Cinta Laura Kiehl Merilis Official Dance Video, “Cloud 9” untuk Audiens Global

wartamusik.com – Jakarta. Penyanyi Indonesia di bawah naungan Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI), Cinta Laura Kiehl, merilis official dance video-nya “Cloud 9” untuk audiens global. 

Beberapa bulan sebelum diluncurkan, lagu dance yang bertempo cepat ini telah viral di media sosial seperti Tiktok dan Instagram lewat tagar #Cloud9Challenge. 

Baca Juga : Cinta Laura Merilis Single Ketiga Cloud 9 dan Ajak Warga TikTok Menghapal Gerakannya

Lagu bertempo upbeat tersebut mencerminkan kegemaran Cinta Laura Kiehl terhadap musik dance, serta sangat dipengaruhi musik Reggaeton, Afropop, Baila Funk, dan R&B.

Terlibat Penulisan Lagu

Dalam lagu “Cloud 9” Cinta pun terlibat dalam penulisan lagu tersebut Moa Carlebecker Forsell dan Olof Lindskog.

Dalam lagu “Cloud 9” Cinta pun terlibat dalam penulisan lagu tersebut Moa Carlebecker Forsell dan Olof Lindskog. Kedua sosok terakhir ini sempat bekerja sama dengan megabintang K-pop, Red Velvet dan BTS. 

Sementara untuk pengarah koreografi dalam dance video ini ialah professional dancer internasional, Sandree Ha.

Baca Juga : Lagu “My Oh My” Camila Cabello ke Puncak Chart Pop Song Billboard

Cinta mengusung koreografi yang terinspirasi dari dance hall, atau sebuah genre tarian dari Karibia.

“Lagu ini dibuat untuk memotivasi orang di seluruh dunia agar mereka menemukan kebahagiaan di dalam dirinya masing-masing. Saat kita merasa nyaman dan percaya diri, maka kita bisa melangkah lebih jauh,” jelas Cinta.

Seperti dua karya terdahulu Cinta, “Caliente” dan “Vida,” “Cloud 9” mengusung genre musik yang lebih pop dengan sentuhan R&B. Untuk dance video ini, Cinta mengusung koreografi yang terinspirasi dari dance hall, atau sebuah genre tarian dari Karibia. 

Melengkapi Kampanye Media Sosial

“Cloud 9” juga merupakan dance video yang dibuat untuk melengkapi kampanye media sosial sebelumnya.

“Cloud 9” juga merupakan dance video yang dibuat untuk melengkapi kampanye media sosial sebelumnya, serta menarik minat penggemar baru agar bergabung dalam #Cloud9Challenge dan merambah pentas dunia.

Muhammad Soufan, General Manager SMEI mengatakan, Sony Music yakin bahwa “Cloud 9” akan membawa kesegaran baru bagi para audiens dan penggemar musik dance di seluruh dunia. 

Baca Juga : Jungkook Artis Korea Pertama Rayakan Ultah di Busan Cinema Center

Lewat berbagai kampanye yang sukses di media sosial, lirik lagu yang atraktif, serta gerakan dance yang dinamis.

“Kami ingin membangkitkan rasa ingin tahu audiens sehingga mereka mencari informasi tentang artis di balik karya tersebut. Selanjutnya, kami mengajak para audiens di seluruh dunia untuk merayakan kehidupan melalui karya musik ini,” tutup Soufan. [*]

“That 80’s Hits”, Konser Daring Mengenang Kejayaan Trio Libels

wartamusik.com – Jakarta. Penikmat musik era 80 hingga 90-an pasti tidak asing lagi dengan boy band Trio Libels. Setidaknya, alumni SMA Negeri 15 Jakarta pasti tau lah dengan band tersebut.

Grup vokal yang digawangi oleh Ronny Sianturi, Edwin Manangsang serta Yanni Airlangga (Almarhum) sangat popular saat itu. Era 80-90-an genre musik pop di Indonesia menuai kejayaan.

BAca Juga : Konser Musik Virtual Harus Diperkuat Agar Musisi Tetap Berkarya

Malam ini, The Vipers bersama Velvet Studio menghadirkan konser daring sang legenda Ronny Sianturi dan Edwin Manangsang di akun YouTube ronnie sianturi minus Yanni Airlangga.

Bertajuk “That 80’s Hits” mampu mengobati kerinduan para penikmat musik era 80-an. Studio Velvet di setting sedemikian rupa layaknya panggung konser. Sound system pun terdengar sangat jernih, lighting pun lumayan membantu performa penampilan Ronny dan Edwin.

Rindu Konser Sesungguhnya

Studio Velvet di setting sedemikian rupa layaknya panggung konser.

Ronny, merasa takjub dengan persiapan yang dilakukan oleh rekannya Edwin Manangsang. “Saat dihubungi akan membuat konser streaming Edwin bilang, waduh musti latihan dulu dong, terus make baju apa nih,” cerita Ronny.

Edwin Manangsang pun langsung buka suara. “Namanya juga udah lama Ron nggak manggung harus persiapan, dan tampil rapih. Biar penonton dan yang mendengar nggak kecewa,” jawab Edwin.

Baca Juga : Lagu “Terbunuh Sepi” Menjadi Single ke 4 UN1TY

“Iya tapi ini kan cuma konser streaming, Win” tambah Ronny. “Tapi ya begitu Edwin, selalu ingin tampil sempurna termasuk seperti malam ini saya pun diharuskan untuk berpakaian rapih,’ lanjut Ronny.

Suasana konser live streaming “That 80’s Hits” meski hanya menggunakan nama Libels, namun mereka membawakan lagu-lagu hits mereka seperti “Gadisku”, “Aku Suka Kamu”, “Jangan Kau Pergi”, “Hanya Untukmu”, dan lainnya.

Langsung Baper

“Ya ampun lagunya bikin baper. kembali ke jaman SMP ini bang Ronnie n bang Edwin,”.

Meski Ronny Sianturi dan Edwin mengaku sudah lama jarang nyanyi dan jarang sepanggung bareng, namun malam itu suara melankois mereka masih terbilang sempurna. Para penonton langsung dibikin Baper(Terbawa Perasaan).

“Kita malam ini akan membawakan lagu almarhum Chrisye, senior kita di Musica Studios. Lagu Cinta dan Kidung tributebuat Mas Chrisye,” terang Ronny dan Edwin dalam konser streaming yang berlangsung selama 2:44:49 detik ini.

“Aduuh langsung meleleh denger lagu ini … thank youuu so much sdh di nyanyikan. thank youuu untuk hiburannya malam ini, di tunggu next live concert nya the Libels,” tulis Yanti, P dalam kolom komentar.

Baca Juga : Reaksi Netizen, Jungkook Menjadi Endorser Banana Milk

“Ya ampun lagunya bikin baper. kembali ke jaman SMP ini bang Ronnie n bang Edwin, jd kangen alm mas Yannie. Alfatiha u mas Yannie,” tulis Dnasty Official​.

Buat kalian yang masuk kategori kekinian, Trio Libels adalah grup vokal era 80-an, tepatnya era 1989. Trio Libels muncul langsung memikat hati para penggemarnya. Mereka vakum setelah Yanni Airlangga berpulang. 

Malam ini di “That 80’s Hits” mereka menyapa penggemarnya secara online minus Yanni Airlangga dan namaya pun berubal menjadi Libels. Lagu hits mereka “Gadis ku” menjadi penutup yang sempurna malam ini. [*]

Konser Musik Virtual Harus Diperkuat Agar Musisi Tetap Berkarya

wartamusik.com – Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak dan mendorong para musisi untuk terus berkarya dan menampilkan karyanya melalui konser virtual di masa pandemi Covid-19.

Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf mengatakan, konser virtual bisa menjadi solusi terbaik dan dapat membantu para musisi untuk berkarya di tengah pandemi Covid-19. 

Baca Juga : Reaksi Netizen, Jungkook Menjadi Endorser Banana Milk

Ia  menambahkan, musisi harus tetap produktif dan tidak boleh berhenti berkarya agar aktivitas ekonomi kreatif di tanah air terus bergerak. “Kemenparekraf akan terus mendorong dan mendukung event musik dan lainnya, baik itu secara virtual maupun offline,” kata Rizki Handayani, hari ini Selasa (28/07/2020) di Jakarta.

Ditambahkannya, event konser virtual “Our First Live+Virtual Silent Music Concert: The Future of Indonesia Creative Events” yang digelar beberapa hari lalu dapat menjadi platform konser virtual yang banyak dikembangkan ke depan.

Tantangan Bagi Generasi Muda

Indonesia punya segudang potensi di bidang industri kreatif yang sebagian besar digerakkan oleh generasi muda.

Menurut Rizki, Indonesia punya segudang potensi di bidang industri kreatif yang sebagian besar digerakkan oleh generasi muda. Oleh karena itu, ia berpesan agar generasi muda selalu mengasah kreativitasnya untuk menciptakan karya dan produk yang menarik.

“Yang penting jangan berhenti berkarya. Memang di Indonesia ini kita punya DNA kreatif dan kita punya banyak generasi muda potensial. Terus berkarya, jangan menyerah, dengan kreativitas kita lawan COVID-19,” ujar Rizki.

Baca Juga : Indonesia Perlu Membentuk Asosiasi Promotor Musik

Sementara itu, Komposer kawakan Indonesia, Addie M.S., mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia merupakan suatu tantangan tersendiri bagi seluruh anak muda, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Namun, Addie meminta agar generasi muda tidak menyerah pada keadaan.

“Setiap zaman punya tantangan masing-masing. Anak-anak muda sebelum (generasi) saya melawan penjajah, tantangan generasi muda sekarang adalah bagaimana melihat peluang di masa pandemi. Intinya adaptasi dan resilience,” ucap Addie. [*]

  • Penulis : Sofia Nurmala S
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : Birkom Kemenparekraf

Reaksi Netizen, Jungkook Menjadi Endorser Banana Milk

wartamusik.com – Jakarta. Keriuhan jagad twitter hari ini tidak hanya terjadi salah satu anggota BTS, Jungkook. Kokie biasa disapa oleh para BTS Army, diketahui menjadi endorser salah satu produk susu kenamaan Indonesia.

Dalam akun twitter @Indomilk merek dagang susu ini sebelumnya memposting suatu clueAda yang minum Indomilk Banana nih, kalo diliat dari tangannya, ada yang tau gak ini siapaaa,” tulis akun tersebut.

Baca Juga : Jungkook Artis Korea Pertama Rayakan Ultah di Busan Cinema Center

Ihwal ini pun langsung mendapat tanggapan dari Netizen Indonesia. Pemilik akun @injittt langsung kepo dan menulis. “Ehhh jadiii ini benerann Jungkook atauuu siapaa sihhh. Kaloo beneran Jungkook tangannya kok ngk ada tatoo sihhhh,” tulisnya.

Baca Juga : Duuuh… GFRIEND Bikin Gemes di MV “Aple”

Sementara pemilik akun twitter @inaueue terlihat kalau galau. “Kalo indomilk banana udh ada sma jungkook, itu sekali keluar langsung sold out. Gmn aku yg mageran? Apa bisa cepet2 dapet?,”.

Hilangnya Tato

Tidak sedikit pula netizen yang bereaksi atas hilangnya tato di jari Jungkook.

Netizen lain ikutan kepo deh. “Fix sihh itu Jungkook. Dilihat dari bajunya sama, jarinya juga mirip Kookie. Tapi kok tato-nya hilang wkwk. Seniat itukah sampe diedit ilang. Sumpah Exited bgt kalo itu bener Jungkook,” ungkapnya.

Baca Juga : GFRIEND Dipastikan Tidak Hadir di Program Show Music Core

Perihal hilangnya tato dari jari Kookie pun mengundang rasa penasaran para BTS Army.  “Ehhh jadiii ini benerann Jungkook atauuu siapaa sihhh. Kaloo beneran Jungkook tangannya kok ngk ada tatoo sihhhh,” tambah akun @injitttt.

https://twitter.com/moonightflower/status/1287286124784824320

Reaksi lain pun dating dari netizen planet lain, “Aku hanya akan menunggu dengan sabar sampai Jungkook merasa cukup nyaman untuk mengirim foto dengan semua tatonya ditampilkan,”.

Baca Juga : Berkat Lagu “Sweet Night”, Kim Taehyung Menjadi Solois Pertama di Dunia

Netizen lain pun seolah kurang nyaman jika tato di jari Jungkok lenyap karena diedit. “Saya piker, saya sangat terobsesi dengan tangan Jungkook. Terima kasih,” [*]

Jungkook Artis Korea Pertama Rayakan Ultah di Busan Cinema Center

wartamusik.com – Jakarta. Salah satu anggota dari BTS, Jungkook bakal merayakan ulang tahun edisi keduanya di Busan Cinema Center (BCC) yang hingga kini menjadi salah satu landmark Kota Busan, Korea Selatan.

Kegaduhan Jungkook yang bakal merayakan ultah jilid 2 di BCC ini marak di republik twitter.  Netizen mencuit ini sebagai sesuatu yang luar biasa.

Baca Juga : “Drama” Album Ke 2 Rookie Dirilis Agustus Mendatang

Salah satu netizen @ggupocket menuliskan, Busan Cinema Center, akan menjadi tempat untuk merayakan ulang tahun Junkook. Jungkook akan menjadi sejarah sebagai artis Korea pertama dan BCC sendiri merupakan tempat yang menarik bagi para wisatawan.

Akun twitter ini pun menambahkan, Jungkook akan menjadi artis Korea pertama yang memiliki Sky Ad Campaign di New York. 

Ini luar biasa. “Aku hanya membayangkan dia melihat semua proyek ulang tahunnya dan menyadari betapa kita mencintai dan mendukungnya. Dia benar-benar pantas mendapatkan semua itu,” tambahnya.

Baca Juga : Kedekatan Red Velvet dan NCT Bikin Fans Baper

Perlu diketahui, BCC merupakan venue ekslusif untuk Festival Film Internasional Busan yang memiliki 3 gedung, Cine Mountain, BIFF Hill dan Double Cone. Total keseluruhan venue luasnya, lebih dari 30 ribu meter persegi.

Ini akan menjadi tempat dukungan terbesar dalam sejarah untuk artis Korea Selatan yang saat ini menjadi salah satu landmark dari Kota Busan.

Baca Juga : Berkat Lagu “Sweet Night”, Kim Taehyung Menjadi Solois Pertama di Dunia

Jungkook, selain akan menjadi artis Korea pertama yang merayakan ulang tahun di BCC ia pun miliki Sky Ad Campaign di New York./Photo by Twitter.

Sementara itu, netizen lain dalam #jungkook memperingatkan nanti saat pesta, jika Jungkook mengatakan lagu itu untuk armys, maka itu untuk armys!. Jika dia mengatakan tidak ada model utama gcf maka tidak ada model utama gcf!.

Baca Juga : 24 Jam Dirilis Lagu BLACKPINK “How You Like That” Memborong Rekor Baru

“Jika Jungkook mengatakan dia tidak ingin dipanggil oppa maka jangan panggil dia oppa!. Jangan pernah membatalkan atau memelintir apa pun yang dikatakannya sesuai dengan selera anda,” tulis si netizen. [*]

Beats and Bytes Merilis AV ke 5 Berjudul “What I Want”

wartamusik.com – Jakarta. Beats and Bytes di bawah naungan Famous Allstars merilis kembali sebuah audio visual series terbarunya yang berjudul “What I Want” pada hari Jum’at (24/07/2020) kemarin.

Rilisan terbaru ini dimaksudkan sebagai suatu wadah kolaborasi bagi kreator video, story teller, animator, musisi, komposer dalam eksplorasi karya dan ragam. 

Baca Juga : Beats and Bytes Merilis Lagu Terbaru ‘Can’t Love You No More’

Diharapkan dengan adanya wadah ini, talenta-talenta pemula di industri kreatif dapat menemukan cara untuk saling mendukung serta bertumbuh bersama sebagai penggerak inovasi.

Audio Visual series yang ke 5 ini dibawakan oleh NSG ft. Bagus Bhaskara, Willy Winarko. Mereka berkolaborasi dengan Darda Fahlawi dalam pembuatan karya visual lagu ini. 

Menggabungkan RnB, Hip Hop dan Chill

Lagu “What I Want” sendiri menceritakan tentang pengalaman saat seseorang bermimpi tinggi dan sedang berjuang untuk mimpinya. Banyak orang-orang di sekitarnya komentar “mimpi kok aneh-aneh, memangnya bisa?”. 

Pusing akibat banyak orang mengomentari apa yang kita kerjakan untuk mimpi, tapi tidak memberikan solusi atau bantuan. 

Baca Juga : Lagu “Terbunuh Sepi” Menjadi Single ke 4 UN1TY

Bagus Bhaskara dan Willy Winarko menceritakan perjuangan yang harus mereka hadapi setiap hari. Bukan hanya tantangan dalam meraih mimpi, melainkan perkataan orang juga. 

Dan mereka mewakili setiap orang yang memiliki teriakan yang sama di dalam hati. Dengan nuansa RnB, Hip Hop, dan Chill, mereka coba menyampaikan pesan ini melalui lagu “What I Want”.

Untuk mendengarkan lagunya klik di sini. Gimana menurut kalian setelah mendengar AV terbaru Beats and Bytes? Silahkan komentar di bawah. [*]

Lagu “Terbunuh Sepi” Menjadi Single ke 4 UN1TY

wartamusik.com – Jakarta. Tetap produktif dan kreatif selama masa karantina, boyband UN1TY kembali merilis lagu baru yang merupakan karya resmi pertama hasil produksi para anggota berkolaborasi dengan Patrick Effendy dan kemudian dibantu oleh Ifa Fachir. 

Lagu “Terbunuh Sepi” mengangkat tema kesendirian serta menggambarkan pengalaman remaja pada umumnya. Rasa kurang pede karena terlalu lama menjomblo, anxiety, depression, insecurity, rasa dikucilkan, juga aneka masalah lain yang dekat dengan rasa kesepian. 

Baca Juga : UN1TY Membangun Romantisme Boyband Indonesia

Lagu “Terbunuh Sepi” mengangkat tema kesendirian serta menggambarkan pengalaman remaja pada umumnya./Photo by_Instagram

Bersama, anggota UN1TY berhasil meramu lagu “Terbunuh Sepi” yang memiliki topik cukup berat ini menjadi sebuah karya dengan narasi manis yang menyayat perasaan ditemani aransemen simpel dari piano, strings, serta sentuhan harmonika. 

Baca Juga : UN1TY Memilih Jalur Independen dan Platform Digital

Dalam lagu ini, UN1TY juga menampilkan kompleksitas harmoni vokal lebih tinggi dibanding lagu-lagu mereka yang telah dirilis sebelumnya. 

Aangkat Isu Kesehatan Mental Remaja

Lagu “Terbunuh Sepi” dari UN1TY akan dapat dinikmati diberbagai platform streaming pada 29 Juli 2020 mendatang./Photo by_Instagram

Melalui lagu ini, UN1TY ingin berbagi dan berempati kepada publik dan fans bahwa rasa kesepian dan rasa takut kehilangan adalah perasaan yang normal untuk dialami serta dirasakan. Dengan dihadapi, maka langkah menuju solusi telah dimulai. 

Tepat pada tanggal (29/07/2020) mendatang, lagu “Terbunuh Sepi” dari UN1TY akan dapat dinikmati diberbagai platform streaming seperti Spotify, iTunes, Apple Music, Joox, YouTube Music dan Langit Musik. 

Baca Juga : Single ‘Pangeran Tidur’ Ada Aksen Jazz dan RnB

Sedangkan untuk Video Music (VM) sendiri akan dirilis pada hari Jumat, 31 Juli 2020 mendatang pukul 19.00 WIB. VM ini disutradarai Patrick Effendy, bakal menyajikan serangkaian narasi visual nan dramatis yang belum pernah ditampilan oleh UN1TY.

Perpaduan palet hitam putih dengan fashion styling elegan akan menjadi fitur menarik dari video musik tersebut. [*]

Begini Keseruan Kolaborasi Perdana Rendy Pandugo dan Pamungkas di Collabonation Concert

wartamusik.com – Jakarta. Sepanjang IM3 Ooredoo #CollabonationConcert, benar-benar memberikan suatu sensasi menonton konser live dari layar digital!. Para penonton live diajak seolah menonton konser secara riil di depan panggung.

Baca Juga : Cara IM3 Ooredoo Hadirkan Keseruan Konser Virtual Rendy Pandugo dan Pamungkas

Rendy Pandugodalam konser malam ini Rabu (22/07/2020) mengatakan, berterima kasih banyak untuk IM3 Ooredoo Collabonation Concert karena udah mengobati kerinduan gue akan manggung. 

Meskipun nggak ada penonton secara langsung, tapi gue bisa merasakan vibes panggung sesungguhnya.

“Meskipun nggak ada penonton secara langsung, tapi gue bisa merasakan vibes panggung sesungguhnya di Collabonation Concert malam ini,” kata Rendy. 

Baca Juga : Kemenparekraf Siapkan Konser Musik Virtual Rangkai Live

Selain itu,kata Rendy, Collabonation Concert salah satu digital concert terbaik yang pernah ia lakukan. 

Everything is well prepared…. dan memberikan kebebasan untuk guwe dan Pamungkas untuk meng-explore musik yang kami bawakan di panggung,” tambhanya.

Live Experience

Live experience di Collabonation Concert bukan hanya untuk penonton tapi juga yang main atau penyanyinya.

Semntara itu Pamungkas mengatakan, Senang banget akhirnya balik lagi ke panggung, setelah 4 bulan quarantine, online concert biasanya sendiri-sendiri di rumah. Live experience di Collabonation Concert bukan hanya untuk penonton tapi juga yang main atau penyanyinya.

Baca Juga : Malam Ini KPR Kolab Barasuara IM3 Ooredoo Live Concert di YouTube

Terima kasih banyak yang komen kemarin minta dibawa ke panggung kolaborasinya, dan juga of course thanks a million untuk IM3 Ooredoo atas effort dahsyatnya sampai bisa mengundang, mengumpulkan, hingga menjadikan realita, nggak mudah pasti dengan kondisi yang terbatas seperti sekarang. 

“Semoga live experience di Collabonation Concert bisa membuka pintu-pintu berikutnya yang akan membuat besar kemungkinan untuk real life offline concert cause somebody’s gotta do it,” tutup Pamungkas. [*]

Cara IM3 Ooredoo Hadirkan Keseruan Konser Virtual Rendy Pandugo dan Pamungkas

wartamusik.com – Jakarta. Untuk pertama kalinya Rendy Pandugo dan Pamungkas berkolaborasi dalam satu panggung IM3 Ooredoo #Collabonation Concert, memberikan sensasi menonton konser live dari layar digital!

IM3 Ooredoo Collabonation Concert kembali lagi dengan konsepkolaborasi epiknya, kali inimenghadirkandua musisi berbakat Indonesia Rendy Pandugo dan Pamungkas yang digelar secara live streaming hari ini Rabu malam (22/07/2020) melalui akun YouTube IM3 Ooredoo.

Baca Juga : Kemenparekraf Siapkan Konser Musik Virtual Rangkai Live

Collabonation Concert sangat menghadirkan pengalamanyang berbeda dari event online lainnya karena didukung dengan konsep panggung asli serta desain sinematografi dan tata cahaya terbaik.

Hadirkan Aransmen Baru

Dalam konser live streaming ini ada aransmen baru di lagu Silver Rain.

Alhasil, konser ini pun benar-benar memberikan sensasi real konser musik. Cuma yang membedakannya adalah tanpa ribuan penonton langsung dihadapan mereka.

Semakin seru, karena kedua penyanyi ini menawarkan konsep kolaborasi dimanaterlihat ada aransemen terbaru dari lagu Silver Rain. Aransmen ini memadukan antara unsur musik era 80-an dengan aransemen lagu originalnya.

Baca Juga : Malam Ini KPR Kolab Barasuara IM3 Ooredoo Live Concert di YouTube 

Ini menjadi sesuatu yang unik di versi baru serta aransemen lagu To The Bone dan lainnya yang juga pasti keren kolaborasinya.

Mendesain Konser Musik Sesungguhnya

IM3 Collabonation Concert didesain seperti konser musik sesunggihnya.

Fahroni Arifin, Senior Vice President – Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo mengatakan, melihat antusiasme penonton yang sangat besar dan positif pada hasil kolaborasi virtual Rendy Pandugo dan Pamungkas di #Collabonation Series Season 1.

Baca Juga : Good Vibrations : Lockdown Fundraising Party Dance & Donate

Pada konser ini Rendy Pandugo dan Pamungkas mampu membawa seperti sedang menonton konser secara langsung dari depan panggung, karena Collabonation Concert didesain sedemikian rupa seperti konser musik sesungguhnya.

“Seluruh aktivitas baik dari musisi dan crew  tentunya dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat sesuai yang dianjurkan pemerintah,” terang Fahroni. [*]

Indonesia Perlu Membentuk Asosiasi Promotor Musik

wartamusik.com – Jakarta. Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama para promotor mendorong terbentuknaya Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI).

APMI ini adalah forum komunikasi dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan berbagai isu yang muncul dalam bidang pertunjukan musik, terlebih dalam masa pandemi Covid-19 sekarang ini. 

Baca Juga : Bagaimana Masa Depan Industri Pertunjukan Musik di New Normal?

“Perlu ada forum atau asosiasi event untuk membantu pemerintah dalam mengkurasi event-event terbaik di Tanah Air. Ini sejalan dengan tugas dan fungsi bidang Event Kemenparekraf, diantaranya mendukung event-event daerah, membesarkan event nasional, serta membawa event internasional ke dalam negeri.,” tambah Kiki dalam FGD yang berlangsung di Yogyakarta, beberapa waktu lalu. 

Kerja sama antara pemerintah dan industri ini diharapkan dapat terjalin semakin intensif mengenai pengembangan event musik, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan dan pergerakan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. 

Mendorong Ekosistem Pertunjukan Musik

Pembentukan APMI saat ini sedang tahap konsultasi dengan tim pengacara dan sudah membentuk tim kecil untuk pembentukan.

Dino Hamid dari Berlian Entertainment, yang ditunjuk sebagai ketua APMI menjelaskan, salah satu tugas besar APMI adalah membuat program event baik sebelum vaksin ditemukan dan sesudah vaksin ditemukan nanti. 

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar dan mengubah preferensi masyarakat dalam berkegiatan. Yakni lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlangsungan lingkungan. 

Baca Juga : Begini Hasil dari Obrolan Kreatif Seputar Musik di Masa Normal Baru

“Pembentukan APMI saat ini sedang tahap konsultasi dengan tim pengacara dan sudah membentuk tim kecil untuk pembentukan,” kata Dino Hamid.

Dukungan untuk membentuk APMI juga disampaikan Anas Syahrul Alimi dari Rajawali Production. Kehadiran APMI akan berdampak positif dan mendorong ekosistem pertunjukan musik di Indonesia lebih maju. 

Membangun Konsep Penyelenggaraan Event Musik

Buat series festival musik Indonesia, dikemas dengan baik dan kita promosikan di negara pasar.

Oleh karena itu, kata Anas, harus ada asosiasi yang tidak hanya berbicara bisnis, tapi lebih mengedepankan semangat pengembangan event. Buat series festival musik Indonesia, dikemas dengan baik dan kita promosikan di negara pasar.

Anas juga mengusulkan diadakannya music tourism. Tujuannya agar ada paket yang memanjakan wisatawan dimana wisatawan bisa menyaksikan pertunjukan musik sekaligus berwisata.

Baca Juga : Portamento Platform Digital Untuk Memasarkan Karya Musik

Ia juga mengusulkan agar Kemenparekraf menyusun model event hybrid kombinasi online dan offline, yang dalam penyusunannya turut melibatkan Kementerian Kesehatan, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.FGD dihadiri beberapa promotor seperti, Anas Syahrul Alimi (Rajawali Indonesia), Tommy Pratama (Original Production), Dino Hamid (Berlian Entertainment), Donny Junardy (Ravel Entertainment/Hammersonic), Darshan Pridhnani (HYPE Music Asia), Aminah (Mecimapro), dan Emil Mahyudin (Nadapromotama). [*]

Exit mobile version