Indonesia Perlu Membentuk Asosiasi Promotor Musik

wartamusik.com – Jakarta. Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Pariwisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama para promotor mendorong terbentuknaya Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI).

APMI ini adalah forum komunikasi dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan berbagai isu yang muncul dalam bidang pertunjukan musik, terlebih dalam masa pandemi Covid-19 sekarang ini. 

Baca Juga : Bagaimana Masa Depan Industri Pertunjukan Musik di New Normal?

“Perlu ada forum atau asosiasi event untuk membantu pemerintah dalam mengkurasi event-event terbaik di Tanah Air. Ini sejalan dengan tugas dan fungsi bidang Event Kemenparekraf, diantaranya mendukung event-event daerah, membesarkan event nasional, serta membawa event internasional ke dalam negeri.,” tambah Kiki dalam FGD yang berlangsung di Yogyakarta, beberapa waktu lalu. 

Kerja sama antara pemerintah dan industri ini diharapkan dapat terjalin semakin intensif mengenai pengembangan event musik, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan dan pergerakan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. 

Mendorong Ekosistem Pertunjukan Musik

Pembentukan APMI saat ini sedang tahap konsultasi dengan tim pengacara dan sudah membentuk tim kecil untuk pembentukan.

Dino Hamid dari Berlian Entertainment, yang ditunjuk sebagai ketua APMI menjelaskan, salah satu tugas besar APMI adalah membuat program event baik sebelum vaksin ditemukan dan sesudah vaksin ditemukan nanti. 

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar dan mengubah preferensi masyarakat dalam berkegiatan. Yakni lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlangsungan lingkungan. 

Baca Juga : Begini Hasil dari Obrolan Kreatif Seputar Musik di Masa Normal Baru

“Pembentukan APMI saat ini sedang tahap konsultasi dengan tim pengacara dan sudah membentuk tim kecil untuk pembentukan,” kata Dino Hamid.

Dukungan untuk membentuk APMI juga disampaikan Anas Syahrul Alimi dari Rajawali Production. Kehadiran APMI akan berdampak positif dan mendorong ekosistem pertunjukan musik di Indonesia lebih maju. 

Membangun Konsep Penyelenggaraan Event Musik

Buat series festival musik Indonesia, dikemas dengan baik dan kita promosikan di negara pasar.

Oleh karena itu, kata Anas, harus ada asosiasi yang tidak hanya berbicara bisnis, tapi lebih mengedepankan semangat pengembangan event. Buat series festival musik Indonesia, dikemas dengan baik dan kita promosikan di negara pasar.

Anas juga mengusulkan diadakannya music tourism. Tujuannya agar ada paket yang memanjakan wisatawan dimana wisatawan bisa menyaksikan pertunjukan musik sekaligus berwisata.

Baca Juga : Portamento Platform Digital Untuk Memasarkan Karya Musik

Ia juga mengusulkan agar Kemenparekraf menyusun model event hybrid kombinasi online dan offline, yang dalam penyusunannya turut melibatkan Kementerian Kesehatan, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.FGD dihadiri beberapa promotor seperti, Anas Syahrul Alimi (Rajawali Indonesia), Tommy Pratama (Original Production), Dino Hamid (Berlian Entertainment), Donny Junardy (Ravel Entertainment/Hammersonic), Darshan Pridhnani (HYPE Music Asia), Aminah (Mecimapro), dan Emil Mahyudin (Nadapromotama). [*]

Demi Ekosistem Industri Musik, Musisi Diminta Pahami HKI

wartamusik.com – Jakarta. Perkembangan teknologi digital membawa pergeseran pola di masyarakat dalam berkarya maupun menikmati karya kreatif termasuk di bidang musik yang saat ini telah menjadi bagian dari konten kreator.

Oleh karena itu penting bagi pelaku kreatif untuk memahami pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai upaya perlindungan dan komersialisasi terhadap karya musik. 

Baca Juga : Industri Pertunjukan Musik Australia Butuh $345 Miliar Untuk Recovery

Ekosistem ini dapat memberi memberi perlindungan karya dan hak bagi pelaku ekonomi kreatif di bidang musik.

Terlebih di situasi pandemi seperti sekarang ini yang membuat masyarakat banyak beraktivitas di rumah sehingga meningkatkan konsumsi layanan digital produk kreatif. 

Baca Juga : Didi Kempot : Mematahkan Dominasi Fans K-Pop Tanah Air

Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf dalam diskusi webinar tentang “Royalti di Bidang Musik: Cara Memperolehnya di Era Digital” mengatakan, konsumsi digital akan meningkat pesat sehingga sangat dibutuhkan ekosistem yang kondusif.

“Ekosistem ini dapat memberi memberi perlindungan karya dan hak bagi pelaku ekonomi kreatif di bidang musik,” kata Fadjar Hutomo, Sabtu (06/06/2020) kemarin. 

Musisi Dihimbau Bergabung ke LMK

HKI penting dipahami pelaku kreatif di bidang musik karena terdapat hak ekonomi di dalamnya.

Kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya hak kekayaan intelektual harus ditingkatkan baik dari masyarakat sebagai penikmat karya cita tersebut juga pemahaman tentang hukum atau hak kekayaan intelektual bagi para pelaku kreatif. 

Baca Juga : Saling Klaim Terbaik, Ini Bedanya The Rolling Stones dan The Beatles

Robinson Sinaga, Robinson Sinaga selaku Direktur Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kemenparekraf mengatakan, HKI penting dipahami pelaku kreatif di bidang musik karena terdapat hak ekonomi di dalamnya. Yakni dalam bentuk royalti yang diantaranya adalah performing right atau hak pengumuman untuk mengizinkan diputar/didengarkan di tempat-tempat umum.

“Pemerintah melihat kesulitan dari pencipta lagu untuk mendapatkan hak ekonominya. Maka kemudian dibentuklah sistem yang memberi kuasa kepada lembaga manajemen kolektif untuk memungut,” kata Robinson Sinaga. 

Pemerintah melihat kesulitan dari pencipta lagu untuk mendapatkan hak ekonominya.

Untuk itu ia mengimbau para pelaku kreatif di bidang musik untuk dapat bergabung ke Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) sebab lembaga ini memiliki izin operasional dari Menteri Hukum dan HAM dan dilakukan audit setiap tahunnya.

 “Dengan bergabung ke LMK pelaku kreatif akan mendapatkan hak-hak atas HKI karya mereka. Tidak hanya dalam lingkup Indonesia, dengan bergabung dalam LKM juga memproteksi pelaku kreatif musik atas karya-karyanya di luar negeri,” pungkas Robinson. [*]

Seraya Mendukung BNI Java Jazz Festival 2020

wartamusik.com – Jakarta. Berbagai kalangan baik dari lembaga Pemerintah, BUMN, dan musisi internasional pun masih mendukung penyelenggaraan festival musik Jazz terbesar di tanah air yakni Java Jazz Festival yang akan berlangsung pada tanggal 28, 29 Februari dan 1 Maret 2020 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Wishnutama Kusubandio, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) mengatakan, BNI Java Jazz Festival 2020 adalah bukti bahwa event musik mampu menarik perhatian dunia atas Indonesia.

“Saya berharap annual event ini dapat membantu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus),” ujar Wishnutama Kusubandio dalam konferensi pers Jakarta International BNI Java Jazz Festival di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, pada Rabu sore (26/02/2020).

Wishnutama, Menparekraf mengatakan, Java Jazz Fest 2020 adalah bukti Indonesia masih aman bagi wisatawan mancanegara.

Bukti Indonesia Masih Aman atas Virus Covid-19

Wishnutama, mengaku bangga ditengah merebaknya virus Covid-19 Java Jazz Festival tetep berlangsung. “Ini membuktikan bahwa Indonesia bisa tetap mempertahankan nuansa aman bagi para pengunjung dunia,” tambah Mas Menteri.

Hal senada pun disampaikan oleh Triawan Munaf, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia. Ia mengungkapkan, dalam suasana dunia tahun ini yang chaos, Indonesia dengan Java Jazz nya masih bisa menarik para musisi dunia.

Sementara itu, President Director PT Java Festival Production Dewi Gontha menyampaikan rasa terima kasih kepada para mitra yang sudah mendukung acara Java Jazz Festival hingga saat ini.

Dewi Gontha, Bangga Java Jazz Festival 2020 Masih Mendapat Dukungan dari Berbagai Kalangan Pemerintah dan Sponsor.

Java Jazz Festival Ruang Berkumpul Musisi Jazz

“Kami sangat senang mengadakan festival ini untuk ke-16 kalinya, dan kami hanya dapat melakukannya karena dukungan dari sponsor dan mitra yang selalu percaya pada konsep festival kami sejak awal,” kata Dewi Gontha.

Ia juga menjelaskan bahwa acara ini merupakan ruang berkumpul bersama untuk menikmati musik, game, makan, dan minuman semua dalam satu tempat. Dewi juga mengapresiasi dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan event.

“Setelah bertahun-tahun didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif seakan memberikan validasi bagi festival ini untuk melaju ke pasar internasional,” ujar Dewi.

Selain Sederet Musisi Tanah Air, Sejumlah Musisi dari Mancanegara pun Tetap Hadir di Tengah Merebaknya virus COVID-19.

Mengangkat tema “Redeem Yourself Through Music”, Jakarta International BNI Java Jazz Festival siap menghadirkan sejumlah musisi dunia dan tanah air, seperti Harvey Mason “Chameleon”, Phil Perry, T-SQUARE. 

Sederet artis generasi muda dan sedang naik daun seperti Omar Apollo, Kiana Lede, RINI, Bruno Major, dan The Free Nationals hingga grup musik legendaris The Jacksons.

Untuk musisi muda Indonesia ada Rizky Febian, Ardhito Pramono, Cantika, Rebecca Reijman, dan Nima Ilayla. [*]

Tips Seru Nonton Konser Tanpa Ribet

wartamusik.com – Jakarta. Datang ke suatu pertunjukan konser merupakan bentuk apresiasi dan kebangaan terhadap penyanyi atau band tertentu. 

Meskipun hiburan yang menyenangkan, tidak semua konser akan didatangi oleh penikmat musik Indonesia. Para fans akan mendatangi satu atau dua konser yang dianggap paling menarik dan seru sertai dikunjungi banyak penonton. 

Tapi perlu dicatat, jangan membayangkan keseruannya saja, sebelum menonton konser ada baiknya mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu.

Berikut beberapa tips agar kamu dapat menikmati konser dengan aman dan nyaman.

Cek Tiket

Cek ketersedian tiket saat sebelum bernagkat ke venue konser/Twitter

Sebelum menonton konser tentu membeli tiket adalah hal pertama yang dipersiapkan, sebelum memutuskan membeli sebaikknya cek terlebih dahulu tanggal, lokasi konser, venue yang dipilih agar dapat menyusun rencana seperti mencari akomodasi dan sebagainnya.

Hafalin Lagu

Meski terkesan sepele namun ini penting lho! Kalau kamu cuman hafal satu atau dua lagu sebaiknya seminggu sebelum nonton, putar playlist penyanyi yang bakalan kamu tonton. 

Selain bikin kamu tambah penasaran, saat nonton nanti suasana konser lebih menyenangkan karena bisa ikut nyanyi bareng.

Dress Code

Meski tidak ada aturan baku untuk mengenalan dress code tertentu, tampil kece dan kasual juga penting/Twitter

Meskipun tidak semua konser mewajibkan mengunakan dress code, namun ada beberapa penyanyi yang menetapkan hal tersebut agar konser lebih meriah. 

Namun, lebih penting lagi jika saat menonton konser pakailah baju senyaman mungkin, jika konser pada malam hari pakailah baju yang hangat dan jika di siang hari pakailah baju yang nyaman dan menyerap keringat.

Buat Serba Praktis

Jika lokasi konser mudah dijangkau oleh kendaraan umum, ada baiknya tidak mengunakan kendaraan pribadi agar tidak kesulitan menemukan tempat parkir. Bawa barang-barang penting saja, seperti identitas, uang secukupnya, ponsel dan permen. 

Persiapkan pula ponsel kamu baterai terisi penuh, dan tidak perlu membawa minuman serta kamera digital karena biasannya tidak diperbolehkan. [*]

Tips dan Trik Menghindari Pelecehan Saat Menonton Konser

wartamusik.com – Jakarta. Dalam pertunjukan konser para penonton biasannya dibagi menjadi beberapa bagian kelompok yang berbeda. Platinum biasannya merupakan kelompok penonton yang duduk dengan nomor kursi tertentu dan memiliki jarak pandang agak jauh dengan panggung. 

Kemudian Gold adalah kelompok penonton yang berada di tribun dan tidak memiliki nomor kursi.

Sedangkan silver dan festival biasannya untuk penonton tanpa tempat duduk dan jaraknya sangat dekat dengan panggung.

Penonton di kelas festival sangat rentan akan pelecehan seksual.

Untuk penonton dalam kelompok silver dan festival terkadang banyak pelecehan sering terjadi saat konser berlangsung.

Hal inilah yang kini banyak diantisipasi oleh para penonton, musisi dan penyelengara musik konser. 

Nah, buat kamu yang berencana menonton konser dalam waktu dekat berikut tips dan trik agar terhindar dari kejadian yang tidak diiginkan, yuk kita simak!

Gunakan Pakaian Yang Sopan

Gunakan pakaian yang sopan namun tetap nyaman untuk nonton suatu konseru musik.

Saat menonton konser, usahakan memakai pakaian yang sopan dan nyaman. Meski tidak menutup kemungkinan memakai pakaian sopan pun dapat mengundang tindakan asusila. Namun, mengatisipasi hal tersebut bukanlah hal yang salah ya.

Tanda SoS

Beri tanda SoS dari aplikasi smartphone agar diketahui jika kalian membutuhkan pertolongan.

Beberapa waktu lalu musisi sepertia Hindia, Danilla, serta Ardito Pramono sempat mengkampanyekan download tanda SOS. 

Tanda ini dapat digunakan saat konser sedang berlangsung, agar orang lain yang berada di sekeliling kita mengetahui bahwa kita sedang membutuhkan pertolongan.

Menghindar Dari Kerumunan

Hindari kerumunan jika memang ada indikasi yang mencurigakan. Bila perlu mundur dari dari barisan.

Saat ada gerakan mencurigakan di sekitar kamu, lebih baik mundur atau bergeser sedikit dari barisan tersebut.

Selain melindungi dirimu sendiri, hal ini juga mengisyaratkan bahwa kamu tahu kelakuan buruk yang orang itu sedang lakukan. 

Jika sanggat menganggu tidak ada salahnya melaporkan ke panitia atau petugas agar tidak terjadi hal yang lebih buruk.

Berteriak

Alternatif terakhir adalah teriak jika memang tidak ada pilihan lain.

Jika cara-cara tersebut tetap tidak dapat membuat pelaku jera, tidak ada salahnya untuk berteriak dan membuat gaduh.

Meski akan menganggu jalannya konser namun keamananmu lebih penting karena pelecehan di area konser sangat tidak dibenarkan. [*]

Exit mobile version