Dagny Mengantarkan Era Baru Dengan Single Terbarunya ‘Heartbreak In The Making’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sensasi pop Norwegia Dagny telah membagikan single barunya “Heartbreak In The Making”, mengantarkan era baru bagi musisi kelahiran Tromsø.

Single ini menjadi kelanjutan dari debut albumnya di tahun 2020 Strangers / Lovers. Single ini dirilis sebelum penampilan Dagny di mainstage Mighty Hoopla Festival pada (04/06/2023) lalu bersama dengan Years & Years, Jake Shears, Róisín Murphy dan Confidence Man.

Baca Juga : Jaye, Ajak Penikmat Musik ke Masa Kanak Kanak Melalui Single Terbaru ‘Kid’

Menurut pengakuannya, ‘Heartbreak In The Making’ yang juga ditulis oleh Oliver Lundström (Carly Rae Jepsen) dan Maria Hazell (Mabel, ALMA), adalah sepotong kesempurnaan dari indie-pop. 

Dagny Norvoll Sandvik kelahiran Norwegia ini adalah salah satu penyanyi dengan genre pop yang kuat. Hingga saat ini, musik Dagny telah diputar lebih dari satu miliar kali, dia telah dinominasikan untuk enam Grammy Norwegia.

Baca uga : Owwie Perkenalkan Single Penuh Eksperimen dan Keseruan Berjudul ‘Dhemit’

Album debut Dagny Strangers / Lovers, membuktikan kredensialnya melalui single hit “Somebody” yang memiliki lebih dari 80 juta streaming di Spotify saja.

Singkle ini juga mendatangkan pujian dari The Guardian (‘thundering synthpop explosion’), The Independent (‘dazzling pop – 8/10’), BBC Music (‘one of 2020’s most assured debuts’), The Metro (‘sleak, neat set of bops – Albums Of The Week’) dan banyak lagi.

Baca Juga : QAYS Merilis Single Debut Berjudul ‘Kembali Nyata’

Tahun 2022 Dagny memulai tur Norwegianya selama lebih dari 2 bulan dan berhasil menjual 16.000 tiket serta diikuti tiga pertunjukan utama di London, Berlin dan Amsterdam. [*]

  • Editor : Fatkhurohim

Mandark Secara Ekslusif Bersama Label Sun Eater Perkenalkan Album Solo Berjudul ‘Bada88’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Mandark, musisi indie dan penulis lagu asal Taiwan ini, melahirkan album solo pertamanya, “BADA88” (baca badass).

Album ini mencerminkan perjalanan Mandark dalam menemukan pesonanya yang unik dan menemukan cinta dan kebebasan yang tak terbatas sepanjang jalan.

Baca Juga : Putri Gita, Penyanyi Muda Asal Bandar Lampung Merilis Single Debut ‘Telah Coba’

“BADA88” diproduksi oleh Fortune Coookie Records, tim produksi yang telah memenangkan beberapa Golden Melody Awards (Mandarin Grammy Awards), dan dirilis secara eksklusif di Indonesia bersama label Indonesia, Sun Eater.


Album ini mencakup berbagai genre seperti indie pop, synth-pop, R&B, dan alternatif. Meskipun lagu-lagu di album ini menggunakan lirik bahasa Inggris, album ini juga memiliki lagu berbahasa Jepang dan Korea.

Baca Juga : Malam Pertama Java Pop Festival, NDX A.K.A dan Ndarboy Bikin Ambyar Sad Boys dan Sad Girl

Dengan lagu dengan kemasan Indie-Pop yang ceria pada nomor “Sushi”, bunyi-bunyi UK garage pada nomor “8ODY”, serta track “DALIDA” yang akan dirilis bersama music videonya.

Delapan lagu ini memperlihatkan visi Mandark untuk memperluas kehadirannya di Asia.Harapannya, musik Mandark dapat membuat pendengarnya menemukan kembali diri mereka sendiri. [*]

Pamungkas Rilis Album ‘Live – Birdy South East Asia Tour’, Tiga Lagu Dirilis Setiap Minggunya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Pamungkas Merilis ‘A Day That Feels Better, Still Can’t Call Your Name, dan Break It” Secara Live Masuk Dalam “Album Live – Birdy South East Asia Tour”

Album “LIVE – Birdy South East Asia Tour” rencananya akan dirilis tiga lagu setiap minggunya, sehingga akan ada 30 lagu yang dirilis 10 minggu berturut-turut. Dimulai pada tanggal 1 Juni 2023.

Baca Juga : The Jealous Club Rilis EP Perdana ‘A Rubik Cube You Should Never Done’

Dan sekarang sudah memasuki minggu kedua, dan yang dirilis; “A Day That Feels Better, Still Can’t Call Your Name, dan Break It”. Sehingga sampai tanggal 8 Juni, sudah dirilis total enam lagu dari Album tersebut.

Album ini akan tersedia di berbagai platform streaming, termasuk Spotify, Apple Music, Resso, dan Joox. Videonya pun  juga akan dirilis secara bersamaan di YouTube.

Album ini dijamin menjadi keharusan bagi para penggemar setia Pamungkas, memungkinkan mereka untuk merasakan kembali kegembiraan Tur Birdy dan tenggelam dalam pengalaman live yang memukau.

Selain itu, album ini memberikan kesempatan bagi pendengar baru untuk menemukan musik Pamungkas dan pengalaman konser unik yang dia hadirkan di atas panggung.

Baca Juga : Lomba Sihir Gelar Tur di Empat Kota di Pulau Jawa, Ini Jadwal dan Konsepnya

Tur Birdy Pamungkas berlangsung selama beberapa bulan, memikat penonton di 12 kota di Indonesia, dan empat kota di asia tenggara, yaitu Manila, Bangkok, Kuala Lumpur, dan Singapura.

Tur Birdy memperkenalkan pengalaman konser yang berbeda yaitu dengan adanya gelang LED Pamungkas untuk penonton. Gelang LED ini memberikan sentuhan ajaib tambahan pada saat menonton pertunjukan musik Pamungkas. [*]

Band Jazz Asal Belanda, Jasper Blom Quartet Ramaikan Road to TPJF 2022

WARTAMUSIK.com – Bandung. Band jazz asal Belanda ramaikan road to The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2022 Sabtu, (08/10/2022) lalu. Event yang berlangsung di Mirten Lounge – The Papandayan ini menghadirkan Jasper Blom Quartet dan Kelapa Muda.

Jasper Blom Quartet menampilkan empat musisi jazz Belanda yang diakui secara internasional.  Empat musisi tersebut adalah Jasper Blom pada saksofon, Reinier Baas pada Gitar, Glenn Gaddum Jr pada Bass, dan Jamie Peet pada Drummer.

Baca Juga : Jelang Java Jazz 2022, PJ Morton Bersama Kaleb J Kolab di ‘Please Don’t Walk Away

Keempat musisi ini  merupakan musisi, sekaligus komposer dan produser gitaris terkemuka dari kancah Jazz Belanda  dan telah berbagi panggung dengan hampir semua artis besar terkenal di Belanda dan secara teratur mengadakan tur festival musik terbesar di Eropa.

Komposisi cerdas Blom mencakup berbagai pengaruh gaya dari musik pop melalui jazz hingga soundscapes yang bebas berimprovisasi, komposisi ini terasa pada saat mereka membawakan beberapa karya mereka seperti  Knor, The Homecoming, Your Beauty and my Brains,  Isaac, The Least of your Worries dan Waltz for Magnus

Sebelum penampilan pada malam tersebut, Jasper Blom Quartet menggelar music clinic yang dihadiri oleh musisi dan murid sekolah musik di Bandung. Pada sesi tersebut Jasper Blom Quartet membahas mengenai cara berbeda dalam mengaransemen dan mengarang lagu untuk kuartet jazz dan cara menciptakan keragaman dalam repertoar. 

Panggung Road to dibuka oleh penampilan Kelapa Muda, pemenang The Papandayan Jazz Competition 2021. Kelapa Muda yang terdiri dari Samuel Song, Abraham Song dan Josafat Song ini tampil memukau dengan komposisi, improvisasi serta gaya unik bermusik mereka.

Baca Juga : Agnez Mo, Musisi Indonesia Pertama Diabadikan di Madame Tussauds Singapura

Perpaduan unsur-unsur jazz kontemporer dan populer sukses mereka bawakan secara elegan dan berhasil memanjakan telinga para penonton yang hadir. Jasper Blom Quartet menutup penampilan mereka dengan berkolaborasi dalam satu panggung bersama band asal Lampung tersebut.

Penampilan Jasper Blom Quartet merupakan kerja sama persembahan dari Pusat Kebudayaan Kerajaan Belanda – Erasmus Huis. Erasmus Huis telah mendukung TPJF sejak tahun 2018.

Bagi kalian pecinta jazz jangan lewatkan TPJF 2022 yang akan diselenggarakan pada 28-30 Oktober di The Papandayan Hotel, Jl. Gatot Subroto no. 83, Bandung. Untuk informasi lebih lanjut dan pembelian tiket bisa klik websitenya di www.tpjazzfest.com [*]

ESW Management Perkenalkan Michael Walden di Pentas Global

WARTAMUSIK.com – San Francisco. Kebanyakan remaja berusia 16 tahun sibuk menghabiskan waktunya di Instagram. 

Namun, tidak dengan Charlie Mitchell. Ia lebih memilih merekam sejumlah lagu bersama produser musik legendaris, dan produser. Ini benar-benar istimewa, sebab dia telah memproduksi 57 lagu hit #1. 

ESW Management merilis lagu andalan Charlie Mitchell hari ini, dan mendistribusikannya ke lebih dari 13.000 stasiun radio di 27 negara melalui PlayMPE, distributor musik terkemuka di segmen stasiun radio di dunia.

Baca Juga : Wow Lagu “All I Want for Christmas Is You” Menempati Puncak Tangga Lagu Billboard 4 Tahun Berturut-turut

Narada Michael Walden, Produser Whitney Houston, George Michael Aretha Franklin, Diana Ross, Tom Jones, Stevie Wonder, Ray Charles, dan megabintang lain, hari ini melansir Charlie Mitchell dipentas global.

“Charlie Mitchell segera menjadi megabintang,” ujar Walden.

Walden ditemukan Walden lewat Brian Evans, seorang penyanyi yang juga diproduserinya. Evans mendengar karya Charlie di platform media sosial.

“Ketika saya melihat penampilannya, Charlie akan menjadi megabintang berikutnya,” kata Evans. “Saya tak perlu mempromosikan Charlie, begitu juga pihak lain.”

Baca Juga : Fireboy DML Kolab dengan Ed Sheeran, Ini Single Mereka “Peru”

Lagu baru Charlie Mitchell kini tersedia di seluruh dunia lewat gerai unduhan musik di dunia, termasuk iTunes, Amazon, Spotify, dan lain-lain. Laman Facebook Charlie dapat ditemukan di Facebook.com/charliemitchellmusic.com.

“Sambutan penggemar telah melampaui ekspektasi kami,” kata Walden. Brian Evans dan Jesse Stenger, sebagai Produser Eksekutif Mitchell, turut menjadi penulis lagu, dan Mitchell ikut menulis unsur musikalnya. “Penampilan ini hanyalah awal dari kiprah Charlie,” tutur Walden. [*]

Fireboy DML Kolab dengan Ed Sheeran, Ini Single Mereka “Peru”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi asal Nigeria Fireboy DML berkolaborasi dengan superstar, 4x peraih penghargaan GRAMMY award, Ed Sheeran untuk remix smash hit “Peru” via YBNL Nation/EMPIRE.

Dirilis pada bulan Juli, single dan videonya rilis beberapa minggu sebelum Fireboy memulai first-ever Apollo U.S. tour pada bulan Februari ini. Diperkenalkan dengan perkusi berirama, single ini memiliki lirik yang khas “Peru, Para.”

Baca Juga : Nakal, Duo OKAAY Merilis Debut “Lupa Nama Ingat Rasa”

Fireboy menceritakan tentang seorang wanita yang terus menerus menarik perhatiannya saat dia melakukan perjalanan dari  Jozi, Miami ke San Francisco. 

Dengan visual yang disutradarai Gabriella Kingsley, Fireboy dan Sheeran bertemu di sebuah warehouse party di London saat Sheeran masuk melalui tangga sambil bernyanyi, “pour up the bottle I wanna level up. When I’m with you I never get enough.Slow whine, I’m not in a rush” memengaruhi seluruh dancehall melalui vokalnya yang khas.

Wow Lagu “All I Want for Christmas Is You” Menempati Puncak Tangga Lagu Billboard 4 Tahun Berturut-turut

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Lagu Mariah Carey berjudul “All I Want for Chrisrmas Is You” menempati urutan no.1 tangga lagu Billboard Hot 100. 

Lagu yang dirilis pada tahun 1994 tersebut pada Desember 2019 sempat menempati peringkat ke 1, kemudian di tahun 2020 menempati urutan ke 2. Dan seminggu lalu, lagu ini kembali ke puncak,

Dengan fakta ini, tertanggal 1 Januari 2022 mendatang, lagu “Christmas” milik Mariah Carey menjadi lagu pertama yang memimpin tangga Hot 100 dalam 4 tahun berturut-turut; 2019, 2020, 2021, dan 2022.

Baca Juga : Ini Pesan Protes Billie Eilish Setelah Kematian George Floyd

Lagu tersebut pun memimpin 8 dari 10 lagu favorit Yuletide di Top  Hot 100, termasuk peringkat 1 untuk kali pertamanya. 

Sementara itu, lagu yang dirilis pada tahun 1963 berjudul “Sleigh Ride” naik ke posisi 10 dari sebelumnya bertengger di urutan ke 13. untuk lagu klasik “Be My Baby” memecahkan rekor dengan menempati posisi ke 10 setelah jeda kurang lebih 58 tahun lebih 2 bulan.

Hot 100 merupakan puncak tangga lagu yang memadukan semua genre streaming audio dan video resmi di AS, pemutaran radio, dan data penjualan. Semua tangga lagu mulai dihitung per 1 Januari dan diperbaharui kembali oleh Billboard.com pada 29 Desember setiap tahunnya. [*]

Genre Electronic Music, Menginspirasi adidas Membuat Seragam Tandang Juventus

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Terinspirasi dari Budaya Musik “electronic music” di Turin, Italia, adidas merilis seragam tandang klub sepak bola Juventus untuk musim 2021/2022.

Sebagaimana diketahui, electronic music sangat digemari oleh generasi muda di Kota Turin. Dan telah menjadi sub kultur serta gaya hidup anak muda di kota tersebut.

Permainan cahaya di klub malam dan festival musik oleh adidas dijadikan desain seragam sekaligus melambangkan nuansa warna ikonis dari seragam Juventus.

Baca Juga : ‘Holding On To Letting Go’, single emosional Scott Quinn

Saat merilis seragam ini adidas dan Juventus telah membuat sebuah film lewat kolaborasi dengan C2C Festival (sebelumnya bernama Club To Club) asal Turin, salah satu festival musik avant-pop yang terkemuka di dunia. 

Narasi film ini diisi oleh Carlo Pastore dan Lil C, sementara, musik latarnya dibuat Koreless. 

Film ini menampilkan beberapa artis musik yang paling ternama di italia dan Inggris, termasuk Gang Of Ducks, Koreless, Mana, Romy, Sara Berts, dan spime.im. [*]

‘Holding On To Letting Go’, single emosional Scott Quinn

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi, produser sekaligus pencipta lagu yang menetap di London, Scott Quinn, baru saja merilis single barunya “Holding On To Letting Go” – ‘the third taste’ dari debut EP ‘BETTER OF ME’ yang akan rilis pada 25 Juni. Single baru  “Holding On To Letting Go” adalah balada yang halus, dan emosional dengan paduan talenta vokal Quinn yang luar biasa dengan instrumentasi yang mewah.

Syair yang diakuinya bercerita mengenai ketergantungan memberikan wawasan untuk karyanya sendiri hingga saat ini. Alunan piano yang lembut dengan vokal Quinn yang memukau, saat dia bernyanyi I ignore my friends whenever they call / Cause sometimes they convince me I don’t love you anymore / but I’d rather hurt than forget about you and be fine”.

Quinn menjelaskan : “It’s about the self justification of keeping yourself in a hurt state in the hope of holding onto the tattered remains of a relationship.”  Sebelumnya menulis lagu untuk para artis termasuk BTS,  Zara Larsson, Keith Urban, dan JONES – Scott Quinn memiliki bakat menulis lagu yang luar biasa, baik untuk orang lain maupun untuk dirinya sendiri. Terinspirasi dari penulis lagu pop seperti Julia Michaels, Benny Blanco, Pharrell Williams dan Charlie Puth – Scott tanpa ragu melangkahkan kaki untuk mengikuti jejak mereka. 

Mengomentari lebih lanjut mengenai single barunya, pria kelahiran Yorkshire ini mengatakan bahwa lagu ini adalah salah satu dari lagu termudah yang pernah ia tulis. Ia menulis lagu ini dengan salah satu pencipta lagu berbakat Adam Argyl di salah satu studio di London. Mereka sedang berhadapan dengan hubungan yang cukup intens dan emosional dan menemukan kesamaan saat menulis lagu ini. Mendengarkan kembali lagu ini dari voice memos juga menarik, apalagi saat tau bahwa lagu ini sudah bisa didengarkan di platform musik manapun, kata Scott. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa lirik lagu ini cukup relate dengan keadaan Scott dan Adam, belum lagi liriknya ‘I keep holding on to letting go..’. Ini adalah kalimat yang sederhana namun sangat menyentuh.

Scott Quinn telah membuat langkah besar untuk debut EP solo miliknya. Memuncaki chart album Billboard AS dan chart single country melaleuca penulisan lagunya masing-masing untuk BTS dan Keith Urban, ia juga menduduki puncak tangga lagu Israel dengan co-writer K-pop. Saat Scott sedang tidak menulis lagu untuk orang lain, ia mengerjakan materi untuk dirinya sendiri, dan ia menyimpan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Scott Quinn berhasil mengumpulkan lebih dari 8 juta streaming Spotify lewat seluruh materinya hingga saat ini dengan dukungan pers dari Wonderland Magazine, The Line Of Best Fit, Clash Magazine, Complex dan Ones To Watch. Penulisan lagunya juga mendapat banyak pujian dalam skala global. New single “Holding On To Letting Go” is out now. Scott Quinn’s debut EP ‘BETTER FOR ME’ is out June 25th. (*)

CHEAT CODES MEMPERSEMBAHKAN DEBUT ALBUM HELLRAISERS, PT. 1

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Trio hits Cheat Codes, yang dikenal lewat lagunya “No Promises” (feat. Demi Lovato), telah merilis bagian pertama dari album debut mereka yang terdiri dari 3 bagian, Hellraisers Pt. 1, tersedia di semua platform digital dan layanan streaming. Project dengan sebelas lagu yang inovatif ini memiliki single utama “Lean On Me (feat. Tinashe)” . Hellraisers, Pt. 1 menampilkan grup multi-platinum yang berkolaborasi dengan sesama artis eklektik, termasuk superstar Pop Tinashe dan penyanyi serta penulis lagu alt-pop Spanyol Au/Ra. Album ini juga menyertakan lagu-lagu yang baru saja dirilis, seperti “On My Life,” “Heaven,” “Between Our Hearts (feat. CXLOE),” “Stay (feat. Bryce Vine),” “Washed Up,” “Do It All Over (feat. Marc E. Bassy),” “No Chill (feat. Lil Xxel),” dan “Hate You + Love You (feat. AJ Mitchell).”

Nama album “Hellraisers,” adalah julukan yang diberikan kepada grup oleh mendiang manajer mereka, Michael Theanne, yang meninggal lebih dari setahun yang lalu, menggambarkan gaya hidup mereka yang ceria dan penuh petualangan. Album ini sendiri memiliki tiga bagian dan setiap bagian memiliki musik yang berbeda dengan ciri khas dari setiap anggota. Bagian pertama ini difokuskan pada musik Trevor yang cenderung pop, sedangkan bagian kedua akan difokuskan pada ciri khas Hip-Hop dari KEVI, dan bagian ketiga akan difokuskan pada Dance Music dari Matthew.

Ketiga personil ini menciptakan cerita yang penuh warna dan terasa hidup yang terlihat dari setiap lagu di Hellraisers Pt. 1 yang sangat dipengaruhi oleh musik pop. “Lean On Me” , single utama album ini menampikan Tinashe, akan memikat telinga anda sejak pertama kali mendengarkan. Bassline dan penggunaan elemen perkusi yang berbeda akan membawa emosi dan ambisi lagu ke tengah panggung berkat keterampilan grup ini. Vokal berkesan dari Tinashe andTrevor meningkatkan karya ini ke level yang lebih tinggi. Dengan lirik, “Baby when you’re falling, you can lean on me, when you don’t feel strong, when you don’t believe,” sulit untuk tidak tenggelam di dalamnya. (*)

Exit mobile version