Single Terbaru Yovelo Paguno, ‘Kisah Tak Berujung’, Kisahkan Sisi Lain Hubungan Asmara

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Yovelo kembali menyapa pecinta musik Indonesia dengan lagu terbarunya ‘Kisah Tak Berujung’. Sesuai dengan judulnya yang terkesan galau, Yovelo memang menghadirkan lagu ini dengan lirik yang mendalam dan lantunan melodi yang membuat yang mendengarkan semakin terhanyut dalam nuansa galau yang kental. Di Single kedua ini Yovelo membahas sisi lain dari sebuah hubungan asmara.

‘Kisah Tak Berujung’ diakui Yovelo terinspirasi dari banyaknya toxic relationship disekitarnya. Lagu ini bercerita tentang seseorang yang berada di dalam hubungan yang jauh dari kata ‘baik-baik saja’. “Di dalam hubungan tersebut, pasangannya terlalu sering mengecewakan dirinya, hingga mengusik pikirannya,” ungkap Yovelo. “Sampai akhirnya dia sudah tidak bisa menahan lagi perasaannya dan meminta pasangannya untuk melepaskan dirinya dan melupakan cerita yang pernah ada diantara mereka,” lanjutnya. Memang, sisi kreatif selalu coba untuk dihadirkan oleh Yovelo di tiap lagunya, termasuk di lagu ini dimana dia mencoba untuk mewakilkan perasaan dari orang-orang yang terjebak di dalam hubungan asmara yang tidak sehat.

Menurut Yovelo, dalam sebuah hubungan, untuk move on adalah hal yang tidak sulit. Namun, menurutnya, melupakan kenangan adalah hal yang tersulit dalam sebuah perpisahan. Itulah kenapa, Yovelo mengatakan berdamai dengan kenangan yang tersisa dalam sebuah hubungan adalah cara yang tepat untuk move on tanpa berlarut-larut.

 “Lewat lagu ini, aku ingin berpesan untuk siapapun yang tengah mengalami kejadian yang serupa dengan cerita lagunya untuk lebih baik menyudahi saja hubungannya, sebelum menjadi lebih rumit lagi ke depannya,” pesan Yovelo. ‘Kisah Tak Berujung’ menjadi single kedua yang dirilis oleh Yovelo. Dia-pun telah merencanakan dalam 2 bulan ke depan akan merilis single ketiganya untuk kemudian merilis EP berisi 5 lagu di akhir tahun. Kita tunggu saja kisah Yovelo dalam lagu-lagu terbaru yang telah dia siapkan. (*)

SAFE ROOM CONCERT,Pertunjukan Musik Virtual Yang Dibuat Dan Ditonton Dari Ruang Teraman

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Rasa kepedulian untuk membantu sekaligus juga menyajikan hiburan, adalah niat utama para musisi, label rekaman, manajemen artis dan kolektif musik lainnya bersatu untuk menginisiasi sebuah pertunjukan musik virtual, bertajuk Safe Room Concert. Tajuk Safe Room Concert yang berarti konser ruang aman dalam Bahasa Indonesia, menganalogikan rumah atau tempat aman lainnya yang berkaitan dengan keamanan dan kesehatan kita semua di masa pandemik ini. Tajuk ini dipilih, karena pertunjukan musik ini diproduksi dari ruang teraman bagi semua pihak yang berperan, dan diperuntukkan bagi semua penonton di ruang teraman mereka masing-masing. 

Sebagai bagian dari warga, para inisiator acara menyadari betul situasi pandemik Covid-19 sudah melebihi angka 2.000.000 pasien dan tingkat angka positif harian yang tidak kunjung mereda. Lonjakan angka pasien terdampak Covid-19, menjadi tantangan berat untuk semua warga di Indonesia. Para inisiator merasa, menyelenggarakan Safe Room Concert ini menjadi sebuah keharusan di saat ini. Acara ini adalah bentuk kontribusi para inisiator, berupa dukungan untuk menghibur sejenak semua lapisan masyarakat, sekaligus menginisiasi penggalangan donasi yang diperuntukan bagi pengadaan fasilitas kesehatan, dan dukungan bagi tenaga kesehatan serta warga terdampak pandemik Covid-19.

Pertunjukan musik virtual ini akan menampilkan 40 musisi untuk menghibur para pendengarnya, sekaligus menggalang donasi yang 100% akan disalurkan kepada lapisan masyarakat yang membutuhkan. Safe Room Concert ini akan diadakan dalam bentuk daring, serta ditayangkan secara live stream melalui kanal YouTube KitaBisaIndonesia, pada Sabtu, 31 Juli 2021, 19.00 WIB. Acara ini diperkirakan akan berlangsung selama 2 jam, semua penonton bisa memberikan kontribusi berupa donasi dengan melakukan transfer melalui pindai kode matriks (QR codes) yang tercantum di layar sepanjang acara berlangsung. Untuk memberikan keterbukaan kepada para pihak yang telah berdonasi, informasi terkait jumlah donasi yang terhimpun akan ditayangkan secara berkala saat acara berlangsung. 

Safe Room Concert adalah pertunjukan musik virtual hasil kolaborasi lintas profesi, tidak hanya para pegiat industri musik saja yang memberikan kontribusinya. KitaBisa menjadi mitra utama yang akan bertugas menghimpun donasi yang terkumpul sepanjang acara berlangsung, dan juga menjadi pihak yang akan menyalurkan bentuk bantuan kepada semua target donasi. 

Lintas profesi lainnya yang juga memberikan kontribusi melalui acara ini adalah 4 pembawa acara muda yang dikenal dengan program Podcast mereka, RAPOT, terdiri dari Natasha Abigail, Reza Chandika, Radhini Aprilya dan Ankatama yang akan memandu acara ini dan menjahit dari satu penampilan ke penampilan selanjutnya. Thinking*Room sebuah studio desain grafis asal Jakarta ini, juga memberikan bentuk dukungannya dalam penciptaan aset visual yang berkaitan dengan promosi acara dan kebutuhan visual saat acara berlangsung. 

Safe Room Concert akan diisi oleh beragam musisi, diantaranya Kunto Aji, Nadin Amizah, Rendy Pandugo, Afgan, Isyana Sarasvati, Lomba Sihir, Hindia, Rayhan Noor, Agatha Pricilla, Aldrian Risjad, Iga Massardi, Bisma Karisma, Juang Manyala, Vira Talisa, Goodnight Electric, Sir Dandy, Putra Timur, Mocca, Bilal Indrajaya, .Feast, Morad, Efek Rumah Kaca, Juicy Luicy, Teddy Adhitya, Petra Sihombing, Kevin Hugo, SIVIA, gamaliél, GANGGA, Arash Buana, Dere, Mikha Angelo, Rayi Putra feat Laze, Adikara Fardy, Ariel Nayaka, Sade Susanto, Coldiac dan masih banyak lagi. 

Sebagai inisiator acara, Sun Eater, tap projects dan Wonderland Records bersama musisi Indonesia mengajak teman-teman untuk bergerak nyata dengan berdonasi membantu menyediakan fasilitas kesehatan dan bantu warga terdampak Covid-19. (*)

Rumah Kita, Album Mini Ungkapan Cinta Asteriska Terhadap Alam

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi dan pencipta lagu asal Jakarta, Asteriska, mengungkapkan kecintaannya terhadap Planet Bumi melalui album mini barunya, Rumah Kita. Dirilis ke platform-platform digital pada 23 Juli 2021, Rumah Kita adalah album mini berisi empat lagu yang bertema alam, dan merupakan koleksi solo ketiga dari sang anggota Barasuara tersebut menyusul album Distance (2015) dan Past Possessions (2018).

“Aku merasa selama ini belum pernah melakukan hal berguna untuk alam walaupun aku merasa sebesar itu rasa cinta dan hormatku sampai rasanya ada adiksi tersendiri berada di alam terbuka,” kata Asteriska.“Ketika menyadari ternyata aku sudah pernah menciptakan beberapa lagu yang berkaitan dengan alam, aku memutuskan untuk mengumpulkannya dalam satu album. Ini memudahkanku untuk gerak lebih, seperti menyebarkan gaung kepedulian akan menjaga alam, menggalang dana untuk lembaga yang berkaitan dengan menjaga alam, dan menjadi pengingat untuk diriku sendiri bahwa aku harus terus berusaha lebih menjaga alam.” Melalui situs penggalangan dana Kitabisa.comAsteriska sedang mengumpulkan donasi untuk dua LSM pilihannya, yakni North Bali Reef Conservation dan Lindungi Hutan. Semua donasi dari kampanye ini akan dibagi merata antara kedua organisasi tersebut.

Untuk proses kreasi Rumah Kita, Asteriska kembali berkolaborasi dengan produser Andreas Arianto di Bali. “Mas Andreas mampu menerjemahkan keinginanku ke dalam lagu yang memang warnanya cocok dengan suaraku,” kata Asteriska. “Bali juga rasanya sudah seperti rumah keduaku, jadi kalau ke sana aku langsung atur agar tetap produktif dan bukan hanya bersenang-senang.”

Mengenai lagu-lagunya sendiri, “Ibu Pertiwi” menyuarakan keresahan Asteriska setelah berkunjung ke kota Muara Gembong yang semakin tenggelam; “The Waves and the Grey” menggambarkan kekuatan dan keindahan samudra; “Cerita Laut” membayangkan suka duka kehidupan di bawah laut; dan “When Earth Speaks” terdiri dari sahutan dan monolog tentang mendekatkan diri kembali dengan alam. “Mudah-mudahan album mini ini dapat mengangkat kepedulian orang mengenai kondisi alam Indonesia dan dunia saat ini,” kata Asteriska. “Agar teman-teman pendengar dapat ikut menjaga Bumi demi masa depan bersama.”.(*)

Avip Priatna Kembali Raih Penghargaan Emas Dari Austria

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Di tengah situasi pandemi yang masih tidak menentu ini, seorang putra terbaik Indonesia di bidang musik membawa kabar yang menyejukkan. Avip Priatna Mag.Art, salah satu konduktor Paduan Suara dan Orkestra terkemuka di tanah air telah mendapat penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Austria berupa Medali Emas The Decoration of Honour in Gold for Services to the Republic of Austria atau Order of Merit of the Austrian Republic (Ehrenzeichen für Verdienste um die Republik Österreich).

Penghargaan ini diperoleh Avip, berkat kiprahnya yang aktif dalam membina kerjasama dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Austria, sekaligus mempromosikan Austria sebagai negara Musik dan Budaya, termasuk membantu musisi-musisi dan artis-artis Austria untuk tampil di Indonesia dan juga sebaliknya. Avip Priatna konsisten menyelenggarakan konser-konser musik di Indonesia bersama kelompok orkes dan paduan suara bimbingannya yang kerap mengangkat karya-karya komponis Austria serta menjalin komunikasi yang erat antara Indonesia dan Austria melalui Kedutaan Besar Republik Austria di Jakarta.

Avip mengungkapkan, “Merupakan suatu kebanggaan bagi saya diberi kepercayaan oleh Pemerintah Republik Austria untuk menerima penghargaan ini, sebuah kejutan yang luar biasa. Ini menjadi pendorong semangat bagi saya untuk terus mengembangkan musik klasik dan paduan suara yang bisa dinikmati banyak orang, khususnya generasi muda agar lebih dekat musik simfoni, baik simfoni orkestra maupun simfoni lokal. Semoga penghargaan ini dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk turut serta mengharumkan nama bangsa dan negara kita di bidang keahliannya masing-masing, serta dapat menjadi angin segar bagi bangsa Indonesia.”

Berangkat dari hal tersebut, Avip Priatna juga dianggap sebagai Duta Budaya (Cultural Ambassador) Negara Austria di Indonesia. Prestasi yang membanggakan ini mendapat apresiasi dari Bakti Budaya Djarum Foundation, yang senantiasa meningkatkan kecintaan dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Indonesia. Bakti Budaya Djarum Foundation juga kerap mendukung insan kreatif untuk terus berkarya, menggali potensi, mengembangkan dan melestarikan keindahan, serta keragaman budaya Indonesia.

”Avip Priatna senantiasa mengukir prestasi dengan beragam penghargaan bagi dirinya maupun kelompok musik yang didirikannya seperti Jakarta Concert Orchestra (JCO), Batavia Madrigal Singers (BMS), dan juga The Resonanz Children’s Choir (TRCC). Selamat kepada Avip Priatna atas prestasinya dalam mengharumkan nama bangsa. Kami harap, prestasinya dapat membangkitkan semangat masyarakat Indonesia untuk turut serta nama bangsa Indonesia dan mengukir prestasi, baik di dalam maupun di luar negeri,” Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. (*)

Will Mara Merilis Single ‘Detox’, Yang Berisi Ajakan Untuk Istirahat Sejenak Dari Hubungan Yang Toxic

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah merilis single pertamanya, “Chocolate” pada bulan Mei kemarin, penyanyi dan produser Will Mara kembali merilis karya terbarunya dengan ‘Detox’, single kedua dari EP yang akan ia keluarkan tahun ini. Dengan nuansa R&B/Alternative, penyanyi ini membawakan sebuah tema yang tidak mudah untuk dikatakan.isi   Tidak berhenti berkarya, Will Mara menjadi sosok yang menarik di dunia musik oleh karena produktivitasnya dalam menciptakan lagu, tidak hanya untuk dirinya sendiri,tetapi juga untuk penyanyi-penyanyi tanah air yang lain. Diantara single pertama, “Chocolate” dan single, “Detox” ini, penyanyi kelahiran Jakarta ini ikut berkontribusi dalam karya dua penyanyi lainnya, yaitu Kevin Hugo, dalam lagu “Fairytale”, dan Raissa Anggiani, dalam lagu “Aku-Kamu Yang Lain”. Akan tetapi, Will Mara tetap semangat dalam melanjuti perilisan karya-karya berikutnya, seperti lagu, Detox, yang terinspirasi oleh pengalaman seorang sahabatnya.

“Ini pertama kali aku membuat lagu mengenai pengalaman orang lain”, ujar Will Mara. “Saat mendengar ceritanya, aku merasa terdorong untuk menulis sesuatu, karena menurutku, apa yang dialami temanku ini bukanlah sesuatu yang seharusnya dialami siapapun, dan dia sangat kuat untuk bisa pergi dari relasinya yang toxic.” lanjutnya. Lagu “Detox” menceritakan.

Seorang karakter yang meninggalkan kekasihnya karena mengalami perlakuan buruk secara fisik dan mental. Dimulai dari bait pertama dimana sang korban mengatakan bahwa ia sudah tidak takut atas ancaman-ancaman yang kekasih, ia mengatakan selamat tinggal dan mengatakan bahwa ia tidak sanggup lagi untuk bertahan. “Bagaimanapun, meninggalkan seorang kekasih pasti menyakitkan, maupun ia telah menyakitimu, dan itu yang dirasakan temanku.” Ujar Will. “Yang lebih mengesankan buatku adalah bahwa sahabatku masih ingin yang terbaik untuk sang mantan, agar dia bisa menjadi orang yang lebih baik di masa depan. Keberanian dia menyadari limitnya, sehingga ia memutuskan untuk pergi justru membuat aku sangat terpana dan terinspirasi untuk mendedikasikan sebuah lagu untuknya.”

Lagu “Detox” adalah realita yang sering terjadi kepada banyak orang. Dalam berelasi, terkadang bahkan tanpa disadari kita bisa menjadi beban mental untuk orang lain. Detox mengajak pendengar untuk mempertimbangkan kembali relasi-relasi anda, tidak hanya dalam percintaan, apakah relasi tersebut sehat untuk anda. “Dari lagu ini, aku juga terinspirasi untuk memikirkan relasi-relasi hidupku, dan apakah aku butuh istirahat dari mereka. Banyak relasi yang membuat kita lelah, dan ada gunanya kita pergi sebentar untuk beristirahat, lepas dari mereka.” Ucap Will Mara. (*)

Nadya Fatira Kembali Dengan Merilis Mini Album Bertajuk “THE OTHER SIDE”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kabar gembira kembali datang untuk para penggemar Nadya Fatira. Penyanyi ini kembali dengan mengeluarkan sebuah karya dalam bentuk mini album yang ia beri nama The Other Side.

Ini menjadi album ketiga darngan i Nadya Fatira setelah sebelumnya ia merilis album penuh My Story (2010) dan Pisces (2020). Mini album The Other Side kembali dirilis di bawah bendera label rekaman Universal Music Indonesia, sama dengan album Pisces.

Mini album The Other Side berisikan lima buah lagu, empat diantaranya merupakan lagu lama yang di-remake atau diaransemen ulang, ditambah satu buah lagu baru berjudul “Come Walk With Me”.

Pemilihan nama The Other Side sebagai judul mini album bukan tanpa alasan, Nadya mengatakan hal itu dikarenakan dari album sebelumnya, Pisces, dimana ia sangat minim sekali berbicara tentang cinta, untuk itu di mini album kali ini semua lagu ia pilih dengan mengambil tema cinta.

“Selain lagu-lagu bertemakan cinta, gue juga berusaha untuk lebih menonjolkan sisi feminin gue di album ini, juga dari segi visualnya. Karena itu gue pilih nama album ini The Other Side. Karena ini merupakan sisi lain dari Nadya Fatira, sisi yang sebenarnya ada dari dulu, cuma jarang diperlihatkan,” katanya. Tidak hanya itu, melalui mini album ini, Nadya Fatira juga ingin memberikan pesan yang positif terhadap konflik suatu hubungan yang terjadi dan atau dihadapi oleh banyak orang, dengan berharap semuanya akan menjadi lebih baik.

 “Come Walk With Me” menjadi lagu jagoan di mini album The Other Side dengan alasan sederhana, karena lagu ini menjadi materi baru yang ia bikin di mini album ini, yang tentunya menjadi pembuka jalan buat empat lagu remake lainnya.

Dari departemen suara, untuk aransemennya, baik untuk single “Come Walk With Me” atau di materi mini album secara keseluruhan, Nadya kali ini meminimalisir dominasi gitar akustik yang biasanya sudah sangat melekat dengan karya-karya terdahulunya.

Nadya Fatira melakukan eksplorasi suara dengan banyak memainkan sound beat yang lebih modern. Nuansa suara gitar Stratocaster dengan penambahan bunyi synthesizer membuat aransemennya lebih kaya suara. Nadya melakukan penetrasi yang luas untuk menghasilkan karya yang lebih fresh dari dirinya di mini album ini.

Di album ini gue agak one man show, enggak terlalu melibatkan banyak orang. Seperti di lagu “Come Walk With Me”, itu serratus persen semua instrument gue yang mainin. Jadi lagu itu total hasil isi kepala gue,” jelas Nadya. Lagu “Come Walk With Me” dan semua lagu lainnya yang ada di mini album The Other Side ini sudah ada di platform layanan musik digital. (*)

NOUI, Penyanyi Pendatang Baru Rilis Single Berjudul “EVERYTIME WE FALL”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Noui, penyanyi-penulis lagu yang berasal dari Indonesia kelahiran 1996 ini merilis single nya seiring dengan dimulainya karir musiknya bersama Wonderland Records / Universal Music Indonesia. noui pertama kali memulai perjalanan menyanyinya melalui internet, di mana dia biasa membuat cover lagu di saluran YouTube-nya. Dengan kecintaannya pada seni, serta hobinya dalam menyanyi-menulis lagu dan menulis puisi, ia kemudian mulai menulis lagu-lagunya sendiri.

Sebagai seseorang yang berfokus pada sisi baik dari sebuah tragedi, noui ingin meningkatkan kesadaran dan mendorong orang untuk meromantisasi dan menghargai setiap momen yang mereka miliki dalam hidup. Dengan sedikit sentuhan filosofi dalam musiknya, ia berharap dapat memberikan semacam harapan dan persahabatan bagi para pendengarnya, atau bahkan mengubah cara mereka hidup dan memandang sesuatu melalui musiknya. Oleh karena itu, dia selalu memasukkan makna tersembunyi dalam lagu-lagunya, kebanyakan tentang kebenaran keberadaan, momen, dan kegilaan, seperti dalam single debut pertamanya “Neptune’s Tune”.

“everytime we fall feat. Heiakim” dirilis pada 28 Mei 2021 sebagai single debutnya dengan Wonderland Record / Universal Music Indonesia, dengan Heiakim, seorang produser, pembuat konten, dan teman pribadi noui. Melalui lagu ini, noui mengingatkan pendengarnya bahwa waktu kita bisa berakhir kapan saja, dan kita mungkin hanya punya hari ini dengan seseorang teman, keluarga, kekasih, dan siapapun yang kita sayangi. noui ingin mendorong para pendengar untuk jatuh cinta pada setiap momen yang mereka miliki dengan siapa pun atau apa pun, dan meromantisasi setiap momen dalam hidup. Untuk menikmati hari ini agar tidak menyesal di kemudian hari. (*)

“Mulai Langkahmu”, Single Pembangkit Semangat Dari Yura Yunita

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Yura Yunita mempersembahkan sebuah ajakan kepada anak-anak muda Indonesia dalam bentuk “Mulai Langkahmu”, single terbarunya yang energetik. Dirilis di platform-platform musik digital pada 4 Juni 2021 dan disertai video lirik yang akan tayang di kanal YouTube Yura Yunita, sang penyanyi., Mmusisi sekaligus pencipta lagu ini kembali menggunakan karyanya untuk menyampaikan pesan yang positif. “Ini adalah lagu yang segardan dinamis. Kenapa begitu? Karena banyak pesan yang penuh semangat di lagu ini,” kata Yura yang berkolaborasi dengan produser Adhe Arrio untuk menggarap “Mulai Langkahmu”.

“Mulai Langkahmu” merupakan selebrasi setiap langkah kecil sekaligus ajakan kepada anak-anak muda Indonesia untuk berani memulai langkah-langkah kecil dan menikmati berbagai pasang dan surut dalam perjalanan menuju kesuksesan. Melalui lirik yang ditulisnya bersama Donne Maula, Yura bermaksud memberi dorongan kepada para anak muda yang merasa ragu-ragu dalam mewujudkan impiannya. “Anak muda pasti menghayal tentang masa depan yang indah, sukses, bahagia dan lain-lain, tapi kebanyakan itu cuma mimpi saja,” katanya. “Jadi di lagu ini ingin mengingatkan, ‘Yuk, kita sama-sama bikin apa yang ada di kepala itu jadi nyata.’ Itu yang paling penting.”

Maka terciptalah gabungan apik antara musik dan lirik, dengan pesan-pesan positif yang dilantunkan Yura diiringi oleh hentakan musik dansa yang diracik Arrio, suara kibor yang dimainkan oleh Marthin Siahaan dan bunyi alat tiup persembahan dari Billy Ramdhani dan Ujung Sitorus. Di samping itu, hadir pula paduan suara Insideout untuk menyumbang vokal latar dan energinya. Menurut Yura, “Aku juga mengajak teman-teman dari Insideout untuk menambah rasa kalau semakin banyak anak muda yang bernyanyi bisa semakin kuat juga lagu ini, semangatnya dan pengaruh positifnya ke siapa pun yang dengar.”

Selain itu, ada juga satu unsur bunyi yang berperan cukup penting di “Mulai Langkahmu”, yakni tepuk tangan. “Menurut aku, suara tepuk tangan itu adalah salah satu bentuk penyemangat ketika kita mau melakukan sesuatu,” kata Yura. “Suara tepuk tangan di lagu ini adalah suara tepukan asli dari anak-anak muda Indonesia sebagai bentuk penyemangat kepada sesama anak muda juga. Pas aku dan Arrio gabungkan dengan keseluruhan musik, rasanya asyik dan makin semangat.”

Singkat cerita, “Mulai Langkahmu” akan menjadi lagu yang tepat untuk membuat anak muda Indonesia tetap bersemangat, terutama dalam menggapai masa depan. “Aku berharap lagu ‘Mulai Langkahmu’ bikin siapa pun yang mendengarnya menjadi termotivasi dan makin bersemangat untuk memulai langkah-langkah kecilnya,” kata Yura. “Memulai sesuatu itu enggak harus dengan hal yang besar. Yang penting lakukan dari hal-hal kecil serta tahu arah yang dituju dan konsisten untuk melakukannya.” (*)

Rilis Single Dan Klip “Sampai Di Sini, STEFH Meramaikan Industri Musik Tanah Air

WARTAMUSIK.com – Jakarta. STEFH solois cantik pendatang baru dengan nama lengkap Stefhanie Adelia, sebelumnya dikenal sebagai penyanyi yang sukses mengcover beberapa lagu dengan jutaan viewers di platform Youtube. Baru saja merilis debut single yang bertajuk ‘Sampai di Sini’.

Lagu yang berkisah tentang kandasnya sebuah hubungan “tapi untuk saya, lagu ini bisa jadi penggambaran yang tepat untuk teman-teman di luar sana yang mungkinsedang terjebak dalam suatu hubungan yang sebenarnya sudah gak ‘worth it’ lagi untuk di jalani. Kalian harus sadar bahwa kalian sudah melakukan yang terbaikselama ini, and you guys deserve better. So then,let it go and it should be done “ terang STEFH.

Lagu yang didaulat menjadi debut single dibawah bendera Sintesapro ini, ditulis dan diproduseri langsung oleh Ade Ir. Untuk proses produksinya sendiri menghabiskan waktu dua bulan dan dikerjakan di dua studio musik yang berbeda, proses take instrument dikerjakan di QQ Record, sedangkan proses take vokal, mixing dan mastering dilakukan di STV Record. Video klip ‘Sampai di Sini’ di tayangkan perdana di channel Youtube SintesaPro bersamaan dengan perilisan lagu ini di beberapa platform digital.

Dengan notasi dan aransemen musik yang simple dan easylistening, jugaditambah warna vokal STEFH yang manis, single Sampai di Sini diharapkan mampu menjadi lagu yang bisa menemani dan meredakan lara dari sakitnya sebuah hubungan yang sudah tidak berjalan dengan baik. (*)

Lama Tak Muncul, Sky Sucahyo Hadir Kembali Lewat Live Session EP

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah lama tidak muncul di kancah musik, penyanyi-penulis lagu Sky Sucahyo akhirnya kembali dengan Live Session EP. Berisikan lagu-lagu yang sepertinya sudah akrab di telinga penggemarnya, rilisan ini akan dibagi dalam dua bagian. Part I dirilis hari ini dan sudah bisa dinikmati di berbagai kanal streaming digital, sedangkan Part II akan hadir pada 30 Juli 2021.

“EP ini berisi lagu-lagu yang saya tulis di periode 2014-2018; yang sangat spesial untuk saya, yang sering saya bawakan kalau manggung, yang sudah rencana dirilis dari lama,” tutur musisi kelahiran 1993 ini. “Ada berbagai macam kendala sehingga baru dirilis sekarang. Tapi meski isinya lagu-lagu lama, Live Session EP ini merupakan pelunasan hutang saya untuk Sky tahun 2014. Sekarang hutang saya sudah lunas, saya bisa move on untuk merilis lagu-lagu baru.”

Sky juga berterima kasih pada sosok-sosok yang telah membantunya pada perekaman lagu-lagu dalam Live Session EP ini. Mulai dari Alvin Baskoro dan Andhika Mahesa pada gitar, Ananta Defta (The High Temples) pada bass, Surya Fikri Asshidiq (The Panturas) pada drum, serta Fernanda Gunsan, Rizky Nawan, dan Aryo Prayogo pada bagian dokumentasi. “Tentu aku juga ingin berterima kasih pada Bapak (Alm) Dudih Amir Zuhud, tanpanya “Doa Untuk Istriku” tidak akan pernah ada,” ungkap Sky.

Bagi yang pernah menyaksikan penampilan Sky Sucahyo di atas panggung tentunya sudah kenal dengan alunan pop seperti pada “To Lust” dan “Letters”. Live Session EP ini juga menjadi rilisan Sky di bawah label rekaman asal Bandung, FFWD Records. (*)

Exit mobile version