“GEMAH RIPAH LOH SYMPHONY” Pertunjukan Akulturasi  Musik Hip Hop Dengan Orchestra

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Masih dalam bagian rangkaian program festival, kali ini FLAVS mempersembahkan sebuah pertunjukan musik virtual “GEMAH RIPAH LOH SYMPHONY”, adalah sebuah proyek pertunjukan musik hip hop dengan balutan musik orchestra dan atraksi teatrikal, dengan deretan penampil musisi  asal kota DIY Jogjakarta. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara promotor FLAVS dengan Symphony From Hell yang adalah bagian dari komunitas HellHouse Records asal Jogjakarta.

Pertunjukan  “Gemah Ripah Loh Symphony” digelar pada 17 September 2021 pukul 20:00 WIB lalu ini dinikmati secara gratis melalui website resmi www.visinetshow.com

Proyek yang dipimpin oleh Alexander Sinaga ini menjadi catatan penting dalam perjalanan musik akulturasi budaya di Jogjakarta. Pertunjukan ini berkonsep mengaransemen ulang lagu para musisi penampil dalam serangkaian set panggung teatrikal dengan berbagai visual dan simbolisasi identitas kota Jogja. Musisi (rapper & penyanyi R&B) yang tampil pada “Gemah Ripah Loh Symphony”, diantaranya adalah: Ki Catur Benyek; Wayang Hip Hop; Mario Zwinkle; D.P.M.B;  Uncle T; Xaqhala; Nilly Menda; GNTZ; Jahanam feat. SIlir Wangi; Jogja Hip Hop Foundation; dan Reagina Maria (Riri Everyday), dengan turut menghadirkan 25 personil orchestra pada instrumen brass, string, dan combo band.

Proyek ini mengintegrasikan dua genre musik yang saling bertentangan untuk memperluas persepsi dari keduanya. Menciptakan sound baru dengan penggabungan melodi musik orkestra klasik rumit dengan jiwa ritmis dari puisi hip hop yang tegas.

Pertunjukan “Gemah Ripah Loh Symphony” ini merupakan salah satu rangkaian program FLAVS Festival 2021 yang akan berlangsung pada 30 dan 31 Oktober mendatang. (*)

Rubiru Rilis Debut Single ‘Sementara Di Antara’ Dengan Sentuhan Teknologi Dolby Atmos Music

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tidak banyak musisi duo/trio/kwartet di Indonesia. Namun, ini bukan berarti tidak banyak juga yang berusaha membentuk grup beranggotakan dua hingga empat orang ini. Salah satunya adalah grup asal Semarang bernama Rubiru. Duo beranggotakan Rully Sianipar atau yang lebih sering dipanggil Rully dan Nabian Risyad atau yang sering dipanggil Bian ini siap menyapa penikmat musik Indonesia yang rindu akan adanya formasi duo di ranah musik Tanah Air. 

Rullydan Bian lewat Rubiru menyapa dengan single perdana berjudul ‘Sementara Di Antara’ yang akan dirilis secara resmi pada 24 September 2021. Selain merupakan single perdana bagi Rubiru, ini juga merupakan single perdana mereka di bawah label Kini Music yang juga merupakan bagian dari Collab Asia. Sedikit menyinggung tentang nama Rubiru, Rullydan Bian menjelaskan bahwa nama Rubiru memiliki arti dan makna ‘Spirit of Healing’. Dari situ, mereka berharap, tiap musik yang mereka hasilkan dapat menyebarkan pesan positif bagi para pendengarnya.

‘Sementara Di Antara’ ditulis oleh Rubiru dengan mengambil inspirasi dari kondisi pandemi yang mengharuskan kita membatasi aktivitas keluar rumah sekaligus menikmati waktu bersama keluarga. Rasa rindu untuk bisa melakukan hal-hal yang pernah dilakukan atau dirasakan sebelumnya, baik untuk bisa merasakan kebersamaan bersama teman atau orang-orang terdekat, maupun hanya sekedar bercengkrama tanpa adanya kekuatiran dituangkan Rubiru di lagu ini.

Selain dibuat dan ditulis sendiri oleh Rully dan Bian, ‘Sementara Di Antara’ juga ikut dibantu oleh Randy Sc untuk penulisan Lirik dan Produser. Dalam proses pembuatannya, Randy Sc juga turut menjadi Featured Artist dengan menyumbangkan suaranya di lagu ini. Uniknya, selama masa pembuatan lagu ini, Baik Rully, Bian, dan Randy Sc tidak dapat saling bertemu sehingga seluruh proses pembuatan lagu ini dilakukan secara daring. 

Selain itu, sebagai bentuk keinginan dari Rubiru untuk memberikan sesuatu yang berbeda bagi para penikmat musik, lagu ini juga turut dihadirkan dengan teknologi Dolby Atmos Music yang memberikan pengalaman sinematik 3D audio saat mendengarkan lagu ini. Pengalaman immersive dalam mendengarkan lagu ini memang merupakan format audio yang berbeda dibandingkan format musik konvensional lainnya. Lewat teknologi Dolby Atmos Music yang digunakan di lagu ini,  Rully dan  Bian

seolah ingin berpesan kepada para penikmat ‘Sementara

Di Antara’ untuk terus percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, walau sekarang ini mungkin kita di tengah masa yang sulit. Selain itu, ‘Sementara Di Antara’ juga dirilis dalam format Stereo.  ‘Sementara Di Antara’ menjadi pembuka dari perjalanan yang akan dimulai oleh Rubiru dengan segala macam karyanya yang diharapkan mampu memberikan dan menyebarkan pesan positif kepada para penikmat musik. Sesuai dengan arti dan makna nama grup yang Rully dan Bian pilih, yaitu Rubiru. (*)

Telah Dirilis Kolaborasi Internasional “Garuda Ryukyu” MV Rio Inyaku feat. U-maku Eisa Shinka Indonesia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Video Musik “Garuda Ryukyu” Rio Inyaku feat. U-maku Eisa Shinka Indonesia telah dirilis pada tanggal 17 Agustus 2021. Video ini merupakan kolaborasi internasional antara pertunjukan U-maku Eisa Shinka di Indonesia, Italia dan Okinawa.

Worldwide Eisa Festival 2017 merupakan momen awal persahabatan U-maku Eisa dan Rio Inyaku, saling menikmati pertunjukan yang disuguhkan. Asal mulanya, Eisa merupakan tarian tradisional Okinawa yang dipersembahkan untuk arwah nenek moyang, namun sekarang ini “Eisa kontemporer” telah menyebar ke penjuru dunia, dengan gaya karakter masing-masing.

Rio Inyaku tergugah oleh pertunjukan U-maku Eisa Shinka dan memberikan hadiah lagu “Garuda Ryukyu” pada saat perayaan ulang tahun U-maku Eisa Shinka Indonesia ke 18 di tahun 2020. Koreografi “Garuda Ryukyu” yang dikreasikan oleh U-maku Eisa Shinka disambut hangat oleh Rio Inyaku.

Okinawa, dahulu bernama Kerajaan Ryukyu, merupakan kerajaan independen yang melakukan pelayaran ke berbagai negara Asia, salah satunya adalah Indonesia. Pada “Bel Universal” di kastil Shuri, Okinawa (tampak di video) terdapat inskripsi yang menunjukan kejayaan Kerajaan Ryukyu sebagai bangsa maritim. Sementara itu, di Borobudur (Indonesia) terpahat relief kapal “Spirit of Majapahit” bertutur tentang pelayaran ke Kerajaan Ryukyu.

Rio Inyaku percaya bahwa seni pertunjukan memiliki kekuatan melampaui batas. Citra Garuda yang penuh semangat dan membanggakan cocok dengan para anggota U-maku Eisa, terbang melintasi lautan menuju masa depan yang cerah. “Garuda Ryukyu” merupakan sebuah perayaan ratusan tahun persahabatan dan kebahagiaan hidup. Lautan bukanlah pemisah kita, melainkan jalan setapak yang menghubungkan kita. Rio Inyaku berterimakasih atas persahabatan hangat di Indonesia. (*)

Grace Grama Luncurkan Single dan Klip Perdana-nya “Angin Timur”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Grace Grama kembali dengan karya terbarunya, “Angin Timur” yang diciptakan dengan mengambil inspirasi dari kebiasaan orang Timur yang merantau kemudian kembali ke daerah asalnya untuk membangun kampung halamannya. Lagu Angin Timur bercerita tentang ungkapan hati kerinduan untuk pulang ke kampung halaman. Karya ini ditujukan untuk para perantau yang berjanji akan pulang ke daerah asalnya.

Grace mengaku senang bisa membawakan lagu Angin Timur yang sesuai dengan isi hatinya sekarang dan berharap lagu ini dapat menjadi pengingat bahwa sejauh apapun kakimu melangkah, kampung halaman tetap menyambutmu dengan tangan terbuka.

Selain lagu yang bertajuk etnik timur, Music Video dari “Angin Timur” juga mengusung sinematografi konsep alam dengan pemandangan pantai serta bukit khas Indonesia Timur. (*)

Zarisya Aziz Tuangkan Visualisasi Makna Single “Break” Lewat Video Musik

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah melepas single keduanya berjudul “Break” pertengahan Agustus lalu, penyanyi dan penulis lagu Zarisya Aziz merilis video musik untuk single tersebut. Curahan perasaan tentang lelahnya hati seseorang setelah menghadapi kegagalan-kegagalan hidup dihadirkan secara visual oleh Zarisya Aziz dalam video ini.

Video musik “Break” diproduksi dengan memilih lokasi di sebuah villa di daerah Lembang, Bandung Barat, yang bertujuan untuk menggambarkan suasana sehari-hari dan kondisi yang relate dengan pengalaman banyak orang. Berdurasi 3 menit 29 detik, video ini dibintangi sendiri oleh Zarisya Aziz, Firdaus Nur Kamal, Zahnaz Mutiara Bintang Bekti, Lian Kyla Kizhaya Solowen, Charles Amalo, dan Dani Prasetyo. Berbicara mengenai produksi, video ini melibatkan Tommy Benito Aditya sebagai sutradara, Gladys Aditya Fitriani sebagai produser, Charles Amalo sebagai asisten kamera, Dani Prasetyo dan Gilang Saputra sebagai runner produksi, serta Bintang Bekti dan Lian Kyla sebagai pengarah busana.

“Aku ingin menekankan kembali perasaan yang dibawakan pada lagu ini, yaitu kelelahan mendalam seseorang dimana tidak ada seorang pun yang memahami kondisi tersebut. Visual yang dihadirkan juga lekat dengan interaksi sehari-hari dan lekat dengan pengalaman banyak orang,” jelas Zarisya Aziz. Video “Break” merupakan video musik pertama yang dirilis oleh Zarisya Aziz dan sudah dapat dinikmati di kanal YouTube dengan nama yang sama. Setelah rilisan ini, Zarisya Aziz sedang mempersiapkan materi untuk single ketiganya yang akan diluncurkan akhir tahun 2021. (*)

‘Berhenti Mengerti’ Menjadi Video Musik Pembuka ‘Trilogy Prinsa’-nya Prinsa Mandagie

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi asal Bandung, Prinsa Mandagie baru saja merilis single yang merupakan Trilogy Prinsa berjudul ‘Berhenti Mengerti’. Sambutan luar biasa didapatkan oleh Prinsa dengan jumlah streaming yang sangat memuaskan di Spotify hingga penggunaan lagu sebagai background musik di TikTok yang mencapai angka yang membanggakan. Hasil tersebut bahkan didapatkan Prinsa di 5 hari pertama dirilisnya lagu ini.

Memang, cerita dan pesan lagu ini adalah satu dari banyak hal yang membuat ‘Berhenti Mengerti’ akhirnya dapat diterima dengan baik oleh para penikmat musik di Indonesia. Menjawab keinginan para penikmat musik, akhirnya Prinsa merilis video musik untuk melengkapi pengalaman merasakan lagu ini semakin dalam lagi.

Membahas sedikit tentang ‘Berhenti Mengerti’. Lagu ini merupakan ciptaan dari Fafa Didin dan BarsenaBestandhi dan diaransemen oleh Music by Seek (Marco Stefiano, Kitut, Jesse), Mixing oleh Ano Stefiano, Masteringdan Engineering oleh Dimas Pradipta. Karakter vokal Prinsa dan kemampuannya untuk mengolah melodi juga menjadi salah satu hal kunci yang membuat lagu ini semakin terasa relate bagi para pendengarnya.

Lagu ini menceritakan tentang sebuah hubungan cinta yang tidak mudah. Dalam perjalanannya, banyak hal yang telah dimengerti, dimaafkan, dan diperjuangkan, tapi kita tetap tidak lepas dengan tantangan yang terus saja menguji rasa cinta kita tersebut. 

Hal inilah yang kemudian berusaha dituangkan Prinsa ke dalam video musiknya. Digambarkan dalam video musik, 2 kisah cinta dari Lapisan Masyarakat yang sangat berbeda. Seorang pengamen yang harus disakiti oleh pasangannya yang lebih memilih mendua dengan seseorang yang mapan dan memiliki mobil yang nyaman, serta cerita tentang wanita yang cukup secara ekonomi namun tetap disakiti oleh sang kekasih walau sekuat tenaga dia mencoba untuk mengerti pasangannya tersebut. 

Prinsa berharap dengan adanya video musik ini, para penikmat musik semakin mengerti tentang pesan yang coba dia gambarkan lewat lirik dari lagu ini. Untuk video musik ini, Fafa Didin turut membantu sebagai Sutradara sekaligus Executive Producer, Ario Bima sebagai Producer, dan Oni, Kody Lapergue, Alika Jantiniac sebagai Model. Video musik ‘Berhenti Mengerti’ sudah dapat disaksikan melalui kanal Youtube resmi dari Prinsa Mandagie mulai 15 September yang lalu. Selepas merilis video musik lagu ini, kini Prinsa tengah menyiapkan lagu kedua dari Trilogy Prinsa yang akan dirilis dalam waktu dekat. (*)

Berbagi Kebahagiaan, SIVIA Luncurkan Mini Album CAMELLIA

WARTAMUSIK.com – Jakarta.  Berjarak satu tahun sejak kelahiran album perdana LOVE SPELLS, kini SIVIA kembali melahirkan mini album di tengah tahun 2021. Setelah mendapatkan berbagai respon positif, penyanyi belia berusia 24 tahun ini semakin bertekad untuk membagikan proses pendewasaannya secara pribadi dan bermusik melalui karya teranyarnya.

CAMELLIA, menjadi tajuk dari mini album SIVIA yang telah dibuka oleh dua lagu di awal tahun ini, diantaranya Are You My Valentine? dan Serene. Mini album ini berisi lima lagu dengan Lifeline sebagai sorotan utamanya. 

Nama CAMELLIA tercipta dari bunga Camellia yang ditafsirkan sebagai simbol cinta, kasih sayang, dan kekaguman. Sebagaimana pengambilan nama tersebut, SIVIA tujukan sebagai tanda proses dari perasaan yang ia miliki. 

Mini album ini bercerita tentang perasaan yang aku miliki. Berangkat dari kasmaran, mini album ini secara keseluruhan isinya happy songs, tapi dikemas dengan mood yang berbeda-beda.” Tutur SIVIA.

Dalam proses pembuatan CAMELLIA, penulisan lagu sepenuhnya dilakukan oleh SIVIA. Ia juga kembali bekerjasama dengan Iwanpopo selaku produser dan komposer. Menurutnya, Iwanpopo mampu menerjemahkan harapan musik, serta suasana yang ingin ia bangun seperti pada karya sebelumnya. Karenanya, ia kembali mempercayakan Iwanpopo dalam penggarapan mini album terbarunya. 

Mini album ini dianggap sebagai karya lanjutan dari album perdananya, yang ditandakan sebagai hasil dari proses pendewasaan SIVIA.

CAMELLIA adalah hasil dari proses yang pernah aku lewati. Semua keresahan yang aku punya. Mau itu terhadap hubunganku di masa lalu, atau pun prosesku sama diri SIVIA yang dulu.” Jelas SIVIA.

Pesan yang berusaha disampaikan melalui CAMELLIA turut membuat SIVIA untuk memperhatikan berbagai aspek yang disajikan dalam mini album terbarunya. Bukan hanya pada materi penulisan, tetapi juga dalam pemilihan anseremen musik di setiap lagunya. Disajikan dengan warna musik yang berbeda, CAMELLIA dengan sentuhan yang lebih personal, tenang, serta terasa dekat mampu menampilkan sisi dewasa dari SIVIA dalam bermusik.

CAMELLIA dapat dinikmati secara resmi pada 17 September 2021 di berbagai layanan streaming musik bersamaan dengan video lirik dan visualizer dari Intro, Butterfly, dan Lifeline di kanal YouTube SIVIA. Sebagaimana pengharapan SIVIA, semoga karya inimampu menemani serta menjadi penenang setiap para pendengarnya. (*)

Mendalami Arti Menjadi Manusia Lewat Single Perdana Fransis Karin , ‘Manusia’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Industri Musik Indonesia kembali di ramaikan oleh penyanyi perempuan muda berbakat, Fransis Karin. Lewat single debut, ‘Manusia’, perempuan kelahiran 1995 ini mengajak kita mendalami kembali arti menjadi manusia melalui irama sendu nan juga manis. Siapa yang menyangka bahwa sebenarnya lagu ini diciptakan dari pengamatan Karin tentang konten sosial media dari @menjadimanusia, sebuah platform yang berisi tentang materi-materi yang menelisik lebih jauh tentang menjadi seorang manusia. Karin merasa, konten yang disampaikan oleh @menjadimanusia tersebut sebenarnya bisa lebih banyak menggapai manusia jika didengarkan lewat sebuah lagu dan instrument musik. Untuk itulah, akhirnya Karin berusaha menuangkannya dalam lagu ‘Manusia’ ini. 

Single ini dihadirkan Karin dengan nuansa musikalisasi puisi yang tiap liriknya dia kutip dari akun tersebut. Tidak sendiri, Karin juga dibantu beberapa orang selama pembuatan lagu ini. Diantaranya Mbong dari Arunakara sebagai Produser, sekaligus yang menambah beberapa harmonisasi di dalam lagu ini, Yehezkiel Fadjar ikut juga membantu Karin sebagai Composer. Selain Mbong, posisi Produser juga dipegang oleh Casey Leiwakabessy yang sekaligus membantu Karin dalam proses Mixing lagu ini. 

Walau berlirik puitis, nyatanya ‘Manusia’ masih mampu menghadirkan balutan nuansa sendu dan manis di dalamnya. Single inipun, diharapkan oleh Karin dapat memberikan sentuhan baru pada setiap pesan yang ingin dia sampaikan. Karin-pun, lewat single ini, mengajak manusia untuk menyadari bahwa sebagai manusia, kita pasti akan dihadapkan dengan masalah, tantangan, atau bahkan kenangan pahit. Namun, Karin berharap kita untuk tetap bertahan karena pasti akan datang pagi yang sekaligus menjadi perwujudan harapan baru bagi manusia setiap harinya.‘Manusia’adalah langkah awal dari Karin untuk terjun ke dunia musik yang sudah sejak dulu dia inginkan. Tentu, karya-karya terbaru dari Karin juga tengah disiapkan sebagai kelanjutan dari single debut, ‘Manusia’ ini. (*)

David Bay Merilis Ulang Single Milik Joy Division, “Love Will Tear Us Apart”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Dengan persetujuan dari anggota band rock Joy Division; Stephen Morris, Bernard Sumner dan Peter Hook, ‘Love Will Tear Us Apart’ oleh David Bay adalah cover indie-pop groovy dari hit post-punk 1980 yang pernah dinobatkan menjadi ‘single terbaik sepanjang masa’ oleh NME pada tahun 2002 dan ‘salah satu lagu terbaik yang pernah ada’ oleh Rolling Stone pada tahun 2004 dan 2011.

Seperti analog bertemu digital, dan retro bertemu modern; ‘Love Will Tear Us Apart’ menampilkan lagu klasik modern yang membuat anda ingin beranjak dari kursi dan menari. Mendokumentasikan rasa takut dari ‘kehilangan cinta yang penuh gairah’ dan ketakutan yang datang dengan ‘rasa baik-baik saja’ karena merasa tidak stabil dalam waktu yang lama, David Bay menceritakan euforia keintiman dan romantisme sensual dalam lagu ini. Rasa gembira saat jatuh cinta dapat dirasakan oleh pendengar melalui lagu ini.

Kutipan resmi dari David Bay mengenai single ini :

”I think, if you do a cover, you really have to give the track your spin and I really hope I managed to do just that. From a new-wave 80’s classic, I’ve changed the song into an electronic disco blend that could fit into a playlist right next to artists like Franc Moody, Roosevelt or Purple Disco Machine. I did this track back in 2017. I’m super excited about this and can not wait to hear how the world embraces this one compared to the original. We sent it over to Joy Division’s publisher and shortly after we were allowed to release it by all remaining members of the band; Stephen Morris, Bernard Sumner and Peter Hook – crazy!”

Disiapkan untuk diliput oleh music tastemakers dan media outlet di 50 negara di seluruh dunia, ‘Love Will Tear Us Apart’ akan menjadi megahit dengan video musik sinematografi yang menarik secara visual yang disutradarai oleh sutradara sekaligus aktor Jerman, Faraz Shariat. Faraz Shariatsendiri memiliki film pada tahun 2020 ‘No Hard Feelings’ yang saat ini memegang peringkat 100% di Rotten Tomatoes dan menerima banyak pujian kritis. (*)

Konser Virtual Bahasa Cinta Neona Siap Hibur Keluarga Indonesia Akhir Pekan Ini

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Galeri Indonesia Kaya senantiasa menghadirkan beragam kegiatan dan hiburan menarik bagi para penikmat seni di rumah. Dalam waktu dekat ini, Galeri Indonesia Kaya bersama penyanyi anak Neona akan menghadirkan Konser Virtual Bahasa Cinta Neona yang akan diselenggarakan pada Minggu (12/9) pukul 14.00 WIB di Loket Live. Acara yang dipromotori oleh Merah Putih Production dan Trinity Optima Production ini juga didukung oleh vidoran Xmart, BCA, Cussons Kids, Ale Ale, Epson Indonesia, Cleo, dan Klinik Ibuku.

“Kami melihat Neona ini merupakan figur positif yang bisa menjadi panutan bagi banyak anak Indonesia. Dengan sosoknya yang menggemaskan di atas panggung, Neona senantiasa menghibur dan menginspirasi melalui lagu-lagu yang ia bawakan. Tak hanya menyanyi, Neona juga memiliki bakat dalam berakting dan juga menari yang patut untuk dinantikan. Kami menyadari, di tengah pembatasan yang ada saat ini, banyak anak-anak yang membutuhkan hiburan untuk mengisi waktunya di rumah, berangkat dari hal tersebut, akhirnya Galeri Indonesia Kaya bersama Neona menyuguhkan hiburan yang dapat dinikmati oleh semua umur. Semoga Konser Virtual Bahasa Cinta Neona dapat menjadi solusi hiburan di akhir pekan di rumah bagi banyak keluarga,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.

Selama kurang lebih satu jam, dalam konser tunggal keduanya ini, Neona akan membawakan sekitar sepuluh lagu, seperti "Bahasa Cinta", "Kepompong", "Aduh Neik", dan masih banyak lagi. Dalam konsevirtual dari Neona ini akan mengusung konsep panggung 360 derajat di dalam sebuah dome lengkap dengan screen projector dan multimedia dikerjakan oleh Sembilan Matahari. Konsep yangmemungkinkan para penikmat seni untuk menyaksikan penampilan Neona dari berbagai sudut ini, merupakan konsep yang pertama dilakukan oleh penyanyi anak di Indonesia.

“Neona itu ibarat petasan banting. Dia aktif dan energik. Kini, di usianya yang sudah 12 tahun, penampilan, cara menyanyi dan menarinya tentu jauh lebih matang dibanding konser-konser sebelumnya. Harapannya, banyak orang atau keluarga yang menonton konser virtual yang juga digelar untuk merayakan EP “Bahasa Cinta” Neona ini agar bisa terhibur di tengah PPKM dan tentunya, kami yang ada di lokasi juga akan menaati protokol kesehatan,” jelas Baldy Mulya Putra, ayah Neona sekaligus perwakilan dari promotor Merah Putih Production.

Anodya Shula Neona Ayu atau yang akrab disapa Neona merupakan penyanyi anak Indonesia kelahiran Jakarta, 13 Juni 2009. Putri ke-3 pasangan Nola Be3 dan Baldy Mulya Putra ini mengikuti jejak sang akak, Naura, sebagai penyanyi. Neona pertama kali menyelenggarakan konser tunggal yang bertajuk Konser Cinta Neona pada tahun 2019. Di tahun yang sama, Neona juga merupakan 1 dari 70 peserta terpilih program Ruang Kreatif Indonesia Menuju Broadway, sebuah program beasiswa pelatihan bagi seniman muda untuk mendapatkan ilmu panggung dengan standar broadway di Indonesia. Selain menyanyi, Neona juga berbakat dalam dunia tari dan akting. Terbukti, Neona pernah menjuarai ajang international dance khusus hip hop dance di Singapura pada tahun 2018. Neona juga pernah memerankan Timun Mas muda dalam #MusikalDiRumahAja: Timun Mas yang dipersembahkan oleh www.indonesiakaya.com, pada tahun 2020.

“Neona adalah penyanyi cilik yang memiliki segudang talenta. Kami percaya bahwa kehadiran Neona di industri musik Tanah Air mampu memberikan inspirasi kepada penyanyi anak lainnya untuk terus berkarya. Kami berharap agar konser ini bisa menjadi pertanda pulihnya industri hiburan di Indonesia yang telah terkena dampak pandemi cukup lama, serta mampu menghibur dan menggembirakan hati banyak anak-anak Indonesia lewat lagu-lagu yang dilantunkan Neona,” ucap Yonathan Nugroho, Managing Director Trinity Optima Production.

Neona telah meraih berbagai prestasi, yakni membawa pulang piala Penyanyi Anak Solo Terbaik untuk lagu “Kepompong” di ajang AMI Awards 2020, serta menjadi nominasi Mom & Kids Awards MNCTV 2017 sebagai Idola Kesayangan, Anugerah Musik Indonesia 2017 sebagai Artis Solo Perempuan Anak-Anak, Anugerah Musik Indonesia 2018 sebagai Artis Solo Perempuan Anak-Anak, dan Anugerah Musik Indonesia 2019 sebagai Artis Solo Perempuan Anak-Anak. Hingga kini, Neona sudah merilis dua album, yaitu With Love (2019) yan meraih triple platinum awards dan “Bahasa Cinta” (2020, album mini).

Selain konser virtual, Neona juga akan mengadakan kegiatan meet and greet bagi Kawan Neo yang sudah membeli tiket konser dengan paket spesial meet and greet. Dimana, meet and greet ini akan ilakukan secara live melalui Zoom di hari yang sama setelah konser selesai, yaitu pada pukul 19.00 WIB.

Neona mengungkapkan “Dalam konser virtual aku kali ini, akan ada penampilan spesial dari kakak Naura dan juga mamah Nola. Selain itu ada juga beberapa kejutan lainnya juga untuk Kawan Neo. Semoga, dengan adanya konser dan virtual meet and greet ini kita bisa saling mengobati rindu masing-masing dan juga bisa saling ngobrol. Jadi tunggu apa lagi, yuk jangan sampai kelewatan!”. (*)

Exit mobile version