Ini Cerita Single ‘Bukan Puncak Dunia’ Aldrian Risjad Saat Umur 23 Tahun

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyesalan solois Aldrian Risjad dalam usaha-usahanya mengejar sukses atau mimpi tersebut tertuang dalam lagu yang bisa didengar di berbagai layanan musik digital per tanggal 10 Maret 2023.

Lagu ini tentang penyesalan Aldrian akan kurang besarnya usahanya mengejar mimpi. Di masa lalu ia terlalu menggantungkan diri kepada momentum bahwa someday akan menjadi besar.

Baca Juga : Single “Pujaan Masa”, Nyanyian Aldrian Risjad Tentang Mimpi Masa Muda

“Kenyataannya, momentum itu gak dateng-dateng. Akhirnya gue pun sadar bahwa momentum itu nggak akan datang tiba-tiba. Emang harus dikejar. Di saat itulah gue sadar usaha gue selama ini masih sangat kurang,” ceritanya.

Singel yang dirilis di bawah naungan label Sun Eater ini masih tidak meninggalkan ciri khas dari Aldrian Risjad. Musik rock alternatif ala 90an yang mengedepankan kekuatan vokal dari solois tersebut.

Waktu itu, Ia lagi di studionya, lalu nyoba-nyoba aja genjrengan bikin sesuatu yang menarik. Akhirnya dapat cikal bakal lagu ini, biarpun belum ada lirik. Sekitar satu bulan setelahnya, tiba-tiba dapat inspirasi dan liriknya pun jadi dalam semalam.

Baca Juga : Sheryl Sheinafia Comeback, Ini Single Terbarunya, ‘Situationship’

“Meskipun setelahnya nggak langsung diproduksi, gue udah sangat yakin bahwa lagu ini akan gue lanjutkan dan akan jadi salah satu karya terbaik gue,” pungkasnya, soa; proses terciptanya lagu ‘Bukan Puncak Dunia’. [*]

Sheryl Sheinafia Comeback, Ini Single Terbarunya, ‘Situationship’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Mengakhiri hiatusnya, Sheryl Sheinafia akhirnya merilis single terbaru yang berjudul ‘Situationship’.

Single terbaru ‘Situationship’ ini, menjadi penanda perjalanan terbarunya menjadi seorang musisi independen dan sebagai gambaran warna musik seperti apa yang akan menjadi arah bermusiknya.

Baca Juga : DESIRE, A Dark Turn For Vengeance From Reality Club

Dengan tidak meninggalkan akar musiknya di genre pop, dia berusaha menciptakan ulang suara-suara yang dibuatnya dengan sentuhan soft rock dan musik elektronik untuk menggambarkan sejauh mana dia telah berkembang sebagai seorang musisi.

Single ini menjadi kisah kehidupan dan pembelajaran Sheryl dalam menghadapi kejamnya kejujuran pada sebuah hubungan sekaligus proses pendewasaan dirinya dengan segala ketidakpastian dan antisipasi untuk sesuatu yang akan terjadi berikutnya.

Walau begitu, sebuah hubungan adalah sesuatu yang terlalu baik untuk jadi sebuah kenyataan dan akhirnya membuat Sheryl masuk ke dalam fase, yang dia sebut, situationship.

Layaknya seorang anak kecil, lirik reff di lagu ini menyeruakkan kalimat ‘I just wanna be with you’, yang membuktikan bahwa cinta terasa sangat benar walau penuh dengan ketidakpastian dan sifat kekanak-kanakan.

Baca Juga : Aziz Hedra Merilis ‘Somebody’s Pleasure’, Ingatkan Kita Tidak Sendiri Ketika Berada di Titik Terendah

Walaupun didera dengan ketidakpastian akan berakhirnya sebuah hubungan, dia merasa yakin akan satu hal; dia berhasil menemukan orang yang dia mau. Pada akhirnya, semua itu adalah tentang mementingkan diri kita sendiri di atas apapun atau bahkan siapapun. [*]

DESIRE, A Dark Turn For Vengeance From Reality Club

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Reality Club kembali merilis sebuah single yang digambarkan sebagai kelanjutan dari lagu tersebut dengan judul “Desire”. lagu ini berserita, bagaimana manusia beradab dan berpendidikan, dapat berubah menjadi seseorang yang gelap mata hanya karena mengikuti hasrat.

Kita dapat melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan dan tidak jarang kita akan merasa menyesal setelahnya. Ini suatu peringatan bahwa seseorang yang terlihat baik dan berjuang untuk yang mereka pikir baik, ketika keinginan gelap tersebut muncul, maka semua hal dapat berubah dengan seketika.

Baca Juga : Aziz Hedra Merilis ‘Somebody’s Pleasure’, Ingatkan Kita Tidak Sendiri Ketika Berada di Titik Terendah

Desire hadir juga dengan video klip yang diceritakan sebagai sekuel dari “Dancing In The Breeze Alone”, yang baru-baru ini memenangkan Munich Music Video Awards 2023 untuk “Best Music Video: Asia Pacific” dan terpilih sebagai finalis “Best Music Video” secara keseluruhan.

Di bawah arahan Ibnu Dian dan diproduksi MIURA Films, Desire bercerita tentang “The Sister” sebagai satu-satunya anggota geng yang masih hidup setelah dikhianati oleh “Mortas”, yang diperankan oleh Bobby Mandela dari BKR Brothers.

Seperti lirik dalam lagunya, film ini berfokus pada perjalanan The Sister yang berkeinginan untuk membalas dendam atas kematian teman-teman dan saudaranya, meskipun harus kehilangan nyawa.

Baca Juga : Mendengar Proses Kehidupan Alya Zurayya melalui ‘Apa Kamu Pernah Sepertiku?’

Diambil di pulau Bali, video ini sepenuhnya direkam menggunakan efek praktis dan aksi nyata dari para pemainnya, di mana mereka harus mengikuti kursus berkuda untuk dapat menunggang dan mengendalikan kuda dengan baik dan benar.

Meskipun secara visual dan cerita dianggap sebagai sekuel dari “Dancing In The Breeze Alone”, Desire memiliki nuansanya tersendiri yang tidak terlalu terinspirasi dari soundtrack film spaghetti western.

Lagu ini terkesan lebih gelap, dimulai sebagai lagu rock dengan pergantian beat mendadak dan berubah menjadi dark-trap ala Travis Scott, untuk menggambarkan karakter di dalam cerita ini yang telah jatuh ke dalam hasratnya yang paling dalam dan gelap.

Baca Juga : “Save The Day”, Lagu Penyelamat Christabel Annora

“Lagu ini turut menampilkan strings quartet yang diaransemen oleh kolaborator lama band ini, Chicha Adzhari, yang juga mengaransemen “Dancing In The Breeze Alone”. [*]

MALIQ & D’Essentials Gelar Konser Tunggal, Ini Tanggalnya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Memaknai sebuah perjalanan yang berharga, MALIQ & D’Essentials dijadwalkan akan menggelar konser tunggal perdana bertajuk ‘Konser 20 Tahun MALIQ & D’Essentials’ pada hari Minggu, (14/05/2023) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Widi mewakili rekannya menyampaikan, dalam konser ini, MALIQ & D’Essentials  mencoba untuk mengemas dan merayakan 20 tahun perjalanannya. Sebenarnya bukan hanya perjalanan saja, ini adalah perjalanan dan pendengar.

Baca Juga : The Chicago Experience dan Cory Wong Konfirmasi Hadir di BNI Java Jazz Festival Tahun Ini

“Di mana kita dewasa bersama selama 20 tahun, dan setiap orang pasti punya irisan dengan MALIQ & D’Essentials dalam hidupnya,” lanjut Widi.

Dengan mengadopsi nama-nama dari album yang pernah MALIQ rilis sepanjang karier mereka, kategori tiket Konser 20 Tahun terdiri dari 1st, Sriwedari, RAYA, Free Your Mind, Musik Pop, dan The Beginning Of A Beautiful Life.

Kategori 1st berada percis di depan panggung yang memang diperuntukkan bagi penggemar setia. Tak sekadar menonton konser, pemegang tiket festival ini juga mendapat kesempatan untuk menyaksikan MALIQ saat mereka sound check di panggung.

Selanjutnya adalah kategori yang dipersembahkan untuk penggemar yang ingin menonton konser sambil duduk bersantai, yaitu Sriwedari berada di sisi kiri panggung berhadapan dengan kategori ketiga RAYA yang berada di sisi kanan panggung.

Baca Juga : Slipknot Beserta 53 Group Musik Paling Gahar Dipastikan Manggung di Hammersonic 2023 ‘Rise of The Empire’

Kategori yang terakhir merupakan kelas festival Free Your Mind, Musik Pop, dan The Beginning Of A Beautiful Life. Pastinya menonton berdiri dari kategori ini tak kalah menyenangkan karena penggemar MALIQ yang senang berjoget bisa leluasa di area yang masih satu lantai dengan kategori 1st ini.

Para personel MALIQ, Angga, Widi, Indah, Jawa, Lale, dan Ilman sudah mulai rutin menjalani latihan di studio baru mereka, Mad Haus dengan menyiapkan sebanyak 25 lagu terpilih dari album penuh 1st hingga album mini RAYA untuk konser yang berlangsung intim selama 3 jam nanti. [*]

KithLabo Mengantarkan Musisi Independen ke Tingkatan Baru di Perjalanan Karir Musiknya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Selama beberapa tahun terakhir ini, jumlah musisi independen yang mempublikasikan musik dan video di platform digital dan berkomunikasi dengan penggemar melalui media sosial terus meningkat.

Untuk menjawab kebutuhan ini, pada tahun 2018 Believe merilis Artist Services, untuk memperlebar jangkauan layanannya guna bertindak sebagai penguat & akselerator kesuksesan musisi independen.

Baca Juga : Merilis Program TuneCore Unlimited, Ini Keuntungan yang Didapat Para Musisi Maupun Label

Misi inti Artist Services adalah untuk melayani artis independen terbaik, memberi mereka pengalaman yang diformulasi khusus yang menjamin mereka untuk menjangkau audiens lokal dan mengembangkannya di setiap tahap karier mereka.

Dahlia Wijaya, Country Director Believe Indonesia.

Berkat kemitraan yang kuat dengan lebih dari 150 layanan digital, Artist Services menonjol karena keahliannya dalam mengembangkan musisi dengan memaksimalkan inovasi, data, teknologi, dan pemasaran digital yang dipadukan dengan keahlian tim profesional Believe.

Baca Juga : Ini Kisah Jumpa Perdana Label Musik Wonderland Records dengan Media

Di pertengahan tahun 2020, Believe meluncurkan KithLabo sebagai merek pertama Artist Services di Indonesia yang fokus bekerja sama dengan musisi independen dalam aliran musik Pop Urban.

The Chicago Experience dan Cory Wong Konfirmasi Hadir di BNI Java Jazz Festival Tahun Ini

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Java Festival Production mengkonfirmasi pagelaran BNI Java Jazz Festival bakal kembali digelar pada 2-4 Juni 2023 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dewi Gontha, Direktur Utama PT. Java Festival Production saat jumpa pers Rabu, (08/03/2023) di Jakarta menyampaikan, setelah tahun lalu mengangkat tema Blooming Season sebagai tanda bangkitnya event musik paska pandemi, tahun ini, Let Music Lead Your Memories akan menjadi tema besar yang digaungkan.

Baca Juga : Seraya Mendukung BNI Java Jazz Festival 2020

“Kami ingin membuat festival dimana pengunjung dapat menciptakan kenangan baru ataupun mengingat kenangan di masa lampau. Seperti cerita perjuangan penyelenggarakan festival yang penuh suka duka, untuk dinikmati semua kalangan dengan penuh suka cita,” katanya.

Walaupun masih 3 bulan sebelum pelaksanaan acara, sejumlah musisi sudah memberikan konfirmasi partisipasinya untuk tampil pada pengumuman tahap pertama.

Lineup yang menakjubkan ini termasuk The Chicago Experience feat Danny Seraphine & Jeff Coffey yang telah memberikan pengalaman selama puluhan tahun dan bakat musik ke atas panggung, membuat penampilan mereka menjadi tontonan wajib bagi semua genre dan usia.

Baca Juga : Jelang Java Jazz 2022, PJ Morton Bersama Kaleb J Kolab di ‘Please Don’t Walk Away

Musisi luar biasa lainnya yang telah memberikan konfirmasinya termasuk Cory Wong, seorang gitaris, produser, komposer Nominasi Grammy Awards, yang telah melakukan tur keliling dunia untuk pertunjukan yang terjual habis. Dia juga anggota Vulfpeck & Fearless Flyers yang akan tampil untuk pertama kali di Festival tahunan ini.

Exit mobile version