tahun Ini Lebih Lama dan Banyak Lineup

Saat malam hari, pancaran lampu panggung akan menyinari setiap bagian tebing. Sehingga, membuat corak tebing terlihat lebih “hidup” dan artistik. Bahkan, karena lokasinya berada di ketinggian, Sobat Parekraf bisa melihat gemerlap cahaya lampu kota yang indah. (*)

Awdella Raih Dua Prestasi, Menang AMI Awards dan Spotify EQUAL Indonesia Ambassador of The Month

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Bulan November menjadi bulan penuh berkah bagi Awdella, musisi perempuan asal Jawa Timur. Bulan ini, ia meraih dua prestasi; pemenang AMI Awards 2023 kategori Musik Video Favorit dan terpilih sebagai Spotify EQUAL Indonesia Ambassador of The Month

Dengan menjadi bagian dari kampanye Spotify EQUAL Indonesia Ambassador of The Month. lagu-lagu Awdella masuk ke dalam playlist Equal Indonesia dengan profilnya sebagai cover playlist. Tidak tanggung-tanggung, fotonya juga terpampang di billboard New York Times Square, Amerika Serikat.

Baca Juga : Ini Alasan Raisa Anggiani Menjadi Cover Playlist Spotify untuk EQUAL Indonesia di Newyork Times

“Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa aku bisa diberi kesempatan menjadi bagian program EQUAL. Ini menjadi penyemangatku juga untuk terus berkarya di industri musik terutama sebagai perempuan untuk jangan pernah menyerah dalam berkarya,”kata Awdella dalam siaran pers, Kamis (19/11/2023).

Sebagai informasi, kampanye Spotify Equal pertama di launch di tahun 2020 dengan misi mendorong kesetaraan gender utamanya perempuan di industri musik.

Baca Juga : Lagu ‘Bertaut’ Milik Nadin Amizah Ditonton Lebih dari 18 Juta di YouTube dan 41 Juta di Spotify

Tercatat sudah ada 794 ambassadors dari ratusan negara. Tahun lalu, Hanin Dhiya juga terpilih sebagai Spotify EQUAL Indonesia Ambassador of the Month untuk bulan September tahun 2022. 

Prestasi lainnya yang didapat di waktu berdekatan yaitu lagu ‘Tertawan Hati’ mendapatkan penghargaan khusus sebagai Video Musik Favorit oleh penyelenggara AMI Awards 2023.

Baca Juga : Spotify Miliki Daftar Putar Pawfect untuk Hewan Peliharaan

Hingga hari ini, video musik itu sudah ditonton lebih dari 91 juta kali di youtube, sementara lagunya sudah didengar sebanyak 196 juta kali di Spotify. Penghargaan ini juga menjadi penghargaan pertama kali buat Awdella.

“I put my all untuk karya ini tanpa ekspektasi apapun. Ini menjadi turning point besar saya untuk terus membuat karya yang tulus. Terima kasih banyak semua yang telah mendukung saya dan seluruh tim produksi yang terlibat. Terima kasih juga untuk penggemar saya,”katanya.

Baca Juga : Berkat Kampanye EQUAL, Selama 24 Jam Woro Widowati Penyanyi Pop Jawa Muncul di New York Times Square

Sebagai bocoran, dalam waktu dekat Awdella akan mengeluarkan lagu terbaru yang masih mengusung pop ballad dengan tema percintaan. Hingga hari ini, Awdella sudah memiliki 293 ribu followers di spotify dan di-streams oleh 3,69 juta pendengar tiap bulannya. (*)

JoyLand Festival Jakarta Besok Digelar, Simak Bocoran Penampilan D4VD, EAJ, dan Musisi Lainnya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Besok, JoyLand  Festival kembali digelar. Tahun ini penyelenggaraan JoyLand Festival digelar di GBK Baseball Stadium, Senayan, Jakarta mulai besok tanggal 24,25,26 November 2023.

Plainsong Live selaku penyelenggara telah mengkonfirmasi beberapa line up d4vd, sang anak ajaib musisi rumahan asal Amerika Serikat; eaJ, penyanyi dan pencipta lagu berdarah Korea-Amerika; serta Fazerdaze, multi-instrumentalist asal Selandia Baru.

Baca Juga : Idgitaf Siap Gelar Tur Perdana Bertajuk ‘Tur Perdana Ku IDGITAF Mengudara’ di Tiga Kota

Edisi Joyland tahun ini juga akan berkolaborasi dengan Whiteboard Journal untuk memberi fokus kepada artis-artis asal Asia Tenggara melalui penampilan oleh Bayangan dari Malaysia, CURB dan Sobs dari Singapura, serta YONLAPA dari Thailand.

Tak ketinggalan juga nama-nama para talenta dari dalam negeri yang merupakan perpaduan antara wajah baru serta muka lama yang kembali memeriahkan Joyland, yakni BAP., Bernadya, Dongker, Gabber Modus Operandi, L’Alphalpha, Leipzig, Mocca, Reality Club, Rock N Roll Mafia, dan The Panturas.

Di antara nama-nama baru yang akan tampil di Joyland adalah David Burke alias d4vd, remaja fenomenal kelahiran New York dan bermukim di Houston yang mulai membuat lagu sekadar untuk menciptakan musik latar yang bebas hak cipta untuk video bermain Fortnite yang diunggahnya ke YouTube. 

Baca Juga : Berikut 12 Judul Lagu dalam Album Perdana WR Soepratman, Genrasi Muda Harus Tahu

“Sudah terlalu lama sejak saya kembali ke sana dan saya tak sabar berjumpa dengan semuanya di Jakarta!” kata Jae Park, yang sudah pernah tampil di Indonesia sebagai vokalis dan gitaris di grup lamanya, Day6, dan juga sebagai artis solo dengan nama panggung eaJ.

Sarasehan Komunitas Jazz Indonesia Selama 4 Jam Non Stop Jam Session

WARTAMUSIK.com – Yogyakarta. Alunan dentingan piano dari Yohanes Gondo Jakarta, petikan contra bass oleh Agung Prasetya Yogyakarta, ketukan drum dimainkan Bogie Prasetyo Bali, menyatu dalam komposisi jazz dengan balutan improvisasi nada dari 3 musisi berbeda kota mengawali jam Session Sarasehan KJI yang berlangsung Jumat malam (17/11/2023) di RnB Jl.R.W. Monginsidi No.37 Yogyakarta.

Sarasehan KJI Tahun 2023 kali ini juga menjadi bagian dari IWJM Indonesian World/Jazz Meeting. Komunitas Jazz di Indonesia yang hadir diantaranya KJK Komunitas Jazz Kemayoran Jakarta, Etawa Jogya, Komunitas Omah Moesik Idang Rasjidi Pekalongan,

Baca Juga : Kemenparekraf dan Kemendikbud-Ristek Beri Dukungan IWJM Agar Ekosistem Musik Indonesia Semakin Diakui Secara Global

Kemisan Jazz Malang, Komunitas Jazz Tulungagung, Kopi Jazz Kediri, Bekasi Jazz Societty, SPJ Surabaya Pahlawan Jazz, Solo Jazz Society, Komunitas Jazz Sidoarjo, Oh My Jazz Jakarta, Jazz Pasar Bali, Komunitas Jazz Batam, Jazz Centrum Surabaya, Fussion Jazz Community Surabaya, Jazz Mben Senin Yogyakarta, Jazz Ngisoringin Semarang, Palembang Jazz Community, Jazz On The Street Jakarta, Komunitas Jazz Bekasi, Komunitas Jazz Blitar dan lain lain.

Beberapa musisi istimewa ikut hadir dan bergabung bermain di jam session seperti Yohanes Gondo (piano) Jakarta, Taufan Gunarso (drum) Jakarta, Yuri Mahatma (gitar) Bali, Astrid Sulaiman (piano) Bali, Nadine (piano) Bandung, Devian Zikri (Saxophone) Jakarta, Ahmad Ananda (gitar) Jakarta, Yosef (drum) Batam, Yosias Adrian (piano) Jogya.

Hadir juga ikut meramaikan jam Session   2 pianis tunanetra berbakat yaitu Syifa dari Etawa Jogya dan Bagus dari Surabaya Pahlawan Jazz. Bersama dengan musisi dari berbagai komunitas jazz Se-Nusantara saling bergantian jam session non stop 4 jam sampai pukul 23.00. WIB

Dalam acara tersebut juga di serahkan penghargaan Kepada Agung Prasetyo dan Almarhum Beben Jazz berupa piagam Life Achievement Award atas dedikasinya secara konsisten memberikan edukasi musik jazz ke musisi pemula dan supportnya terhadap perkembangan komunitas jazz di daerah.  

Baca Juga : Menjadi Rangkaian IWJM, 70 Komunitas Jazz Hadir dalam Sarasehan KJI

Hadir juga Vinko Mihajlovic dari Petrovac Jazz Festival Montenegro ditemani Agus Setiawan Basuni dari Warta Jazz yang juga inisiator  IWJM turut memberikan uraian sekilas bagaimana musisi bisa tampil di Festival Jazz International. FJI Forum Jazz Indonesia perkumpulan para penyelenggara Festival Jazz di Indonesia, Ketuanya Chico Hindarto juga terlihat hadir bersama Dion Momongan dan Wenny Purwanti dari Solo City Jazz.

Eko Adji selaku inisiator dan koordinator acara Sarasehan KJI memberikan apresiasi untuk RnB Grill Yogyakarta yang sudah membantu sebagai official venue dan Imanginer signature by Imang Jasmine dari Pekalongan yang support semua material desain KJI. (*)

Kemenparekraf dan Kemendikbud-Ristek Beri Dukungan IWJM Agar Ekosistem Musik Indonesia Semakin Diakui Secara Global

WARTAMUSIK.com – Yogyakarta. IWJM Indonesian World/Jazz Meeting 2023 dibuka dengan penandatanganan MOU antara Warta Jazz yang diwakili Agus Setiawan Basuni selaku inisiator IWJM dan Balkan Jazz Festival yang diwakili Ivan Blagojevic dari Nisville Jazz Festival Serbia dan Vinko Mihajlovic dari Petrovac Jazz Festival Montenegro.

Event IWJM ini berlangsung pada hari, Jum’at 17 November 2023 di Ballroom  ARTotel Suites Bianti Yogyakarta yang merupakan Official Venue & Hotel acara IWJM 2023. 

Baca Juga : Menjadi Rangkaian IWJM, 70 Komunitas Jazz Hadir dalam Sarasehan KJI

Ari Setyo Nugroho, mewakili Direktorat Manajemen Industri, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf menyampaikan, bahwa strategi pemulihan industri pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi telah berjalan baik sejak bulan Agustus 2023 dengan kunjungan wisman sebanyak 7,4 juta kemudian akan ditargetkan untuk mencapai 10 juta di akhir Desember 2023.

Musik sendiri merupakan sub-sektor ekonomi kreatif dan karena adanya teknologi digital streaming, diperkirakan lonjakannya akan mencapai 12,8%. Tentunya ada tantangan di baliknya seperti rawan pembajakan, hal-hal mengenai royalti dan hak cipta.

Namun pemerintah akan banyak memberikan dukungan salah satunya perihal perizinan penyelenggaraan konser. Perizinan dipermudah secara digital agar 3000 event yang sudah dan akan berjalan di 2023 diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk perekonomian Indonesia.

Perkembangan sub-sektor Musik di Indonesia juga tidak luput dari peran industri Indonesia dikarenakan karya yang dihasilkan berciri khas serta berkualitas sehingga Musisi Indonesia seringkali mendapat banyak perhatian dari pencinta Musik di seluruh dunia.

Baca Juga : Berikut Enam Grup Musik Jazz yang Lolos Seleksi Tampil di Showcase IWJM

Hal tersebut perlu dibarengi dengan dukungan yang salah satunya adalah kolaborasi antara Kemenparekraf RI dan WartaJazz yang nantinya akan dielaborasikan lebih jauh agar ekosistem World/Jazz di Indonesia semakin matang.  

Tuantigabelas, REP FT Omenarie, Hadirkan Lagu Bertema Lingkungan Berjudul ‘Kenapa’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Masuk dalam album ‘Sonic Panic’, Tuantigabelas, REP FT Omenarie memperkenalkan salah satu singlenya yang berjudul ‘Kenapa’.

Kenapa adalah Single terbaru dari R.E.P yang termasuk di dalam album kompilasi SONIC PANIC dibawah naungan Alarm Record. Record label pertama yang focus kepada karya – karya tentang lingkungan.

Baca Juga : Jesenn Merilis Single ‘Butuh Bertemu, Sebuah Cara Memaknai Cinta, Jarak, dan Rindu

Kenapa bercerita tentang seorang manusia yang bertanya kepada sosok di dalam kaca kenapa kita melakukan hal hal buruk terhadap bumi, dari semua berkat yang disediakan oleh ibu bumi tapi lupa tidak bersyukur bahkan kerap menyakiti sesama untuk memuaskan nafsu semata.

Kenapa adalah bentuk protes terhadap spesies bernama manusia dan juga diri sendiri, karena sejatinya kita semua adalah bagian dari masalah, apapun yang kita nikmati punya konsekuensi terhadap bumi dan makhluk hidup lainnya.

Baca Juga : Idgitaf Siap Gelar Tur Perdana Bertajuk ‘Tur Perdana Ku IDGITAF Mengudara’ di Tiga Kota

Berkolaborasi dengan Omenarie dari Monohero di lini vocal, REP ingin menyampaikan pesan ini secara personal bagi siapapun yang mendengar lagu ini.

Tidak ingin menjadikan ini sebagai bentuk kritik, tapi lebih pada sebagai pengingat untuk siapapun yang mendengarkan. Angkara murka, musnahlah, musnahlah. (*)

Aziz Hedra Kisahkan Cinta Tak Berbalas di Single Terbaru Berjudul ‘Issa Goodbye’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Abdul Aziz Hedra, alias Aziz Hedra, tidak berhenti berkarya sebagai bentuk apresiasinya terhadap para penggemar dan pencinta musik, baik di dalam maupun luar Indonesia. Itu ia buktikan dengan lahirnya single ketiga berjudul ‘Issa Goodbye’. 

Diciptakan oleh Belanegara Abe, Aziz Hedra, Kaleb J, Abraham Edo lagu ini, bercerita tentang cinta seseorang yang begitu kuat, tapi ternyata tidak berbalas. Pada akhirnya, harus berpisah karena rasa yang tidak berbalas tersebut.

Baca Juga : G.A.T.E Sebar Vibe Positif Lewat Single Kedua ‘One Step at a Time’

“Intinya, cinta tidak bisa dipaksa. Kalau memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi, lebih baik lepaskan saja meski berat.” Lanjut Aziz Hendra terkait cerita single terbarunya ini.

Sejak menerima lagu tersebut, rekaman, hingga akhirnya siap dirilis ke pasaran, Aziz tidak butuh waktu lama. Meski begitu, ia mengakui ada tantangan tersendiri saat menyanyikannya.

“Kalau untuk tantangan, lebih ke saat menyanyikan lagu ini, seperti apa rasanya ketika berada diposisi seserang yang ada di lagu. Aku berusaha menggali kenangan lama agar perasaanku bisa tersalurkan ke lagu ini,” lanjutnya.

Aziz mengaku, bahwa lagu ketiga ini memiliki perubahan yang cukup signifikan dibanding dua lagu yang sudah ia rilis sebelumnya, ‘Somebody’s Pleasure’ dan ‘No More You & I’. 

Baca Juga : Jesenn Merilis Single ‘Butuh Bertemu, Sebuah Cara Memaknai Cinta, Jarak, dan Rindu

“Kalau dua lagu sebelumnya beraliran RnB, kali ini aku mencoba bermain di genre ballad. Namun, masih ada ciri khas Aziz Hedra di lagu ini. Seperti apa hasilnya? Langsung dengarkan sendiri nanti saat sudah rilis,” katanya.  

Semoga single ‘Issa Goodbye’ bisa diterima dengan baik, seperti dua lagu sebelumnya, bisa menjadi ‘teman’ untuk siapa pun yang pernah atau sedang merasakan ada di posisi saat cinta kita tidak dibalas, dan semoga lagu ini bisa menjadi berkah,” tutupnya. (*)

G.A.T.E Sebar Vibe Positif Lewat Single Kedua ‘One Step at a Time’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band virtual asal Indonesia, G.A.T.E yang terdiri dari Junior atau Juno Chapel (gitaris), Hana Takahashi (drummer), dan Benjamin Waller (bassis) kembali menyapa kancah musik dengan lagu terbaru berjudul ‘One Step at a Time’.

Lagu yang diciptakan oleh Ben dan ditulis bersama Julien Fujiwara dan Claire de Lune ini bercerita tentang berbagai jalan hidup dan pilihan yang harus kita hadapi semasa hidup terkadang bertolak belakang dengan kehendak dan impian.

Baca Juga : Jesenn Merilis Single ‘Butuh Bertemu, Sebuah Cara Memaknai Cinta, Jarak, dan Rindu

Vokal Juno yang manis ditambah backing vocal dari Ben dan Hana dibalut dengan irama alternative pop mid-tempo dan melodi yang easy listening, menjadikan “One Step at a Time” lagu yang menebarkan aura positif dari awal hingga akhir.

Terdengar ceria, lagu ini nyatanya banyak tersirat pesan-pesan dari pengalaman hidup Ben yang dahulu pernah tergabung dalam sebuah band bersama sang kakak Sena, sebelum ia harus melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

“Waktu Sena ke Aussie, gue akhirnya terpaksa rehat ngeband sampai ketemu sosok Juno dan Hana sekarang ini. Makanya, walau rasanya susah untuk memulai lagi, tapi gue yakin kalau apa yang dijalani sekarang akan membawa dirinya ke petualangan yang unexpected,” cerita Ben.

Berbekal pengalaman hidup ini, Ben mengajak serta Julien Fujiwara dan Claire de Lune yang merupakan teman kuliahnya untuk menyumbangkan lirik dalam penulisan lagu.

Baca Juga : Idgitaf Siap Gelar Tur Perdana Bertajuk ‘Tur Perdana Ku IDGITAF Mengudara’ di Tiga Kota

Tak terhitung banyaknya bar, café, dan tempat nongkrong yang menjadi saksi bisu lika-liku hidup mereka bertiga yang menjadi semangat serta inspirasi Ben menciptakan ‘One Step at a Time’.

Melalui perilisan lagu kedua kali ini, G.A.T.E berharap bisa berinteraksi lebih dengan para pendengar yang sudah menunjukkan antusiasme luar biasa sejak debut mereka lewat “Giants Among The Elders”. (*)

Jesenn Merilis Single ‘Butuh Bertemu, Sebuah Cara Memaknai Cinta, Jarak, dan Rindu

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tampaknya industri musik Indonesia siap menyambut era baru kejayaan musik pop-R&B. Setelah unjuk gigi talenta-talenta muda sebelumnya seperti Aziz Hedra, Andrea Tanzil, kini giliran Jesenn.

Pemilik nama asli Jason Gunawan ini memperkenalkan single terbarunya berjudul ‘Butuh Bertemu’, Jesenn memperkenalkan ciri khas musik pop-R&B miliknya.

Baca Juga : Idgitaf Siap Gelar Tur Perdana Bertajuk ‘Tur Perdana Ku IDGITAF Mengudara’ di Tiga Kota

Ditulis oleh Jesenn bersama musisi indie Farrel Hilal, karya midtempo berdurasi empat menit dan 10 detik ini, turut mengambil inspirasi dari para R&B romantics persembahan Tanah Air, di antaranya Adrian Khalif dan almarhum Glenn Fredly. 

“Aku masih harus terus belajar banyak mengenai musik, namun, bisa dibilang, lagu ‘Butuh Bertemu’ ini menjadi titik terbaru dari tumbuh kembang aku sejauh ini,” ungkap Jesenn.

Emosi ‘kerinduan’ kini menjadi titik sentral yang menginspirasi narasi lagu ‘Butuh Bertemu’ ini. Bila disimak, lagu ‘Butuh Bertemu’ menceritakan tentang kerinduan seorang sosok protagonis terhadap seseorang yang, sayangnya, dileraikan oleh jarak.

Menggubah karya musik yang bisa dimaknai secara universal menjadi harapan utama Jesenn ntuk kesempatan kali ini. “Secara pribadi, aku memaknai lagu ‘Butuh Bertemu’ ini sebagai karya yang turut bersifat spiritual,” lanjutnya.

Baca Juga : Timeless Suguhkan Sebuah Perenungan Lewat Single ‘Disolusi Kontemplasi’

Jesenn menambahkan, lagu ini bisa dilihat juga sebagai ekspresi kerinduan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesimpulannya, lagu ini adalah karya yang paling mewakili kepribadian dirinya.

Sebagai co-songwriter “Butuh Bertemu”, Farrel Hilal memberikan applause untuk kemampuan Jesenn dalam menyalurkan emosinya ke dalam kreativitas musik.  (*)

Idgitaf Siap Gelar Tur Perdana Bertajuk ‘Tur Perdana Ku IDGITAF Mengudara’ di Tiga Kota

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Idgitaf dijadwalkan bakal mengelar tur perdananya bertajuk ‘Tur Perdana ku Idgitaf Mengudara’ di tiga kota; Jakarta, Solo dan Malang, pada tanggal 1,2 dan 9 Desember 2023 mendatang.

Ifgitaf mengatakan, tur ini bukan hanya sekedar mimpinya. Namun juga mimpi orang-orang yang turut andil dalam perjalan karirnya. Tur perdana Idgitaf ini diambil dari album perdananya yang berjudul ‘Mengudara’.

Baca Juga : Band Gigi Tutup Akhir Tahun Gelar Konser di The Alana Hotel & Conference Center Sentul City

Ini tentu merupakan momen yang telah dinanti sepanjang kariernya di dunia musik Indonesia untuk dapat menyapa penikmat musiknya secara langsung lewat sebuah tur.

Dipilihnya tiga kota ini adalah karena Idgitaf merasa kota-kota tersebut memberikan kesan untuknya sekaligus selalu membuatnya merasa diterima oleh pendengar baru maupun lama tiap dirinya berkunjung kesana.

Secara konsep, ‘Mengudara’ dideskripsikan Idgitaf sebagai sebuah konser intim antara dirinya dan para pendengarnya yang tidak hanya diambil dari album tersebut.

Baca Juga : Enam Panggung The Papandayan Jazz Fest 2023 Ini Suguhkan Konser Musik Berkualitas di Bandung

“Ini juga jadi caraku untuk tidak hanya memperkenalkan karya terbaruku, tapi juga berkenalan langsung di perhelatan mandiriku sendiri,” katanya.

Exit mobile version