Kolaborasi Vina Panduwinata – Loka Manya Prawiro Luncurkan Single ‘Perpisahan’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Loka Manya Prawiro adalah seorang Sarjana Business Administration lulusan dari Pepperdine University, California, AS. Berangkat dari hobinya dalam bermain musik, Loka menjadikan medium ini sebagai sarana untuk bercerita. Loka telah menciptakan banyak lagu yang didasari oleh emosional hatinya, dengan album terakhir yang beliau rilis adalah “Aku Makin Cinta” pada tahun 1961 silam. Lagu “Aku Makin Cinta” tersebut dipopulerkan oleh solois ternama asal Indonesia yaitu Vina Panduwinata.

Kini mereka kembali berkolaborasi Bersama di lagu yang berjudul “Perpisahan”. Lagu ini menjadi pembuka bagi Loka untuk kembali menyalurkan hobinya dalam bermusik, sesuai dengan judulnya latar belakang lagu ini merupakan kisah nyata tentang kesedihan beliau akan kepergian sosok ibunda tercinta.

Loka Manya Prawiro dan Vina Panduwinata memang memiliki kedekatan hubungan keluarga sebagai sepupu. Kedekatan mereka sudah dimulai sedari kecil dengan mengawali band pertamanya pada umur 9 tahun.

Menurut Loka, Vina adalah musisi yang paling layak membawakan lagu “Perpisahan” ini karena penyanyi legendaris tersebut memang sangat dekat dengan sang ibu.

“Lagu Perpisahan ini saya composed untuk mengenang ibu saya tercinta yang dipanggil Tuhan pada tanggal 18 November 2018 lalu. Suatu perpisahan yang sangat berat karena beliau adalah belahan jiwa saya. Seluruh hidup Vina pun dilalui bersama Ibu saya, untuk lagu perpisahan yang begitu dalam artinya buat ibu kita, hanya Vina yang layak membawakannya karena Vina merasakan kesedihan yang sama”, ucap Loka Prawiro.

“Waktu itu Loka minta aku datang ke rumahnya dan dia kasih denger lagu yang dia ciptakan untuk mamanya dan dia minta aku yang menyanyikan lagu itu. Saat dengar lagu itu, wow dalam banget artinya lagu ini dan aku lihat dengan mata kepala sendiri pada diri Loka ada kesedihan yang sangat mendalam atas kehilangan ibunya. Aku merasa kesedihan itu benar-benar tertuang dalam lagu ini. Dan aku juga turut merasakan karena Mamanya Loka adalah tante aku”, tambah Vina.

Selain Vina Panduwinata, lagu “Perpisahan” juga dibantu oleh Aminoto Kosin yang berperan sebagai produser dan music arranger, Rayendra Sunito sebagai drummer, Jamie Wilson sebagai guitarist, dan Budapest Scoring Orchestra.

Vina mengatakan saat rekaman lagu ini, sempat ada kendala karena kondisi suaranya yang sedang serak. Vina sempat meminta mengulang rekaman vokalnya tapi Loka dan Aminoto Kosin menolak.

“Iya, saat itu saya sempat minta ulang rekaman vokalnya karena suara saya sedang serak. Ternyata mereka menolak saat itu, menurut mereka suara serak saya itu tidak mengganggu sama sekali. Malah memberikan ekspresi dan membangun suasana yang tepat untuk lagu ini”, ungkap Vina Panduwinata tentang proses rekamannya.

Di bawah naungan label Musik Bagus Indonesia dan kreatif Bumi Management, lagu “Perpisahan” ini telah rilis pada tanggal 29 Oktober 2021 lalu di seluruh digital musik platform yang tersedia.

Loka bersama Bumi Entertainment mengajak sejumlah insan yang mengalami perpisahan dengan orang yang paling mereka sayang untuk berbagi cerita, Loka berharap dengan rilisnya lagu ini akan menjadi makna yang baik untuk memahami sebuah perpisahan. Lihat seluruh konten digitalnya di instagram Bumi Entertainment dan Musik Bagus Digital.

“Selama ada kesempatan, berilah waktu dan perhatian kepada orang yang kita cintai.” tutur Loka Prawiro. (*)

Octavia ‘Heals’ Variana Luncurkan Debut Single-nya “Jam Tiga”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Lebih dikenal sebagai personil dari grup band Heals, Octavia Variana merilis single debut sebagai solois berjudul “Jam Tiga”. Diakui, inspirasi lagu pertama ini lahir di sela-sela proses rekaman album kedua Heals yang berlangsung dalam kondisi “lockdown”.

“Lagu ini adalah respon acuh tak acuh saya ketika melihat, mendengar, dan membaca apapun yang terjadi di luar sana. Baik itu sebuah berita, pendapat, umpatan, khotbah, hingga interaksi dengan orang tertentu.” ucap Octavia. “Semua ini terucap dalam pikiran saya sendiri di dalam fase-fase alienasi tersebut.”

Karena terjadi di tengah proses recording materi album kedua Heals, proses pembuatan lagu ini benar-benar terjadi tanpa direncanakan. Secara alami, Alyuadi Febryansyah dari Heals bertindak sebagai produser di lagu ini, membantu Octavia menuangkan monolog-monolog yang terjadi dalam pikirannya sejak lama di single “Jam Tiga” ini. Semuanya terjadi secara spontan tanpa ada intervensi referensi musik yang spesifik.

Adapun kerabat terdekat Octavia yang membantu penggarapan “Jam Tiga” ini adalah Adi Reza sebagai drummer, Hadyan (Red Studio) yang mendampingi rekaman bass, vokal, dan drum, hingga Djoyosantyo Joachim selaku fotografer cover single. (*)

Luncurkan Lagu ‘Salam Dari Ibumu’ Ditengah Persiapannya Menyambut 20 tahun The Rain

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Awal November 2021, THE RAIN, Band asal Yogyakarta yang sejak awal beranggotakan Indra Prasta (vokal utama, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal) ini kembali dengan sebuah karya baru yang berjudul “Salam Dari Ibumu”.

“Pemanasan sambil bersiap menyambut 20 tahun The Rain di bulan Desember nanti,” ujar Indra.

Sejak pertengahan 2021, The Rain memutuskan untuk kembali fokus melanjutkan penggarapan album ke-7 yang tertunda cukup lama. Album studio terakhir yang The Rain rilis adalah “Jabat Erat” pada tahun 2016.

“Awalnya sempat terpikir untuk membuat album The Best of The Rain saja, mumpung momennya pas di ulang tahun ke-20, dan kami belum pernah merilis album kompilasi hits The Rain. Tapi setelah beberapa kali menggelar sesi latihan, ada banyak lagu baru yang lahir. Jadi kami memutuskan untuk merayakan momen dua dekade The Rain dengan merilis barisan lagu baru lewat album ini. Lagu baru, babak baru, semangat baru”, tambah Iwan.

Lagu ‘Salam dari Ibumu’ ini bercerita tentang jatuh cinta pada sahabat sendiri. Ketika sudah bersahabat cukup lama, saling mengenal luar dalam, hingga tahu banyak tentang rahasia satu sama lain, lalu ternyata ada perasaan yang muncul hanya searah. Gayung tak bersambut. Digambarkan secara harfiah lewat barisan liriknya.

“Saya membayangkan sebuah kondisi zona teman yang rumit dan sudah sulit untuk diubah. Sudah dekat dengan keluarganya. Sudah dianggap seperti anak sendiri oleh ibunya, tapi tetap saja hanya dianggap sebagai sahabat olehnya. Serumit itu hehe…”, ujar Indra tentang proses penulisan liriknya.

Musiknya dikemas dalam balutan aransemen yang terdengar berbeda dibanding lagu-lagu The Rain yang pernah dirilis selama ini. Ada nuansa ambient yang menyelimuti dengan hangat di sepanjang lagu.

“Menyenangkan sekali mencoba hal-hal baru tanpa menghilangkan karakter The Rain. Album baru ini akan sangat beragam warnanya”, ujar Aang.

Single ‘Salam dari Ibumu’ dirilis di bawah payung Heavy Rain Records, label independen The Rain sejak 2013, dan didistribusikan oleh MK Records. (*)

Bennett A.K. Kembali Single Baru-nya, ‘Switch Sides’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Karya musik anak bangsa memang patut diapresiasi karena hasil kerja keras mereka tidak jarang membawa prestasi yang membanggakan. Di seluruh lini genre musik, masing-masing memiliki talenta-talenta yang luar biasa. Termasuk di dalamnya adalah di genre hip-hop, trap, dan rap musik. Bennett A.K., seorang musisi muda asal Indonesiajuga telah menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan sejak secara serius meniti karier di dunia musik. 

Sejak tahun 2016, dirinya telah mencoba untuk menulis lirik rap hingga akhirnya merilis karya orisinal yang juga masuk ke dalam beberapa playlist, diantaranya: Hip Hop Indo, New Music Friday Indonesia, dan Fresh Find Indonesia yang ada di Spotify. Kini, seakan ingin menunjukan keproduktifitasnya, Bennett A.K. kembali merilis lagu terbarunya yang berjudul ‘Switch Sides’.

Lagu ini ditulis sendiri oleh Bennett A.K. yang sekaligus dibantu oleh temannya sendiri, Dylan Pearce untuk proses Mixing dan Mastering. ‘Switch Sides’sebenarnya merupakan lagu yang telah dirilis oleh Bennett A.K. sejak bulan Juni 2021. Ditulis selama kurang lebih 4 hari, lagu ini mencapaikan cerita tentang seseorang yang serakah dan mengejar kekayaan tanpa peduli apa yang harus dia korbankan untuk hal itu baik keluarga hingga teman terdekatnya. Bennett A.K.mengaku, lagu ini sebenarnya terinspirasi dari lagu milik Joey Badass yang berjudul ‘Paper Trail$’. Itulah kenapa, jika didengarkan, terdapat beberapa kemiripan di suara instrument dan drums namun Bennett A.K. berusaha menambahkan style yang ala dirinya. “Walaupun uang itu penting dan semua orang ingin menjadi kaya, jangan sampai kita melupakan kepentingan pertemanan dan hubungan kita dengan orang lain,” ungkap musisi yang mengidolakan Drake ini saat ditanya pesan yang dia ingin sampaikan lewat lagu ini. “Statement ‘Money Can’t Buy Happiness’ menurut saya juga tidak akurat karena uang memang bisa membuat kita senang, namun apa artinya kalau kita tida bisa membagikan sukses itu dengan orang di sekitar kita,” lanjutnya.

Produktif, adalah kata yang cocok disematkan untuk Bennett A.K. karena di tahun ini saja, dia telah merilis 6 buah lagu. Tidak berhenti sampai disitu saja, lepas merilis lagu ke-6’nya, ‘Switch Sides’, dia juga akan segera merilis album berjudul “Dismissal of Disorder” yang sudah disiapkan olehnya. “Album ini rencananya akan saya rilis 1 bulan setelah ‘Switch Side’ dirilis,” pungkasnya. (*)

Gandeng Henri Lamiri, Guruh Perdana Luncurkan Single Ke-4 nya, “Untuk Kita”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Guruh Perdana adalah musisi pendatang baru asal Kendari yang telah merilis 3 lagu sebelumnya. Meski baru terjun ke industri musik Indonesia, ketertarikannya terhadap musik sangat besar. Ketiga lagu tersebut dirilisnya secara berturut-turut di tahun 2020 lalu.

“Musik adalah Hidup dan cita-cita saya, dari kecil sudah suka ikut kakek bermain musik. Dari masa sekolah juga sudah sering ikut festival dan lain-lain. Namun semuanya baru bisa terwujud di tahun 2018, dan mulai terjun ke dunia rekaman di tahun 2019”, ucap Guruh.

Kini Guruh Perdana kembali hadir dengan single ke-4 yang diciptakannya sendiri yang berjudulnya “Untuk Kita”. Lagu yang bergenre Pop Ballad ini mengangkat kisah cinta lama bersemi kembali (CLBK), yang ia tulis berdasarkan kisah asmara salah satu sahabatnya saat kuliah dulu.

“Lagu ini tentang kembali menyatunya perasaan dua insan manusia yang tadinya sepasang kekasih, lalu berpisah dan menjalani hidupnya masing-masing. Dan tanpa disengaja suatu hari bertemu kembali dan terjalin komunikasi hingga saling terbuka bahwa sebenarnya mereka masih menyimpan perasaan yang sama seperti dulu, walau pada akhirnya mereka tidak bisa bersama. Karena pada dasarnya kita juga tahu, we always fall in love with people we can’t have”, jelas Guruh tentang lagu ini.

“Proses kreatif lagu ini mengalir aja sih, secara tidak sengaja saat perjalanan saya dapat ide satu kalimat pendek untuk bagian reffrain kemudian saya merekam di voice note HP dan sesampainya dirumah saya coba kembangkan dengan piano untuk menemukan progresi yang pas. Setelah itu saya cari lirik dan garap komposisi arransemennya”,  tambahnya.

Dalam single terbarunya ini, Guruh menggaet salah satu violin legend Indonesia yaitu Hendri Lamiri. Sentuhan violin Hendri Lamiri dan ditambah permainan piano yang apik, tentunya menjadi kekuatan tersendiri di lagu yang penuh makna ini.

“Mas Hendri ini idola saya sejak SMA.  Saat aransemen musik sudah jadi saya membayangkan lebih bagus kalau ada suara biola di lagu ini. Perjalanannya tidak singkat, saya sempat takut untuk menghubungi mas hendri. Apalagi beliau musisi senior, takutnya tidak mau atau ditolak. Akhirnya memberanikan diri untuk menghubungi Beliau. Alhamdulillah setelah saya kirim lagu ini mas hendri langsung setuju,” ungkap Guruh.

Bagi Hendri Lamiri, dirinya mengaku senang dan bersemangat berkolaborasi dengan Guruh Perdana karena ia dan Guruh berasal dari tanah kelahiran yang sama yaitu Kendari dan bisa bersama-sama berkontribusi dalam musik Indonesia.

“Saya lihat Guruh juga memiliki kemampuan olah vokal yang baik, dan lagu ini perlu butuh sentuhan alat musik biola sebab lirik lagunya sangat bermakna”, tutur Hendri Lamiri.

Untuk pembuatan aransemen lagu hingga proses rekaman lagu ini memang cukup memakan waktu dikarenakan masa pandemi ini. Namun Guruh dapat menyelesaikannya tanpa hambatan apapun. Di lagu ini Guruh Perdana juga dibantu beberapa musisi hebat seperti Reno Revano , Aldhan Prasatya , Ivan Tangkulung, Timur Segara dan lain-lain.

“Proses rekaman secara keseluruhan berjalan kurang lebih 10 hari. Alhamdulillah sih tidak ada kesulitan, cuma pada proses mixing dan mastering aja yang cukup memakan waktu yang cukup lama hingga hampir 3 Bulan, dikarenakan banyak revisi juga”, ujar Guruh.

Guruh Perdana sangat berharap agar karya-karyanya dapat diterima dengan baik. Dan dengan dirilisnya lagu “Untuk Kita” ini, diharapkan dapat menghibur para penikmat musik serta membawa hal yang positif untuk semua kalangan di seluruh Indonesia. (*)

Collabonation: Jogja Bersatu Bagi Berkah, Kibaran Semangat Persatuan IM3 Ooredoo Bersama Para Musisi dan Komunitas

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sejak bulan Agustus lalu, IM3 Ooredoo secara konsisten menyebarkan semangat tentang pentingnya bersatu di saat seperti ini, mulai dari video Satu Satu yang dirilis bersama Iwan Fals, Konser Kemerdekaan, hingga series dokumenter Collabonation Road to Unity. Tayangan dokumenter tersebut menceritakan perjalanan para seniman dan musisi lintas generasi di 4 kota Indonesia yang berkolaborasi dan bertukar cerita tentang kegiatan produktif yang mereka lakukan untuk membantu berbagai pihak yang terdampak pandemi. Kolaborasi ini menunjukan bagaimana mereka dapat terus bersatu dalam berkarya sekaligus memberikan manfaat bagi sekitarnya.

Melanjutkan semangat yang ditularkan dari cerita inspiratif para seniman dan musisi di Collabonation Road to Unity, IM3 Ooredoo bersama komunitas dan musisi menginisiasi Collabonation: Jogja Bersatu Bagi Berkah. Sebuah gerakan sosial yang melibatkan musisi Shaggydog, Iga Massardi, komunitas Berkah Jaya Bike (Jakarta), Bike to Share, dan berbagai komunitas sepeda di Jogja untuk menyalurkan bantuan kepada para seniman Yogyakarta yang juga terdampak pandemi. Inisiatif ini menjadi bentuk nyata keterlibatan IM3 Ooredoo dalam menggandeng warga dan komunitas lokal untuk bangkit bersama melalui serangkaian aktivitas yang memberikan dampak langsung.

Fahroni Arifin – SVP Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo mengatakan, “Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki pergerakan aktif dari seniman dan berbagai komunitasnya, di mana semangat persatuan kerap kali muncul dalam setiap kegiatan dan karya yang dihasilkan. Inilah yang menjadi landasan Collabonation hadir di Yogyakarta, mendorong dan mengajak setiap lini untuk berkarya kembali. Melalui inisiatif ini, kami ingin menunjukan kesempatan dan peluang bagi teman-teman komunitas dan seniman di Yogyakarta bahwa kita bisa bersama-sama bangkit kembali.”

Selain berkolaborasi bersama para komunitas, melalui Collabonation: Jogja Bersatu Bagi Berkah, Shaggydog & Iga Massardi mengajak para musisi lokal asal Yogyakarta seperti Bagus Dwi Danto, Kukuh Prasetya, Yuliono Singsot, dan Prontaxan untuk terlibat dalam sebuah pertunjukan musik yang bertajuk ‘Konser Bersatu Bagi Berkah’. Acara ini sebagai bentuk selebrasi dalam merayakan semangat bersatu untuk bangkit yang dimiliki para seniman dan komunitas Yogyakarta. Diselenggarakan di Jogja National Museum, konser ini memberikan kesempatan bagi mereka yang aktivitasnya sempat tertidur untuk bisa kembali berkarya dan tampil di panggung yang sama bersama musisi lainnya.

Melalui Collabonation, IM3 Ooredoo ingin dapat terus membantu menggerakan masyarakat Yogyakarta agar terus berkarya dan maju bersama. Kami pun berharap energi semangat yang dihasilkan melalui kegiatan di Yogyakarta ini dapat menyebar dan menginspirasi masyarakat di kota-kota lainnya.” tutup Fahroni.

Untuk informasi terkini terkait IM3 Ooredoo Collabonation, dapat mengunjungi im3ooredoo.com/collabonation atau kanal YouTube IM3 Ooredoo. (*)

Bebas Berekspresi Tanpa Batas, Nikmati Akses Snapchat dengan IM3 Ooredoo

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Pelanggan IM3 Ooredoo kini dapat menikmati bebas akses Snapchat untuk mengekspresikan diri bersama teman dan keluarga. Untuk menikmati benefit ini, pengguna dapat berlangganan paket Freedom Internet atau mengaktifkan kartu perdana Freedom Internet 2GB, 8GB, 16GB, dan langsung menerima kuota 1GB setiap bulan untuk bebas akses sepuasnya ke Snapchat.

Snapchat memberikan kebebasan bagi semua orang untuk bisa mengekspresikan diri      dengan mudah dan cepat, menelusuri berita terkini, dan bersenang-senang bersama. Dengan menyuguhkan kemudahan untuk mengakses kamera, pengguna dapat langsung mengambil foto maupun video untuk menciptakan dan berbagi cerita. Tidak hanya dilengkapi dengan filter dan lensa terbaru dari komunitas Snapchat yang dapat dipersonalisasi ke setiap foto, pengguna juga dapat mengubah tampilan mereka menggunakan bitmoji dan AR, hingga bermain game di aplikasi Snapchat. Dengan kuota 1GB dari IM3 Ooredoo, pengguna dapat semakin bebas bereksplorasi dan seru-seruan berbagi momen bersama teman melalui Snapchat.

Ritesh Kumar Singh, Chief Commercial Officer Indosat menyampaikan, “IM3 Ooredoo selalu berkomitmen untuk dapat terus memberikan produk dan layanan digital yang menarik dan inovatif kepada pelanggan melalui paket telpon dan internet yang simple dan transparan. Kami juga memahami bahwa pelanggan IM3 Ooredoo sangat suka melakukan chatting dengan teman, mengabadikan serta berbagi foto dan video. Untuk itu kami bekerja sama dengan platform terdepan seperti Snapchat agar para pelanggan dapat semakin bebas berekspresi dalam berkomunikasi melalui aplikasi Snapchat.”

Cara mendapatkan kuota 1GB untuk akses Snapchat ini sangat mudah, pelanggan hanya perlu berlangganan/memperpanjang paket Freedom Internet atau mengaktifkan kartu perdana Freedom Internet 2GB, 8GB atau 16GB. Pelanggan kemudian akan secara otomatis mendapatkan tambahan kuota sebesar 1GB berlaku 30 hari yang hanya bisa digunakan untuk mengakses aplikasi Snapchat. Benefit ini berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 2021 hingga 31 Desember 2021.

Anubhav Nayyar, Director of Snapchat Market Development SEA, mengatakan “Di Snapchat, kami selalu mencari cara untuk memperkuat dan meningkatkan nilai dari produk kami yang berfokus untuk menghadirkan pengalaman agar setiap pengguna dapat saling terhubung dengan teman dekatnya. Kami sangat antusias berkolaborasi dengan  IM3 Ooredoo agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas serta meneruskan komitmen kami dalam menghadirkan kampanye serta aktivitas yang relevan kepada para Snapchatters yang saat ini tengah berkembang di Indonesia.”

Mulai dari bebas menciptakan gaya baru hingga menggunakan beragam lensa dan filter populer atau Friendmojis, IM3 Ooredoo mengajak para penggunanya untuk dapat lebih ekspresif dan berani tampil beda dengan Snapchat. Download aplikasi Snapchat di Google Play atau App Store, dan aktifkan langsung paket Freedom Internet di *123# atau aplikasi myIM3 untuk nikmati kuota 1GB bebas akses sepuasnya ke Snapchat sekarang! Info lengkap klik im3ooredoo.com/snapchat. Snap, snap, snap! (*)

Resso Bersama Soundware Beri Tips Cara Remix Lagu

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sebagai bagian dari komitmen untuk terus mendukung musisi muda independen berbakat, Resso kembali menyelenggarakan Coaching Clinic kemarin (28/10/2021) yang selain membahas, juga mendemonstrasikan cara meremix lagu oleh Soundwave.

Coaching Clinic ke-tiga di tahun ini diikuti oleh para peserta muda yang memiliki minat dan antusiasme terhadap musik dan pengetahuan seputar meremix lagu.

Di era digital saat ini, berkarya di jalur musik bisa dilakukan dengan lebih mudah karena dukungan teknologi yang canggih dan mudah diakses. Selain untuk menciptakan dan merekam lagu, teknologi digital juga banyak dimanfaatkan untuk me-remix lagu.

Baca Juga : 10 Diplomat Indonesia Bersuara Merdu di Event “Untaian Nada Bersama Sekdilu-X Kemlu”

Namun penggunaan teknologi harus tetap didasari oleh kreativitas, ketrampilan dan keunikan musisinya. Resso menghadirkan Soundwave, duo beranggotakan Jevin Julian dan Rinni Wulandari, yang berkiprah di jalur musik dengan kekuatan mereka dalam meremix lagu-lagu lawas dan legendaris.

Meremix lagu sendiri sebenarnya merupakan tren yang sudah lama dilakukan oleh banyak musisi. Lagu remix dihasilkan dari sebuah lagu yang diubah, baik dengan menambahkan atau memasukkan unsur bunyi dan ritme tertentu, menghilangkan dan mengubah bagian lagu, maupun mempercepat atau memperlambat tempo lagu aslinya. Tidak sedikit lagu lama yang seakan mendapatkan ‘nafas’ baru setelah diremix.

Menanti Single Dylan Pearce ‘Visions’ Di Oktober Ini

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Mari kita berkenalan dengan musisi baru asal Indonesia yang kini berdomisili di Singapura, Dylan Pearce. Musisi yang mengusung genre R&B, Hip Hop ini merupakan musisi yang sangat produktif. Sejak pertama kali merilis singledebutnya di tahun lalu, Dylan telah merilis beberapa single serta EP debutnya di tahun yang sama. Tahun ini, dia juga telah merilis beberapa single, diantaranya adalah single berjudul ‘Fear’ yang dirilisnya bulan Agustus lalu. Di bulan Oktober ini, Dylan telah siap untuk merilis single terbarunya yang berjudul ‘Visions’.

Masih di bawah label ‘V1SN’, di lagu ini Dylan berusaha menampilkan tema tentang manifestasi. Manifestasi sendiri diartikan Dylan sebagai perwujudan di dalam hidup sekaligus tentang menarik sesuatu yang positif dari semesta. “Dengan manifestasi, hal-hal yang kita inginkan dalam hidup akan datang dengan kepercayaan yang sangat kuat,” kataDylan saat ditanya tentang makna lagu ini. Lebih lanjut dia mengatakan, “Kekuatan pikiran kita bisa merubah cara kita melihat realitas dunia ini, karena semua tergantung kita untuk mengatasinya. Maka dari itu, bebas dari hal yang buruk adalah hal yang sangat penting untuk proses manifestasi ini”. Dikerjakan selama kurang lebih 1-2 minggu, Dylan mengaku sangat senang dengan hasil yang dia dapatkan lewat segala proses yang ada. Karena di lagu ini, Dylan terlibat secara penuh mulai dari Penulisan, Pembuatan Beat, hingga proses Mixing dan Mastering. Tidak mengherankan memang, karena lagu ini benar-benar diambil Dylan berdasarkan perjalanan hidupnya sendiri. Lagu ini, dikatakan Dylan, juga merefleksikan kesenangan dan rejeki yang dipercayai telah datang. 

Hampir bersamaan dengan dirilisnya lagu ini, Dylan juga merilis video musik dengan konsep performance dengan suasana yang menyenangkan. Mengambil lokasi di sebuah hutan dan atap sebuah rumah untuk mendapatkan langit yang indah, serta adanya scene proyektor di tengah video. Semua ini dipilih oleh Dylan karena mempunyai makna di baliknya. Nuansa langit dipilih Dylan karena langit seakan menunjukkan kesenangan sekaligus kepercayaan yang kuat, sementara proyektor merefleksikan imajinasi yang tinggi serta tidak takut untuk mencoba hal-hal yang baru. Sisi kreatif Dylan benar-benar ditunjukan dalam video musik ‘Visions’ karena dia merupakan sosok yang merencanakan segala sesuatunya hingga dapat dikemas seperti video yang seperti dia inginkan. Selain itu, team V1SN juga ikut membantunya dalam proses styling, mencari lokasi, membuat props dan equipment serta behind the scene.

“Jangan menyerah dalam hidup. Karena jika kita punya kepercayaan yang kuat, apapun di hidup dapan dilakukan. Mempunyai pikiran yang kuat dan positif adalah kepentingan di dalam hidup untuk terus berjalan,” pesan musisi yang sangat mengidolakan Post Malone, Travis Scott, hingga The Weeknd ini. ‘Visions’ merupakan pembuka dari era baru Dylan Pearce karena kini dia tengah menyiapkan sebuah mini album (EP) yang nantinya akan memiliki beat dan atmosfer yang sama dengan lagu ‘Visions’. Selain itu, lepas merilis lagu ini secara digital, Dylan juga akan merilis video musik ‘Visions’ untuk membuat perilisannya semakin lengkap. (*)

Tampil Dengan Visual Baru, Syafira Febrina Pun Menulis Lirik Di Single Barunya “Biar Aku Yang Rasakan”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Ada yang baru dari Syafira Febrina, tidak hanya merubah visual-nya Syafira Febrina juga memberanikan diri untuk menulis lirik di single terbarunya yang berjudul “Biar Aku Yang rasakan” yang mana seijin sang pencipta lagunya Tengku Shafick yang juga Music Producer dilagu terbarunya ini.

Keberanian ini muncul dari keinginannya untuk belajar membuat karya diawali dari hal yang mudah – mudah tapi pelik yaitu lirik lagu, “awalnya sangat sulit untuk menulis lirik apalagi ini lirik yang sedih, tapi kak shafick begitu sabar menunggu aku memilih kata dan kalimat yang ku buat untuk lagu ini, di tambah lagu ini nuansanya sedih banget untuk menemukan alur cerita dalam lagu, yang dituangkan dalam waktu 3 – 4 menit ternyata sangat susah, tapi akhirnya aku berhasil, dengan bantuan dan kebaran dari kak Tengku Shafick” Cerita Syafira Febrina, “aku rasanya seperti dimentorin oleh seorang Tengku Shafick bagaimana caranya menulis lirik dalam lagu sungguh kesempatan yang langka dan aku sangat senang sekali”, tambah Syafira Febrina.

Tengku Shafick pun menghargai keinginan dari Syafira Febrina untuk menulis lirik di lagu yang diciptakan untuknya, “selain untuk memajukan Syafira dan melatih menaruh rasa dalam lagu, saya juga ingin tau apa sih yang ingin ditulis oleh anak- anak milenial sekarang dalam sebuah lagu, dan pilihan kata yang dipilih oleh anak-anak milenial sekarang” Jelas Tengku Shafick.

Syafira Febrina bercerita bahwa Lagu “Biar Aku Yang Rasakan” adalah cerita tentang sebuah hubungan yang sudah tidak berimbang, sudah tidak sehat diantara kedua orang yang menjalin hubungan hingga pihak yang lebih mencintai ini bingung antara bertahan atau melepas kekasih yang tidak lagi mencintai dan dilagu ini Syafira Febrina menceritakan pada akhirnya orang tersebut memutuskan untuk bertahan hingga waktu yang menjawab hingga kapan dia bisa bertahan dengan cinta seperti itu, biar rasa sakit itu dia yang rasakan sendiri.

Video Klip dibuat oleh AFE Pictures dengan konsep beauty – beauty shoot atau Angle yang artistic dengan mengutamakan profiling Syafira Febrina dengan visual yang baru, “semoga semua penikmat musik Indonesia, khususnya Syaffriend bisa menyukai lagu terbaruku dengan sentuhan yang lebih personal dari aku ini,” Harap Syafira. (*)

Exit mobile version