Aziz Hedra Merilis ‘Somebody’s Pleasure’, Ingatkan Kita Tidak Sendiri Ketika Berada di Titik Terendah

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Ada banyak cara untuk meniti karier di dunia musik, mulai dari ikut ajang pencarian bakat, tampil di kafe, memproduksi single secara mandiri, hingga menyanyikan ulang lagu yang sedang populer dan mengunggahnya ke media sosial.

Aziz Hedra dilirik oleh label Sony Music Entertainment Indonesia dan siap meluncurkan single perdananya berjudul “Somebody’s Pleasure”. Lagu ini rupanya sudah ditulis Aziz tepat setahun yang lalu, namun belum ada rencana untuk merilisnya di platform media sosial.

Baca Juga : Humidumi Kisahkan Perjalanan Hidup di EP ‘Nodus Tollens’

Saat sedang mencari lagu untuk dijadikan single pertama, pria kelahiran 20 Juni 2000 di Jakarta ini langsung terpikir untuk memakai “Somebody’s Pleasure” dengan mengubah aransemennya dari yang hanya memakai piano, kini menjadi full musik.

Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang sedang berada di titik terendah. Kita terkadang berada di masa sedang mengalami banyak masalah dalam setiap aspek kehidupan dan nggak ada satu pun masalah yang selesai.

Semuanya seperti datang bersamaan disatu waktu. Tapi, perlu diingat, kalau kita nggak sendirian dalam menghadapi berbagai masalah hidup. Ada teman atau keluarga yang selalu siap untuk mendukung dan membantu. Selain itu, setiap orang pasti punya masalah, jadi jangan merasa bahwa hidup kita yang paling berat.

Baca Juga : Seperti Cerita yang Saling Berhubungan, “9 TO 5” Menjadi Debut EP dari LUZERN

“Meski masalahnya berbeda, tapi beratnya sama di setiap orang. Intinya, jangan terlalu larut dalam masalah, tapi fokus pada solusi atau jalan keluar. Kita pasti bisa melewati itu semua,” ungkap penyuka genre pop dan RnB ini.

Aziz menyukai musik kemudian menuangkan kecintaannya itu dengan membuat cover lagu dan mengunggahnya di Youtube atau Tiktok. Ia bersyukur karena teman, keluarga, dan para pendengar setianya di media sosial terus mendukung hingga akhirnya mencuri perhatian Sony Music dan mengajaknya untuk bergabung.

Baca Juga : Humidumi Kisahkan Perjalanan Hidup di EP ‘Nodus Tollens’

Dia pun berharap lagu “Somebody’s Pleasure” akan mendapat respon yang positif dari masyarakat luas, baik yang sudah sering menikmati suaranya di Youtube atau Tiktok mau pun pendengar baru. [*]

Mendengar Proses Kehidupan Alya Zurayya melalui ‘Apa Kamu Pernah Sepertiku?’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Memulai karier sebagai konten kreator di Youtube, tahun ini, Alya Zurayya sudah siap kembali melanjutkan kembali perjalanan bermusiknya lewat sebuah single yang berjudul ‘Apa Kamu Pernah Sepertiku?’.

“Lagu ini jadi awal dari fase seorang manusia di saat terbentur banyak hal yang tidak sesuai dengan apa yang direncanakannya. Ini adalah cerita perjalananku mencari jawaban dan menyadari pentingnya mencari kebahagiaan di dalam diri sendiri,” lanjutnya.

Baca Juga : “Save The Day”, Lagu Penyelamat Christabel Annora

“Dari lima lagu yang sudah pernah aku tulis dan rilis, single ini menjadi lagu pertama dimana aku benar-benar bercerita tentang perjalananku mengenal diriku sendiri. Lagu ini terasa sangat dekat, karena di fase terbenturku pada saat itu, aku seperti menemukan tombol ‘restart’ untuk memulai kembali mencari kebahagiaan,” ungkapnya.

Sengaja diciptakan oleh Alya, lagu ini layaknya sedang bercerita ke sahabat-sahabatnya karena dirinya merasa apa yang dia lalui juga pernah dirasakan oleh para pendengarnya.

Itulah sebabnya, Alya berharap lagu ini bisa menjadi teman di saat para pendengar lagunya sedang berasa di fase terbentur di kehidupan mereka. “Aku ingin lagu ini menjadi pengingat bahwa mereka tidak sendiri,” pungkasnya.

Fase Terbentur merupakan fase kehidupan dari Alya yang coba diceritakan olehnya melalui ‘Apa Kamu Pernah Sepertiku?’ ini. Namun tentu, fase tersebut bukan menjadi satu-satunya fase dalam kehidupan dari Alya.

Baca Juga : Humidumi Kisahkan Perjalanan Hidup di EP ‘Nodus Tollens’

Inilah yang nantinya akan coba dikisahkan oleh Alya lewat karya-karya terbarunya. Alya bahkan juga memberikan sedikit bocoran bahwa dia tidak hanya akan merilis single-single saja di tahun ini.

Sementara menunggu, mari kita simak kisah kehidupan Alya Zurayya lewat single terbarunya ‘Apa Kamu Pernah Sepertiku?’ yang telah tersedia di seluruh digital streaming platform di Indonesia. [*]

Slipknot Beserta 53 Group Musik Paling Gahar Dipastikan Manggung di Hammersonic 2023 ‘Rise of The Empire’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Revel Entertainment, penyelenggara konser musik Hammersonic memastikan 53 musisi internasional, Asia dan tanah air dipastikan bakal manggung pada tanggal 18-19 Maret 2023 mendatang di Carnaval Ancol, Jakarta.

Dede Rianta, Representative dari Hammersonic, saat jumpa pers di Helen’s Live Bar, Jakarta Selatan, (06/03/2023) menyatakan, seluruh line up terpilih tersebut berdasarkan karya, penampilan mereka di atas panggung, serta animo dari fans mereka yang tak pernah surut.

Baca Juga : Ini Line Up Lengkap dan Harga Tiket Joyland Festival di Bali

“Dari 53 line up yang dipastikan hadir akan menggebrak panggung Hammersonic 2023 di antaranya yaitu,  Slipknot, Trivium, Watain, Saosin, Story Of The Year, Black Flag, Vio-lence, Amon Amarth Tiny Moving Parts, Deadsguad, Burgerkill, DJ SIHK, Rocket Rockers, St Loco, dan masih banyak lagi,” terangnya.

Penampilan Slipknot akan menjadi sejarah bagi para penggemar (Maggots) Indonesia dan Hammersonic. Selain telah memastikan bakal manggung di Jakarta, ternyata untuk tour Slipknot di Asia Tenggara hanya di Indonesia.

Secara konsep, Hammersonic 2023 tak hanya menyuguhkan dentuman dan geberan musik serta lighting berkekuatan ratusan ribu watt serta dukungan LED berukuran raksasa, tapi juga menampilkan atraksi seru layaknya festival musik akbar.

Baca Juga : Digelar Bulan Mei Mendatang, Ini Harga Tiket dan Line Up Konser Musik SABIPHORIA

Dari sisi tempat, Hammersonic 2023 menggunakan lahan yang lebih luas dari sebelumnya, sehingga konser band-band cadas ini hadir dengan ambience yang megah dan istimewa.

Seperti Cerita yang Saling Berhubungan, “9 TO 5” Menjadi Debut EP dari LUZERN

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Joey Kuncoro dan Theo Isaac, duo pop dari Luzern belum lama ini merilis EP perdana berjudul “9 to 5”. EP ini terinspirasi dari pengalaman pribadi selama mereka jauh dari Jakarta.

Keduanya berbagi cerita tentang upaya masa lalu mereka dalam hubungan, pekerjaan, dan segala hal lain yang muncul karena jauh dari rumah. Setiap lagu memiliki karakter dan cerita masing-masing. Setiap lagu memiliki kisah yang saling berhubungan dari awal sampai akhir dari satu kisah cinta.

Baca Juga : “Save The Day”, Lagu Penyelamat Christabel Annora

Sorotan utama dari EP adalah lagu ke lima, berjudul ‘Interlaken’ yang mengakhiri kisah cinta dari EP ‘9 to 5’ yang berisikan bahwa pasangan yang diceritakan di EP ini memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka.

Menemukan kedamaian mereka sendiri dan mengucapkan selamat tinggal tidak hanya pada satu sama lain tetapi juga pada masa lalu dan kenangan mereka. Bahkan dengan perpisahan, pasangan ini masih selalu memiliki bagian dari satu sama lain dalam diri mereka.

Baca Juga : Humidumi Kisahkan Perjalanan Hidup di EP ‘Nodus Tollens’

EP “9 to 5” termasuk fokus track “Interlaken” kini bisa didengarkan melalui semua platform musik digital seperti Spotify, Apple Music, Joox, dan Deezer. Dan kabar baiknya, mereka sedang mempersiapkan music video dari lagu tersebut. [*]

Humidumi Kisahkan Perjalanan Hidup di EP ‘Nodus Tollens’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Istilah ‘Nodus Tollens’ berasal dari bahasa Latin yang diartikan sebagai sebuah perasaan kesadaran bahwa hidup yang dijalani terasa aneh atau tidak biasa.

Mengambil inspirasi dari istilah tersebut, band alternatif asal Surabaya – Humidumi mengangkat cuplikan kisah hidup mereka yang dirasa di luar prediksi dalam sebuah EP bertajuk “Nodus Tollens”.

Baca Juga : Slipknot Beserta 53 Group Musik Paling Gahar Dipastikan Manggung di Hammersonic 2023 ‘Rise of The Empire’

Berisikan lima lagu, EP ini merupakan karya pertama berbahasa Indonesia bagi band tersebut. Di antaranya, “Sementara Biru ft. Methiums”, “Satu Episode ft. Bagas Yudhiswa”, “Spasial Temporal feat Christabel Annora”, “Gejala Anhedonia ft. Muhammad Arief (dari band rumahsakit)”, dan “Menjadi Insomnia ft. Octavianus Triangga”.

Menggandeng lima musisi lintas genre, EP ini menjadi sebuah eksperimen, atmosfer, dan tema bagi band yang telah berusia 11 tahun tersebut. Qanita Hasinah, Irna Kurnia, Brilyan Prathama, Bobby Nur Cahya, Bimo Soerjoputro, dan Rizki Raja dari Humidumi memilih lagu “Gejala Anhedonia” sebagai single andalan dari EP ini.

“Gejala Anhedonia” menceritakan seseorang yang tidak bisa menikmati hidupnya, karena mengalami satu hal tertentu yang sifatnya emosional, kehilangan minat untuk melakukan banyak hal dan cenderung stuck.

Baca Juga : “Save The Day”, Lagu Penyelamat Christabel Annora

Menggandeng vokalis dari band indie ibukota rumahsakit yakni Muhammad Arief, Humidumi juga telah mempersiapkan sajian visualisasi lirik yang akan diunggah dalam beberapa waktu ke depan.

Resmi dirilis secara digital via Yallfears, EP “Nodus Tollens” bisa dinikmati di Spotify, Apple Music, Youtube Music, dan kanal digital lain favoritnya. [*]

“Save The Day”, Lagu Penyelamat Christabel Annora

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Christabel Annora resmi merilis karya perdana di tahun 2023 lewat single “Save The Day”. Christabel Annora menjadikan karya terbarunya sebagai ajang eksperimen dengan mengangkat formasi dan arrangement band.

“Ini lagu dengan format band pertama saya, cukup deg-degan karena biasanya buat lagu hanya piano atau piano ditambah 1 instrumen musik lain,” ujarnya.

Baca Juga : Sabrina Soetomo Merilis Single Super Manis Berjudul ‘Treasure”

Lewat rangkaian lirik seperti “You saved the day, (but you’ve) gone away for too long, but in time,
oh I will find you…”, lagu ini menceritakan tentang seorang manusia yang kehilangan ‘penyelamat’ yang selalu menjadi tempatnya berlabuh.

“Tidak harus orang lain, bisa jadi penyelamatnya adalah dirinya sendiri. Ya… bisa dikatakan bahwa ia akan menemukan dirinya lagi suatu hari nanti,” ungkap musisi yang telah merilis 2 album penuh tersebut.

Lirik dari lagu ini tidak bertele-tele, hanya sepanjang 2 bait dengan refrain yang menggelayuti di keseluruhan lagu. Musisi yang pernah menjadi guru les piano tersebut menceritakan bahwa proses penulisan liriknya terinspirasi pengalaman pribadi.

Baca Juga : Ini Kisah RAYHAN NOOR Dibalik Single ‘Dari Balik Jendela’

Namun, ia merasa pesannya sudah cukup. “Di kepalaku, sosok ini memang seperti kehilangan arah dan tidak tahu akan ke mana. Jadi aku rasa lirik yang padat dan berulang-ulang seperti mewakili kebingungan tersebut,” tutupnya. [*]

Ini Kisah RAYHAN NOOR Dibalik Single ‘Dari Balik Jendela’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Takluk dan cemburu adalah bagian dari perjalanan manusia. Inilah sebutir pelajaran hidup yang solois, songwriter dan produser pop RAYHAN NOOR petik dan manifestasikan dalam single teranyar yang bertajuk “Dari Balik Jendela”.

Ketika panorama yang melampaui apa yang bisa digenggam seorang manusia hanyalah menyulut keputusasaan, kita pun dihadapkan oleh dua pilihan: Mengutuk dunia atau menjalin perdamaian.

Baca Juga : Sabrina Soetomo Merilis Single Super Manis Berjudul ‘Treasure”

RAYHAN NOOR pertama kali mendapatkan inspirasi untuk menggarap “Dari Balik Jendela” di akhir tahun 2020 – momen yang menjadi titik terendahnya sebagai seorang musisi.

Di tengah kontemplasinya, RAYHAN NOOR menyadari sesuatu mengenai perjalanan hidupnya sejauh ini yang kemudian mengubah perspektifnya mengenai gelap terangnya dunia.

“Saya menyadari fakta yang cukup memilukan, terlepas dari pasang surut yang dihadapi, ternyata dunia tetap terus berjalan. Dari kesadaran tersebut, saya pun kesulitan menyangkal rasa putus asa termasuk rasa insecure dan cemburu terhadap dunia di sekeliling” tutur sang musisi berusia 29 tahun itu.

Dibutuhkan waktu dua tahun bagi RAYHAN NOOR untuk menciptakan manifestasi atas kegelapan hatinya dalam bentuk karya musik, namun akhirnya sang musisi berhasil melahirkan karya yang kemudian bertajuk “Dari Balik Jendela” di bawah naungan label Sun Eater.

Baca Juga : Mahen Remark Lagu ‘Kenangan Terindah’ Sesuai Karakter Vokalnya

Berdurasi 3 menit dan 55 detik, “Dari Balik Jendela” menjadi wujud artikulasi sudut pandang RAYHAN NOOR terhadap gelap yang dia rasakan dalam sukmanya dan terang yang dia saksikan dari balik jendelanya.

“Lagu ‘Dari Balik Jendela’ ini adalah pergumulan saya dengan benak kelam yang mencoba membuat saya percaya bahwa dunia telah melupakan saya. Bahwa, sekeras apa pun saya berusaha, saya tidak akan bisa meniru sukacita dunia dan semua orang yang mengisi hidup saya,” pungkasnya. [*]

Sabrina Soetomo Merilis Single Super Manis Berjudul ‘Treasure”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sabrina Soetomo, akhirnya memberanikan diri untuk mengawali karir serius dalam dunia tarik suara lewat single perdananya, ‘Treasure’.

‘Treasure’ merupakan lagu tentang rasa syukur terhadap orang-orang tersayang yang ada di sekitar. Dalam bentuk paling sederhana, lagu ini tentang cara manusia berkomunikasi dan membangun hubungan dengan satu sama lain.

Baca juga : Ini Line Up Lengkap dan Harga Tiket Joyland Festival di Bali

Bagaimana caranya kita menyampingkan ego, dan mengekspresikan betapa beruntungnya kita memiliki orang-orang yang kita cintai serta membantu kita melewati masa-masa kelam.

Single Debut ‘Treasure’ merupakan lagu tentang menyampingkan ego dan mengekspresikan betapa beruntungnya kita memiliki orang-orang yang kita cintai serta membantu kita melewati masa-masa kelam.

Dalam single ini, Sabrina bekerja sama dengan Will Mara sebagai penulis lagu dan juga produser. Ketika membuat Treasure, Will banyak berkaca kepada pada diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Baca Juga : Mahen Remark Lagu ‘Kenangan Terindah’ Sesuai Karakter Vokalnya

Untuk benar-benar merasakan emosi dari lagu ini, ia harus dapat mengesampingkan rasa gengsi agar orang-orang yang dituju tahu bahwa mereka telah merubah hidup kita menjadi lebih baik.

“Ketika pertama kali mendengar lagunya, ia langsung jatuh cinta karena nuansa lagu dan lirik yang diutarakan yang benar-benar cocok. Sabrina merasa dapat langsung terhubung dengan jalan cerita dari lagu tersebut. [*]

Ini Line Up Lengkap dan Harga Tiket Joyland Festival di Bali

WARTAMUSIK.com – Bali. M.I.A., penyanyi rap asal Inggris melengkapi susunan pengisi acara Joyland Bali. Selain itu akan ada juga Raisa, Tulus, Gamaliél Audrey Cantika, Barasuara, Reality Club, dan lain-lain.

Joyland Festival Bali akan berlangsung pada 17-19 Maret 2023 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali. Kali ini, Plainsong Live selaku inisiator dan promotor akan mengeksplorasi lokasi Joyland Festival Bali yang terletak di pinggir tanjung.

Baca Juga : Hari Ini .Feast Menutup Tur Multisemesta di Bengkel Space, SCBD, Jakarta

Pertunjukan musik dengan tiga panggung yang berbeda, pemutaran film outdoor, stand-up comedy, lokakarya dan aktivitas keluarga, serta pasar komunitas lokal tetap hadir sebagai komponen utama.

Tidak hanya menjual pengisi acara yang mentereng, namun pengalaman berfestival yang nyaman juga menjadi prioritas Joyland Festival Bali.

Pemilihan pengisi acara kali ini mempunyai genre yang lebih beragam dan menyoroti banyak talenta yang progresif. “Dari mancanegara ada Phoenix yang selaras dengan nuansa Joyland Festival Bali, M.I.A. legenda musik dansa elektronik hiphop yang dikenal dengan lirik-liriknya yang autentik.

Sigrid yang pertama kali tampil di Indonesia, Black Midi sensasi baru eksperimentasi rock, dan Black Country, New Road yang sengaja menulis materi baru untuk ditampilkan secara langsung.

Baca Juga : Digelar Bulan Mei Mendatang, Ini Harga Tiket dan Line Up Konser Musik SABIPHORIA

“Kami ingin sebanyak mungkin pecinta musik bisa menikmati Joyland Festival Bali,” papar Ferry Dermawan, Co-Founder dan Direktur Program Plainsong Live.

Kurator panggung Lily Pad, ORBITWARE, kolektif asal Bali yang berfokus pada budaya klab, dan The Secret Agents, duo seniman berbasis di Jakarta, menampilkan talenta-talenta kontemporer lokal dan mancanegara.

“Di Joyland kali ini kita menawarkan presentasi ‘immersive club experience’ di dalam sebuah open air festival. Kami berkesempatan mengundang beberapa seniman dan produser diaspora Asia seperti Flora Yin-wong (UK) dan Melati ESP (US) serta presentasi emerging produser & DJ dari Bali sendiri” ujar Bagus dari ORBITWARE.

Baca Juga : Layar Kapal Dibentangkan, The Panturas Gelar Tur Ekspedisi Ombak Banyu Asmara

Tiket Joyland Festival Bali terkini yang masuk dalam fase reguler sudah bisa didapatkan mulai dari Rp388.000 (harian) sampai Rp988.000 (berlaku 3 hari). [*]

Mahen Remark Lagu ‘Kenangan Terindah’ Sesuai Karakter Vokalnya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Petrus Mahendra atau Mahen, sukses mencuri perhatian di industri musik Indonesia dengan lagu ‘Pura Pura Lupa’, kini ia merilis album perdananya yang berjudul ‘Sebuah Cerita’ di tahun 2021.

Penyanyi yang juga merintis karir di film layar lebar “My Sassy Girl” bersama Tiara Andini dan Jefri Nichol ini, kembali hadir dengan single daur ulang yang berjudul “Kenangan Terindah”.

Baca Juga : Voxxes Mengajak Audience Mengenang Memori dalam Lagu “Without You”

Lagu yang pernah dibawakan oleh band Samsons dan diciptakan oleh Irfan Samsons ini, pernah booming di tahun 2000-an. Lagu ini bercerita tentang sebuah hubungan yang awalnya indah dan penuh dengan kebahagiaan, namun diakhir kisah semua hanya menjadi kenangan. 

“Dulu lagu ini, menjadi salah satu hits dari Band Samsons. Kali ini aku menyanyikan kembali dengan ciri khas Mahen banget. Tapi disini tidak ada perubahan lirik apapun dari lagu aslinya,” ungkap Mahen.

Mahen memilih lagu ini karena sangat relate dengan kejadian sekarang. Banyak hubungan juga yang sebenarnya masih saling mencintai tapi terpaksa harus berpisah dengan berbagai alasan.

Dengan aransemen baru ala Mahen, membuat lagu ini tetap enak untuk di dengarkan atau menemani saat kita bersedih. Selain itu, lagu ini cocok untuk semua kalangan dan berbagai umur.

Baca Juga : Hari Ini .Feast Menutup Tur Multisemesta di Bengkel Space, SCBD, Jakarta

“Ibaratnya di dalam hati kalian ada sebuah kotak dan semua kenangan itu kalian simpan di dalamnya. Kunci rapat namun kunci itu jangan kalian buang, supaya bisa tetap kalian kenang menjadi kenangan terindah”, tutup Mahen. [*]

Exit mobile version