Voxxes Mengajak Audience Mengenang Memori dalam Lagu “Without You”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Voxxes, grup band aliran Pop yang memiliki gaya kebebasan dalam memproduksi karyanya, juga dikenal erat mengusung roman sebagai tema besar menjadi harapannya dalam mengekspresikan cinta melalui karya-karyanya.

Setelah menutup tahun 2022 dengan ‘Paris’ sebagai single kedua menuju album perdana, kini Voxxes kembali merilis single teranyar bertajuk ‘Without You’.

Baca Juga : Hari Ini .Feast Menutup Tur Multisemesta di Bengkel Space, SCBD, Jakarta

Berbeda dengan single sebelumnya, ‘Without You menjadi kali pertama Voxxes membangun memori kepada orang-orang yang sudah tidak bisa menghabiskan waktunya dengan orang tersayang.

Ditulis oleh Qashmal Zhafari, ‘Without You’ menggambarkan proses seseorang yang tengah membiasakan diri dalam kesendiriannya tanpa seorang pasangan di sampingnya.

Meski memiliki makna lirik yang sendu, ‘Without You’ menjadi materi yang menarik dan segar dengan adanya balutan musik yang menyenangkan.

Baca Juga : Single Terbaru JVSAN ’Further’ Hasilkan Vibe Nostalgic

‘Without You’ dipersembahkan sebagai narasi klasik dari kisah patah hati seseorang dengan rangkaian synthesizer serta hook yang menyenangkan dan menarik perhatian.

“Beda sama dua single sebelumnya yang punya warna cerah, ‘Without You’ ini jadi yang paling moody dari sisi materi. Lagu ini bisa dibilang lagu upbeat, tapi punya makna dan rasa yang sedih secara nada dan lirik.” Jelas Zhafari.  [*]

Hari Ini .Feast Menutup Tur Multisemesta di Bengkel Space, SCBD, Jakarta

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Selepas mengarungi enam kota selama empat minggu, Tur Multisemesta yang merupakan perayaan 10 tahun grup musik .Feast berkarya akhirnya sampai di babak pamungkasnya.

Penutupan Tur Multisemesta diselenggarakan oleh Live and Shine bekerja sama dengan Nada Promotama di kota asal mereka, Jakarta, hari ini Minggu (26/02/2023).

Baca Juga : Berikut 5 Lokasi Konser .Feast 10 Tahun Berkarya ‘Tur Multisemesta’

Kemarin Sabtu (25/02/2023), .Feast menggelar pertunjukan di Semarang di Lapangan Tennis UTC. Mandoors—band Semarang yang membawakan lagu-lagu pop bernuansa 80an dipercaya menjadi penampil pembuka.

Di Tur Multisemesta Semarang, .Feast membawakan sekitar 20-22 lagu dalam 2 babak. Juga narasi visual tentang Multiverses atau Multisemesta yang diputar di layar.

“Buat penutupan di Jakarta, ada sedikit kejutan dari kami. Cluenya Aliansi (merujuk rilisan remix Multiverses, Red.),” ucap Fadli Fikriawan, bassist dari .Feast.

Baca Juga : Rinrin Bakal Gelar Letter to Mini Showcase, Ini Line Up yang Akan Kolaborasi

Selepas dari Semarang, .Feast menutup Tur Multisemesta hari ini Minggu (23/02/2023) di Bengkel Space, SCBD, Jakarta. Grup hiphop ENVY* dipilih menjadi penampil pembuka. [*]

Single Terbaru JVSAN ’Further’ Hasilkan Vibe Nostalgic

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah kolaborasinya dengan Reikko (@rrreikko) pada single “4:55pm”, dan Jebung (@jebunggg) “Feresy”, JVSAN kembali menambahkan karya ke dalam daftar lagu sedihnya.

Ia me-rilis sebuah cerita dalam bentuk musik dan buku yang ditulisnya sendiri dengan nuansa chill/ambience/RnB khas “JVSAN” lagu ini berisi cerita masa lalu JVSAN menghasilkan vibe nostalgic yang dapat dinikmati dan dirasakan oleh para pendengar.

Baca Juga : Hari Ini .Feast Menutup Tur Multisemesta di Bengkel Space, SCBD, Jakarta

Bersama dengan rilis nya buku berjudul “sorry for not answering the phone, i’m too busy trying to fly away” dibawah publishing Bukune (@bukune) yang bercerita tentang kondisi dibalik mental health yang dialami JVSAN, lagu ini dibuat sebagai pengiring dari buku tersebut.

JVSAN adalah seorang singer-producer yang lahir di Jakarta dan telah bekerjasama dengan beberapa artis lainnya seperti Skinnyfabs, Noui, Lyn Lapid, Sara Fajira, Reikko, Caesi, Jebung dan lainnya.

Baca Juga : Digelar Bulan Mei Mendatang, Ini Harga Tiket dan Line Up Konser Musik SABIPHORIA

Ia sudah terlibat dengan musik sebagian besar dari hidupnya, mulai dengan piano pada kelas tiga sekolah dasar, sebelum mengambil gelar Composer di universitas musik.

Meski aliran lagunya anti-mainstream di Indonesia, ia berujar semua orang mengatakan padanya bahwa musisi di industri ini mulai dengan mengeluarkan sesuatu yang mudah dijual di Indonesia. Secara ideal, cara itu lebih cepat menaikkan popularitas.

Baca Juga : Suguhkan Aransemen Anyar, di Single ‘Tembak’ Private Number Ajak The Rain

Rilisan ini adalah salah satu bagian dari perjalanan musiknya setelah menemukan pelariannya dalam musik. Ia terus mengejar keyakinannya untuk menghasilkan musik yang imajinatif dan non-konvensional. [*]

Trio Besixxs Comeback Lewat Single Bernuansa 80an Berjudul ‘So Into You’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Trio Besixxs; Crez, Bima, dan Popo perkenalkan  single terbaru mereka berjudul ‘So Into You’. Masih mengusung genre elektronik ala BESIXXS.

Single ‘So Into You’ dikatakan Bima, bercerita tentang hubungan antar pasangan yang sudah mengenal lebih dalam.

Baca Juga : Hari Ini .Feast Menutup Tur Multisemesta di Bengkel Space, SCBD, Jakarta

“Kenalnya baik dalam hal kecil sampai ke pemikiran ke depan dari mereka berdua. Ini adalah hal yang terjadi karena adanya chemistry’ yang dibangun dengan baik oleh pasangan tadi,” kisahnya.

Hal ini sangat relate dengan banyak orang, terutama mereka yang tengah dimabuk asmara dan telah menemukan tambatan hatinya. Itupun termasuk dengan para member dari BESIXXS.

Ditulis oleh Bima, lagu ini diproduseri sendiri oleh BESIXXS, sementara proses Mixing dan Mastering oleh Rizki Wahyudi. “Di lagu ini, kita lebih eksplorasi nuansa 80’s,” kisah Crez menceritakan perbedaan single ini dengan single milik BESIXXS sebelumnya.

Selain itu, konsep visual dari lagu ini juga berbeda dari single sebelumnya, termasuk dalam penggarapan artwork. Lewat lagu ini, BESIXXS percaya bahwa dengan selera musik yang bagus dan nyambung antara satu sama lain, akan mempermudah hubungan seseorang dengan pasangan mereka.

Baca Juga : Single Terbaru JVSAN ’Further’ Hasilkan Vibe Nostalgic

Itulah mengapa, lagu ini, setidaknya perasaan dari tiap pasangan yang tengah memadu asmara dapat terwakilkan, bahkan menjadikan single ‘So Into You’ sebagai soundtrack kisah cinta mereka berdua.

Single ini telah dirilis di seluruh digital streaming pla orm di Indonesia. Sementara video musiknya juga sudah bisa disaksikan di channel Youtube dari BESIXXS. [*]

Ini Kisah Agatha Pricilla dalam Single Terbaru ‘One Day’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Agatha Pricilla melanjutkan lagi bab terbaru perjalanan musikalnya lewat sebuah nomor neo soul-pop segar berjudul ‘One Day, via Sun Eater.

Single ini tidak hanya menyuguhkan kualitas Pricilla sebagai singer dan song writer yang semakin matang, namun juga secara utuh menjadi catatan personalnya dalam proses berdamai dengan masa lalu.

Baca Juga : Trio Besixxs Comeback Lewat Single Bernuansa 80an Berjudul ‘So Into You’

Pricilla menemukan kembali makna memaafkan, waktu, dan kelapangan hati. Juga tentang bagaimana sebuah nasihat seorang Ibu pada akhirnya akan selalu menjadi titik terang dari gelap dan rumitnya berbagai persoalan.

“Semua bermuara dari kecenderungan gue menunda-nunda hal. Termasuk dalam menyelesaikan perasaan-perasaan gue sendiri dan memaafkan orang lain,” Pricilla mencurahkan makna lagu ini.

Kedekatan yang begitu kuat antara dirinya dengan sang Ibu membantu Pricilla merangkai ulang cara pandangnya menyikapi situasi tersebut. “Gue selalu cerita apapun ke dia, begitupun saat gue belum bisa memaafkan seseorang,” katanya.

Berbeda dengan single terakhir “Ruang”, kini “One Day” terdengar cukup kental akan pengaruh musik-musik kulit hitam era 70-an yang diakui Pricilla memang menjadi inspirasi besar dan landasan vokalnya sejak awal bertarik suara.

Baca Juga : Single Terbaru JVSAN ’Further’ Hasilkan Vibe Nostalgic

Walaupun soul, R&B, hingga gospel bukan elemen baru karena sudah dapat dirasakan sejak rilisan Pricilla. Namun “One Day” berhasil menawarkan nuansa dan sensasi baru hasil dari pendekatan aransemen yang lebih penuh dan live.

“Kalau dulu lagu-lagu gue masih sangat kental unsur elektronik dan bebunyian sintetisnya, sekarang gue mau terdengar lebih analog dan full band. Gue harus bisa membawakan apa yang ada di rekaman ke atas panggung,” pungkas Pricilla. [*]

Digelar Bulan Mei Mendatang, Ini Harga Tiket dan Line Up Konser Musik SABIPHORIA

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sekitar 50 musisi lokal papan atas era 2000-an maupun masa kini, akan tampil dalam tiga panggung utama selama tiga hari dI konser musik SABIPHORIA pada 12, 13, dan 14 Mei 2023 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Konser musik SABIPHORIA ini mengusung tema throw back ’00s, Sabi Project sebagai promotor musik akan mengajak warga DKI Jakarta bernostalgia bersama musisi idaman mereka di era 2000-an.

Baca Juga : Sabi Project Ajak Throw Back ‘00s, dalam Konser SABIPHORIA

Rahmat Rangga Riantho, Ketua Pelaksana SABIPHORIA mewakili tim Sabi Project dari PT Sabi Kreatif Indonesia menyampaikan, ini menjadi bentuk dukungan nyata bagi seni musik untuk bangkitnya industri kreatif pasca pemulihan dari pandemi.

“Dengan makin banyak event bisa digelar tahun ini, semoga bisa jadi dukungan bagi para musisi tanah air, sekaligus mendorong juga pertumbuhan ekonomi kita,” papar Rahmat, Selasa (21/02/2023) di Ruang Kopi, Jakarta Selatan.

Terkait konsep konser mendatang, Rahmat menjelaskan, bahwa akan terdapat tiga panggung utama, menampilkan enam hingga tujuh musisi setiap panggungnya per hari, berikut beragam experience ikonik agar seluruh pengunjung mendapatkan kesan, lebih dari bernostalgia dalam lagu-lagu favoritnya.

Baca Juga : Layar Kapal Dibentangkan, The Panturas Gelar Tur Ekspedisi Ombak Banyu Asmara

 “Jadi nanti pengunjung bisa nostalgia juga sama hal-hal seru khas anak 2000-an seperti main Tamiya atau main layang-layang. Area food and beverage nyaman pun lengkap tersedia,” tambahnya.

Untuk line up musisi lanjut Ranggo sapaan akrabnya, SABIPHORIA bakal menghadirkan Gigi, Dmasiv, Nidji, Element, Angkasa, /rif, Kotak, Ada Band, Ten2Five, Vagetoz, Geisha, Kuburan Band, The Potters, Kangen Band, Last Child, Letto, Hijau Daun, PwG, Tipe X, J-rock.

“Itu baru line up untuk tahap pertama ya. kita akan umumkan lagi nama-nama musisi berikutnya yang pasti tidak asing buat kita. Dengan line up musisi sekeren itu plus experience nostalgia khas 2000-an, bisa dipastikan SABIPHORIA ini bakal sabi banget,” tandasnya.

Baca Juga : Festival Pasar Musik Akan Penuhi Hasrat Penikmat Konser Musik Tanah Air

Dalam kesempatan ini pun Rahmat mengucapkan terima kasih karena mendapat antusiasme yang tinggi dari para penonton, sehingga tiket early bird sudah terjual habis.

Namun demikian, SABIPHORIA juga tela menyiapkan tiket presale 3-Day Pass Rp355.000 dan tiket harian Rp150.000 yang masih bisa didapatkan melalui tautan pembelian tiket di akun Instagram @sabiphoriafest.

Baca Juga : Ini Tanggal dan Harga Tiket Konser “Semesta Bergoyang”

Nama SABIPHORIA itu sendiri juga merupakan gabungan dari kata sabi (bisa) dan euphoria (bergembira). Sabi Project berharap konser ini dapat membagikan kegembiraan untuk penikmat musik maupun para musisinya. [*]

Suguhkan Aransemen Anyar, di Single ‘Tembak’ Private Number Ajak The Rain

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tahun ini Private Number mencoba merilis kembali lagu ‘Tembak’ dengan menghadirkan suasana dan aransemen yang berbeda dengan versi aslinya dengan  mengajak band legendaris, The Rainuntuk berkolaborasi di lagu ini.

Lagu “Tembak” ini merupakan lagu pertama yang dibuat oleh Private Number dan diciptakan oleh personil  lama Private Number yaitu M. Faris Kelly dan Mugie Tadarus. Lagunya sederhana, karena lagu itu dibuat saat kita masih SMA. Jika diliat secara lirik juga simple lagunya, bukan lirik yang puitis.

Baca Juga : Viral Menjadi Penyanyi TikTok, Aulia Rahman Rilis Single Kedua ‘Bukan Lagu Melow Yang Indah’

Indra The Rain mengatakan, ketika kali pertama mendengar single ‘Tembak’ langsung suka. Kemudian ketika Private Number manggung melihat energi dan vibe penontonya menakjubkan.

“Ternyata mereka mengajak The Rain sebagai feature artist di single ini. Dengan senang hati kami menyambutnya,” lanjut Indra The Rain tentang awal ketika diajak kolab bareng Private Number.

Baca Juga : Kembalinya Barasuara ke arena: Lebih kenal, lebih paham ke mana mesti bergerak

Di lagu “Tembak” ini, The Rain bukan hanya turut bernyanyi dan ikut dalam mengaransemen ulang lagu ini, namun juga bertindak sebagai Produser. Dan Private Number juga  merilis lagu ini dibawah naungan Heavy Rain Records.

Egi dari Private Number menjelaskan, meski kolab bareng dengan The Rain rupanya tidak menghilangkan nuansa Pop Punk yang selama ini menjadi benang merah Private Number. “Perubahan di lagu ini lebih kepada penambahan bagian dan penyempurnaan penggalan dan makna kata,” terang Egi.

Baca Juga : Layar Kapal Dibentangkan, The Panturas Gelar Tur Ekspedisi Ombak Banyu Asmara

Private Number merasa dengan adanya momen kolaborasi lagu “Tembak” versi baru ini, mereka jadi memiliki spirit baru lagi dalam bermusik yang saat ini berada di titik jenuh berkarya selama 16 tahun. [*]

Viral Menjadi Penyanyi TikTok, Aulia Rahman Rilis Single Kedua ‘Bukan Lagu Melow Yang Indah’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Keberhasilannya meng-cover lagu di akun TikTok, Aulia Rahman berhasil merilis single pertama berjudul ‘Kamulah Yang Bisa’ di bulan Oktober tahun lalu, kini ia merilis single terbaru ‘Bukan Lagu Melow Yang Indah’.

“Lagu ini udah aku dengar dari pertengahan tahun 2022 lalu, iseng coba bikin demo ternyata aransemen musiknya cocok. Jadi waktu itu aku dan tim dari label langsung mulai produksi lagu ini di bulan Agustus lalu, baru akan di rilis bulan Februari tahun ini”, ucapnya.

Baca Juga : Kembalinya Barasuara ke arena: Lebih kenal, lebih paham ke mana mesti bergerak

Lagu ‘Bukan Lagu Mellow Yang Indah’ dipilih menjadi single kedua milik Rahman, dibawah naungan label Indo Semar Records. Lagu ini menceritakan tentang sebuah kesetiaan dalam suatu hubungan yang ahirnya hilang tanpa sisa.

“Kesetiaan itu enggak sekedar kata-kata manis akan janji setia, tapi harus dibuktikan kalo kita bisa memegang perkataan tersebut, karena ketika pada akhirnya pasangan kita berubah rasanya akan sangant sakit”, ungkap Aulia Rahman tentang lagu barunya.

Dalam produksi lagu “Bukan Lagu Mellow Yang Indah” ini, Rahman di bantu oleh Ayoe Purnamasari sebagai vocal director dan Pramudito sebagai Music Producer. Dan lagu bergenre Pop Ballad ini ditulis oleh Ilham Baso.

Baca Juga : Layar Kapal Dibentangkan, The Panturas Gelar Tur Ekspedisi Ombak Banyu Asmara

Meski Aulia Rahman bernyanyi dengan tidak menampilkan kekuatan vokalnya yang memiliki range tinggi, tapi disini ia berhasil menghadirkan kemampuan bernyanyi yang mengenakkan lagu. Bait demi bait dari lirik lagu ini dinyanyikannya dengan sangat menyentuh. [*]

Kembalinya Barasuara ke arena: Lebih kenal, lebih paham ke mana mesti bergerak

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Album kedua Barasuara, Pikiran dan Perjalanan dirilis empat tahun yang lalu, pada 2019. Interval empat tahun terlalui, ada banyak kejadian mampir dalam kisah Barasuara. Elemen emosinya beranekaragam.

Sebagai sebuah unit, Iga Massardi (vokal, gitar), Marco Steffiano (drums), TJ Kusuma (gitar), Gerald Situmorang (bas), Puti Chitara dan Asteriska (vokal), mengawali babak berikutnya dalam perjalanan mereka.

Baca Juga : Rinrin Bakal Gelar Letter to Mini Showcase, Ini Line Up yang Akan Kolaborasi

Kondisi kematangan yang makin dalam ini, membawa Barasuara ke hari ini, momen di mana mereka merilis single kedua dari album ketiga yang sedang dikerjakan. Lagu yang diperkenalkan ini, berjudul Merayakan Fana dan dirilis pada 15 Februari 2023.

“Kami sudah semakin kenal dan hafal karakter masing-masing. Baik dari segi musik dan non musik. Sehingga, seandainya terjadi sesuatu, entah itu masalah atau proses menyatukan ide atau mencoba sesuatu yang baru, jadi lebih nyambung dan leluasa. Kami sudah lebih yakin satu sama lain,” ungkap TJ

Lagu ini spesial karena dibiarkan bertumbuh sesuai dengan kebutuhan. Rancangannya berkembang terus seiring perjalanan waktu.

Baca Juga : Microgram, Berkolaborasi dengan Greedy Dust, Menginvasi Pasar Musik

Komposisinya lumayan berkembang dari hari pertama workshop. Kayak tumbuh terus dan akhirnya untuk jadi lebih komplitnya makan waktu lama. Pas sudah jalan pun, tiba-tiba kepikiran pakai orkestra.

“Lagunya sendiri belum sepenuhnya jadi, tapi gue kontak Erwin Gutawa. Dia menyambut, akhirnya berlanjut. Dari awal sampai kita rekaman bagian orkestranya, perlu waktu lebih dari satu tahun,” kata Gerald, terkait keterlibatan Erwin Gutawa di lagu Merayakan Fana.

Asteriska, menambahkan di era sekarang ini, aku merasa energi Barasuara lebih apa adanya, melebur, lebih membuka pikiran karena sudah belajar lebih banyak lagi soal kehidupan dan ego.

Baca Juga : Peraih AMI Award 2022, Prinsa Mandagie Kembali ke Industri Musik

Single Merayakan Fana adalah sebuah episode baru untuk babak ini.

“Ini sebuah pendapat versi kami tentang kematian yang disuguhkan lewat lagu,” ungkap TJ tentang makna kata yang dikandung single ini.

Kesepahaman tentang titik di mana Barasuara sebagai sebuah unit berdiri, menjadi modal penting untuk terus berjalan ke depan. [*]

Layar Kapal Dibentangkan, The Panturas Gelar Tur Ekspedisi Ombak Banyu Asmara

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kwartet rock The Panturas tengah kembali membentangkan layar kapalnya. Tur bertajuk “Ekspedisi Ombak Banyu Asmara: Jala Khatulistiwa” akan segera berlayar pada 18 Februari hingga 1 Maret 2023.

Penjelajahannya bakal berlabuh di tujuh kota di Nusantara, diawali dengan Surakarta, berlanjut ke Tasikmalaya, Serang, Tangerang, Palu, Padang, dan Jambi sebagai destinasi pemungkas.

Baca Juga : Kembalinya Barasuara ke arena: Lebih kenal, lebih paham ke mana mesti bergerak

Pelayaran ini merupakan salah satu misi akhir sekaligus tantangan baru bagi perjalanan album Ombak Banyu Asmara pasca diluncurkan pada 2021 silam.

Kapten Kuya (drum) dan ketiga mualimnya Bagus ‘Gogon’ (bass), Rizal (gitar), juga Abyan ‘Acin’ (gitar dan vokal) siap membawakan nomor-nomor seperti “Tafsir Mistik”, “All I Want”, “Balada Semburan Naga”, dan hits lainnya berlayar mengarungi Nusantara.

“Semoga album ini bisa diterima lebih luas. Saya ingin tahu seberapa jauh album ini bisa membawa kami,” ungkap Kuya seusai penampilan The Panturas di Jakarta, (10/02/2023) lalu.

Sebelumnya, album penuh beramunisikan 10 tracks itu telah melahirkan karya lainnya seperti video klip, live session, dan showcase di tiga kota di Indonesia.

Tak ingin berhenti bereksplorasi, The Panturas pun menegaskan langkahnya dengan menyanjikan Ombak Banyu Asmara ke hadapan para pendengarnya secara langsung di panggung.

Baca Juga : Rinrin Bakal Gelar Letter to Mini Showcase, Ini Line Up yang Akan Kolaborasi

Terlepas dari itu, adalah sebuah kewajiban bagi band berumur 5 tahun ini untuk kembali menjalani ibadah tur berbekal album teranyar mereka. “Ini tur yang paling dinantikan, soalnya tur ini (diselenggarakan) bukan di kota-kota utama yang sering kita datangi. Jadi, excited!” pungkas Gogon.

Dalam tur ini, The Panturas yang lahir dan tumbuh dari budaya kolektif musik ingin terus menjaga semangat akar rumput dalam tubuh band tersebut. Kapten Kuya dan para mualimnya pun berharap bisa berbagi energi yang sama di daerah lain. [*]

Exit mobile version