Setelah Penantian Panjang, Akhirnya Julian Jacob Luncurkan Album Pertamanya “Allusion”

WARTAMUSIK.com –Jakarta . Aktor sekaligus musisi asal Indonesia, Julian Jacob akhirnya merilis album pertamanya yang sudah lama dinantikan. Kurang lebih menghabiskan 2 tahun lamanya untuk merampungkan album ini, Julian mengaku ini adalah saat yang sangat menyenangkan baginya karena merilis album pertama ini sudah menjadi impiannya sejak lama.

Diberi judul “Allusion”, album berisi 12 track yang beberapa diantaranya telah dirilis Julian sebagai single.“Aku ga pernah menyangka bisa punya album pertama yang sebagian besar merupakan pengalaman hidup yang kutulis sendiri,” ungkap musisi yang lahir 1 Juli 1994 ini. “Aku juga bersyukur bisa bertemu orang-orang yang baik dan hebat untuk membantuku menyelesaikan album ini dengan baik. I’m totally blessed.”

Nama “Allusion” diambil Julian sebagai judul album pertamanya yang jika di alih bahasakan adalah kiasan. Tentu ini merupakan sebuah referensi yang merujuk pada sesuatu yang lain. Itu jugalah yang berusaha ditampilkan oleh Julian di album pertamanya ini. Semua track dalam album ini, dia kemas menjadi sebuah cerita yang berbeda-beda. Itulah mengapa, di tiap track, Julian menyisipkan pesan yang berbeda-beda pula.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak pihak telah ikut membantu Julian Jacob dalam merampungkan albumnya ini, diantaranya: Weirdudes, Gamaliel Tapiheru, Tarrarin, Ayu Purnamasari, Reyner Ferdinand, dan nama-nama luar biasa lainnya. Album dari Julian Jacob ini juga melalui proses Mastering oleh Steve Corrao dari Sage Audio.

Julian Jacob berharap lagu-lagu yang di album ini sesuai dengan pesan yang ingin dia sampaikan yaitu untuk memberikan sesuatu yang positif karena tiap orang dalam kehidupannya pasti pernah jatuh, terpurukm atau moment yang tidak menyenangkan di kehidupan mereka. “Semoga karyaku ini bisa menemani mereka di setiap fase kehidupan tadi sampai mereka siap untuk kembali bangkit,” kata Julian.

Dia-pun mengatakan dengan mendengarkan album ini, penikmat musik akan merasa lebih dengan dengan Julian sebab cerita yang dia sampaikan lewat album ini memang adalah cerita pribadinya. “Aku juga yakin album ini bisa memotivasi dan menginspirasi orang-orang lewat karya yang kubuat,” pungkasnya. (*)

Kolaborasi Uberka bersama Cholil ‘Efek Rumah Kaca’ Luncurkan Single ‘Benua’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Uberka unit rock asal Jakarta, bangkit dari tidur panjangnya. Diskografi terakhir mereka mencatatkan sebuah album yang dirilis pada 2013 yang lalu. Kini, sebuah single berjudul ‘Benua’ telah dirilis pada 15 Agustus 2021 sebagai penanda kembalinya Uberka. Uberka hadir dengan beberapa perubahan dari segi wujud dan formasi mereka yang terakhir aktif hingga tahun 2016 silam. Kini Uberka diperkuat dengan dua personil, Tomi pada Vokal dan Gitar, dan Dodit pada Bass.

“Kalau dulu Uberka banyak makai ambience sebagai identitas musiknya, kali ini kita lebih banyak makai distorsi. Secara instrumen juga di materi-materi baru kita lebih banyak menggunakan instrumen organik, sementara dulu kita pakai drum machine.”, ujar Uberka.Sebagai penanda bangun dari tidurnya, Uberka menghadirkan sebuah lagu yang turut dibangkitkan dari tidur yang pulas, Benua merupakan sebuah materi yang sudah diselesaikan Tomi sejak 2016 lalu. Bahkan jika ditarik mundur lagi, Benua merupakan sebuah lagu yang bisa dikatakan mati suri selama hampir 20 tahun, di mana lagu ini adalah lagu yang tidak pernah dirilis oleh Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca.

“Jadi ceritanya dulu sekitar tahun 2013 gue dan anak-anak management Efek Rumah Kaca ngontrak bareng. Dulu mereka makai komputer punya gue, trus pas gue lagi ngutak-ngatik komputer gue ngeliat ada filenya mereka dan gue dengerin. Gue tanya ke Ossi (Sound Engineer Efek Rumah Kaca saat itu) ini materi apa, ternyata itu file demo ERK yang nggak jadi dipakai untuk album satu. Jadi materinya itu bahkan materi 2000an awal. Gue suka banget sama Benua, lalu gue minta izin Cholil buat makai lagunya”, jelas Tomi tentang Benua.

Benua bercerita tentang seseorang yang merasakan dunia sedang baik-baik saja, namun pada kenyataan keadaan jauh dari baik-baik saja. “Waktu gue ngobrol lagi sama Cholil nanyain lagu ini tentang apa dia sejujurnya juga udah nggak inget. Tapi interpretasi dan pemahaman gue sih begitu, seseorang yang ngerasain semuanya aman, nyaman, tenang, tapi sebenarnya dunia tuh lagi berantakann banget. Tapi gue juga yakin ini bisa jadi beda banget dari apa yang ditulis sama Cholil termasuk secara emosinya. ‘Dinda’ yang di lirik awal verse juga gue biarin jadi tanda tanya aja itu siapa.”, cerita Tomi tentang Benua.

Benua akan menjadi gerbang penghantar menuju sebuah EP yang akan dirilis Uberka pada tahun depan sekaligus menjadi monumen penanda kembalinya mereka. Beberapa lagu telah dituliskan dan sedang memasuki proses akhir perekaman. Uberka juga membawa teman lamanya turut serta dalam rilisan kali ini, di mana Wendi Arintyo dari ALS Studio dipilih sebagai Mixing & Mastering Engineer pada lagu Benua. (*)

Setelah Lama Menghilang, Risma Aw Aw Kembali Lagi Dengan Single “Kurang Perhatian”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Risma Aw Aw bak hilang ditelan bumi ketika masa pandemi mendera negeri kita tercinta, pembatasan kegiatan yang diterapkan oleh pemerintah sangat berimpact ke Risma Aw Aw ditambah dengan kegiatan – kegiatan pribadinya akhirnya di akhir 2021 ini Risma mengeluarkan single yang bertajuk “Kurang Perhatian”.

Di single kali ini Risma Aw Aw langsung menyanyikan lagu yang telah disiapkan oleh produsernya yaitu Rowman Ungu, “akhirnya Risma kembali, hahahhaha memang aku sudah menyiapkan lagu ini ketika Risma Aw Aw kembali yaitu lagu dari Yonggi Mikama, yang judulnya Kurang Perhatian” Jelas Rowman Ungu.

Risma Aw Aw langsung menyelesaikan rekamannya dalam hitungan beberapa jam saja, “sudah lama ngga nyanyi jadi pas ketemu mic pengennya langsung nge-gas aja hahahahahah Lagu kurang perhatian ini nadanya enak dan catchy dinyanyiin jadi aku mudah banget nyanyiinnya apalagi langsung di direct ma kak Yonggi Mikama Sendiri” Cerita Risma Aw Aw mengenai proses rekaman yang singkat, “kalo nge-direct Risma ini sangat menyenangkan karena cepat paham ditambah kalo skill nyanyi ngga usah ditanyakan lagi udah jaminan mutu, jadi tinggal minta rasa-nya aja” Ujar Yonggi Mikama menambahkan.

“Kurang Perhatian” adalah lagu tentang seseorang yang baru dapat seorang pacar tapi lagi-lagi kurang perhatian, keinginannya mendapatkan pacar yang perhatian susah sekali, lagi-lagi mendapatkan pacar yang cuek, gantengnya dapat, baiknya dapet, tapi perhatiannya dikit sekali, jadi pusing sendiri, pesannya cari pacar jangan buru-buru kalo sudah sesuai yang diharapkan baru jadian.

“Semoga lagu kurang perhatian bisa mendapatkan perhatian dari penikmat lagu dangdut di Indonesia terutama fans aku yang sudah kangen ma suara dan karya aku” Harap Risma Aw Aw. (*)

Kembali Ke Belantika Industri Musik Indonesia, Renaga Tahier Gabung Dengan AFE Records

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Bergabungnya Renaga Tahier dengan AFE Records menandakan kalo Renaga akan kembali belantika Industri musik Indonesia, terakhir karya yang pernah dirilis oleh Renaga Tahier adalah lagu yang berjudul “Akhirnya” karya Acoy dan Ferdy Tahier pada tahun 2019 silam.

Proses komunikasi sudah dilakukan pihak Renaga Tahier melalui sang ayah Ferdy Tahier dengan pihak AFE Records, setelah melalui komunikasi yang panjang akhirnya Renaga Tahier menandatangani kerjasama dengan AFE Records sekitar awal atau pertengahan oktober ini.

Dengan bergabung dengan AFE Records Renaga Tahier langsung mempersiapkan single – single yang akan dirilis melalui AFE Records, dan Renaga Tahier tampaknya juga sudah tidak sabar dengan untuk merilis single terbaru ke penikmat musik Indonesia, karena masa pandemi yang mendera Indonesia menyebabkan Renaga Tahier untuk menyalurkan karyanya.

“Semoga bersama AFE Records karya saya akan keluar walaupun dimasa yang sulit, dan AFE Records dari awal – awal pandemic hingga sekarang adalah salah satu label yang berani terus merilis artis walaupun di masa yang sulit” Harap Renaga Tahier. (*)

Musikal Horor “IBU” Siap Menemani #NONTONTEATERDIRUMAHAJA

WARTAMUSIK.com – Jakarta.  Sebagai wujud komitmen dalam mendekatkan serta menghibur masyarakat dengan kebudayaan Indonesia di tengah pandemi Covid-19, www.indonesiakaya.com kembali mengajak para penikmat seni untuk #NontonTeaterDiRumahAja. Berbeda dari seri #NontonTeaterDiRumahAja sebelumnya, kali ini penikmat seni akan disuguhkan pertunjukan baru yaitu sebuah musikal horor bertajuk IBU yang akan ditayangkan pada Kamis, 4 November 2021 pukul 19.00 WIB, Jumat, 5 November dan Sabtu, 6 November 2021 pukul 19.00 WIB atau 20.30 WIB di www.indonesiakaya.com.

“Kami menyadari bahwa pandemi yang tak kunjung usai, membuat banyak penikmat seni yang merindukan beragam hiburan serta sajian yang menarik sebagai solusi untuk mengisi waktu dan melepas kejenuhan di rumah. Berangkat dari hal tersebut, kami terdorong untuk memberikan sebuah sajian yang sedikit berbeda dengan sajian-sajian yang sebelumnya kami suguhkan. Semoga selain dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni, kami harap, sajian ini juga dapat mendorong para pelaku seni untuk terus berkarya dan berinovasi dalam menghasilkan pertunjukan-pertunjukan virtual yang menarik dan berbeda seperti musikal horor IBU ini,” ujar Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com.

Selama kurang lebih 45 menit, IBU akan mengisahkan tentang Atikah, seorang perempuan yang ditinggalkan ibunya satu detik setelah melahirkannya. Karena hal tersebut, hubungan Atikah dan ayahnya, Pieter menjadi berjarak. Atikah hanya memiliki Bibi yang merawatnya dan Soma, anak Bibi yang mencintai dan dicintai oleh Atikah. Seiring berjalannya waktu, hadirlah Surya, seorang yang menyelamatkan perkebunan Tuan Pieter, namun kemudian mengambil alih perkebunan termasuk ingin memiliki Atikah.

“IBU akan membawa penikmat seni ke wilayah Jawa Barat pada era kolonial Belanda. Nuansa dingin dan berkabut akan selalu terasa dalam gambar walaupun akan juga diselingi dengan beberapa bagian yang cerah untuk memberikan sedikit kontras. Dalam pemilihan warna, kami ingin menciptakan kesan romantis tetapi dingin, nuansa “tua” dan menciptakan perasaan kosong seperti lamunan yang berlangsung terus menerus. Kami tidak ingin yang melihat untuk merasakan sekedar takut, tapi lebih kepada perasaan gelisah, tidak tenang dan cemas,“ ujar Aditya Purwa Putra selaku sutradara musical horor IBU.

Musikal horor IBU, diproduseri oleh Aditya Purwa Putra dan juga Ammir Gita bersama Andrea Miranda dan Titien Wattimena yang keduanya juga berperan sebagai produser eksekutif bersama Bayu Pontiagust. Ide cerita dicetuskan oleh IMP Creative dan naskah ditulis oleh Titien Wattimena. IBU juga diramaikan dengan penampilan dari Andrea Miranda sebagai Atikah, Morgan Oey sebagai Surya, Nino Prabowo sebagai Soma, Sita Nursanti sebagai Bibi, dan Chandra Satria sebagai Pieter.

Pertunjukan ini juga melibatkan Aditya Purwa Putra sebagai sutradara serta Rusmedia Agus sebagai co sutradara, Yunus Pasolang, I.C.S sebagai sinematografer, Ricardo Marpaung sebagai penata artistik, Andhy Pulung sebagai video editor, Ammir Gita sebagai penata musik, Ursula S. Gayatri sebagai penata kostum dan Aktris Handrajasa sebagai makeup artist.

“Warna musik dalam musikal horor IBU akan cenderung romantis, namun dengan sedikit sentuhan gelap dan getir. Dengan referensi musik klasik Eropa yang dipadukan dengan musik tradisional Jawa Barat melahirkan sebuah warna yang baru. Nada-nada modern yang mengandung unsur etnis dengan moda pentatonis menjadi dasar dari penulisan lagu-lagu yang ditulis secara tematik sehingga mudah diingat. Beberapa suara efek dan frekuensi tertentu pun akan digunakan untuk membangun suasana yang gelap, dingin dan membuat perasaan tidak nyaman,” ujar Ammir Gita selaku penata musik.

Andrea Miranda menambahkan “Ikut berpartispasi dalam sebuah produksi musikal teater merupakan sebuah kesempatan yang menyenangkan. Melalui musikal teater, saya bisa memerankan beragam peran, seperti dalam musikal horor IBU. Kali ini, saya dapat memerankan sosok arwah perempuan, yangtentunya menjadi sebuah hal baru bagi saya, selain itu melalui produksi musikal, saya juga bisa bekerja sama dengan para seniman hebat dan menghibur para penikmat seni di rumah. Semoga selain menjadi alternatif hiburan, penampilan kami juga dapat menginspirasi. Jangan sampai ketinggalan untuk menonton ya!” (*)

‘No Longer’ single kolaborasi Bayu Risa bersama Barry Likumahuwa

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi asal Jakarta, Bayu Risa, kembali dengan karya terbarunya yang berjudul ‘No Longer’. Single terbarunya ini merupakan susulan dari single ‘Dan Ku Berlalu’, hasil kolaborasi bersama Patricia Schuldtz, yang dirilis Bayu Risasebelumnya.

Lagu ‘No Longer’ juga merupakan hasil kolaborasi Bayu Risa bersama Bassist jenius asal Indonesia, Barry Likumahuwa. Kata Bayu, 2 lagu yang telah dirilisnya ini akan menjadi penanda era terbarunya yang nanti akan dirangkum dalam sebuah album yang akan dirilis tahun depan. 

‘No Longer’ bercerita tentang betapa pentingnya seseorang untuk lahir sebagai manusia baru, meninggalkan semua orang yang membuat diri kita terpuruk, hal-hal yang membuat stress dan overthinking, dan belajar untuk merubah mindset yang baru.

Dibantu oleh seorang Produser handal, Yosua Gian, di lagu ini mereka berusaha mengeksplorasi beberapa elemen musical yang menjadi ciri khas musik Pop Electro serta menggabungkan elemen nya dengan sentuhan Funk, jdan uga Soul. Selain bersama Yosua Gian, Bayu Risa juga dibantu oleh Dennis Nussy sebagai Vocal Arrangeryang berusaha tetap menonjolkan karakter vokal Bayu Risa yang khas.  

Video Musik dari ‘No Longer’ juga telah dirilis oleh Bayu Risa. Mengambil konsep ‘Bright as The Sun’, Bayu Risamemberikan konsep yang berbeda dari video-video sebelumnya yang selalu bertema dark secara visual. Dalam lagu ini, Bayu juga menghadirkan beberapa kegiatan outdoor yang dia sukai, diantaranya Olahraga Tennis, Pergi ke Pantai, Berenang dan mengendarai Vespa.

Tentu ini menampilkan sebuah sisi yang lebih berwarna dan menyenangkan. Video Musik disutradarai oleh Bona Soetirto, Photographer oleh Daniel Sheperd Nggebu, serta dibantu oleh team creativeyaitu Riyan Berlian, serta Andi Araa. Video Musik dari ‘No Longer’ sudah bisa ditonton di kanal Youtube dari Bayu Risa.

Lewat lagu ini, Bayu Risa seolah ingin mengajak para pendengar musiknya untuk bisa mencoba melepaskan kebiasaan-kebiasaan buruk yang lama, mindset yang lama, cara-cara yang lama, dan lingkungan negative yang selalu tidak suka akan apapun yang kita lakukan.

Dengan melepasakan itu semua, tentu kita akan merasa lebih hidup, menurut Bayu Risa. No Longer’ sudah tersedia di digital streaming platform yang tersedia di Indonesia.(*)

Luncurkan Single, Payung Teduh Ajak Kita Kembali Memuji Sang Pencipta Lewat Lagu ‘Suar’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah bulan Mei 2020 merilis single yang berjudul ‘Renung’ sebagai sebuah respond terhadap pandemic yang sedang menimpa dunia, kini Payung Teduh kembali dengan karya terbaru yang diberi judul ‘Suar’. Tema berbeda dipilih oleh Payung Teduh untuk lagu ini. Lagu ini juga merupakan lagu pertama mereka di tahun 2021 sekaligus menjadi lagu kedua yang dirilis oleh mereka sepanjang pandemic sedang berlangsung.

‘Suar’ punya tema tentang panggilan. Panggilan seorang manusia untuk memuji Sang Pencipta. Lewat lagu ini juga, Payung Teduh ingin memberikan sebuah pengingat bahwa manusia merupakan makhluk yang tidak sempurna, itulah kenapa arah hidup yang lebih baik terkadang perlu diingatkan kembali dalam sebuah isyarat atau Suar tadi. Memang, dalam beberapa tahun terakhir, sepertinya manusia tengah dihadapkan pada ujian yang menantang kehidupan yaitu adanya pandemic yang melanda.

Tentu, lagu ini tidak berusaha menggurui, hanya ingin mengajak orang-orang yang mendengarkan untuk lebih menyadari situasi di sekitar kita secara lebih seksama, terlebih bagi keberlangsungan hidup di alam semesta. Lagu diciptakan oleh Alejandro Saksakame yang sekaligus menulis Liriknya. Sementara Mixing dan Mastering oleh Wendy Arintyo dari Als Studio. Lagu ini di-Produseri dan didistribusikan di bawah label Payung Teduhsendiri.

Lagu ini bisa menjadi penanda bahwa Payung Teduh masih akan menjawab kerinduan para penikmat musik yang selama ini telah lama menantikan karya terbaru dari mereka. ‘Suar’ sekaligus menegaskan bahwa Payung Teduh terus akan merilis karya-karya terbarunya di masa mendatang. (*)

Single Debut ‘Despair (Bandoeng in The Rain)’ Menjadi Pembuka EP Perdana Dari Singer-songwriter Sekaligus Penyair, Laronə

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Mari berkenalan dengan Singer-songwriter pendatang baru asal Bandung, Laronə. Singer-songwriter sekaligus pengarang ini memulai kecintaannya terhadap dunia seni sejak dirinya mulai menulis puisi, lirik, aforisme, dan beberapa skrip eksperimental waktu remaja. Sejak tahun 2018 lalu, dia mulai fokus untuk menulis musik di beberapa genre dan hal itu menjadikan musik sebagai tempat yang aman dan nyaman baginya.

Kini, Laronə akhirnya melakukan langkah pertamanya untuk terjun ke dunia musik secara professional dengan merilis lagu debutnya berjudul ‘Despair’. Lagu ini rencananya juga merupakan lagu pembuka dari Trilogi EP yaitu “Life: Fears + Hopes” yang akan dirilis beberapa waktu mendatang.

Terinspirasi dari kehidupan yang indah dan mengerikan, ‘Despair’ menjadi lagu yang sekaligus merupakan kado special untuk kota tempat dia dibesarkan, Bandung. Itulah mengapa, untuk single ini Laronə menambahkan ‘Bandoeng in The Rain’ di judulnya. “Selain itu, saya juga ingin mengembalikan nuansa Bandung di tahun 90-an yang mungkin dirindukan banyak orang, termasuk saya,” ungkap Laronə. “Kerinduan itu termasuk adanya kabut yang indah sebelum berangkat ke sekolah dan tidak adanya kemacetan saat berkendara di Senin pagi,” lanjut Singer-songwriter yang mengagumi penghayatan bunyi-bunyi dan lirik dari Ghost hingga Sufjan Stevens ini.

Walau keseluruhan vocal hingga lirik dikerjakan sendiri oleh  Laronə, dia juga mendapatkan bantuan dari beberapa pihak untuk menyempurnakan karya debut-nya ini. Diantaranya: Aji Suherri sebagai Music Producer dan  Composer untuk keseluruhan Ambience di lagu ini, Gitar oleh Alex Goupil, Sound Engineer Operator oleh Ariesta Ilham Ramadhan, Artwork oleh Hilman Sukmana, Mixing & Mastering oleh Canggar Krisnatry di Borland Audiolabs Bandung. Bersamaan dengan dirilisnya lagu ini, Laronə juga merilis Lyric Video yang memang telah dia siapkan secara special untuk ‘Despair’. 

Dalam Lyric Video yang keseluruhan gambarnya disutradarail sendiri oleh Laronə, tergambar dengan jelas pemandangan Kota Bandung di saat  Lockdown beberapa waktu terakhir. Lyric Video untuk lagu ini sudah bisa disaksikan melalui kanal Youtube resmi dari Laronə

Seperti yang dikatakan sebelumnya, ‘Despair’ menjadi lagu pembuka dari EP berisi 3 buah lagu milik Laronə yang akan segera dirilis berjudul “Life: Fears + Hopes”. Tentu, Laronə merasa senang karena bisa merilis single dan sebentar akan rilis EP juga, karena karya ini sudah dia kerjakan sejak 3 tahun yang lalu. Selain EP berisi 3 single di dalamnya, Laronə juga tengah menyiapkan karya literatur untuk menyusul perilisan EPnya tersebut. Bersiaplah menyambut nuansa Folk/Pop dengan lirik puitis ala Laronə!. (*)

Resso Dan Weird Genius Gabungkan Musik dan Gaming dalam ‘Epic Music Awesome Gaming’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Resso, aplikasi streaming musik sosial pertama di Indonesia, meluncurkan kampanye ‘Epic Music Awesome Gaming‘ dengan mengusung Weird Genius sebagai duta kampanye. Belum lama ini, Resso dan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) menjalin kemitraan strategis untuk menggarap pasar potensial yang ada.

Data yang diperoleh Resso dari Global Web Index, Indonesia, 2019-2021 terkait dengan relasi antara musik, game dan pemain atau gamer menunjukkan bahwa, musik merupakan elemen yang penting untuk menetapkan mood pemain dalam bermain game. Musik juga dapat memotivasi serta membangkitkan kreativitas pemain. Pilihan genre musiknya pun beragam dan tiap pemain biasanya memiliki playlist musik sendiri sesuai dengan preferensi mereka.

“Kami di Resso memahami bahwa musik dan gaming merupakan komponen yang tidak terpisahkan dalam digital entertainment, sehingga wajar jika kami berkolaborasi dengan MLBB mengingat karakteristik audiens kami yang hampir sama,” ujar Diza Anindita, Head of Marketing Resso Indonesia, yang mendedikasikan kampanye ‘Epic Music Awesome Gaming’ bagi para gamers.

Weird Genius, grup yang beraliran EDM (electronic dance music) dan synth-pop ini, didapuk menjadi duta kampanye ‘Epic Music Awesome Gaming’. Beranggotakan Reza Oktovian, Eka Gustiwarna dan Gerald Liu, grup ini baru saja meluncurkan lagu ‘Future Ghost’ yang merupakan kolaborasi dengan musisi internasional Violette Wautier. “Kami senang sekali didaulat menjadi duta kampanye Resso untuk membantu menghadirkan musik bagi para gamer.

Kami yakin Anda tidak dapat memisahkan game dan musik. Ada relasi antara musik dan game yang tidak terbantahkan, dan keduanya saling mendukung. Hilangnya salah satu elemen, akan memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda. Musik mengarahkan cerita dan memiliki dampak besar bagi pemain. Sebagai musisi yang juga bermain game, mendengarkan musik dan bermain game membuat Anda tetap waspada, fokus, termotivasi, serta menambah sensasi dan kegembiraan.” Dalam perhelatan perayaan ulang tahun MLBB awal bulan ini, Weird Genius hadir di sana membawakan lagu terbarunya ‘Future Ghost’ sebagai dukungan Resso bagi para MLBB gamers dan fans.

Bagi gamers dan penggemar MLBB, Resso telah membuat playlist khusus Awesome Gaming yang menyertakan lagu favorit beberapa tim gamers MLBB yang dapat diakses pengguna di aplikasi. Selain ‘Future Ghost’, lagu-lagu yang bisa didengarkan diantaranya: Chasing Stars (Alesso, Marshmello, feat. James Bay); Party Legends (Mobile Legends Bang Bang); Dawn of the Moon – Remix (Mobile Legends Bang Bang); dan masih banyak lagi. Pengguna Resso juga bisa mendapatkan hadiah skin MLBB melalui program aktivasi di dalam aplikasi selama bulan Oktober-November. (*)

AMI Awards 2021 Bertema “Spirit Of Creativity”, Umumkan Nominasi Untuk 55 Kategori

WARTAMUSIK.com – Jakarta.Pengumuman Nominasi Anugerah Musik Indonesia ke-24, AMI Awards telah sukses digelar beberapa waktu lalu. Acara yang diadakan secara daring ini turut pula dihadiri oleh Dwiki Dharmawan – Ketua Umum AMI, Tjurma Imelda Sinaga – Head of Production Operation Department RCTI, dan juga Syaharani – Musisi sekaligus Ketua Tim Sidang Kategorisasi dari AMI Awards.

Dalam Press Conference sekaligus Pengumuman Nominasi AMI Awards tersebut juga dilengkapi dengan adanya penampilan khusus dari musisi-musisi pendatang baru yang juga salah satu nominator dari AMI Awards ke-24 yaitu Anneth, Stevan Pasaribu, dan Kaleb J yang masing-masing membawakan lagu Hits mereka.

Di penyelenggaraannya tahun ini, AMI Awards ke-24 telah mengumpulkan sebanyak 4645 lagu terdaftar yang berupa Karya Produksi Single maupun Album dalam periode rilis 1 Juli 2020 hingga 30 Juni 2021. Angka ini mengalami kenaikan yang luar biasa karena di tahun 2020, hanya sebesar 2973 lagu saja yang terdaftar. Ini mengindikasikan adanya peningkatan sebanyak 60% jumlah lagu yang dirilis dan resmi terdaftar untuk masuk ke dalam proses penilaian Anugerah Musik Indonesia. Mengambil dari fakta tersebutlah, maka AMI Awards ke-24 mengambil tema ‘Spirit of Creativity’, karena terlihat spirit kreatifitas yang terus menggebu dari para musisi untuk terus merilis karya-karya terbaik mereka untuk meramaikan pasar musik di Indonesia. 

Tahun ini, AMI Awards ke-24 akan memberikan penghargaan sebanyak 55 Kategori dan 3 Penghargaan Khusus diantaranya: Lifetime Achievement, Legend Awards, dan Dedikasi Musik. Dari 55 Kategori yang telah diungkapkan selama Press Conference tersebut, Raisa menjadi musisi dengan nominasi terbanyak, yaitu sebanyak 6 Nominasi AMI Awards. Nominasi tersebut termasuk Artis Solo Wanita Pop Terbaik untuk single ‘Tentang Dirimu’ hingga Karya Produksi Terbaik Terbaik untuk single kolaborasinya bersama Andi Rianto, ‘Bahasa Kalbu’.

Menyusul Raisa dengan jumlah 4 Nominasi AMI Awards adalah Laleilmanino, Pamungkas, dan salah satu pendatang baru musik Indonesia, Anneth yang sempat Hits dengan single ‘Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti’. Dari 55 Kategori yang ada di AMI Awards ke-24, ada pula nominasi baru yang juga akan mendapatkan penghargaan special, yaitu adalah untuk Video Musik Terbaik.

Malam Puncak AMI Awards ke-24 akan diselenggarakan secara offline pada tanggal 15 November 2021 di RCTIdengan jumlah penonton terbatas dan protokol kesehatan yang ketat. Tentu, dengan adanya AMI Awards ke-24 ini juga menandakan bahwa dalam kondisi apapun, semangat dan daya kreatifitas musisi tetap berkobar demi keberlangsungan Industri Musik Indonesia di tahun-tahun mendatang. (*)

Exit mobile version