Oscar Lolang Rilis Single Terbaru ‘Python Lives In That House!’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tahun 2023 menjadi babak baru bagi Oscar Lolang. Setelah melepas album kedua dan menggelar rangkaian tur perdananya, Oscar kini kembali dengan single terbaru berjudul ‘Python Lives In That House!’.

Dibuat di awal pandemi dan rampung pada akhir 2021 lalu, lagu ini melibatkan Esa Prakasa (Angsa Serigala, Manner house, & The High Temples) sebagai produser dengan lirik storytelling khas Oscar Lolang.

Baca Juga : Sekaranggi Rilis Single ‘Did I Hurt You’ Dengan Lirik Sederhana

“Lagu ini secara penulisan musik agak jomplang dari lagu-laguku sebelumnya. Dia lebih rame, lebih bisa dipake jingkrak-jingkrakan,” tutur Oscar.

Mengusung latar lagu yang energetik dan ritme yang cepat, Oscar seraya bercanda bahwa ini adalah “musikku yang paling folk dan paling gak folk,” kata Oscar.

Baca Juga : Aruma Berkolaborasi Dengan Raim Laode, Hadirkan ‘Ekspektasi’

Melalui lagu ini Oscar berharap para pendengar dapat bersenang-senang meskipun pesan di dalamnya cukup mengusung kesedihan, “Bukan hanya soal ular piton di dalam rumah tapi Kisah-kisah manusiawi yang kita semua bisa relate,” lanjutnya.

“Python Lives In The House!” dari Oscar Lolang dirilis tanggal 30 Juni mendatang di seluruh digital streaming platform. [*]

Sekaranggi Rilis Single ‘Did I Hurt You’ Dengan Lirik Sederhana

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sekaranggi kembali menyapa penikmat musiknya dengan merilis karya terbaru bertajuk ‘Did I Hurt You’, pada Rabu, (28/06/2023).

Perilisan single ‘Did I Hurt You’ sekaligus menjadi jembatan menuju keping musik Sekaranggi selanjutnya yang akan dirilis dalam bentuk EP.

Baca Juga : Aruma Berkolaborasi Dengan Raim Laode, Hadirkan ‘Ekspektasi’

Sebelumnya, album penuh berjudul “Delapan” yang dirilis Sekaranggi pada 2021 lalu, diterima dengan baik di pasaran, termasuk mendapatkan titel “The 25 Best Asian Album of 2021” oleh majalah musik internasional, NME Asia.

Masih dibalut petikan gitar akustik sebagai pengiring utama, single ‘Did I Hurt You’ dibangun dengan aransemen yang cenderung minimalis ala band Cigarettes After Sex, alih-alih ballad-orkestra yang umum ditemukan di lagu-lagu Sekaranggi sebelumnya.

Baca Juga : MAHEN feat Iman Troye Rilis Single ‘Gagal Bersembunyi’, Ini Kisah Mereka Dibalik Penggarapan Lagu

Gitar tak lagi dipetik, namun digenjreng dengan kord-kord sederhana. Violin dan cello berganti solo gitar kecil dengan tone menggema dan penuh ambience. Di atas semua rangkaian instrumentasi tersebut, vokal dengan rasa intim ala Sekaranggi.

Tema-tema cinta terus mewarnai beragam lagu-lagu Sekaranggi, dan dengan lirik yang sederhana, ia lagi-lagi berhasil dalam menyampaikan perasaan-perasaan yang menjadi ujung dari pengalaman pahit cinta yang dialami oleh setiap manusia secara universal.

Baca Juga : Thirty Seconds to Mars dan Turnover, Dipastikan Tampil di Soundrenaline Tahun Ini

Single “Did I Hurt You” milik Sekaranggi saat ini sudah dapat dinikmati di seluruh peron pemutar musik daring. [*]

Aruma Berkolaborasi Dengan Raim Laode, Hadirkan ‘Ekspektasi’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Single pertama penyanyi pendatang baru Nidewi Aruman, atau yang lebih dikenal dengan nama Aruma, berhasil mendapat sambutan positif.

Video musik “Muak” yang tayang di kanal Youtube pribadinya telah ditonton sebanyak 13 juta kali dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir. Itu artinya para penikmat musik Tanah Air menerima solois muda ini dengan tangan terbuka.

Baca Juga : MAHEN feat Iman Troye Rilis Single ‘Gagal Bersembunyi’, Ini Kisah Mereka Dibalik Penggarapan Lagu

Setelah “Muak”, Aruma kembali lagi dengan single kedua yang masih ditulis Aditya Sahid. Mengambil judul “Ekspektasi”, lagu ini ditulis Adit bersama dengan Raim Laode yang sekaligus menjadi teman duet Aruma. 

Saat diminta berduet dengan Raim pun, gadis kelahiran Bandung, 3 September 2003, ini langsung setuju. “Aku senang sekali bisa berduet dengan Kak Raim karena dia punya karakter suara yang kuat dan karya-karyanya juga indah,” katanya.

Baca Juga : Kumachan, dan Band Indie A Root Mendominasi Penghargaan dalan Freshmusic Awards ke-16 di Singapura

Raim pun juga menyambut baik kolaborasinya bersama Aruma ini. Menurutnya, penyanyi muda tersebut memiliki kombinasi yang tepat untuk masuk ke industri musik. 

MAHEN feat Iman Troye Rilis Single ‘Gagal Bersembunyi’, Ini Kisah Mereka Dibalik Penggarapan Lagu

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Di bawah label musik Indo Semar Records, Mahen kembali merilis single ‘Gagal Bersembunyi’ yang sedikit berbeda dari lagu-lagu sebelumnya.

Dalam single ini, pria pemilik nama lengkap Petrus Magendra berkolaborasi dengan penyanyi Malaysia Iman Troye—pelantun lagu yang berjudul “Pejam Celik Hari Raya” yang telah rilis pada tahun 2021 lalu.

Baca Juga : Dahlia Wijaya: Indonesia Konsumen Besar Musik on-demand, Ini Faktanya

“Kali ini aku berkolaborasi dengan Iman Troye dari Malaysia, seru banget bisa duet bareng dan menyatukan Bahasa yang berbeda, walaupun Bahasa Indonesia dan Malaysia tak jauh berbeda. Dengan budaya yang berbeda dapat menyatukan aku dan Iman untuk menghasilkan karya bersama” ujar Mahen.

‘Gagal Bersembunyi’ adalah lagu yang mengisahkan tentang sepasang kekasih yang telah lama berpisah dan sudah menjalani kehidupannya masing-masing. Namun, tanpa disadari mereka masih saling memendam rasa yang mereka jalani di masa lalu.

Mereka merasa yakin akan bisa terbiasa untuk tidak saling bersama, nyatanya mereka gagal bersembunyi satu sama lain dan susah untuk melawan hati sendiri, dengan hadirnya orang baru pun tak mampu melawan rasa yang ada di antara mereka.

Hingga akhirnya waktu mempertemukan mereka kembali, namun hanya saling menunggu dan tak memulai saling berbicara untuk ungkapkan rasa yang masih ada.

Baca Juga : Kumachan, dan Band Indie A Root Mendominasi Penghargaan dalan Freshmusic Awards ke-16 di Singapura

Hadir dengan bergenre Pop, lagu ini mungkin dapat mewakili perasaan para pendengar lagu yang sedang sulit melupakan seseorang yang dicintai. Mungkin mulut dapat berbicara tidak, namun hati tak dapat di bohongi. Jika masih ada rasa, bicaralah jangan di simpan dan membuat hati bersedih.

“Aku berharap kalian suka dengan lagu aku dan Iman. Selain itu, semoga bisa membuat industri musik Indonesia semakin banyak lagi yang ingin berkolaborasi dengan musisi luar Indonesia, agar bisa saling bertukar referensi musik supaya bisa jadi lebih berbeda” tutup Mahen. [*]

Thirty Seconds to Mars dan Turnover, Dipastikan Tampil di Soundrenaline Tahun Ini

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sempat menjadi topik pembicaraan di jagad maya lantaran spekulasi sejumlah line up fase ke-2, Ravel Entertainment penyelenggara Soundrenaline mengkonfirmasi musisi fase dua.

Ravel Junardy, CEO Ravel Entertainment, Promotor Soundrenaline 2023 mengatakan, untuk fase kedua ini, pihaknya memastikan musisi internasional Thirty Seconds to Mars, Explosions In The Sky, Turnover dan satu lagi yaitu The Devil Wears Prada.

Baca Juga : Ini Komentar Konser ‘Tutur Batin’ Yura Yunita: Merasakan Ada Efek Magis

“Kemudian untuk musisi-musisi nasional yang dipastikan akan beraksi di panggung Soundrenaline 2023 ini adalah The Cash, Amigdala, Endah n Rhesa dan The Panturas,“ jelasnya.

Thirty Second to Mars, lanjut Ravel, menjadi salah satu line up Soundrenaline 2023 yang cukup spesial karena sengaja diboyong langsung dari Amerika Serikat. Perlu diketahui bahwa pada bulan Agustus hingga Oktober mereka sedang menggelar tur Amerika dan tidak ada jadwal ke Asia dan Eropa.

Baca Juga : FLO Girl Group Asal Inggris Konfirmasi Hadir di FLAVS Festival Tahun Ini

“Tapi untuk memenuhi animo penikmat musik, Ravel Entertainment kemudian mampu mengajak band yang baru saja merilis single “Stuck” tersebut untuk terbang ke Indonesia dan khusus tampil di Soundrenaline 2023,” lanjutnya.

Dahlia Wijaya: Indonesia Konsumen Besar Musik on-demand, Ini Faktanya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Indonesia dengan PDB per kapita rendah, dikompensasi populasi yang besar menjadi negara yang memiliki ekonomi digital senilai $130 miliar pada tahun 2025 dan naik 22% YearonYear (YoY) 1.

Pertumbuhan ini juga terlihat pada konsumsi musik online: 38% orang Indonesia menggunakan layanan musik on-demand setidaknya seminggu sekali.

Namun, dalam hal pendapatan musik rekaman, Indonesia berada tepat di belakang Selandia Baru.

Baca Juga : Kumachan, dan Band Indie A Root Mendominasi Penghargaan dalan Freshmusic Awards ke-16 di Singapura

Dahlia Wijaya, Country Manager Believe untuk Indonesia menyampaikan, satu hal yang perlu diketahui tentang pasar musik Indonesia adalah sangat didukung oleh pertumbuhan konsumsi musik digital.

Menurut Laporan Global IFPI 202322, streaming mewakili pangsa 90,6% dari total pendapatan musik pada tahun 2022 di Indonesia, terhitung $75,4 juta, angka yang naik +36,7% dari tahun 2021. Dan antara 2019 dan 2022, tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata adalah 35% per tahun.

Baca Juga : Setelah 12 Tahun Vakum, Cappucino Band Menjawab Pacar Rahasia Dengan Single Terbaru Berjudul ‘Hati-Hati Denganku’

Pertumbuhan yang sangat kuat ini pertama kali dijelaskan oleh meningkatnya penetrasi penggunaan Internet: menurut laporan Katadata dan BPS 3 tahun 2022, jumlah total pengguna Internet di Indonesia naik dari 133 juta pada 2018 menjadi 210 juta pada 2022.

Orang Indonesia adalah konsumen besar musik on-demand. Menurut laporan yang diterbitkan oleh Google, Temasek dan Bain Company 1 pada tahun 2022, 38% orang menggunakan layanan musik on-demand setidaknya seminggu sekali.

Baca Juga : Ini Komentar Konser ‘Tutur Batin’ Yura Yunita: Merasakan Ada Efek Magis

Sebagai perbandingan, rata-rata adalah 28% untuk wilayah SEA. Dan 13% pengguna menggunakan layanan musik sesuai permintaan setidaknya selama satu jam per hari. Ini berlaku di daerah perkotaan, di mana 57% pengguna digital menggunakan layanan Music on-demand, menurut laporan yang sama.

“Dalam hal konsumsi musik digital, pemain dominan di Indonesia adalah Spotify, YouTube (termasuk YouTube Music &; Shorts), Resso, TikTok, Apple Music. Ada juga platform lokal bernama Langit Musik,” pungkas Dahlia. [*]

Kumachan, dan Band Indie A Root Mendominasi Penghargaan dalan Freshmusic Awards ke-16 di Singapura

WARTAMUSIK.com – Malaysia. Artis Hip-Hop Taiwan Kumachan dan grup band indie asal Taiwan A Root mendominasi penghargaan dalam Freshmusic Awards (FMA) ke-16 di Kula Lumpur, Malaysia belum lama ini.

Baik Kumachan maupun A Root, masing-masing memenangkan tiga penghargaan sekaligus di FMA tahun ini yang berlangsung megah dan penjurian yang ketat.

Baca Juga : Setelah 12 Tahun Vakum, Cappucino Band Menjawab Pacar Rahasia Dengan Single Terbaru Berjudul ‘Hati-Hati Denganku’

Dengan album PRO-nya, Kumachan membawa pulang penghargaan untuk kategori “Top 10 Albums of the Year”, “Top 10 Singles of the Year” dan “Best Male Vocalist”.

Sementara itu, A Root memenangkan penghargaan di kategori “Breakthrough Artist of the Year”, “Band Terbaik”, dan penghargaan “Top 10 Albums of the Year” dengan album mereka Holy Gazai.

Baca Juga : Ini Komentar Konser ‘Tutur Batin’ Yura Yunita: Merasakan Ada Efek Magis

Tak kalah memikat dewan juri adala, artis Singapura Yeule yang mampu membawa pulang penghargaan “Freshmusic x TAMA Regional Album of the Year” dan penghargaan “Top 10 Albums of the Year” dengan albumnya Glitch Princess.

Freshmusic Awards merupakan hajatan musik China terbesar di kawasan tersebut dengan penyelenggara situs ulasan music asal Singapura, Freshmusic, yang disukung oleh Taiwan Asean Music Action (TAMA). [*]

Setelah 12 Tahun Vakum, Cappucino Band Menjawab Pacar Rahasia Dengan Single Terbaru Berjudul ‘Hati-Hati Denganku’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. lama sudah tak terdengar, Cappucino Band dengan lagu hits ‘Pacar Rahasia’ dari Album ‘Pasti Lebih Baik’ yang rilis tahun 2009 menjadi salah satu lagu yang paling banyak digunakan di FTV di Indonesia.

Band yang terbentuk pada tahun 2006 di Yogyakarta dengan personil Iam Maulana sebagai vokal, Didik Maulana sebagai gitaris, Dawang Prawira sebagai gitar bass, dan Omar Sapogara sebagai drummer, hari ini mengumumkan single terbaru berjudul ‘Hati-Hati Denganku’ (#HHDK).

Baca Juga : Ini Komentar Konser ‘Tutur Batin’ Yura Yunita: Merasakan Ada Efek Magis

Pesona Cappucino Band masih belum pupus, meski telah vakum sejak tahun 2011 – 2023. Faktanya, lagu hits ‘Pacar Rahasia’ masih sering diputar oleh para generasi Zelenial alias ‘Gen-z’ di berbagai media sosial terlihat dari pemutaran lagu spotify yang tembus diangka 6 jt liked di Spotify dan Joox

Melihat antusias para pendengar musik di indonesia terhadap Cappucino pihak management pun sangat senang untuk mengumumkan single terbaru mereka berjudul ‘Hati-Hati Denganku’. Single ini menuntut pasangan agar tetap Setia dan jangan coba-coba untuk main main.

Lagu ini adalah perwujudan dari perjalanan emosional mereka selama vakum. Dan, single terbaru ini merupakan kisah cinta yang penuh dengan pesan moral sebagai anti thesis dari single sebelumnya ‘Pacar Rahasia’.

Dituangkan melalui lirik yang jujur, beat dan melodi yang memikat sehingga berhasil menyampaikan pesan dengan cara memukau, mengajak pendengar merenung tentang kekuatan kesetiaan.

Baca Juga : FLO Girl Group Asal Inggris Konfirmasi Hadir di FLAVS Festival Tahun Ini

Single ‘Hati-Hati denganku’ dirilis pada (14/06/2023) pada platform musik digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, dan YouTube, dan semua Platform Digital lainnya. [*]

Ini Komentar Konser ‘Tutur Batin’ Yura Yunita: Merasakan Ada Efek Magis

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Konser Yura Yunita ‘Tutur Batin’, memang tak bisa disangkal kekuatan magis-nya. Aspek seni dan teknis, dari teknik olah vokal, aransemen musik hingga visual, berbalut menjadi satu di bawah gemerlap cahaya dan koneksi batin antara sang performer dan penggemarnya.

Yura dan penontonnya berkelindan erat, seakan jarak yang memisahkan para penonton dengan salah satu solois terbesar di Indonesia ini hilang di atas panggung.

Baca Juga : FLO Girl Group Asal Inggris Konfirmasi Hadir di FLAVS Festival Tahun Ini

“Kemampuan Yura dalam menjalin ikatan yang kuat dengan audiensnya dan menciptakan atmosfir yang sangat menyentuh sedalam-dalamnya membuat konser malam itu bagi saya bagaikan sebuah perjalanan spiritual,” tulis Paul Sidharta akan konser ini dalam bahasa Inggris.

Dipromotori oleh Merakit dan AdaMedia, Pertunjukan Tutur Batin yang diadakan pada tanggal 9 Juni di Jatim Expo, Surabaya, dan 16 Juni di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, merupakan buah kolaborasi yang spesial antara kedua promotor.

“Selain kita menjaga sakralnya konser ini secara audio dan visual, kita juga menjaga kenyamanan dari penonton agar mereka mendapatkan kesan baik sepulang dari Pertunjukan Tutur Batin,” ujar Arry Ardhian H. selaku Komisaris dan Muhammad Akbaryadi selaku CEO AdaMedia.

“Pertunjukan Tutur Batin benar-benar bikin aku very emotional sampai aku nangis. Semuanya sangat megah dan indah tapi tetap terasa intimate. Ini salah satu konser terbaik yang pernah kutonton,” ujar Fadila Rahmawati, salah satu penggemar Yura yang menonton idolanya untuk pertama kali di Jakarta.

Baca Juga : Kanda Brothers Merilis Album ‘Element Of Life’, Single ‘We Were Young’ Menjadi Single Andalan

Ada efek magis yang tidak dapat dijabarkan dari percampuran elemen tradisional dan modern di pertunjukan ini. Penonton pun kerap terpukau oleh instrumen-instrumen maupun koreografi yang ditunjukkan, terlebih ketika “Neng Yura” membuka konsernya dengan melantunkan nada-nada sinden dengan alunan musik tradisional. [*]

Video Musik ‘Jim Labrador’ The Panturas Digarap A La Film Aksi Mandarin 1970-an

WARTAMUSIK.com – Jakarta. The Panturas, perkenalkan video musik (VM) terbaru mereka dari lagu ‘Jim Labrador’ yang diproduksi oleh Qun Films dan didukung oleh Jameson Connect.

Video musik ini disutradarai oleh Dwi Agung Pambudi, dan diproduseri oleh Giovanni Rahmadeva & Eliza Cheisa. Sebelumnya, lagu ‘Jim Labrador’ telah dirilis dalam album studio kedua The Panturas bertajuk ‘Ombak Banyu Asmara’.

Baca Juga : Bless The Knights Perkenalkan Video Klip Bertema Cyber Punk

Dwi Agung Pambudi, Sutradara VM ‘Jim Labrador’ mengatakan, ide cerita datang dari karakter Jim Labrador yang ada di liriknya. Dari namanya aja udah antik.

Hidupnya kayak apa sih, lingkungannya kayak apa sih, kenapa dia bisa jadi Jim labrador yang keras gini sih?. “Pertanyaan-pertanyaan ini yang jadi ide utama untuk video music ini,” ungkapnya.

“Eksplorasi dan kolaborator yang ada di dalam projek ini berbagi ide liar dari pra-produksi sampai VM ini selesai. Dan yang utama kesempatannya. Thank you The Panturas!,” terang Dwi Agung Pambudi.

Sementara itu, Eliza Cheisa, Produser ‘Jim Labrador’ menjelaskan, tantangan terbesar untuk project ini secara general adalah genre action yang menjadi fokus utama. Ternyata prosesnya dua kali lipat lebih sulit dari project lainnya.

Baca Juga : Bersama Sinema Pinggiran, Daniel Rumbekwan Merilis Video Musik ‘Burung Kecil’

“Dimulai dari persiapan choreography action scenes, kemudian pertimbangan waktu produksi yang dibutuhkan, dan safety tiap pemain. Semua proses baru ini membuat produksi menjadi lebih fun untuk semua orang,” pungkasnya.

Mengangkat narasi sinematik tentang dunia preman, video musik ‘Jim Labrador’ digarap dengan estetika sinema a la film laga mandarin dekade 1970-an, serta menampilkan persembahan yang eye catchy tanpa meninggalkan aspek musik yang menjadi tulang punggung video musik ini. [*]

Exit mobile version