Setelah “The Light”, Wizzy Kembali Merilis “Poor Little Kitty” Sebagai Penggabungan Dari Dua Makna Singlenya

Sebuah perpanjangan dari single pendahulunya “The Light”, penyanyi-penulis lagu Wizzy kembali dengan karya terbarunya “Poor Little Kitty”. Lagu ini menunjukkan suatu bentuk autoterapi dengan progresi yang abstrak namun stabil.

Pesan yang sama, getaran yang berbeda. “Poor Little Kitty” mengandung unsur berlapis yang menggabungkan makna literal dan metaforis. Lapisan pertama menceritakan kisah salah satu kerabat kucing Wizzy bernama Yayuk, yang telah berpulang dan menjadi inspirasi utama lagu tersebut.

Lapisan kedua memperluas apa yang disampaikan melalui “The Light”, mengakui rasa pahit ketidakpastian dan ketidaksetaraan dalam bertahan hidup sebagai makhluk hidup dalam sistem yang telah ditentukan untuk menghormati hak istimewa berdasarkan keberuntungan.

Melalui lagu tersebut, Wizzy berharap dapat membantu meringankan beban dan rasa sakit dengan merefleksikan bahwa perasaan tersebut dialami secara kolektif dan tidak apa-apa untuk mengeluarkannya sesekali. Hidup di tepi jurang setiap hari membawa tekanan yang cukup berat, tetapi Wizzy percaya bahwa pada akhirnya, kita semua memiliki kekuatan untuk memutuskan apakah kita menyerah dan melompat atau terus berjalan.

Secara melodis, “Poor Little Kitty” adalah sebuah trek dengan sentuhan rock alternatif awal 2000-an yang dibalut nuansa R&B/Soul khas Wizzy. Ini menandai perluasan dinamika Wizzy, yang mewakili lompatan musik lain ke depan untuknya, menambahkan tekstur baru dan mengasah kombinasi suara yang akhirnya mengembangkan karakter dan pola dasar dirinya.(*)

Kolaborasi Ekslusif Cokelat X Astrid Mempersembahkan “Studio Session”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Langkah Cokelat semakin menarik.Walau harus berpisah sementara dari vokalis Aiu Ratna yang memutuskan cuti untuk berkonsentrasi pada kehamilannya, Cokelat tak lantas menarik rem darurat. Sejak April 2021 lalu, vokalis Astrid Basjar datang untuk mengisi kekosongan.

Astrid tentunya, bukan nama asing di mata para personel salah satu unit pop rock terbaik Tanah Air ini. Apalagi keduanya pernah bernaung di label rekaman yang sama. Sementara secara musikal, Astrid juga tumbuh dengan musik-musik alternatif era akhir ‘90an, yang tentunya mempunyai ‘benang merah’ dengan karakter lagu-lagu Cokelat.

“Astrid merupakan penyanyi pop yang memiliki suara unik dan berkarakter. Itu alasan Cokelat mengajaknya berkolaborasi. Sangat menarik menggabungkan pop rock berdistorsi ala Cokelat dengan suara vokal Astrid. Menjadikan banyak tantangan menarik dan seru, yang selalu menjadi hal baru untuk terus dieksplorasi Cokelat. Dan saat ini, Aiu sedang cuti hamil, kami pun fokus mengerjakan banyak hal bersama Astrid, hingga Aiu kembali bersama Cokelat,” ujar Edwin Marshal, gitaris Cokelat, meyakinkan.

Nah, sejak kabar kolaborasi tersebut bergulir, para penggemar Cokelat maupun Astrid pun riuh. Khususnya di akun media sosial masing-masing. Tidak sedikit yang tak sabar untuk segera menyaksikan bagaimana lagu-lagu terbaik Cokelat seperti “Bendera”, “Karma”, “Luka Lama”, “Jauh” dan “Segitiga” dilantunkan oleh Astrid.

Gayung bersambut. Sambil menanti terbukanya kembali event-event panggung, Cokelat dan Astrid pun sepakat mempersembahkan sebuah konten istimewa di kanal YouTube, yang khusus dipersembahkan untuk para penggemar mereka.

Rabu, 16 Juni 2021 mulai pukul 20.00 WIB, sebuah konten penampilan khusus Cokelat dengan vokalis Aiu Ratna, serta kolaborasi dengan Astrid tentunya, akan ditayangkan via kanal resmi “Cokelat Band Official Channel” di YouTube. Ada lagu apa saja? Itu bakal menjadi suguhan gurih yang dipastikan mengejutkan!

“Saat ini Cokelat bersyukur bisa melibatkan dua penyanyi hebat ini. Cokelat akan segera merilis ‘studio session’ yang mana Aiu dan Astrid menyanyikan hits Cokelat dengan karakter masing-masing,” seru pihak band semangat.

Nah, jangan sampai ketinggalan. Karena konten “Studio Session” tersebut adalah sejarah baru yang sangat menarik dalam perjalanan karir musik Cokelat. (*)

Single ‘Dissolve’, Persembahan Piyu untuk Mendiang Dendy Mike’s

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Gerakan  yang   diinisiasi oleh Piyu beserta istri  almarhum  Dendy, Cempaka,ini memiliki  beberapa  rencana, yaitu: penggalangan dana berupa donasi yang dikelola oleh BenihBaik.com, penjualan Boxset Dissolve yang juga akan berisi Tshirt dan Masker yang akan dikelola oleh Tendencies dengan design Artwork Icon Dissolve dari Yongki Pardamean Simanjuntak juga Design Lukisan Karya Tondi Hasibuan.

Selain itu, penjualan single ini dari hasil pengunduhan di digital streaming platform juga akan menjadi salah satu gerakan yang dijalankan oleh Piyu. Penjualan single dari hasilpengunduhan ini dikelola oleh BSM Records dan Upbeat Publishing. Hasil donasi dan penjualan ini nantinya akan diserahkan secara penuh pada Yayasan Jantung Indonesia.

Berbicara mengenai single ‘Dissolve’ sendiri, penikmat musik masih akan mendengar suara khas Dendy Mike’s yang sepenuhnya di-Produser-i oleh Piyu. Piyu juga menjadi sosok yang menjadi Penulis dan Penggubah Lagu ini. Sementara itu, proses Mixing dan Mastering diserahkan pada Mr. Simon Cotsworth, Produksi oleh BSM Records danPublisher oleh Upbeat Publishing.

Dalam Kesempatan ini, Piyu juga merilis video musik untuk single ini. Berperan sebagai Executive Producer, videomusik single ‘Dissolve’ dihadirkan dalam bentuk mini movie berdurasi 6 menit 45 detik. Dalam video, digambarkan pula bagaimana langkah-langkah pertama yang harus dilakukan saat orang tersayang kita terkena serangan jantung. (*)

Bermateri Jazz , Soul & RnB, Lagu ‘Bersandar’ Menjadi ajakan untuk lupakan kenangan masa lalu ala Krista Monica

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Krista Monica musisi Indonesia yang saat ini bertempat tinggal Sydney, Asutralia kembali dengan merilis sebuah lagu yang bertemakan rindu dan romansa dengan judul “Bersandar”. Berbeda dari lagu sebelumnya yang berjudul “Be Alright”, lagu ini memiliki nuansa Jazz, Soul, RnB, dan Ballad. 

“Bersandar” bercerita tentang seseorang yang sedang mengingat memori masa lalu bersama kekasihnya. Bentuk kerinduan yang besar, membuat diri tidak bisa menahan untuk berdiri tegak, bersandar kepada masa lalu yang telah tiada.

“Tak sadar ku, bahwa hidup ku terus bersandar kepada mu, 

kini tak ada yang dapat kubanggakan,

kau masa laluku.”

Dari segi musik, Krista Monica terinspirasi dari musisi luar negeri, seperti Daniel Caesar dan Bon Iver. Selain itu Krista juga terinspirasi dari seorang musisi indie yang bernama Ardhito Pramono.

Lagu ini juga diproduksi oleh Julian (Zorsy) Sanchez yang merupakan seorang musisi kelahiran Filipina dan besar di Sydney, Australia. Proses pembuatan lagu “Bersandar” juga diiringi oleh seorang violinist ternama di Sydney bernama Hana Tan.

Dalam rangka mempromosikan lagunya, Krista Monica bersama Chromatic Production bekerja sama dengan salah satu clothing brand asal Sydney, bernama Slayman. Dalam kerjasama ini, mereka membuat sebuah tas dengan konsep yang unik, dimana tas ini dapat “bersandar” dimana saja. Produk ini akan dijual secara terbatas, dimana hasil keuntungannya akan disumbangkan ke orang-orang yang membutuhkan. (*)

“Perjumpaan Kita”, Lagu Baru Candra Darusman Duet Dengan Dian Sastrowardoyo

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Signature Music Indonesia bekerjasama dengan demajors merilis sebuah single berjudul “Perjumpaan Kita” pada tanggal 11 Juni 2021. Single ini melanjutkan single “Waktuku Hampa” yang dirilis Signature Music Indonesia di awal 2021 dan merupakan kolaborasi dengan penyanyi Ardhito Pramono, maka kini “Perjumpaan Kita” dinyanyikan secara duet oleh Candra Darusman dan Dian Sastrowardoyo, salah seorang aktris film ternama di Indonesia.

Lagu “Perjumpaan Kita” adalah salah satu karya terbaru dari Candra Darusman, pemerhati pentingnya hak cipta musik Indonesia sekaligus musisi Indonesia yang masih terus berkarya hingga kini di sela kegiatan organisasi hak cipta dan hak profesi musisi.

Dibalut irama samba Brazil yang riang hasil aransemen pianis Irsa Destiwi, lagu ini menampilkan duet unik yang belum pernah terjadi sebelumnya: Candra dan Dian. Secara lirik, lagu ini menceritakan kegembiraan dari situasi sebuah perjumpaan antara dua orang. Namun secara semangat, lagu ini juga menyiratkan sebuah pertemuan dua dunia kreatif yang berbeda, yakni perjumpaan dan sinergi karya antara Candra Darusman yang seorang musisi dengan Dian Sastrowardoyo yang seorang aktris film.

Dalam mewujudkan aransemennya, Irsa Destiwi yang didapuk sebagi aranjer memilih menampilkan musisi Indonesia lintas generasi: Oele Pattiselano (gitar), Iwan Wiradz & Revie Pongoh (perkusi), Donny Koeswinarno (flute), Odi Purba (bass), Ivan Alidyan (keyboards), Ranya Badudu (Backing vocals) Nikita Dompas (gitar) dan Irsa Destiwi sendiri pada piano. “Perjumpaan Kita adalah sebuah lagu baru dimana liriknya puitis tapi ringan dan melodinya sangat catchy dan menarik – ini akan menjadi pilihan lagu yang sangat segar ditengah trend yang ada sekarang” Irsa Destiwi membagi pandangannya mengenai lagu ini.

Selain menyatukan kreativitas dalam sebuah karya, Candra Darusman dan Dian Sastrowardoyo sekaligus membawa misi memasyarakatkan semangat penciptaan karya musik, dan juga PP 56/ 2021 tentang Pengumpulan Royalti. Dalam sesi dan proses kolaborasi ini, Dian Sastrowardoyo juga mengajak Candra Darusman untuk turut memperhatikan hak cipta dunia perfilman di mana ajakan ini langsung disanggupi oleh Candra yang selama ini memfokuskan perhatiannya ke hak cipta musik dan buku.

Sebagai ekspresi dukungan semangat penciptaan karya musik, Candra Darusman dan Dian Sastrowardoyo juga bersepakat untuk mendonasikan sebagian royalti lagu Perjumpaan Kita bagi upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepatuhan hak cipta seni musik dan film, termasuk jenis seni lainnya melalui Pundi Fesmi (Federasi Serikat Musik Indonesia) yang juga diketuai Candra Darusman. (*)

Berkolaborasi dengan Andi Rianto, Amanda Fedora Luncurkan Single Ke Tiga Bertajuk ‘Pursuit’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Amanda Fedora adalah musisi muda yang siap menggebrak industri hiburan Indonesia. Di usia 18 tahun, Amanda sudah memiliki segudang prestasi, selain menulis lagu, aktif di paduan suara anak-anak sebagai soprano hingga menguasai beberapa alat musik dan juga membuat karya karya ilustrasi.

Setelah sukses merilis single debutnya yang berjudul “Stormbreaker” yang video klipnya disutradarai langsung oleh Dr.Tompi, serta merilis single ke-2 berjudul “Wanderer” yang didedikasikan kepada Alzi Indonesia untuk mensupport penderita alzheimers dan caregivers.

Kali ini, Amanda didukung oleh musisi & komposer handal Andi Rianto sebagai arranger musiknya dan Budapest Orchestra kembali bercerita lewat single terbarunya yang berjudul “Pursuit”. Sebuah lagu yang berangkat dari fenomena dan realita banyaknya kasus depresi dan keputusasaan, karena berbagai hal yang dikarenakan oleh tekanan sosial, penolakan, perundungan, ketidak harmonisan hubungan, kehilangan ataupun kegagalan dalam meraih prestasi baik di sekolah, kerja atau usaha yang bisa membuat orang kehilangan harapan untuk hidup. Namun mengalami dan melewati hal tersebut, kita harus memiliki keberanian untuk menerima kenyataaan dan bangkit melepaskan diri dari belenggu masa lalu atau pun trauma.

Setiap orang mempunyai masalah dalam hidup namun harapanlah yang membuat kita dapat terus bertahan. Dan lagu ini adalah tekad diri tentang harapan meraih kebahagiaan tersebut. Melalui lagu “Pursuit” ini, diharapkan dapat memberikan semangat kepada seluruh pendengar, agar tidak menyerah apa pun kesulitan yang dihadapi, dan bertahan mengejar harapan untuk kebahagiaan sendiri.(*)

Single “Cara Yang Tepat” Menjadi Salam Perkenalan Elmo Kepada Pecinta Musik di Indonesia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Muhamad Abdu Elmorogam, yang memiliki nama panggung ELMO ROGAM ini adalah musisi kelahiran Jakarta dengan darah campuran Ternate, Sunda dan Betawi. Elmo yang sudah lama bercita-cita ingin ingin merilis debutnya sebagai musisi dan penulis lagu. Bermain musik sejak SMA, di tahun 2010 Elmo memutuskan untuk pindah ke Makasar dan manggung dengan bandnya di kafe-kafe di Makasar.

“Sebenarnya saya sudah lama bermain musik, sudah buat banyak lagu juga. Bahkan di tahun 2010 saya sudah bermimpi pengen punya mini album karya-karya saya. Cuma karena saat itu saya juga masih fokus sama pekerjaan saya di bidang tambang. Belum ada waktu yang tepat untuk mewujudkannya jadi keinginan itu saya pendam”, ucap Elmo.

Lagu “Cara Yang Tepat” merupakan lagu bergenre Pop yang diciptakannya pada tahun 2012, yang bercerita tentang kisah keinginan seorang pemuda kepada pujaan hatinya, hingga pada akhirnya dia bisa jadian dengan si pujaan hati setelah menemukan cara-cara yang tepat untuk PDKT.  

Harapannya lagu ini bisa menjadi Anthem untuk orang – orang  yang sedang dilanda kasmaran. Maka untuk mewujudkan harapan itu Elmo Rogam akhirnya melibatkan Marco Steffiano (Barasuara) di awal tahun 2020 lalu. Pembuatan lagu “Cara Yang Tepat”  akhirnya menemukan bentuk terindahnya dalam nuansa Pop, tanpa tanggung Marco Steffiano  sebagai penerima AMI Award For best Sound Production 2018 ini juga melibatkan seluruh tim “Music by S/EEK” untuk menggarap lagu “Cara Yang Tepat”.

“Saat itu saya memberanikan diri men-DM langsung Marco Steffiano via Instagram, karena saat itu kan dia lagi buka kelas online untuk produksi musik. Saya DM dia tapi bukan buat ikut kelas itu, tapi saya meminta dia un tuk memproduksi lagu saya. Dan saya kaget dia merespon DM saya dan dia minta saya mengirim materi lagu saya ke dia. Lalu dia bilang dia suka lagu saya dan mau  untuk membantu saya. Wah seneng banget bisa kerjasama dengan musisi-musisi hebat ini”, ungkap Elmo.

Adapun para Produser Musik yang berada di Music by S/EEK terdiri dari Marco Steffiano, Adrian ‘Kitut’ Putranto, Jessi Mates, dan Jozh Kunze. Nama-nama besar lainnya yang juga berkontribusi besar dalam “Cara Yang Tepat” seperti Barsena Besthandi sebagai sebagai Backing Vocal, Aldhan Prasatya sebagai Recording Engineer, Rio ‘EXO’ Ndul sebagai Vocal Editor, Ano Stevano sebagai Mixing Engineer, dan Dimas Pradipta sebagai Mastering Engineer

Semoga “Cara Yang Tepat” ini menjadi salam perkenalan yang tepat Elmo kepada pecinta musik di Indonesia dalam memulai perjalanan karir musik Elmo di permusikan Indonesia. (*)

‘Holding On To Letting Go’, single emosional Scott Quinn

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi, produser sekaligus pencipta lagu yang menetap di London, Scott Quinn, baru saja merilis single barunya “Holding On To Letting Go” – ‘the third taste’ dari debut EP ‘BETTER OF ME’ yang akan rilis pada 25 Juni. Single baru  “Holding On To Letting Go” adalah balada yang halus, dan emosional dengan paduan talenta vokal Quinn yang luar biasa dengan instrumentasi yang mewah.

Syair yang diakuinya bercerita mengenai ketergantungan memberikan wawasan untuk karyanya sendiri hingga saat ini. Alunan piano yang lembut dengan vokal Quinn yang memukau, saat dia bernyanyi I ignore my friends whenever they call / Cause sometimes they convince me I don’t love you anymore / but I’d rather hurt than forget about you and be fine”.

Quinn menjelaskan : “It’s about the self justification of keeping yourself in a hurt state in the hope of holding onto the tattered remains of a relationship.”  Sebelumnya menulis lagu untuk para artis termasuk BTS,  Zara Larsson, Keith Urban, dan JONES – Scott Quinn memiliki bakat menulis lagu yang luar biasa, baik untuk orang lain maupun untuk dirinya sendiri. Terinspirasi dari penulis lagu pop seperti Julia Michaels, Benny Blanco, Pharrell Williams dan Charlie Puth – Scott tanpa ragu melangkahkan kaki untuk mengikuti jejak mereka. 

Mengomentari lebih lanjut mengenai single barunya, pria kelahiran Yorkshire ini mengatakan bahwa lagu ini adalah salah satu dari lagu termudah yang pernah ia tulis. Ia menulis lagu ini dengan salah satu pencipta lagu berbakat Adam Argyl di salah satu studio di London. Mereka sedang berhadapan dengan hubungan yang cukup intens dan emosional dan menemukan kesamaan saat menulis lagu ini. Mendengarkan kembali lagu ini dari voice memos juga menarik, apalagi saat tau bahwa lagu ini sudah bisa didengarkan di platform musik manapun, kata Scott. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa lirik lagu ini cukup relate dengan keadaan Scott dan Adam, belum lagi liriknya ‘I keep holding on to letting go..’. Ini adalah kalimat yang sederhana namun sangat menyentuh.

Scott Quinn telah membuat langkah besar untuk debut EP solo miliknya. Memuncaki chart album Billboard AS dan chart single country melaleuca penulisan lagunya masing-masing untuk BTS dan Keith Urban, ia juga menduduki puncak tangga lagu Israel dengan co-writer K-pop. Saat Scott sedang tidak menulis lagu untuk orang lain, ia mengerjakan materi untuk dirinya sendiri, dan ia menyimpan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Scott Quinn berhasil mengumpulkan lebih dari 8 juta streaming Spotify lewat seluruh materinya hingga saat ini dengan dukungan pers dari Wonderland Magazine, The Line Of Best Fit, Clash Magazine, Complex dan Ones To Watch. Penulisan lagunya juga mendapat banyak pujian dalam skala global. New single “Holding On To Letting Go” is out now. Scott Quinn’s debut EP ‘BETTER FOR ME’ is out June 25th. (*)

Reuni Gya Anandini dan Badai Hadirkan Remake Lagu, ‘Demi Cinta’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tahun 2008, lagu ‘Demi Cinta’ dirilis oleh Kerispatih dan menjadi salah satu lagu hits yang dicintai oleh penikmat musik Indonesia. Kini, di tahun 2021, penyanyi Indonesia Gya berusaha menghidupkan keindahan lagu ini dengan me-remake bersama pencipta lagunya, Badai. Gya dan Badai sendiri telah saling bertemu sejak tahun 2007 silam saat Gyamerilis album “Kembali” miliknya. Gya mengaku dia sangat menyukai karya-karya Badai yang menurut Gya merupakan sosok hebat dalam setiap karya yang dia rilis. Reuni-pun akhirnya terjadi saat Gya dan Badai kembali bertemu secara virtual lewat aplikasi Clubhouse yang kemudian memunculkan kesepakatan untuk merilis karya bersama-sama.

‘Demi Cinta’ dipilih karena merupakan salah satu lagu favorit Gya yang ditulis oleh Badai, dan Gya mempersembahkan lagu ini untuk anniversary pernikahannya yang ke sembilan. Tanpa diduga, proses pembuatan dari lagu ini terbilang cukup cepat dan singkat. Walau begitu, jadwal dari pembuatannya memang sengaja dibuat padat sehingga membuat prosesnya semakin menyenangkan. Di versi barunya ini, selain lagu yang disesuaikan dengan warna suara dan karakter Gya, lagu ini masih penuh dengan nuansa pop dan beberapa perubahan aransemen dibanding versi terdahulunya. Badai mengungkapkan kalau dirinya sudah menyukai karakter suara Gya sejak lagu ‘Semoga Kau Mengerti’ dirilis oleh Gya di tahun 2004.

Kini, dengan adanya kolaborasi keduanya, Badai mengaku sangat tidak sabar dibuatnya. Di remake lagu ini, selain berperan sebagai Composer dan Arranger, Badai juga menjadi Produser dibantu oleh Satrio Pratomosebagai A&R. Selain itu, dibantu juga oleh Dennis Nussy sebagai Vocal Director, Alden Luhukay yang mengisi Guitar, Donny Hardono sebagai Mixing Engineer, dan Rozi Fathoni sebagai Executive Produser. Terasa lebih special lagi karena lagu ini di Mastering oleh Steve Corrao dari Sage Audio di Nashville.

Lagu yang bercerita tentang perpisahan dengan kekasih hati yang meninggalkan dunia selama-lamanya ini dimaknai oleh Gya secara mendalam. “Lewat lagu ini, sebenarnya Gya ingin berpesan untuk cintai pasangan kita dengan sepenuh hati, jangan lupa untuk mensyukuri waktu bersama orang terkasih, jangan pernah menyakiti kekasih. Karena kadang kita baru menyadari sesuatu yang kita miliki sangat berharga setelah orang tersebut menghilang dari sisi kita,”ungkapnya. Video Musik dari lagu ini juga tengah disiapkan oleh Gya dan akan dirilis dalam waktu dekat. Selain itu, kini Gya tengah disibukkan dengan mengumpulkan materi-materi terbaru yang nantinya akan masuk ke dalam album Ketiga miliknya. (*)

“Sebuah Cerita”, Album Debut MAHEN Yang Muncul di Era Pandemi

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Hidup adalah sebuah perjalanan dimana berbagai kisah terlewati menjadi suatu catatan panjang  dalam kehidupan setiap manusia. Kisah-kisah seperti kebahagiaan, kesusahan, kegigihan, ketegaran dan lainnya menjadi memori yang tak terlupakan dan bisa menginspirasi seseorang untuk melahirkan karya dan menjadikannya sukses.

Petrus Mahendra atau MAHEN adalah satu dari penyanyi muda masa kini yang menoreh kesuksesan di awal kemunculannya di industri musik Indonesia. Mahen sukses menampakan jejaknya di musik pop Indonesia pada akhir tahun 2019 lewat lagu “Pura Pura Lupa”, yang membawanya dikenal publik hingga sekarang.

Setelah lagu “Pura Pura Lupa”, Mahen mengeluarkan sederetan lagu bernuansa mellow seperti “Luka Yang Ku Rindu”, “Datang Untuk Pergi”, “Cinta Selesai” dan “It’s Okay To Not Be Okay”. Kehadiran lagu-lagu tersebut di blantika musik Indonesia semakin menguatkan sosok Mahen sebagai penyanyi pendatang baru yang bersinar dengan lagu-lagu patah hati.

Kini di tahun 2021 dibawah naungan label rekaman Indosemar Records, Mahen akhirnya berhasil merilis album perdananya yang diberi judul “Sebuah Cerita”. Di album ini Mahen dibantu oleh banyak musisi hebat seperti Pika Iskandar, Tito P.Soenardi, Ayu Purnamasari, Kamga, Beraldy Dean, Faiz Alfandy, Ilham Baso, Michael Juan, Daniel Mantiri, Banu Setiawan, dan masih banyak lagi.

“Kenapa album ini diberi judul ‘Sebuah Cerita’, mungkin sedikit banyak ini adalah cerita yang tertuang dalam kehidupan seorang Petrus Mahendra sendiri, baik yang dulu banget, yang sekarang dijalani atau yang akan aku jalani kedepannya. Dimana aku ingin bercerita tentang banyak hal seperti tentang patah hati, kebahagiaan, menunggu, dan banyak hal lainnya. Mungkin ada temen-temen yang bertanya-tanya, si Sad Boy ini mau keluarin lagu apalagi sih? Disini lah aku mau berbagi cerita dan ini bentuk ekspresi dari aku, yang mungkin  juga banyak dialami oleh orang lain”, jelas Mahen soal album ini.

Walaupun debut di era pandemi Covid19, proses penggarapan album yang memakan waktu kira-kira 1 tahun lebih ini dijalani Mahen dengan suka cita. Karena bisa mengeluarkan karya album sendiri adalah cita-citanya sebagai musisi. “Aku sebenarnya sudah punya lima lagu sebelum bikin album ini. Namun aku diberikan deadline kurang lebih 2 bulan untuk membuat lima lagu lainnya yang belum ada sama sekali,” kata Mahen

“Tapi ini sebuah Big Achievement buat aku bisa punya karya album sendiri. Umpamanya seperti punya ijasah sarjana sebagai musisi, wah senang banget sih akhirnya punya full album sendiri”, tambah Mahen senang.

Meski Mahen sering disebut netizen Indonesia sebagai penyanyi spesialisasi lagu-lagu patah hati, namun Mahen langsung unjuk gigi menunjukkan kemampuannya menulis lagu di album perdananya ini. Terinspirasi oleh musisi-musisi legend sebelumnya, Mahen ingin karya-karyanya juga bisa dinikmati banyak orang dari berbagai generasi dan sampai kapan pun.

“Sebelumnya aku udah keluarin 5 lagu yang nuansanya sedih dan patah hati, di album ini juga ada lagu yang mood-nya senang. Dan ada beberapa lagu di album ini yang aku tulis sendiri. Inspirasinya pengen kayak seperti almarhum bung Glenn Fredley yang punya banyak album dengan lagu-lagu yang sangat luar biasa, terutama lagu-lagu galaunya yang banyak disukai orang. Semoga karyaku ini juga bisa seperti itu, bisa menginspirasi dan bisa melanjutkan destinasi lagu-lagu galau ke generasi selanjutnya”, tutur Mahen.

Album “Sebuah Cerita” dari Mahen ini terdiri dari 10 lagu. Berikut judul-judul lagu yang ada dalam album ini beserta penjelasannya trek demi trek :

1.       Pura Pura Lupa

Lagu ini adalah single perdana Mahen yang diciptakan oleh Pika Iskandar dan diaransemen musiknya dengan indah oleh Tito P Soenardi. Lagu ini berhasil menarik perhatian publik dengan lirik yang sederhana namun tepat sasaran. Dengan nadanya yang sendu, lagu bertema ‘Move On’ ini sangat menyentuh hati, apalagi bagi yang mempunyai kisah cinta serupa pasti akan terbawa perasaan atau baper. Lagu ini cukup lama bertengger di chart musik teratas dan menjadi trending hingga dicover banyak orang dalam berbagai versi bahasa. Musik videonya pun sudah ditonton sebanyak 94juta views di Youtube, bahkan lagu ini menjadi lagu yang paling banyak di streaming sepanjang tahun 2020.

2.       Cinta Selesai

Masih dengan genre Pop Mellow, lagu yang kembali diciptakan oleh Pika Iskandar dan diaransemen oleh Tito P. Soenardi ini tampil dengan alunan musik akustik dengan lirik demi lirik yang disampaikan dengan sederhana. Vokal Mahen pun disini terdengar prima dan effortless, menyesuaikan dengan pesan dari isi lagu yang ingin ia sampaikan. Secara isi lagu, lagu ini masih berhubungan dengan lagu “Pura Pura Lupa” dan “Luka Yang Ku Rindu”, untuk itu Mahen rupanya harus menjalani workshop khusus untuk lagu ini, dalam menentukan aransemen musik dan menempatkan penjiwaan yang tepat di lagu ini.

3.       Arloji

Hadir dengan melodi yang chill dan di dominasi permainan gitar akustik dari awal lagu hingga akhir, lagu karya cipta dari Faiz Affandy ini, baik secara lirik dan musik membawa kita pada perasaan lelah menunggu seseorang yang tak kunjung datang, sesuai dengan isi dari lagunya. Memiliki lirik yang ringan, lagu ini sangat easy listening, enak dinikmati kapanpun dan dimanapun kita berada.

4.       It’s Okay To Not Be Okay

Lagu “It’s Okay Not To Be Okay” adalah lagu pertama yang ditulis oleh Mahen sendiri bersama rekan musisinya, Will Mara, yang juga bertindak sebagai Music Arranger di lagu ini. Berdasarkan pengalaman sedih yang dialaminya sendiri, Mahen menuangkannya dalam lagu berlirik bahasa Inggris yang ditujukannya untuk menyemangati orang-orang yang sedang merasakan kesedihan, kekecewaan atau sakit hati. Dalam proses rekaman lagu ini, Mahen dibantu oleh Kamga sebagai Vocal Director, untuk menyanyikan lagu ini dengan pengucapan yang baik dan benar agar pesan dari lagu ini sampai ke hati pendengar.

5.       Luka Yang Ku Rindu

Masih dengan lagu karya cipta dari Pika Iskandar, lagu patah hati yang lirih ini dikemas dengan aransemen musik yang indah oleh Tito P. Soenardi. “Cerita lagu ini adalah flashback dari lagu Pura-Pura Lupa, tentang kisah cinta yang penuh luka, namun luka itu enggak bisa menghapus memori indah yang pernah ada”, ucap Mahen. Permainan piano dan lirik yang deep, Mahen yang dibantu oleh Ayu Purnamasari sebagai Vocal Director, mampu memberikan penghayatan yang luar biasa dalam membawakan lagu ini. Sehingga menjadikan lagu ini memiliki kekuatan tersendiri, bahkan lagu ini menjadi salah satu lagu yang juga banyak dicover di Youtube selain lagu Pura Pura Lupa.

6.       Putus Saja

Ku seperti hujan di matamu, sampai kau harus berteduh menghindariku.. kata jodoh tak berlaku untuk hubungan kita. Kau seperti  duri dalam daging, bersama kita tapi saling menyakiti... Satu lagu patah hati dengan kekuatan lirik yang dalam yang diciptakan oleh Ilham Baso, mampu dinyanyikan dengan baik oleh Mahen. Kita disuguhkan vokal Mahen yang teduh diringi permainan piano yang apik di awal lagu, yang mampu menggetarkan hati kita yang mendengarkan seolah turut merasakan kesedihan di lagu ini.

7.       Foto Lama

Lagu ciptaan Mahen sendiri ini lagi-lagi hadir dengan nuansa galau. Diperkuat dengan notasi-notasi piano dipadu kata-kata yang sendu dalam lirik, lagu yang juga diaransemen oleh Tito P. Soenardi ini cukup menyayat hati. Hadir dengan tempo lambat untuk menegaskan isi lagu yang menggambarkan kesedihan seseorang yang mengenang kisah lama, lagu ini rasanya akan mudah membawa perasaan orang yang mendengarkan karena sangat relate buat mereka yang sedang patah hati.

8.       Seamin Tak Seiman

Bertemakan tentang kisah cinta beda agama, Mahen menulis lagu ini bersama Beraldy Dean. Mereka berdua cukup piawai memainkan kata demi kata dalam lirik lagu untuk menyampaikan pesan dari lagu ini. Secara aransemen musik yang juga ditangani oleh Beraldy Dean ini, mampu mencuri perhatian terutama pada bagian Reff-nya dan lagu ini memiliki klimaks yang membuat kita semangat untuk menikmati lagu ini hingga akhir. Penggunaan liriknya yang cerdas seperti pada bait “Cinta menyatukan kita yang tak sama, Aku yang mengadah dan tangan yang kau genggam. Berjalan salah berhenti pun tak mudah, Apakah kita salah?” seperti menggambarkan betapa hebatnya perjuangan orang-orang yang sedang mengalaminya. Semoga lagu yang ini bisa memberi kekuatan bagi para pejuang hubungan beda agama.

9.       Datang Untuk Pergi

Salah satu lagu yang berhasil mengharu-birukan perasaan penikmat lagu-lagu patah hati dari Mahen ini, ditulis oleh Pika Iskandar yang bercerita tentang Toxic Relationship. Lagu yang diaransemen musiknya oleh Tito P.Soenardi ini, termasuk lagu yang mudah untuk di ingat di memori kita. Dibuat dengan alunan musik yang indah dengan permainan instrumen string section yang apik, semakin memperkuat emosi yang ingin dibangun dari kisah cinta rumit di lagu ini.

10.   LDR

Sebuah lagu yang dinyanyikan sangat manis  oleh Mahen ini adalah karya cipta dari Faiz Affandy. Kali ini Mahen dibantu oleh Michael JuanDaniel Mantiri dan Banu Setiawan dalam aransemen musik di lagu LDR ini. Lagu yang ringan, melodi yang manis dan lirik yang sederhana tentang hubungan jarak jauh ini, dibawakan dengan sangat easy listening. Memang sedikit berbeda dengan lagu-lagu Mahen lainnya yang cenderung galau, namun lagu ini bisa jadi alternatif untuk didengarkan di waktu-waktu senggang.

Untuk mendapatkan bentuk fisik CD album “Sebuah Cerita” dari Mahen ini sangat mudah, karena sudah bisa didapatkan di semua gerai KFC yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kini seluruh lagu di album ini sudah ada dan bisa dinikmati di semua aplikasi musik digital. Selamat menikmati dan mari kita dukung terus musik Indonesia.

Salam musik Indonesia! (*)

Exit mobile version