Rinrin Bakal Gelar Letter to Mini Showcase, Ini Line Up yang Akan Kolaborasi

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Rinrin, peraih penghargaan Young Islamic Culture and Art Ambassador of the Year, di Kazan, Rusia, menampilkan single terbarunya yang berjudul “letter to myself”.

Ia ingin menyampaikan pesan bahwa apa pun yang kita capai pada saat ini harus disyukuri karena kita sudah menjadi versi terbaik diri kita yang kita inginkan sebelumnya.

Baca Juga : Berikut 5 Lokasi Konser .Feast 10 Tahun Berkarya ‘Tur Multisemesta’

Setelah penampilannya di event tersebut, Rinrin akhirnya merilis lagu “letter to myself” ke semua digital music platform.

Proses songwriting dan produksi lagu ini mengalir dengan cepat. Semenjak band nya Svmmerdose bubar, Rinrin menghabiskan waktu hampir satu tahun untuk mencari lagi karakter nya dalam bermusik.

Ia tetap bertahan di genre Alternative, namun memutuskan untuk mengembalikan ciri khas nya sebagai Rinrin. Meninggalkan nama panggung lama nya yaitu Tarrarin.

Dalam solo project ini, Rinrin akan sering menyelipkan penampilan otentik suara dan instrumen yang terasa lebih intimate. Elemen musik nya dibuat lebih simple dengan progresi chord khas Rinrin.

Baca Juga : The Mercy’s dan Panbers Bakal Satu Panggung di ‘Konser Dalam Kerinduan’, Ini Harga Tiketnya

Rinrin akan menampilkan lagu ‘letter to myself’ dan karya-karya lain nya di acara Letter to Mini Showcase, sebuah pertunjukan kecil yang digelar untuk merayakan rilisnya lagu ini di Cafe EH! pada (1802/2023) mendatang.

Rinrin juga akan berkolaborasi dengan Abraham Kevin, Julian Jacob, Voxxes, J Jey, & GR Yunk untuk membawakan lagu-lagu dengan aransemen yang berbeda dari karya asli nya. [*]

Microgram, Berkolaborasi dengan Greedy Dust, Menginvasi Pasar Musik

WARTAEVENT.com – Bandung. Manajemen musik Microgram bersama label Greedy Dust melakukan invasi ke panggung event Pasar Musik yang berlangsung pada tanggal 10 hingga 12 Februari di Gambir Expo Kemayoran Jakarta.

Kolaborasi keduanya menghadirkan BLEU HOUSE, The Couch Club, Collapse, dan Elkarmoya (Microgram), serta Dongker, Dazzle, Enola, dan ZIP (Greedy Dust).

Baca Juga : Kolab dengan Oscar Lolang, The High Temples Bicara Soal Ironi Kehidupan melalui Single Terbaru ‘Fish in a Can’

Seiring dengan itu, diluncurkan pula Mini Collection Merchandise bertajuk Microdust yang terdiri dari 4 grafis dengan jumlah rilisan terbatas dan akan dirilis di marketplace dan juga di booth Pasar Musik.

Radovan dari Microgram menyampaikan, setelah menginvasi festival Pesta Pora pada September 2022 lalu, Microgram bekerja sama dengan label Greedy Dust untuk melanjutkan format tersebut lainnya. Semoga dengan ini makin banyak ruang untuk menampilkan musisi-musisi muda yang dipilih berdasarkan kurasi Microgram.

Baca Juga : Berikut 5 Lokasi Konser .Feast 10 Tahun Berkarya ‘Tur Multisemesta’

Festival Pasar Musik sendiri dimeriahkan oleh 117 total penampil yang terbagi dalam tiga hari penyelenggaraan. Selain nama-nama yang telah disebutkan sebelumnya yang akan tampil di panggung Microgram x Greedy Dust, ada pula nama-nama seperti Feel Koplo, Oscar Lolang, dan Heals dan lainnya.

“Silahkan singgah di stage kami dan barangkali kamu bisa merasakan sendiri pengalamannya,” tutup Radovan. [*]

Peraih AMI Award 2022, Prinsa Mandagie Kembali ke Industri Musik

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Prinsa Mandagie, bukan nama baru di industri musik Indonesia. Ia telah mewarnai dunia musik sejak tahun 2017. Singlenya ada yang menjadi soundtrack di Serial Layangan Putus berjudul ‘Sahabat Dulu’.

Single ini menuai kesuksesan layaknya serial Layangan Putus yang juga meraih sukses dan mendapatkan banyak respond positif bagi para penontonnya.

Baca Juga : Garry Armando Turunkan Ekspektasi Tentang Cinta Di Single ‘Penantian’

Lagu ini juga yang membuat Prinsa Mandagie mendapatkan piala bergengsi Anugerah Musik Indonesia 2022 lalu di kategori Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik.

Dalam kategori ini, ia bersaing dengan musisi lain diantaranya: Brisia Jodie, Budi Doremi, UN1TY, Kotak, hingga Rossa.

Menjadi salah satu peraih piala AMI Awards 2022 menjadi pemicu Prinsa untuk terus berfokus dan semakin serius mengembangkan karier musiknya di Industri musik Indonesia.

Di tahun 2023, Prinsa tengah menggaet para musisi kenamaan Indonesia untuk segera merilis single dalam waktu dekat. Nama-nama musisi tersebut diantaranya ada Tohpati, Marco Stefiano, Ari Aru, Dimas Wibisana, hingga Ungu.

Baca Juga : Kolab dengan Oscar Lolang, The High Temples Bicara Soal Ironi Kehidupan melalui Single Terbaru ‘Fish in a Can’

Prinsa kini tengah menyiapkan Album Debut-nya yang sekaligus menjadi bukti keseriusan dirinya untuk selalu menghasilkan karya-karya terbaik di Indonesia.

Perjalanan menuju dirilisnya album tersebut akan dibuka dengan single terbarunya berjudul Ternyata Berpisah Lebih Indah yang akan dirilis 8 Februari mendatang. [*]

Garry Armando Turunkan Ekspektasi Tentang Cinta Di Single ‘Penantian’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi sekaligus produser, Garry Armando menyapa penikmat musik Indonesia lewat single pertama di tahun 2023 ini yang berjudul ‘Penantian’.

Musisi yang dibesarkan dari keluarga yang dekat dengan musik ini memulai karier musiknya sebagai drummer dan menyanyi sejak usia 5 tahun.

Baca Juga : Kolab dengan Oscar Lolang, The High Temples Bicara Soal Ironi Kehidupan melalui Single Terbaru ‘Fish in a Can’

Sudah ada juga beberapa single yang dirilis oleh Garry, dimulai dari single debut berjudul ‘Suatu Saat Nanti’ yang dirilis tahun 2019 silam hingga single berjudul ‘Jouska’ yang dirilisnya tahun 2022.

Jika ‘Jouska’ menceritakan mengenai Mental Issue, di single terbarunya yang berjudul ‘Penantian’ ini, Garry menceritakan tentang seseorang yang berusaha dan berkorban untuk mendapatkan sebuah cinta yang tak bertepuk sebelah tangan. “Inspirasinya karena keinget mantan sih,” ungkap Garry.

Baca Juga : Berkolaborasi dengan Kekasih, Marion Jola Merilis Single Terbaru ‘Bukan Manusia’

Lagu ini galau banget, dan Garry percaya kalo pendengar musik di luar sana pernah atau bahkan sedang mengalami kisah cinta seperti ini. Jadi, pas banget buat menemani yang sedang merasa sendu.

“Selain itu, komposisi musik dan lirik single ini kubuat mudah didengar sehingga kalian bisa menikmati lagu ini,” lanjutnya.

Baca Juga : Lagi Macet di Jalan, Coba Dengarkan Lagu Terbaru Yura Yunita ‘Jalan Pulang’

‘Penantian’ memang hampir sebenuhnya digarap sendiri oleh Garry, mulai dari proses penulisan lagu, Composing, hingga Co-Producer. Walau begitu, dia juga turut dibantu oleh Billy Gabriel sebagai Produser, Dionisius Reza untuk mengisi part Electric Guitar, sementara Mixing dan Mastering oleh Jaybag.

“Kita tidak pernah tahu ending dari perjuangan cinta. Antara bisa mendapatkan orang yang kita suka, atau bisa juga capek sendiri karena cinta tak terbalas. Atau bahkan lebih parahnya, dia ternyata memilih yang lain,” lanjut Garry.

Baca Juga : Ify Alyssa Suguhkan Romansa Anak Muda Di Single Terbaru “Semesta Menari”

‘Penantian’ jadi single pembuka Garry Armando di tahun 2023 ini. Diapun kini tengah mengerjakan rilisan terbarunya dengan tema yang fresh dan akan membuat penikmat musik mendapatkan moment ear-gasm dari Garry Armando.

Single terbaru Garry Armando, ‘Penantian’ sudah tersedia di seluruh digital streaming platform seluruh Indonesia. [*]

Kolab dengan Oscar Lolang, The High Temples Bicara Soal Ironi Kehidupan melalui Single Terbaru ‘Fish in a Can’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. The High Temples, kembali merilis single terbarunya berjudul ‘Fish in a Can’ yang memperlihatkan ironi tentang kondisi bahwa kita tidak akan pernah bisa terlepas dari belenggu.

Ketika memutuskan untuk berhenti sejenak dari segala hiruk pikuk kehidupan, tidak jarang kita menemukan diri ini berada dalam kehidupan yang absurd, berantakan, dan tak menentu.

Baca Juga : Berkolaborasi dengan Kekasih, Marion Jola Merilis Single Terbaru ‘Bukan Manusia’

Usaha manusia untuk terus menerus mencari makna di dalamnya hanya akan berujung sia-sia. Karena sejatinya manusia pun juga merupakan bagian dari absurditas kehidupan.

“Kita hanya kumpulan manusia yang sama-sama merindukan kebebasan, kepuasan, dan kehangatan, namun hal terbaik yang bisa kita lakukan hanya menerima dan menertawakan kondisi,” ucap Prama.

Mulai dari tagihan sehari-hari yang tiba-tiba naik, motor yang ditabrak orang lain, bos yang hobi marah, hingga kehadiran bencana mematikan, semuanya menyiratkan bahwa seolah-olah hidup ini tidak rasional.

Penderitaan itu ada begitu saja, dan kemudian mengambil tempatnya di dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, bagaimana kita bersikap terhadap penderitaan, sehingga penderitaan itu menjadi tampak wajar?

Baca Juga : Lagi Macet di Jalan, Coba Dengarkan Lagu Terbaru Yura Yunita ‘Jalan Pulang’

Di tengah kondisi pesimisme atas kondisi yang membelenggu, bisa jadi keberanian untuk tidak berharap pada kehidupan merupakan bentuk optimisme dan pemberontakan yang paling tinggi.

Melalui single ‘Fish in a Can’, The High Temples dan Oscar Lolang ingin berbicara bahwa mengarungi hidup apa adanya dengan menerima kondisi adalah tindakan yang tepat di tengah belenggu ketidakpastian hidup yang nirmakna.

Baca Juga : Ify Alyssa Suguhkan Romansa Anak Muda Di Single Terbaru “Semesta Menari”

Menerima kondisi bukan berarti kita harus pasrah dengan keadaan, akan tetapi memahami kenyataan bahwa banyak hal yang tidak selalu bisa kita kendalikan. Masa depan tidak perlu dipilih dan tidak perlu ditolak.

“Ini adalah sedikit bentuk kehangatan yang bisa kami bagikan kepada mereka yang terus berjuang di tengah dinginnya kehidupan,” tutup The High Temples. [*]

Berikut 5 Lokasi Konser .Feast 10 Tahun Berkarya ‘Tur Multisemesta’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah aktif bermusik selama 10 tahun, grup musik .Feast akhirnya menggelar rangkaian konser bertajuk ‘Tur Multisemesta’.  Selama bulan Februari ini, ada 5 konser .Fest yang bakal digelar.

Berformat showcase panjang yang menampilkan lagu-lagu dari 4 earth dari 5 rilisan yang pernah dirilis selama 10 tahun belakangan sejak debut album Multiverses (2017) hingga Abdi Lara Insani (2022).

Baca Juga : Ini Tanggal dan Harga Tiket Konser “Semesta Bergoyang”

Jargon #MasihMarah dipilih sebagai narasi utama Tur Multisemesta, seolah merangkum garis merah narasi lagu-lagu yang tercipta di dunia fiktif Multisemesta yang selama ini mereka ciptakan. 

#MasihMarah juga menjadi tanda babak baru .Feast setelah 10 tahun berkarya yang kini tak lagi hanya berfokus kepada kritik politik dan sosial masyarakat namun tetap dengan rasa marah yang sama.

Berikut 5 lokasi gelaran konser tur Multisemesta .Fest selama bulan Februari 2023;

  • 11 Februari 2023, Pontianak
  • 12 Februari 2023, Surabaya
  • 19 Februari 2023, Makassar
  • 25 Februari 2023, Semarang
  • 26 Februari 2023, Jakarta

 Fadli Fikriawan, Bassist .Feast menyampaikan, setelah 10 tahun akhirnya salah satu cita-cita .Fest, memiliki tur dengan konsep showcase, bisa terlaksana. Ini adalah tur perdana setelah bermusik selama 10 tahun.

Rencananya setiap show akan berjalan kurang lebih 120 meniit untuk set .Feast sendiri, di luar band pembuka. Jadi kurang lebih 1 setlist akan terisi 18-22 lagu yang rotasinya akan berbeda di setiap titik tur.

Baca Juga : Uang Muka, Mini Album Terbaru Kejutan Selingan dari .Feast

“Ini adalah kali pertama kami membawakan sebuah konser dengan format panjang dan membawakan hampir seluruh lagu dari katalog yang kami punya,” terang Fadil.

Tur Multisemesta juga menjadi awal untuk memperkenalkan identitas .Feast fase selanjutnya, menutup babak pertama setelah 10 tahun. Jadi, visual dan identitas .Feast akan digarap dengan nuansa yang baru dan berbeda dari sebelumnya.

Baca Juga : Ini Kisal Ali di Lagu ‘Gugatan Rakyat Semesta’ Single Terbaru .Feast

Untuk harga tiket Tur Multisemesta mulai dari Rp150.000 hingga Rp200.000 di kota penutup, Jakarta. Setiap titik direncanakan juga akan memiliki band pembuka yang berbeda. [*]

Berkolaborasi dengan Kekasih, Marion Jola Merilis Single Terbaru ‘Bukan Manusia’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah sukses merilis lagu yang ditulisnya sendiri di lagu “Overthinking”. Kini Marion Jola kembali meng-challenge dirinya dengan menulis single terbaru berjudul “Bukan Manusia”.

Lagu yang dirilis dibawah label Universal Music Indonesia ini, Marion Jola ingin mengangkat cerita pahitnya menjalani sebuah toxic relationship.

Baca Juga : Cerita Dua Sejoli Kasmaran, Marion Jola Merilis “Overthinking” Memotivasinya Untuk Terus Berkarya

Marion Jola menceritakan, jJadi single ini memang tentang hubungan cinta, namun hanya satu pihak yang berusaha menjalankan dan mempertahankannya dengan segala pengorbanan dan kasih sayang.

“Sementara pihak satunya hanya bisa menyakiti. Lagu ini sebenarnya terinspirasi dari cerita orang lain, yang rasanya relate dengan kisah dihidup aku,” ujarnya.

Jika didengarkan lagu “Bukan Manusia” ini memang terasa berbeda dibandingkan lagu-lagu Marion Jola sebelumnya, yang hadir dengan musik RnB, Upbeat dan bernuansa Fun.

Kali ini Marion Jola bereksplorasi dengan sang kekasih, Dennis Talakua, dalam penulisan lagu dan juga bersama-sama bertindak sebagai produser di lagu bergenre Pop Ballad ini.

Baca Juga : Kolaborasi Marion Jola, Danilla dan Ramengvrl MElahirkan Single “Don’t Touch Me”

Sesuai dengan tema dan cerita dalam single ini, aransemen musik sangat apik dengan menyajikan alur yang mid-tempo, ditambah nuansa kesedihan dan kekecewaan bercampur aduk sangat jelas dirasakan dalam pengemasannya.

Tidak hanya dirilis dalam bentuk audio, single ini juga dikeluarkan dalam bentuk musik video dan lirik video. Untuk penggarapannya dikerjakan oleh Kausa dengan mengambil dua lokasi di Yogyakarta, Gumuk Pasir dan Pantai Parangtritis. [*]

Sorenza Nuryanti, Raih Penghargaan WPVR ‘The 2022 Pinnacle Year End Awards” dari Amerika

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sorenza Nuryanti, berhasil memenangkan Nominasi di WPVR “The 2022 Pinnacle Year End Awards” Amerika, sebagai : Indie Pop Song Of The Year, Untuk Single Reality Show (F.F Version).

Sebelumnya Sorenza Nuryanti masuk dalam nominasi bergengsi dari salah satu radio di New York, Amerika Serikat, Platinum Vibes Radio dalam penghargaan bertajuk WPVR 2022 Year-End Pinnacle Awards.

Baca Juga : Lagi Macet di Jalan, Coba Dengarkan Lagu Terbaru Yura Yunita ‘Jalan Pulang’

Di penghargaan tahunan tersebut, Sorenza bersanding dengan nama-nama besar dalam industry musik Dunia, seperti: Dua Lipa, Ed Sheeran, Harry Styles, iKON, Blackpink, hingga musisi asal Indonesia yang sudah go-International, Agnez Mo.

Tidak hanya 1, melainkan 3 nominasi didapatkan oleh Sorenza pada WPVR 2022 Year-End Pinnacle Awards ini, diantaranya: Indie Best Artists, Indie Song of The Year, dan Indie Pop Song of The Year untuk single yang berjudul ‘Reality Show (Funky Father Remix)’. 

“Aku senang dan bangga sekali karena bisa dinominasikan di antara begitu banyak musisi-musisi berbakat di dunia, terutama bersanding dengan musisi Indie Internasional lainnya,” ungkap Sorenza. 

Proses voting sudah dilakukan sejak tanggal 11 hingga 18 Januari 2023 , sementara pengumuman pemenang penghargaan dari WPVR 2022 Year-End Pinnacle Awards ini akan disiarkan langsung di Platinum Vibes Radio pada (28/01/2023) jam 08 WIB.

Baca Juga : The Mercy’s dan Panbers Bakal Satu Panggung di ‘Konser Dalam Kerinduan’, Ini Harga Tiketnya

Sementara itu, di awal tahun 2023 ini, Sorenza sendiri tengah disibukkan dengan proses pembuatan single-single terbarunya yang akan segera rilis dalam waktu dekat. 

Sorenza tahun ini dijadwalkan ada kolaborasi bersama musisi lain di karya-karya terbarunya mendatang. [*]

Lagi Macet di Jalan, Coba Dengarkan Lagu Terbaru Yura Yunita ‘Jalan Pulang’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Bisingnya kendaraan; menembus derasnya hujan, asap yang melekat, sunyinya jalan tanpa hambatan, barisan panjang pepohonan, di ragam perjalanan menuju kita pulang akan menjadi terasa lebih hangat dengan ditemani karya terbaru Yura Yunita, “Jalan Pulang”.

Yura Yunita, selalu memiliki pesan terngiang di setiap karya musiknya. Bagaikan menyisipkan sebuah lantunan harapan dan doa, “Jalan Pulang” terasa menggetarkan hati pendengarnya, untuk kembali mengenal kemana arah tujuan akhir kita sebagai manusia.

Baca Juga : Mengaku Video Musik “Dunia Tipu-Tipu” Sangat Spesial, Ini Ungkapan Hati Yura Yunita

“Mudah-mudahan lagu ini bisa mengiringi perjalanan pulang siapapun, untuk semua teman-teman yang sudah memikul beban berat di pundaknya saat mengejar mimpinya, mengejar ekspektasinya. Pada akhirnya kita akan pulang dengan jalan dan caranya masing-masing,” ucap Yura Yunita.

Bersama dengan Donne Maula, Yura Yunita merakit “Jalan Pulang” didasari oleh pemikiran dan mengolah rasa terdalam mereka tentang makna pulang. Mengibaratkan langkah besar yang sudah mereka jalani sebenarnya hanyalah rangkaian langkah dari kaki-kaki kecil seorang manusia yang ada di bumi luas ini.

Yura mengungkapkan proses penciptaan yang personal. “Lagu ini sebenarnya tentang perjalanan pulangku ke Maha Pencipta. Proses pembuatan lagunya cukup cepat dan lirik lagu ini terngiang-ngiang ketika aku ibadah umroh ditemani suami dan orang tuaku,” lanjutnya.

Lagu “Jalan Pulang” telah rilis pada (19/01/2023), lebih dahulu dibandingkan filmnya. Telah bisa didengarkan untuk menemani perjalanan pulang para penikmat musik Indonesia melalui beragam layanan musik streaming.

Baca Juga : VM “Tutur Batin” Cerita Yura Yunita Sebagai Perempuan dalam Mengejar Passion

Tidak hanya berhenti merilis lagunya saja, rangkaian video untuk memvisualisasikan lagu ini juga tengah dipersiapkan. Rangkaian video dibuka dengan video lirik yang dirilis bersamaan dengan lagunya. [*]

The Mercy’s dan Panbers Bakal Satu Panggung di ‘Konser Dalam Kerinduan’, Ini Harga Tiketnya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Dua grup musik legendaris Indonesia, The Mercy’s dan Panbers dijadwalkan akan satu panggung dalam Konser Dalam Kerinduan The Mercy’s dan Panbers.

Konser ini akan digelar secara intimate dan berlangsung pada (10/03/2023) mendatang di Soehana Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan.

Baca Juga : Festival Pasar Musik Akan Penuhi Hasrat Penikmat Konser Musik Tanah Air

Meski terkenal di tahun 70-an, hingga saat ini lagu-lagu The Mercy’s dan Panbers masih sering dicari dan dirindukan. Keindahan liriknya tak pernah lekang dimakan waktu.

Meski sebagian besar personil kedua grup ini sudah wafat, namun kehadiran Jelly Tobing sebagai pengisi vokal utama, telah menghadirkan energi baru.

Baca Juga : French Kiwi Juice Bakal Konser di Jakarta, Ini Harga Tiket dan Lokasinya

Sempat terbaring di rumah sakit beberapa waktu lalu, Jelly Tobing kembali bangkit untuk berkarya dan bernyanyi bersama para penggemar band ini dalam konser mendatang.

Kualitas vokal Jelly yang masih sangat terjaga, mampu membawakan hits dari The Mercy’s dan Panbers  dengan sangat baik.

Exit mobile version