WARTAMUSIK.com – Jakarta. Hindia besok Jum’at (07/07/2023) akan merilis album keduanya yang menjadi proyek ambisius bertajuk ‘Lagipula Hidup akan Berakhir’ bagian satu.
Album ‘Lagipula Hidup akan Berakhir’ merupakan proyek ambisius sekaligus sebuah lompatan besar dari musisi dan pencipta lagu terkemuka asal Jakarta tersebut.
Dengan kesuksesan luar biasa yang dicapai Menari dengan Bayangan, album perdananya dari tahun 2019 yang lagu-lagunya sudah diputar ratusan juta kali di Spotify dan meraih penghargaan di AMI Awards, wajar jika banyak orang mengira kalau Hindia sudah pasti akan membuat album kedua.
Sementara itu, Baskara Putra alias Hindia sendiri justru merasa kebalikannya. “Saya enggak menyangka bakal bikin album kedua, sebenarnya. Karena saya enggak ingin album Hindia banyak-banyak! Kalau album Hindia ada lagi, berarti persoalannya belum kelar,” katanya.
“Terus saya kaji ulang, ternyata masih banyak akarnya. Saya merasakan apa yang dirasakan di album pertama karena keluarga dan lingkungan saya. Itu yang saya omongkan di album kedua,” lanjutnya.
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Menuju album kedua, Hindia meirilis single baru ‘Masalah Masa Depan’ yang diedarkan oleh Sun Eater ke platform-platform musik digital.
Single ini merupakan persembahan kedua dari Lagipula Hidup akan Berakhir, album penuh kedua pencipta lagu dan musisi asal Jakarta tersebut yang akan dirilis dalam dua bagian pada tanggal 7 dan 21 Juli 2023 mendatang.
Digubah oleh Baskara Putra alias Hindia bersama produser Enrico Octaviano, kalau didengar sekilas “Masalah Masa Depan” terkesan seperti lagu yang enteng dengan irama ala musik disko.
“Lagu ini tentang keputusasaan menghadapi berbagai permasalahan makro yang akan datang, seperti kenaikan harga, degradasi lingkungan dan seterusnya. Jadi ini perihal tekanan yang gue dapatkan secara makro sebagai bagian dari generasi gue dalam melihat dan merespon apa yang sedang terjadi di dunia ini,” ungkap Hindia.
Tema itulah yang membuat “Masalah Masa Depan” menjadi pilihan yang pas sebagai single kedua dari Lagipula Hidup akan Berakhir, menyusul “Janji Palsu” yang sudah duluan beredar pada 3 Maret lalu. Menurut Hindia,
“Setelah ‘Janji Palsu’ banyak merangkum album ini dari sudut pandang personal, ‘Masalah Masa Depan’ cocok karena merangkum album ini dalam berbicara mengenai berbagai hal yang sifatnya lebih umum dan terjadi ke semua orang,” lanjutnya.
Omong-omong single pertama dari ‘Lagipula Hidup akan Berakhir’ tersebut, “Janji Palsu” sudah mendapatkan respons positif sejauh ini, termasuk diputar 100.000 kali di Spotify pada hari pertama rilisnya, dengan video musik yang sudah ditonton 64.000 kali di YouTube padahal bermuatan khusus dewasa yang membatasi aksesnya.
Dengan musiknya yang relatif lebih mudah dicerna dan liriknya yang relevan bagi banyak orang, besar kemungkinan “Masalah Masa Depan” akan mendapat respons yang tak kalah positif. Namun bagi Hindia sendiri, itu bukan tujuan utamanya dalam berkarya. [*]
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Ada suasana disko pada single ke 2 berjudul “Apa Ada Asmara” dari Lomba Sihir. Mereka ingin menghadirkan aura romantisme Melawai yang menjadi ajang disko sambil mencari jodoh.
Jika pada single pertama yang berjudul “Hati dan Paru-Paru”, Lomba Sihir mengajak untuk kenakan sepatu terbaik kalian, maka pada single ke 2 “Apa Ada Asmara” seolah-olah mendorong untuk membawa sepatunya ke lantai dansa.
Suasana disko yang dipersembahkan Lomba Sihir di “Apa Ada Asmara” juga memberi kesempatan bagi para anggotanya untuk mencoba hal baru maupun menyalurkan kreativitas yang belum kesampaian.
WARTAMUSIK.com – Jakarta. Indosat IM3 Ooredoo mengumpulkan 7 musisi selama 7 hari dalam 1 tempat untuk menumbuhkan spirit optimisme di tengah pandemi. Momen keseruan para musisi ini terangkum dalam Collabonation CAMP The Series.
Iga Massardi selaku “Kepala Keluarga” bagi para musisi seperti Sal Pribadi, Kunto Aji, Hindia, Rendy Pandugo, Petra Sihombing dan Asteriska berhasil membangun cerita yang mendapat respon positif dan menjadi perbincangan seru warganet.
Iga Massardi mengajak 6 musisi lainnya untuk melebur ego masing-masing kemudian menciptaakan lirik lagu yang terinspirasi dari kisah nyata selama tahun 2020 lalu dan memproduksi musik dengan karakter yang berbeda-beda.
wartamusik.com – Jakarta. Duo Mantra Vutura baru saja merilis lagu berseri berkolaborasi dengan Baskara Putra atau yang lebih dikenal dengan Hindia dalam lagu berjudul “Percakapan Pt.1”
Mantra Vutura memiliki alas an tersendiri dalam membuat single terbarunya ini yaitu konseptual dengan demikian lagu ini akan memiliki umur yang panjang. Tidak berhenti di satu lagu ini saja.
Sebelumnya duo Mantra Vutura pernah merilis lagu instrumental “The Creation Pt. 1” dan “The Creation Pt. 2” dalam album EP Solar Labyrinth (2017) yang dilanjutkan dengan lagu “The Creation Pt. 3” di album penuh Human (2019).
Singel ini sendiri masih berhubungan dengan singel “2020” yang baru dirilis bulan lalu yang berisikan kumpulan doa, ditujukan untuk sang pencipta.
Dan masih mengangkat tema hubungan manusia dengan pencitptanya, hal ini yang mendasari proyek lagu kolaborasi baru ini. Sehingga lahirlah “Percakapan Pt. 1”
Ide Lagu “Percakapan Pt. 1”
Keputusan untuk mengajak Hindia sebagai kolaborator didasari karakter vokal Hindia dan ketajaman liriknya.
Ide lagu ini sendiri sudah bergulir sejak Hindia dan band pengiring, Lomba Sihir sedang menjalankan tur Bayangan awal tahun 2020 ini.
Setengah dari Mantra Vutura, Tristan Juiano memulai proses penulisannya di sela-sela tur, sambil sempat mengalami intervensi beberapa tangan, termasuk Rayhan Noor—gitaris Lomba Sihir.
Hingga ketika selesai tur, demo “Percakapan Pt. 1” digarap oleh separuh dari Mantra Vutura yang satu lagi, Zakari Danubrata yang membawa demo ini masuk ke proses rekaman.
Keputusan untuk mengajak Hindia sebagai kolaborator didasari karakter vokal Hindia dan ketajaman liriknya. Kombinasi tersebut dirasa pas untuk menyempurnakan lagu yang komposisinya terdengar kompleks, tidak berarturan dan chaos ini.
Kolaborasi Panjang
Bagi Hindia sendiri lagu ini menjadi penanda arahan baru musiknya.
Bagi Hindia sendiri lagu ini menjadi penanda arahan baru musiknya. Dengan mencoba masuk ke area yang belum pernah ia jamah di album perdana/rilisan lepasannya yang lain.
Hindia sendiri mengungkapkan, sebelumnya ada suatu spektrum perasaan tertentu yang ia dan Mantra Vutura ingin abadikan dengan suara yang khas dan visual yang spesifik pula.
Namun kami masing-masing sadar bahwa hal itu hampir mustahil untuk dicapai sendiri-sendiri. Dan ini menjadi dorongan terbesar bagi Mantra Vutura dan Hindia dalam menciptakan Percakapan Pt. 1”
“Ini merupakan awal dari sebuah kolaborasi panjang antara Mantra Vutura dan Hindia, juga semoga ke depannya kami dapat mengajak banyak kolaborator lain lagi,” ditambahkan oleh Mantra Vutura. [*]
wartamusik.com – Jakarta. “Ketidak pastian yang semakin hari kian kuat dan pengharapan akan keadaan yang lebih baik, selama apapun Ia harus ditunggu.”
Ungkapan itu sangat pas untuk menggambarkan singel terbaru Baskara Putra, dengan moniker Hindia yang dikerjakan bersama dengan produser Rayhan Noor—yang sekaligus juga gitaris Hindia & Lomba Sihir.
Single terbaru ini masih memiliki nuansa yang masih satu nafas dengan album perdananya Menari Dengan Bayangan yang dirilis akhir 2019 kemarin. Masih menemukan kembali ramuan musik pop khas ala Hindia.
Dengan musik bertempo sedang yang terdengar simpel tapi sesungguhnya terdiri dari banyak layer. Plus terasa begitu positif, baik dari pemilihan kord dan progesinya yang membalut dengan hangat lirik sentimental.
Dikerjakan Secara Work From Home
Single Terbaru ini dengan musik bertempo sedang yang terdengar simpel tapi sesungguhnya terdiri dari banyak layer.
Lagu ini lahir dari kerja sama Hindia dengan IM3 Ooredoo dalam rangka kampanye bulan Ramadhan yang dikerjakan di masa karantina awal.
Saat Baskara dengan Rayhan ingin mencoba lebih produktif dengan menangkap apa yang dirasakan dalam bentuk lagu.
“Sekalian itung-itung latihan, produksi dan songwriting. Dan waktu ada kesempatan, dan momen yang pas, akhirnya ada alasan kuat untuk dirilis sekalian. Ngga cuma bikin lagu aja,” ujar Baskara menjelaskan.
Produksi lagu ini pun berbeda dengan yang sudah-sudah, karena Baskara mengerjakan lagu ini bersama Rayhan tanpa tatap muka dan 100 persen dikerjakan secara work from home dari rumah masing-masing.
Hal yang sama juga terjadi dalam saat proses rekaman musisi tambahan hingga ke mixing dan mastering. Semua dilakukan via jalur maya alias mengandalkan koneksi internet.
Hikmah Karantina
Hikmah dari Karantina, Baskara tetap aktif dan produkti.
Dengan dirilisnya singel baru di tengah pandemi ini harapan Baskara tidak muluk-muluk.
“Mungkin lagu ini sekiranya bisa jadi token kecil yang bisa nemenin kawan-kawan lain yang harus menjalani karantina ini dengan berbagai rintangannya masing-masing, baik di rumah atau jika terpaksa masih harus keluar rumah,” tambahnya.
Hikmah lainnya dari karantina ini adalah Baskara belajar musik lagi dari dasar. Baik itu piano, gitar dan vokal. Sedangkan yang di luar musik adalah dengan bercakap-cakap melalui dunia maya.
Selain singel ini nampaknya karantia justru membuat Baskara tetap aktif dan produktif baik itu sebagai Hindia atau Feast. Karena saat ini masih ada beberapa agenda di dalam kalender kerja mereka. [*]