Dillan Zamaita Rela Tak Minum Selama Take Vocal di Single Terbarunya ‘Stand Tall’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Memahami bahwa hidup tak pernah melaju statis, Dillan Zamaita ingin memotivasi diri dan para pendengarnya melalui single ‘Stand Tall’ yang rilis pada (01/12/2023) lalu.

Single ini merupakan wujud kontemplasi Dillan ketika merasakan asam garam kehidupan. Meratapi tantangan yang sulit itu wajar, namun harus dibarengi dengan semangat untuk mencari solusi dan kembali melangkah maju.

Baca Juga : Di Single Terbaru ‘Relakan Cinta’, Janita Gabriella Ajak Kita Mencintai Diri Sendiri

“Lagu ini menceritakan tentang perlawanan terhadap rasa malas pada diri sendiri, ada waktu untuk bersedih dan saat untuk kembali bangkit. Mau bagaimanapun dunia tetap berjalan,” ujar Dillan Zamaita mengenai single terbarunya,

Dalam riilsan kali ini, karakteristik British Pop era 1990-an, sangat kental. Referensi yang paling terasa adalah musik-musik dari band Oasis dengan karakter vokal yang kering.

Di sinlge ini pula, Dillan kembali menggandeng Rama Harto sebagai produser. Rama sudah banyak bekerja dengan musisi-musisi lokal seperti Iga Massardi, Aldrian Risjad, dan Irsyad Agni.

Baca Juga : Ajak Nikmati Setiap Momen Kehidupan Romansa Remaja, Khaya Rilis EP Perdana Berjudul ‘Divide’

Dalam proses produksi mereka kembali menjelajahi potensi eksperimental. Untuk mencapai keunikan suara kering ala Liam Gallagher, Rama mengarahkan Dillan untuk tidak minum selama sesi take vocal. (*)

Di Single Terbaru ‘Relakan Cinta’, Janita Gabriella Ajak Kita Mencintai Diri Sendiri

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kembali mengusung tema ‘patah hati’, Janita Gabriela merilis single keduanya, berjudul ‘Relakan Cinta’, 

Bertema seperti single pertama ‘Kukira Selamanya’, yang patah hati, kali ini, tentang seseorang yang akhirnya bisa keluar dan merelakan hubungan yang sudah tidak sehat lagi dan memilih menjalani hidup sendiri daripada bersama, tapi menyakiti diri sendiri.

Baca Juga : Ajak Nikmati Setiap Momen Kehidupan Romansa Remaja, Khaya Rilis EP Perdana Berjudul ‘Divide’

Janita menjelaskan, dengan tema tentang hubungan toxic tersebut, ia mengaku merasa ada pesan yang begitu kuat untuk disampaikan melalui lantunan suaranya. 

Menurutnya, pesan yang ingin disampaikan lagu ini terasa powerful karena kita diajak belajar mencintai dan membahagiakan diri sendiri, salah satunya keluar dari hubungan yang sudah tidak sehat. Banyak orang di luar sana yang masih terjebak dalam hubungan seperti itu.

“Aku ingin bisa menginspirasi orang-orang yang mengalami hal yang sama untuk berani membela diri dan memilih yang terbaik, daripada terus bersama seseorang, tapi tidak bahagia. Percayalah, pasti akan ada orang yang menghargai dan mau menerima kita apa adanya,” ungkapnya.

Single ‘Relakan Cinta’ dari Janita Gabriella bisa menjadi penghibur bagi pendengarnya yang sedang patah hati dan mencari pelampiasan melalui lagu. Percayalah, kalian tidak sendirian karena banyak yang pernah mengalaminya.

Baca Juga : Lomba Sihir Merayakan Suka Duka Persahabatan di Singel Terbaru ‘Selamanya’

 hal yang sama dan bisa bangkit lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk membahagiakan diri sendiri.” Single kedua Janita Gabriela, “Relakan Cinta”, bisa didengar di platform musik digital. (*)

Kenneth Trevi, Anak Penyandang Twice Exceptional Merilis Lagu ‘Rapuh Jadi Utuh’

WARTAMUSIK.com – Bandung. Kenneth Trevi (11 tahun) anak penyandang Twice Exceptional asal Kota Bandung, Jawa Barat, merilis lagu Rapuh Jadi Utuh karya Rulli Aryanto.

Ken merilis lagu-lagu untuk memotivasi diri walau tumbuh kembangnya berbeda seperti anak-anak lainnya. Label music Senada Digital mentargetkan Ken kelar jalani take vocal pada(07/12/2023) mendatang.

Baca Juga : Ajak Nikmati Setiap Momen Kehidupan Romansa Remaja, Khaya Rilis EP Perdana Berjudul ‘Divide’

Kenneth Trevi mengatakan, lagu ‘Rapuh Jadi Utuh’ ini bercerita tentang Tuhan menciptakan manusia itu pasti lengkap dengan kelebihan dan kekurangan sesuai rencana-Nya.

“Tapi, Tuhan selalu hadir lewat orang-orang baik yang ada di sekeliling kita untuk saling melengkapi  dan membuat kita menjadi kuat dan utuh, nikmati  setiap proses yang memang harus kita jalani, selalu bersyukur dan semua akan indah pada waktu-Nya,” lanjutnya.

Melalui lagu ‘Rapuh Jadi Utuh’ ini, Kenneth Trevi ingin memotivasi teman-teman yang punya kondisi berkebutuhan khusus seperti dirinya, ataupun yang punya kebutuhan khusus dengan kondisi yang berbeda dengannya, karena Ken tahu sungguh tidak mudah dan akan sangat amat panjang perjalanannya.

Ken kagum dengan grand piano. “Aku senang main piano karena aku punya perfect pitch gift dari Tuhan, dan aku punya mimpi ingin main grand piano di concert. Aku senang menyanyi karena aku punya mimpi ingin jadi penyanyi,” pungkasnya.

Baca Juga : Sara Fajira Merilis Album Penuh Berjudul ‘Tresna’

Lagu Rapuh Jadi Utuh akan menjadi single ke tiga Ken. Pada single perdana, Ken merilis lagu karya Aldy U, Indonesia Jangan Menyerah. Single ke duanya berjudul Hadapi Dengan Semangat, karya Rulli Aryanto.

“Ken mempunyai kecerdasan (IQ) di atas rata-rata. Tapi disaat yang bersamaan, Ken juga mempunyai kesulitan belajar spesifik (dyslexia, diskalkuli, dysgraphia, dyspraxia) yang sangat berat, ditambah lagi punya kesulitan di area berbahasa, baik itu bahasa lisan, tulisan, dan bahasa sosial,” kata Yuly, Mamah Ken. (*)

  • Penulis : M. Fahdli
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Istimewa

Ajak Nikmati Setiap Momen Kehidupan Romansa Remaja, Khaya Rilis EP Perdana Berjudul ‘Divide’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band Khaya, mengeluarkan Extended Play (EP) perdananya berjudul ‘Divide’. EP ini merupakan suguhan manis untuk memaknai setiap momen kehidupan romansa yang beragam dan berwarna.

Bagi Khaya, perjalanan kehidupan seseorang yang kian diwarnai dengan berbagai ekspresi akan tetap menampakkan keindahannya tersendiri apabila dilihat dari sisi yang berbeda dengan cara dan pada waktunya masing-masing.

Baca Juga : Suara Kayu, Group Pop-Folk Merilis Mini Album ‘Perjalanan Mimpi’ Hasil Kolaborasi Berbagai Musisi

Lewat flow lagu yang disusun sedemikian rupa, Khaya menggambarkan kehidupan seorang remaja dimana perjalanannya diawali dengan kisah romansa yang penuh dengan permasalahan hingga masa tersebut dapat terlewati dan membawanya pada fase hidup yang lebih positif.

Melalui EP ini, Khaya mengajak setiap orang agar selalu menghargai dan menikmati setiap momen yang dijalaninya saat ini karena perjalanan hidup tidak akan membawa kita pada kesia-siaan, namun kelak akan menyadarkan kita pada nilai-nilai manis dan pahit dari pelajaran kehidupan.

Sebagai informasi, Band Khaya lahir sejak 2019 dan memiliki arti “rumah” dengan harapan agar kelahiran karya musiknya dapat memberikan kenyamanan di kemudian hari pada penikmat musiknya layaknya rumah.

Baca Juga : Lomba Sihir Merayakan Suka Duka Persahabatan di Singel Terbaru ‘Selamanya’

Band ini terinspirasi dari ragam genre seperti R&B, Soul, Blues, Hip-Hop dan mini album “Divide” perdananya ini telah tersedia di Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan platform musik lainnya. Untuk informasi terkait Khaya, dapat disimak lebih lanjut melalui Instagram @khaya. (*)

Suara Kayu, Group Pop-Folk Merilis Mini Album ‘Perjalanan Mimpi’ Hasil Kolaborasi Berbagai Musisi

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Suara Kayu, Grup pop-folk merilis mini album terbaru ‘Perjalanan Mimpi’. Album ini terdiri dari delapan lagu yang semuanya hasil kolaborasi dengan beberapa musisi.

‘Perjalanan Mimpi’ ini, kata kedua personil Suara Kayu Ingrid Tamara dan Audree Dewangga, merangkum perjalanan bermusik Suara Kayu sejak terbentuk di bulan Mei 2020. Dalam tiga tahun berkarya banyak mimpi-mimpi mereka yang tercapai.

Baca Juga : Lomba Sihir Merayakan Suka Duka Persahabatan di Singel Terbaru ‘Selamanya’

Mini album ini bercerita tentang perjalanan meraih mimpi mereka. Suara Kayu dengan segala celetukan mimpi yang gak masuk akal, banyak sekali mimpi yang diizinkan untuk terwujud di tahun 2023.

“Suara Kayu terbentuk pada tanggal 7 Mei 2020, pada saat pandemi, proyek iseng-iseng, di sini awal mimpi kami dimulai yang menginspirasi kami untuk menamakan EP terbaru kami bertajuk Perjalanan Mimpi,” kata mereka dalam siaran pers tertulis, Rabu (29/11/2023).

Sebagai informasi tambahan, di tahun 2023 Suara Kayu menyelesaikan ‘Semimpi’ tur kolaborasi perdana mereka keliling ke 4 kota yang selalu ramai dihadiri oleh penggemarya.

Baca Juga : Sara Fajira Merilis Album Penuh Berjudul ‘Tresna’

Di tahun 2023 lagu mereka bersama Feby Putri yang berjudul ‘Kembali Pulang’ viral dan masuk dalam Chart Top 50 Songs Indonesia di Spotify. Lagu ini telah di-streams lebih dari 88 juta kali dan mendapatkan dua nominasi AMI Awards kategori Karya Produksi Kolaborasi Terbaik dan kategori Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik. (*)

Lomba Sihir Merayakan Suka Duka Persahabatan di Singel Terbaru ‘Selamanya’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Akhir tahun selalu menjadi waktu yang tepat untuk berhenti sejenak dan refleksi, dan sepertinya hal itu juga berlaku bagi Lomba Sihir di lagu terbaru mereka.

Dirilis oleh Sun Eater ke platform-platform musik digital pada 29 November 2023, ‘Selamanya’ adalah perayaan terhadap suka dukanya persahabatan yang terinspirasi oleh seseorang yang dekat dengan grup pop asal Jakarta tersebut.

Baca Juga : Lomba Sihir Gelar Tur di Empat Kota di Pulau Jawa, Ini Jadwal dan Konsepnya

Tak dapat dipungkiri bahwa 2023 adalah tahun yang patut dikenang bagi Natasha Udu (vokal), Rayhan Noor (vokal, gitar), Tristan Juliano (kibor, vokal), Enrico Octaviano (drum) dan Hindia (vokal, synthesizer).

Namun mereka juga harus melalui kesedihan, Norman “Emon” Permadi, manajer Lomba Sihir dari awal perjalanan di tahun 2020. Di pertengahan 2023, Emon memutuskan untuk fokus ke perannya sebagai ayah dan suami, dan itulah yang menjadi pemicu bagi terciptanya single ‘Selamanya’ . 

“Itu menjadi motivasi paling utama untuk lagu ini, mengasih sesuatu yang berarti buat dia. Karena bagaimanapun, walaupun enggak sempurna, Emon bagian penting dari LS, serta ikut membentuk tim LS dan sistemnya sampai jadi kayak sekarang.”

Single ‘Selamanya’ ini salah satu lagu yang maknanya lumayan dalam untuk pertemanan, yang ditulis di saat semua lagi lumayan dengan kesibukan masing-masing. Semuaberusaha meluangkan waktu untuk lagu ini.

Baca Juga : Lomba Sihir Merilis Single Terbaru ‘Ribuan Memori’ Lalu Menggelar Tur ‘Parade Sihir’

“Secara musik, ini juga salah satu lagu yang paling emosional rasanya. Segi manusianya kami tunjukkan, enggak banyak dirapikan. Kami lebih memilih untuk pendekatan yang beda dari sebelumnya,” katanya.

Lirik ‘lagu Selamanya’  ditulis oleh Hindia bersama Rayhan dan Udu. “Untuk liriknya gue ingin bikin sesuatu yang jelas bisa gue ingat tentang Emon tapi tanpa menyebut kejadian spesifik atau hal spesifik,pungkasnya. (*)

Sara Fajira Merilis Album Penuh Berjudul ‘Tresna’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. ‘Tresna’,  kata dalam bahasa Jawa yang berarti ‘Cinta’. Terdengar mudah diucapkan, sakral, rumit dan berbelit dalam perbuatan. ‘Tresna’ juga menjadi kata yang mudah dipahami oleh milyaran manusia di semesta ini.

Sara ingin menggali makna ‘Cinta’ dan sifat-sifat turunannya, coba menakar sisi terang dan sisi gelap dari kata ‘Tresna’ yang membuat seseorang mau melakukan apapun, menghalalkan segala cara, untuk mendapatkan yang ia cintai.

Baca Juga : Lomba Sihir Merayakan Suka Duka Persahabatan di Singel Terbaru ‘Selamanya’

Dalam album ‘Tresna’, Sara menjadi sosok perempuan bangsawan Nusantara yang luwes dan anggun, tapi sangat lantang dan tegas saat menyuarakan aspirasi dan pemikirannya.

Sara ingin menunjukkan kemisteriusan pesona wanita Nusantara sebagai pembeda dalam keramaian industri musik dunia, melalui gaya busana, pembawaan diri dan unsur musik pentatonik tradisional pada Sembilan lagu dalam ‘Tresna’.

Sara mengajak pendengarnya untuk merasakan rasa sakral manusia bernama ‘Tresna’ itu dalam tiap lagu dalam bentuk kebahagiaan, penyesalan, kekecewaan, ke-egoisan, dan rasa emosi lain yang mana semua manusia di dunia pernah mengalami hal yang sama, tak terkecuali pendengar ‘Tresna’. 

Baca Juga : Sun Eater Gandeng Joyland, Gelar Talkshow ‘Asia Music Industry Landscape with Makna Talks’

Untuk melengkapi perilisan album ini Sara Fajira telah Merilis  Music Video dari Lagu ‘Into You’ sebagai lagu pemeran utama pada Album ini, cerita singkat ‘Into You’, Cinta antara dua manusia bukanlah sekedar perkenalan sesaat atau ucapan. Cinta dua sejoli. (*)

Prima Founder Records, Perkenalkan Lagu Rilisan Terbaru Para Artinya, Ini Musisi dan Lagunya

WARTAMUSIK.com – Yogyakarta.  Prima Founder Records, label musik dari Yogyakarta makin produktif dalam merilis karya lagu terbarunya. Adapun para artis penyanyi Prima Founder Records yang merilis lagu pada bulan November 2023, pertamanya yaitu Erdonas.

Ia merupakan artis senior Prima Founder Records yang terus konsisten dengan lagu-lagu balada sejak tahun 1979. Erdonas merilis lagu berjudul Dua Gelas Penuh, liriknya ditulis oleh A.M Kuncoro, sedangkan nadanya dikomposisi oleh Erdonas sendiri.

Baca Juga : Lomba Sihir Merayakan Suka Duka Persahabatan di Singel Terbaru ‘Selamanya’

Lagu tersebut bercerita tentang jenis relasi dua manusia yang saling melengkapi dan menginginkan kehidupan yang lebih sejahtera. Bukan hanya untuk mereka saja, namun juga bagi sesama manusia lainnya. 

Artis kedua yaitu A.M Kuncoro, ia merilis lagu dengan tema cinta dan syukur, berjudul ‘Cintamu Adalah Hartaku’. Lagu tersebut diambil A.M Kuncoro dari penggalan kisah hidup masa lalunya sendiri.

Baca Juga : Sara Fajira Merilis Album Penuh Berjudul ‘Tresna’

Artis ke tiganya yaitu sebuah grup band bernama Heniikun Bay. Prima Founder Studio sudah menjadi rumah bagi produksi grup band pertama Prima Founder Records tersebut, bahkan mereka menjadi grup band berbahasa Jawa pertama di Indonesia.

Tepat tiga tahun dari rilis lagu perdana mereka yang berjudul Cukup Uwis, pada bulan November 2023 Heniikun Bay (Hening, Ijal, Ipun, Kuncoro dan Bayu Ari) merilis lagu ke delapan yang berjudul: O.B.K.A – Ojo Baper Karo Aku. (*)

Sun Eater Gandeng Joyland, Gelar Talkshow ‘Asia Music Industry Landscape with Makna Talks’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Publisher Musik, Sun Eater, belum lama ini menggelar telkshow dengan tema “Asia Music Industry Landscape with Makna Talks’ bagi pegiat industri musik bertajuk Musicccon 2023. Edisi perdana konferensi ini turut mengajak Joyland, sebuah festival musik garapan Plainsong Live.

Sun Eater menyampaikan, perkembangan industri musik cukup baik. Ini dibuktikan dengan banyaknya festival musik dan tingginya antusiasme para penikmat musik beberapa tahun belakangan ini. Namun, menurutnya perkembangan ini lebih difokuskan kepada musisinya saja.

Baca Juga : Promoter Musik, Catat Ini Enam Venue Outdoor Memukau untuk Konser Musik

“Tema yang diangkat di Musicccon edisi perdana kali ini lebih ke bagaimana mendorong para hadirin nanti untuk memulai karena menurut kami itu adalah langkah fundamental sebelum masuk lebih dalam ke berbagai aspek industri lainnya,” ungkapnya.

Sorotan kepada industri musik di wilayah Asia juga dihadirkan untuk menjawab prediksi industri musik global yang menahbiskan Asia sebagai kiblat musik baru di masa mendatang.

“Utamanya memang ilmu dan networking yang diharapkan timbul dari dua hari talkshow ini. Ke depannya, jika banyak peminat tidak menutup kemungkinan skala acara ini akan kami tingkatkan,” tutup Sun Eater.

Baca Juga : Sarasehan Komunitas Jazz Indonesia Selama 4 Jam Non Stop Jam Session

Musicccon 2023 ini memberi peluang bagi pelaku, pengamat, dan penikmat industri musik untuk berjejaring seluas-luasnya dan membuka kesempatan untuk mewujudkan ide-ide yang selama ini terpendam. (*)

Sindir Kesalehan Personal, Koil Merilis Single Baru Berjudul ‘Tak Ada Wifi di Alam Baka’

WARTAMUSIK.com –Jakarta.  Koil, merilis single bertajuk “Tak Ada Wifi di Alam Baka”. Lagu ini diciptakan sang gitaris Donnyantoro. Mengedepankan ciri khas yang kental dengan identitas Koil selama ini,

Single ‘Tak Ada Wifi di Alam Baka’ masih berputar pada riff-riff menikam yang bersumber dari khazanah rock masa lalu kegemaran Donnyantoro yang dileburkannya pada bangunan gelap serta bassline yang menari-nari serta bunyi perkusif pemicu adrenalin.

Baca Juga : Promoter Musik, Catat Ini Enam Venue Outdoor Memukau untuk Konser Musik

Secara lirik, tema lagu yang dirajut Otong begitu serampangan: seperti tengah menyinggung para penebar janji-janji manis kenikmatan syurga di akherat kelak—yang acapkali dikait-kaitkan dan ditentukan oleh kadar kesalehan individu seseorang semasa hidup sebagai tolak ukur.

Dalam konteks tertentu sengatan larik yang terpatri boleh jadi adalah isyarat atau ‘perayaan’ dari omong kosong ‘kenikmatan syurga’ tersebut.

Baca Juga : JoyLand Festival Jakarta Besok Digelar, Simak Bocoran Penampilan D4VD, EAJ, dan Musisi Lainnya

Dalam lagu ini, nafas serampangan Koil juga semakin kentara dengan topangan sampling penuh sindiran yang disertakan di pembuka lagu. Berupa dialog dari film psikopat masa lalu berjudul “Pemberang” (1972). (*)

Exit mobile version