Album “Saura” Berisi 7 Trek Lagu Ini Bercerita Tentang Hakikat Kehidupan Manjakani

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah melakoni penantian panjang dan di bawah naungan label sendiri Enamempat Records, akhirnya Manjakani mampu merilis album perdananya berjudul “Saura” yang berisikan 7 trek lagu yang bercerita tentang Hakikat.

Dari 7 trek lagu ini 3 di antaranya, “Asnaraweda”, “Sabda Rindu”, dan “Asam Pedas” telah didrilis sebelumnya. Sedangkan 4 lagu selanjutnya “Hanyut”, “Rumah”, “Sekar” dan “Tali Jiwa” belum beredar di pasaran.

Baca Juga : Ini Single Terakhir White Chorus Sebelum Melangkah Membuat Album Penuh

Sementara itu, Lagu “Tali Jiwa” dipilih sebagai penanda lahirnya album “Saura” sekaligus single ke 4 Manjakani yang album fisiknya akan bekerja sama dengan Independent Music Industry Indonesia (DIMI).

Album “Saura” ini, bercerita tentang hakikat kehidupan, hal-hal sederhana yang mungkin terlewat namun berdampingan dan kian pasti terjadi. 

Ini Single Terakhir White Chorus Sebelum Melangkah Membuat Album Penuh

WARTAMUSIK.com – Bandung. Duo elektronik asal Bandung, White Chorus, kembali merilis single terbaru berjudul “Disappear” yang menjadi kepingan terakhir sebelum dirilisnya album penuh, Fastfood.

“Disappear” secara umum bercerita tentang keterikatan berlebihan seseorang terhadap pengalaman buruk masa lalunya, yang seringkali membuatnya trauma dan ingin ‘menghilang’. 

“Sering terjadi, kan? Kita sedang menjalani hari seperti biasa, lalu tiba-tiba teringat isu masa lalu yang benar-benar mengganggu, dan parahnya, belum ada closure. Bagi beberapa orang itu sangat berat,” tutur Emir. 

Baca Juga : Nadin Amizah Mengajak ke Dunia Lain di Mini Album “Kalah Bertaruh”

Berangkat dari narasi tersebut, White Chorus justru mengemasnya dengan nada-nada elektronik yang lincah dan danceable. “Kami sengaja melakukan itu, secara implisit ingin menunjukkan kalau pada akhirnya, segala trauma kita adalah itu, masa lalu,” Friska menerangkan. 

Di sisi lain tambah Friska, banyak menemukan musisi-musisi yang menjual lagunya dengan ceria, padahal setelah baca lagi potongan liriknya, itu sangat pedih. Ia ingin punya karya seperti itu dalam katalog White Chorus. 

Single “Disappear” menggambarkan spontanitas White Chorus dalam membicarakan hal-hal vulnerable yang dialami sehari-hari. Hal ini merupakan representasi identitas White Chorus pasca Happysad (2019) menuju album penuh Fastfood yang akan dirilis dalam waktu dekat. [*]

Nadin Amizah Mengajak ke Dunia Lain di Mini Album “Kalah Bertaruh”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Nadin Amizah kembali merilis karya terbarunya dengan format mini album berjudl “Kalah Bertaruh”. Berbeda dengan sebelumnya, menuju kelahiran mini album ini, Nadin menyajikan seperti takdir kita yang tulis sebagai lagu perkenalan pada bulan Maret 2021 lalu. 

Selain melengkapi potongan kisah dan harapan yang ia senandungkan di album sebelumnya, lagu ini merupakan jembatan menuju mini album “Kalah Bertaruh”. Karenanya pula, kalah bertaruh lahir sebagai kisah lanjutan dari Taruh pada album perdananya, “Selamat Ulang Tahun”.

Masih berkisah tentang cinta belia yang penuh harap beserta huru-hara di dalamnya, kalah bertaruh dapat dikatakan sebagai gerbong menuju dunia lain dari Nadin Amizah di masa lampau. 

Baca Juga : Nadin Amizah Bicara Soal Takdir di Single “Seperti Takdir Kita yang Tulis”

Melalui dunianya, ia membagikan kisah dari sebagian masa lalunya secara sukarela melalui nada-nada indah nan syahdu pada mini album terbarunya. 

Dalam kalah bertaruh, Nadin membagikan kisahnya dalam 5 babak melalui lagu-lagu yang ia sajikan, salah satunya sebuah tarian yang tak kunjung selesai yang dijadikan sebagai lagu sorotan utamanya. 

Mini Album “The Other Side“ Berisi 5 Track Lagu Ini Ungkap Jatidiri Nadya Fatira

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Dirilisnya mini album berjudul “The Other Side” dari Nadya Fatira menjadi penanda sebagai album ketiganya di tahun ini. Sebelumnya, Nadya pada tahun 2010 telah merilis full album bertajuk “My Story” dan “Pisces” di tahun 2020.

Untuk mini album “The Other Side” yang berisikan 5 track lagu ini dan album “Pisces” dirilis di bawah naungan bendera label rekaman Universal Music Studio.

Dalam 5 track lagu tersebut, 4 diantaranya merupakan lagu lama yang di-remake atau diaransemen ulang, ditambah satu buah lagu baru berjudul “Come Walk With Me”.

Baca Juga : Cinta Tapi Beda Agama, Mahen Tambahkan Instrumen Gereja dan Arabic di Single Terbaru “Seamin Tak Seiman”

Ide pembuatan mini album ini berawal dari Nadya Fatira yang ingin nge-remake 4 lagu yang sempat dirilis dalam rentang waktu 2012-2013, dimana ke 4 lagu tersebut awalnya dibuat untuk kepentingan soundtrack film “Lekas Pulang” dan “Bintang Yang Meredup”  “Kata Hati” dan “Bila”.

Nadya Fatira mengatakan, karena 4 lagu itu sudah bercerita tentang cinta, maka ia menulis 1 lagu baru untuk menggenapi proyek mini album ini. Terciptalah “Come Walk With Me” untuk melengkapinya.

Exit mobile version