Merilis Single Baru ‘Chew It All’, Beeswax Masih Membawakan Genre Alternative Rock

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band Beeswax, kembali merilis single baru bertajuk ‘Chew It All’ di bawah naungan Yallfears. Single perdana setelah empat tahun tersebut menyaksikan lanskap musik baru bagi band tersebut.

Dikenal mengusung genre Midwest-emo yang sarat dengan alunan twinkle gitar, kali ini Beeswax memberikan sentuhan angst dan sound yang lebih berat, tanpa adanya gitar twinkle yang menjadi ciri khas mereka.

Baca Juga : Single “Metamorphosis” Bawa Bless The Knights Raih Nominasi di AMI Awards

Pengaruh musik alternative rock banyak diadopsi oleh band yang beranggotakan Bagas Yudhiswa (vokal/gitar), Putra Vibrananda (bass/vokal), dan Yanuar Ade Laksono (drum) dalam single terbarunya.

Bagas sebagai penulis dan pencipta lagu mengungkapkan, kejenuhannya pada eksplorasi genre yang ia lakukan di single-single terdahulu. Hasilnya ia banyak bereksperimen dan melakukan modifikasi berkali-kali hingga akhirnya ‘Chew It All’ tercipta dan lahir ke dunia.

Baca Juga : Microgram Alternative Stage, Sisi Lain Eksistensi Musisi Independen di Panggung Konser Pestapora

‘Chew It All’ mengisahkan tentang sebuah penerimaan dan babak penutup setelah menghadapi sebuah kesusahan. Menelan kegetiran dan mencoba sekuat tenaga untuk bangkit, ketidakberdayaan setelah terhantam musibah pun akhirnya harus tetap dihadapi.

Single “Metamorphosis” Bawa Bless The Knights Raih Nominasi di AMI Awards

WARTAMUSIK.com – Jakarta.  – Single “Metamorphosis” dari Bless The Knights masuk dalam nominasi di ajang penghargaan tertinggi insan musik Tanah Air, Anugerah Musik Indonesia (AMI Awards) 2023 untuk kategori Artis Solo/Grup/Kolaborasi Metal Terbaik.

Lewat keterangan persnya, Fritz Faraday, gitaris sekaligus motor utama Bless The Knights bersyukur karya grup band yang ia gawangi sejak 2015 silam ini kembali mendapat apresiasi dari juri di AMI Awards.

Baca Juga : Microgram Alternative Stage, Sisi Lain Eksistensi Musisi Independen di Panggung Konser Pestapora

“Sebelumnya gue mau terima kasih dulu sama Tuhan Yesus dan semua pihak yang terlibat. Gue senang banget karena ini merupakan suatu pembuktian bahwa Bless the Knights masih diakui sebagai icon dan pioneer djent,” kata Fritz Faraday.

Ia menambahkan, Ini pembuktian juga bahwa gue bisa bikin lagu enak, sekaligus ‘sadis’, di mana hal ini yang diragukan orang-orang selama ini. Seneng banget lah gue. Puas dan bangga juga.

Meski bukan kali pertama nama Bless The Knights masuk dalam jajaran nominasi AMI Awards, pencapaian ini menjadi yang paling membekas bagi Fritz.

Pasalnya, lagu “Metamorphosis” yang dirilis pada 26 Mei 2023 ini merupakan pembuka era baru bagi perjalanan Bless The Knights di jagat permusikan usai vakum beberapa lama, baik dari segi musikalitas, maupun para personelnya.

Baca Juga : Laurie Bekerja Sama dengan Ikon Hip Hop Russell Simmons Merilis Single R&B Eksklusif ‘Molasses’

Formasi Cas Coldfire (clean vocal), Gilang Rammadhan (scream vocal) serta dilengkapi oleh Naufal yang duduk di belakang dram, dinilai sebagai bentuk terbaik Bless The Knights oleh Fritz.

Single “Metamorphosis” sendiri merupakan salah satu lagu tersukses dari Bless the Knights, dengan pencapaian lebih dari 55,000 kali putar di Spotify dalam waktu singkat dan terus bertambah hingga hari ini. [*]

Microgram Alternative Stage, Sisi Lain Eksistensi Musisi Independen di Panggung Konser Pestapora

WARTAEVENT.com – Bandung. Setelah sukses dengan gelaran pertamanya, Microgram Alternative Stage hadir kembali di festival Pestapora 2023 yang berlangsung di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta pusat dari tanggal 22-24 September 2023.

Adli, mewakili Microgram selaku penyelenggara panggung menjelaskan, tahun ini semuanya lebih beragam. Microgram dan Pestapora sepakat untuk bekerja sama dengan lebih banyak teman-teman, baik itu kolektif maupun musisi, demi menghadirkan pengalaman berbasis komunitas yang lebih lengkap.

Baca Juga : Laurie Bekerja Sama dengan Ikon Hip Hop Russell Simmons Merilis Single R&B Eksklusif ‘Molasses’

Kolaborasi ini kian mewarnai bermacam genre yang hadir di Microgram Alternative Stage, mulai dari pop-folk (Sky Sucahyo), indie rock (Swellow), death metal (Huminoid), hingga Electronik (Dekadenz).

Selain musisi pendatang baru, Microgram Alternative Stage juga diwarnai dengan beberapa konten spesial, di antaranya sajian Obrog-Obrog oleh Lair, Elkarmoya yang tampil “Mariachi mode”, serta kembalinya unit indie-pop, Peonies.

“Kami sangat senang menerima ajakan ini karena pas banget kita baru merencanakan kapan jalan lagi. Sekarang bisa berkumpul aja sudah syukur, mari kita lihat kemana takdir membawa,” tutur Jodi selaku personil Peonies.

Mengenai hal ini, Adli juga menambahkan, harapannya dengan konten-konten ini, Microgram Alternative Stage bisa menjadi semacam cetak biru sederhana tentang bagaimana dinamika musik alternatif lokal selama ini.

Baca Juga : Ada Proses Hearing Saat Kaleb J Merilis Single ‘Jalan Terbaik’, Ini Ceritanya

Selaras dengan line-up yang variatif, seluruh pertunjukkan musik di Microgram Alternative Stage akan dikemas dalam satu tema besar yang berbicara soal ‘Kepingan Memori’.

Sementara itu Dwi, dari Microgram turut menjelaskan, selama dua – tiga tahun terakhir telah membuat memori serta persepsi kita terhadap kancah musik alternatif ini kian terdistorsi. [*]

Laurie Bekerja Sama dengan Ikon Hip Hop Russell Simmons Merilis Single R&B Eksklusif ‘Molasses’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Laurie, artis keturunan Tionghoa-Perancis meluncurkan single terbarunya ‘Molasses’ dalam sebuah pesta eksklusif di Wallich Manor, Singapura, dan didukung oleh The Hanjan Club.

Penyanyi-penulis lagu berusia 26 tahun ini membawakan singlenya sebagai bagian dari album debut berbahasa Inggrisnya yang akan datang, ‘Text Me If You’re Lost’ dalam tahun ini. Selain itu, ia mengumumkan kerja sama dengan tokoh besar hip hop, Russell Simmons.

Baca Juga : Ada Proses Hearing Saat Kaleb J Merilis Single ‘Jalan Terbaik’, Ini Ceritanya

Laurie menjelaskan, lagu ‘Molasses’ dan semua lagu dalam album ini lahir dari perjalanan dirinya dalam menemukan suara, seni, dan keberanian. Ia menyadari bahwa tidak ada batasan bagi kreativitas dan bahwa selama ini selalu memiliki kendali atas suara-suara dalam pikirannya.

“Saat ini, saya sangat bersemangat untuk membagikan kisah hidup saya melalui musik kepada dunia. Setelah bertahun-tahun merasa tersesat, sekarang saya akhirnya bisa mengatakan bahwa saya telah menemukan diri saya,” kata Laurie.

Ia menambahkan, dirinyaa berterima kasih kepada Russell Simmons yang telah mendukung perjalanannya Dukungannya telah menambah kepercayaan diri Laurie menjadi seorang seniman yang lebih baik atas panduannya.

Baca Juga : Single Terbarunya Noui ‘The Moon Is Not Here’, Bakal Menjadi Soundtrack Film Horor Besutan Monty Tiwa

Laurie memulai karirnya sebagai peserta dalam kompetisi penulis lagu yang disiarkan di televisi di China yakni The Next Banger. Sejak memasuki industri musik tahun lalu, Laurie telah merilis enam lagu, “Fantasize”, “Don’t Talk To Me”, “Do Me”, “Power”, “Honey Bunny”, dan lainnya. [*]

Ada Proses Hearing Saat Kaleb J Merilis Single ‘Jalan Terbaik’, Ini Ceritanya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kaleb J, akhirnya merilis single solo pertama di tahun ini dengan judul ‘Jalan Terbaik’.

Kaleb J menceritakan, untuk single ini ia mengaku mempersiapkan secara khusus mulai dari hearing session secara online dan offline. Tujuannya agar mengetahui tanggapan para penikmat musik seperti apa saat mendengarkan single tersebut.

Baca Juga : Single Terbarunya Noui ‘The Moon Is Not Here’, Bakal Menjadi Soundtrack Film Horor Besutan Monty Tiwa

‘Jalan Terbaik’ sendiri berkisah tentang sepasang kekasih yang saling mencintai dan berusaha mengarahkan hubungan mereka ke arah yang sama, walau namun akhirnya harus berpisah.

“Ibarat kereta, kita tuh berperan sebagai penumpang yang berjalan ke arah yang sama, tapi masing-masing dari kita punya tujuan pemberhentian yang berbeda-beda,” jelas Kaleb.

Single ini jadi sebuah refleksi sekaligus moment sharing Kaleb J kepada para pendengar musiknya bahwa perpisahan terkadang merupakan jalan terbaik yang harus ditempuh oleh sebuah hubungan.

“Karena menurutku, seringkali kita sebagai manusia selalu memaksakan apa yang kita inginkan untuk terwujud. Padahal, belum tentu hal itu baik untuk kita,” lanjut Kaleb.

Baca Juga : Merilis Single ‘Roselina’, Dilan Zamaita Menjamah Genre Baru

Kisah move on dan mensyukuri semua moment yang dilewati oleh si-dia yang kini telah jadi kenangan karena menemukan ‘Jalan Terbaik’ dengan perpisahan adalah konsep yang dihadirkan oleh Kaleb J untuk video musik single ini. [*]

Single Terbarunya Noui ‘The Moon Is Not Here’, Bakal Menjadi Soundtrack Film Horor Besutan Monty Tiwa

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Berangkat dari artis cover YouTube, kini Noui menjadi penyanyi yang terus berkembang. Dara kelahiran 17 Juli 1996 ini pun kembali merilis single ‘The Moon Is Not Here’.

Noui yang juga penulis lagu ini ingin menghadirkan musiknya dengan sentuhan makna dan filosofi tersembunyi. Ia ingin meningkatkan kesadaran dan membangkitkan perasaan saat pendengarnya mendengarkan musik dan liriknya.

Baca Juga : GoPlay Rebranding Menjadi Everywhere.id: Babak Baru Skema Saling Menguntungkan di Industri Musik

Menginspirasi dan mendorong orang untuk menghargai setiap momen dalam hidup melalui catatan, melodi, dan liriknya. Ia selalu memasukkan makna tersembunyi dalam lagu-lagunya, kebanyakan tentang kebenaran keberadaan, momen, dan kegilaan.

Esensi halus dari lagu ‘The Moon Is Not Here’ ini mencerminkan perspektif unik noui tentang kehidupan, merangkum gagasan bahwa keajaiban yang kita cari sering kali terletak di dalam diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita.

Kita cenderung melihat ‘keajaiban’ sebagai sesuatu yang tidak dapat dicapai dan berada di luar diri kita dan itulah ilusi terbesar dalam hidup. noui juga secara menarik menyatakan bahwa bulan tidak ada di sini, ia berada di dalam diri kita.

Single ‘The Moon Is Not Here’ ditulis oleh noui sendiri, arahan vokal oleh Gamaliel, dan diproduksi oleh CVX. Bersama-sama, mereka telah menciptakan sebuah mahakarya yang melampaui batas dan genre, menawarkan cita rasa keajaiban yang siap dibagikan oleh noui kepada dunia. 

Baca Juga : Merilis Single ‘Roselina’, Dilan Zamaita Menjamah Genre Baru

Setelah single noui yang berjudul ‘hometonone’ menjadi salah satu soundtrack film horor, sekuel dari film terlaris Keramat, ‘Keramat 2’ tahun lalu, ‘The Moon Is Not Here’ juga akan menjadi soundtrack film horror mendatang ‘Bangku Kosong,’ disutradarai oleh sutradara terkneal, Monty Tiwa.

Noui akan melangkah lebih jauh ke dalam industri musik dengan ‘The Moon Is Not Here’ dan EP mendatangnya, “BORDER ROOM”. Perjalanannya baru saja dimulai, dan keajaiban yang dibawanya pasti akan meninggalkan kesan yang tak terhapuskan di jiwa kalian. [*]

GoPlay Rebranding Menjadi Everywhere.id: Babak Baru Skema Saling Menguntungkan di Industri Musik

WARTAMUSIK.com – Bali. Dalam event HUB.ID Summit X Nexticorn 2023, Everywhere.id mengumumkan peluncuran Play Everywhere, sebuah solusi baru untuk menghadirkan live music secara virtual melalui teknologi live streaming.

Everywhere.id berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada penggunanya. Iini menandai sebuah awal baru. ingin membantu menjembatani kebutuhan antara konten dan industri hospitality di Indonesia.

Baca Juga : Merilis Single ‘Roselina’, Dilan Zamaita Menjamah Genre Baru

“Dengan demikian, para kreator dapat memiliki akses ke panggung hiburan, serta para pemilik industri hospitality dapat memberikan hiburan yang beragam bagi pengunjungnya,” kata Edy Sulistyo, Chief Everywhere Officer.

Sebagai bentuk nyata komitmen Everywhere.id tersebut, di fase awal ini Play Everywhere telah hadir di lima kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, dan Bali. Play Everywhere akan segera tersedia di kota-kota lainnya dan lebih luas lagi.

Merilis Single ‘Roselina’, Dilan Zamaita Menjamah Genre Baru

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Menjamah ranah genre baru, Dillan Zamaita tak tanggung-tanggung bercerita tentang ekspektasi yang gagal terpenuhi melalui single ‘Roselina’ yang rilis telah dirilis pada (15/09/2023) lalu.

Lagu ini mewakili ekspektasi yang tidak terwujud dan kepercayaan yang tak diindahkan. “Lagu ini bercerita dari sudut pandang seorang yang terkena manipulasi dan ditinggal untuk menangani rasa kecewanya sendiri” cerita Dillan Zamaita mengenai lagu ‘Roselina.’

Baca Juga : Summer Soul Kembali, Langsung Merilis Dua Single, Ini Kisahnya

Dalam riilsan kali ini, Dillan menjelajahi genre Alternative Rock yang jarang ia sentuh. Lama berkutat sekitar British Pop, ia menantang dirinya untuk menciptakan lagu dengan suara gitar yang raw dan vokal yang penuh dengan saturasi.

Demi mewujudkan efek yang dicari, ia mencoba teknik perekaman vokal yang unik, yaitu dengan memberikan backsound ambience penonton konser.

Dalam perjalanan eksperimental ini, Dillan tidak menjalaninya sendirian. Ia menggandeng Rama Harto sebagai produser dan pengarah vokal dalam rilisan ini. Rama sudah banyak bekerja dengan .Feast dan Iga Massardi. 

Ini menjadi pengalaman pertama bagi Dillan untuk membuat musik dengan tim yang mendampingi secara intensif, mulai dari pemilihan produser hingga detil-detil dalam mixing dan mastering.

Baca Juga : Cukup Lama Vacuum, Akhirnya Belagro Merilis Single ‘Asmarku Asmaramu’ dengan Aransmen Kekinian

“Roselina adalah lagu yang sangat anthemic. Perubahan rhyme dari versi asli ke versi album adalah keputusan yg jenius,” ujar Igor Kautsar, CEO dari Sedjuk Media Network. [*]

Summer Soul Kembali, Langsung Merilis Dua Single, Ini Kisahnya

WARTAMUSIK.com – Seoul. Penyanyi, penulis lagu asal Korea, Summer Soul telah kembali dan langsung memperkenalkan dua single sekaligus, ‘Ride’ dan ‘Ruby’.

Dengan dua single ini, Summer Soul menghadirkan kembali nuansa R&B yang familiar. Ditampilkan dalam bahasa Inggris, lagu-lagu ini ditargetkan untuk penonton internasional yang memahami topik yang dieksplorasi dalam lagu-lagu tersebut.

Baca Juga : H 3 F Merilis Album Penuh ‘Chalawan Sound’, Kolaborasi dengan Phum Viphurit

Dalam keterangan persnya, dia mengatakan, single berjudul ‘Ride’ ini, merupakan single kolaborasi dengan artis solo Jueun, yang sebelumnya merupakan bagian dari grup K-pop DIA.

Ia menambahkan, saat itu kali pertama kali dirinya bertemu dengan Jueun. Dia (Jueun) dia adalah seseorang yang menjalani kehidupan yang sangat berbeda dengan dirinya. Ia berasal dari grup idola hingga tahun lalu, sementara dirinya adalah artis independen.

Setelah beberapa tahun bersama, mereka menemukan banyak kesamaan. “Saya ingin menceritakan kisah konvergensi dan pertumbuhan kami dalam kehidupan satu sama lain, sambil mengingat masa-masa kesepian dan sulit ketika kami sendirian dalam karier kami,” lanjutnya.

Berbicara tentang single ‘Ruby’, Summer Soul menceritakan, di awal lagu ini terdengar seperti tentang cinta, namun sebenarnya tentang bagian dari cinta yang tidak begitu indah.

Baca Juga : Ini Fenomena Viralnya Lisa Blackpink Menjadi Brand Ambassador dari Aplikasi Ajaib

“Ini tentang obsesi, keserakahan, dan ketidaknyamanan yang pernah dialami setiap orang yang pernah jatuh cinta setidaknya sekali,” pungkas Summer Soul. [*]

Humidumi Gelar Showcase Musisi Lintas Kota di Perjalanan 11 Tahun Bermusik

WARTAMUSIK.com – Surabaya. Resmi menginjak perjalanan musik mereka selama 11 tahun, unit alternatif dari Surabaya yakni Humidumi merayakan pencapaian tersebut lewat sebuah showcase, pada (30/09/2023) mendatang di Lapangan Parkir Caturra Espresso, Surabaya.

“Dalam 11 tahun bersama, kami benar-benar struggle untuk bisa menentukan jadwal bertemu untuk menyelesaikan materi baru maupun mengiyakan sebuah event karena 90% kami pekerja kantoran sehingga banyak peluang yang terlewat,” ujar Humidumi.

Baca Juga : Cukup Lama Vacuum, Akhirnya Belagro Merilis Single ‘Asmarku Asmaramu’ dengan Aransmen Kekinian

Mereka pun kerap kali memimpikan memiliki sebuah konser kecil-kecilan atau showcase namun dikarenakan keterbatasan waktu tiap-tiap personel, mimpi ini seringkali harus dikubur.

Di tahun 2023, kesempatan itu terbuka lebar berkat kolaborasi Humidumi dengan Kerass sebagai penyelenggara, Caturra Espresso sebagai penyedia venue serta Yallfears sebagai publisis dan pembuat visualisasi konser dengan mengadakan 11 Tahun Perayaan Humidumi.

Sebagai pembuka, akan ada sajian musik dari Drizzly (Sidoarjo), Girl and Her Bad Mood (Malang), dan Much (Malang) yang memiliki kesamaan dengan Humidumi yakni memiliki vokalis wanita.

“Kenapa memilih opening act musisi wanita, karena jarang ada di Surabaya dan kami cukup mengenal baik dengan band-band yang terlibat. Sehingga mereka sangat terbuka dan mau meluangkan waktunya untuk bisa ikut merayakan #11TahunPerayaan ini,” ungkap band pemilih EP Nodus Tollens tersebut.

Baca Juga : Berikut Deretan Musisi yang Tampil Perdana di TikTok Music Live, Ada Putri Ariani dan Eva de Jongh

Menggandeng empat kolaborator, Humidumi mengaku memiliki waktu terbatas untuk melakukan latihan sebelum tampil dikarenakan domisili kota yang berbeda-beda. Meskipun begitu, mereka tetap ingin melakukan yang terbaik bahkan sudah mempersiapkan cover lagu dengan para kolaborator tersebut.

Sebagai penyelenggara event, Kerass menegaskan, ini adalah pertama kalinya membuat pagelaran pertunjukan perayaan (showcase) untuk band teman sendiri. “Tentu ini event yang kita suka dan humidumi adalah salah satu band terbaik di surabaya saat ini,” ungkap perwakilan Kerass. [*]

Exit mobile version