Pertanyakan Eksistensi, Supple Merilis Single Terbaru Berjudul ‘Why I’m So’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Supple grup musik bergenre rock asal Tangerang Selatan merilis single berjudul ‘Why I’m So’. Singleini  mengajak pendengar untuk menjadi pribadi yang baik untuk seseorang yang sedang mengalami krisis eksistensi.

Sejatinya, manusia selalu kembali pada lubang yang sama berkali-kali, sebuah lubang yang berisikan dilema antara menyerah atau berambisi. Suatu paradoks yang tak kenal lelah dan habis. Supple mengajak pendengar untuk bermain peran di dalam lagu.

Baca Juga : Single Terbaru ‘Sabar’ Menjadi Pembuka Donne Maula dalam Perilisan Full Album

Grup musik Supple beranggotakan Yaka (Vokal, gitar), Kemas (Backing vokal, gitar, dan keyboard), juga Rey (Bass). Supple mengawali karir sebagai projek solo Yaka, namun seiring berjalannya waktu Rey dan Kemas ikut andil di dalam projek solo seorang Yaka.

Dengan inspirasi dari musik rock jepang, alterna ve wave 90-an, dan lagu cinta 50-an, maka, terbentuklah Supple dengan gaya instrumen dan lirik yang cukup melankolis.

Setelah merilis ‘Sweet Blithesome’ pada 2022 lalu, kini Supple kembali membawa musik yang fresh dan menceritakan tentang sebuah perasaan gundah seseorang yang merasa ter nggal, seseorang yang mengalami krisis eksistensi.

Selain mengajak pendengar manjadi sosok pendengar yang baik, ‘Why I’m So’ dirilis dengan harapan bisa membantu pula pendengar yang merasa kesepian, di tinnggalkan, dan terbuang untuk terus mencoba semaksimal mungkin apapun resiko dan halangan dari se ap masalah yang sedang dihadapi.

Baca Juga : Single ‘Kukira Hanya Lagu’ Menjadi Lagu Pembuka Awal Tahun Angie Zelena

Di musik video yang dirilis (02/02/2024) lalu Supple menceritakan tentang kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Dikemas dengan komedi yang usil, Supple menciptakan karakter ‘Si Metal Melankolis’ yang penuh dengan kebencian, sial, dan rasa denial yang mencoba untuk bangkit berkali kali. (*)

Single Terbaru ‘Sabar’ Menjadi Pembuka Donne Maula dalam Perilisan Full Album

WARTAMUSIK.com Jakarta. Donne Maula kembali dengan single terbarunya berjudul ‘Sabar’. Lagu ini sebuah ungkapan perasaan yang dituangkan dalam lirik dan kata-kata.

Lewat single terbaru ini, Donne seperti mengingatkan kembali kepada rasa yang muncul dalam setiap cerita cinta yang harus tetap disampaikan dengan tenang dan sabar.

Baca juga : Single ‘Kukira Hanya Lagu’ Menjadi Lagu Pembuka Awal Tahun Angie Zelena

“Gue menyadari bahwa dulu kita diajarkan agar jangan marah, harus memaafkan, tanpa diberi tahu bagaimana caranya untuk mengolah dan mengeluarkan rasa kecewa atau amarah di dalam diri,” ungkapnya.

Ini adalah single terakhir Donne Maula sebelum rilisan full album tahun ini. Dan, lagu ‘Sabar’ ini adalah pintu yang paling tepat untuk mewakilinya lirik, nada dan petikan gitar yang syahdu yang dibalut dengan instrument lain.

Baca Juga : Frame of Mind, Ungkap Kebiasan Sebuah Takdir, Lewat Single Kedua Berjudul ‘Takdir Semu’

Setiap langkah manusia pasti bertemu dengan peristiwa yang membuat kita mengucap kata sabar di dalam hati. tapi keputusan bagaimana menghadapinya, ada di hati dan logika kita. yang terpenting “Cinta kita jangan kalah”. 

Selamat menikmati Single terbaru Donne Maula, Sabar. untuk kita yang selalu terlihat kuat diluar. (*)

Single ‘Kukira Hanya Lagu’ Menjadi Lagu Pembuka Awal Tahun Angie Zelena

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tahun 2023 menjadi tahun yang menggembirakan bagi  karena menandai debutnya di dunia musik profesional melalui dua single yang ia rilis di bawah label Sony Music Entertainment Indonesia, yaitu ”Bulan Penuh’ dan ”Cinta Lelaki’. 

Membuka tahun 2024, Angie Zelena merilis lagu ketiganya dengan judul ‘Kukira Hanya Lagu,’. Single ini masih bernuansa galau, menceritakan ketika kita belum bisa sepenuhnya melupakan masa lalu.

Baca Juga : Pepita Salim Merilis Single Ketiga yang Mempesona Berjudul ‘Falling for You’

“Saat kita sedang berbaring sambil mendengarkan lagu yang terdengar asing, ternyata liriknya terasa relate dan tidak terasa kita mengeluarkan air mata,” ujar Angie terkait rilisan terbarunya ini,

Ia melanjutkan, waktu diminta untuk mendengarkan lagu ‘Kukira Hanya Lagu’ oleh tim A&R Sony Music langsung mengaku suka. Lagu yang diciptakan Pika Iskandar ini kreatif, menarik, dan nadanya sangat sesuai dengan kepribadian Angi.

Selain nada yang ear catchy, menurut penyanyi kelahiran 29 Desember 2003 ini, kosa kata yang dipilih Pika pun enak untuk dinyanyikan. 

“Biasanya, dari awal menerima lagu hingga proses rekaman, ada sedikit perubahan pada lirik untuk disesuaikan dengan karakter si penyanyi. Tapi, kali ini nggak. Kata-kata dan nadanya aku banget sehingga tidak ada bagian yang diubah,” lanjutnya.

Baca Juga : Meiska Adinda Klaim Rilis Single ‘Telat Cemburu’ Lebih Fresh dari Tiga Lagu Sebelumnya

Masuk single ketiga, Angie tentunya merasakan ada hal yang berbeda pada single ini dibanding sebelumnya. “Aku banyak belajar darilagu ‘’Bulan Penuh’ dan ‘Cinta Lelaki’, salah satunya teknik bernyanyi,” urai Angie. (*)

Huan Huan, Band Indie Asal Taiwan Merilis Album baru ‘When The Wind Came Across’

WARTAMUSIK.com – Taiwan. Huan Huan, band indie asal Taiwan membuat gebrakan dengan album bernuansa folk rock–yang menggabungkan elemen motown dan soul berjudul ‘When The Wind Came Across’.

Album ini menggambarkan perjalanan penemuan diri yang “secepat hembusan angin”, dengan setiap lagu yang ditulis sebagai cerminan dari nuansa dan detail kehidupan sehari-hari serta jejak yang ditinggalkannya pada kenangan seseorang.

Baca Juga : Lady Gaga Sibuk dengan Project Baru, Simak Yuk Apa Saja

Band ini mengatakan bahwa mereka berharap album ini dapat menjadi teman yang menemani para pendengarnya dalam keseharian.

Coco, Vokalis dan Gitaris mengungkapkan, seseorang bertanya kepada dirinya terkait judul album yang agak panjang. Kemudia ia jawab, dirinya menyukai gambaran yang muncul bersama ‘When The Wind Came Across’.

Album ini memiliki perasaan waktu yang akan berhenti, dan perasaan yang sangat berhubungan dengan angin yang berhembus di rambut kalian. “Jadi kami, memutuskan untuk tetap menggunakan nama album tersebut,”lanjut Coco.

Dalam proses rekaman album ini, para personil mengaku sangat berkesan. Untuk merefleksikan inspirasi album dari kehidupan sehari-hari, Huan Huan juga mengadopsi pendekatan sepenggal kehidupan dalam album dan gambar artis baru mereka.

Baca Juga : Zy the Way Merilis Lagu, ‘Fading Away’ yang Menyentuh Hati Bagi Keluarga yang Multikultural

Band ini memilih untuk melakukan pemotretan di tempat nongkrong mereka yang biasa dikunjungi, seperti jajanan di dekat studio rekaman mereka, tepi sungai, dan bahkan kamar teman satu band.

Lokasi-lokasi ini menandakan kehidupan sehari-hari para anggota Huan Huan, dan proses pemotretan untuk album ini juga terasa seperti bagian dari keseharian mereka.

Baca Juga : Band Acapella Taiwan, The Wanted, Merilis Album Kedua Berjudul Chubby! Chubby!

Setelah merilis album pada bulan Oktober 2023 lalu, Huan Huan telah memulai tur album mini ke berbagai kota di Taiwan, serta singgah di Okinawa. Mereka selanjutnya akan bermain di Taipei dan bulan ini dan juga Kaohsiung pada bulan Maret. (*)

Adaptasi Lagu ‘Senja Teduh Pelita’ Menjadi in-flight music Kolaborasi Pelita Air dengan Maliq & D’Essentials

WARTAMUSIK.com — Jakarta. Guna memberikan peningkatan pengalaman menyenangkan saat terbang serta upaya inovasi terbaru, Pelita Air umumkan kolaborasi terbarunya dengan Maliq & D’Essentials.

Kolaborasi ini adalah langkah berani yang menggabungkan industri penerbangan dengan dunia musik. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pengalaman unik dan menyegarkan kepada penumpang, dimulai dari saat mereka pertama kali memasuki kabin pesawat.

Baca Juga : MALIQ & D’Essentials Akan Mempresentasikan Masa Lalu dan Sekarang di Konser 20 Tahun

Inovasi ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Pelita Air untuk terus meningkatkan standar layanan mereka. Sebagai maskapai yang dimiliki oleh Pertamina, Pelita Air selalu berusaha untuk menciptakan pengalaman terbang yang tak terlupakan bagi para penumpangnya.

Melalui kolaborasi ini pula, Pelita Air ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada aspek keselamatan dan kenyamanan, tetapi juga pada aspek pengalaman penerbangan yang menyenangkan dan berkesan.

Baca Juga : MALIQ & D’Essentials Gelar Konser Tunggal, Ini Tanggalnya

Lagu ‘Terang kala Pelita’, yang merupakan adaptasi dari lagu hits Maliq & D’Essentials ‘Senja Teduh Pelita’, dipilih sebagai in-flight music dari kolaborasi ini. Lirik lagu, yang diciptakan oleh Widi Puradiredja, sang drummer, menggambarkan harapan, impian, dan restu alam semesta.

Frame of Mind, Ungkap Kebiasan Sebuah Takdir, Lewat Single Kedua Berjudul ‘Takdir Semu’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. ‘Takdir Semu’ adalah lagu baru dari Frame of mind yang dirilis pada tanggal (02/02/2024) lalu. Lagu tersebut merupakan single kedua dari EP berjudul ‘Timeline’ yang direncanakan rampung di tahun ini.

Lewat lagu ‘Takdir Semu’, Hendra (vokal dan gitar), Tejo (bassis), dan Yoga (gitaris) mengungkapkan ternyata hal yang dianggap sudah digariskan Tuhan dan menjadi takdir ternyata masih bias.

Baca Juga : Gavendri Mengajak Tuantigabelas di Singel Kolaborasi ‘The Party Is Over’

Berlatar seseorang yang menganggap kekasihnya adalah jodoh yang sudah menjadi takdirnya. Namun, semesta berkata lain, ternyata hanyalah sebuah kefanaan yang semu.

Sebelumya, Frame of Mind mempunyai single pertama yang berjudul ‘Phobia Pagi’ (2023). Di Single pertamanya Frame of Mind berhasil masuk ke editorial playlist spotify Fresh Find Indonesia.

“Semoga single kedua kali ini bisa mengikuti keberuntungan dari single pertama. Dan, single kedua ini merupakan sekuel dari kelanjutan cerita dari lagu Phobia Pagi”, pungkasnya.

Baca Juga : Pepita Salim Merilis Single Ketiga yang Mempesona Berjudul ‘Falling for You’

Single ‘Takdir Semu’ sudah bisa dinikmati di berbagi layanan streaming digital dance kanal youtube Frame of Mind. Selamat mendengarkan. (*)

Gavendri Mengajak Tuantigabelas di Singel Kolaborasi ‘The Party Is Over’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Masih dalam misinya untuk berdiri di depan ketidaknyamanan Gavendri kembali hadir dengan lagu baru bertajuk ‘The Party is Over’. 

Berbeda dengan rilisan sebelumnya, kali ini Gavendri berkolaborasi dengan Tuantigabelas, rapper kawakan kebanggaan Jakarta Barat. Bersama, mereka membahas tentang penyesalan akan keputusan-keputusan di masa lalu. 

Baca Juga : Pepita Salim Merilis Single Ketiga yang Mempesona Berjudul ‘Falling for You’

Bagi Gavendri, lagu ini adalah salah satu lagu yang paling menohok untuknya secara personal, terutama dari segi lirik. Berangkat dari ide Gavendri untuk membahas mengenai ketakutan akan masa depan,

Tuantigabelas menyambutnya dengan sebuah bagan rap yang memberikan pesan penting, menjadi pengingat untuk berhati-hati bagi yang belum mengalaminya, menjadi penyemangat bagi yang sedang menyesal untuk tetap tabah. 

Gavendri menggambarkan party adalah kehidupan remaja, dimana kita hanya bersenang-senang, hidup asal-asalan, tidak bertanggungjawab. Seiring dengan berjalannya waktu, usia bertambah, manusia semakin dituntut untuk bertanggung jawab atas semua keputusannya di masa lalu.

Dengan segala kepedihan realita dalam lirik, Gavendri bersama dengan produser, Luthfi Adianto,membalutnya dengan inspirasi musik afrobeat soul, bersama-sama mereka memberikan unsur perkusi yang ritmik, bunyi-bunyian gendang dangdut agar lebih danceable, sekadar untuk menyampaikan pesan yang tidak tersirat, ketabahan.

Baca Juga : Meiska Adinda Klaim Rilis Single ‘Telat Cemburu’ Lebih Fresh dari Tiga Lagu Sebelumnya

Dibantu oleh Kamga Mo dari divisi vokal, ia turut serta menjadi pengarah vokal, juga mengisi beberapa bagian di dalamnya. Vokal Kamga memberikan warna soul music yang kental di lagu ini.  (*)

Pepita Salim Merilis Single Ketiga yang Mempesona Berjudul ‘Falling for You’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi, sekaligus penulis lagu Pepita Salim pikat penonton dengan single terbaru ‘Falling for You’ pada hari Jum’at (02/02/2024) kemarin. 

‘Tides’, single debut Pepita, yang dirilis di bawah Wonderland Music / Universal Music Indonesia, merupakan komposisi menawan yang ditampilkan dalam soundtrack seri Prime, ‘Induk Gajah’. 

Baca Juga : Meiska Adinda Klaim Rilis Single ‘Telat Cemburu’ Lebih Fresh dari Tiga Lagu Sebelumnya

Lagu ini telah menghasilkan lebih dari dua juta kali di platform streaming digital, menunjukkan pesatnya perkembangan Pepita di industri musik.

Perjalanan musik Pepita berakar pada dunia online, di mana ia menghibur penonton yang terus bertambah, sering kali berfokus pada musikal dan klasik Disney. Dengan subscriber lebih dari 75K di kanal YouTube, menjadi bukti suaranya yang indah dan penampilannya yang menarik.

Menambah portofolionya yang beragam, Pepita baru-baru ini berkolaborasi sebagai penyanyi unggulan dengan grup elektronik Weird Genius dalam lagu terbaru mereka, ‘Catalyst’. 

Lagu ini menggabungkan elemen EDM dan musik klasik, menampilkan keserbagunaan dan kemauan Pepita untuk menjelajahi warna-warna musik baru.

Baca Juga : Vakum Selama Empat Tahun, Head Head Comeback dengan Merilis Single dan VM ‘Meet Me in Heaven’

Usai merilis single keduanya ‘Island Sun’, ia merilis single ketiganya bertajuk ‘Falling for You’ yang menjanjikan perjalanan mengharukan menuju dunia cinta.

Suara bidadari Pepita, mengingatkan kita pada putri Disney, menceritakan rasa kegembiraan saat jatuh cinta dengan cepat, menggambarkan pemandangan indah saat berkencan di karnaval. (*)

‘Malem Malem Publishing’: Menjaga Hak Moral dan Hak Ekonomi Pencipta Lagu

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Bermula dari riset sederhana yang dilakukan oleh Franki Indrasmoro, musisi sekaligus orang yang bekerja di divisi membership di Massive Music menemukan fakta mencengangkan sekaligus miris.

Pria yang akrab disapa sebagai Pepeng ini mengungkap, dari 15 pencipta lagu yang dijadikan sebagai objek riset tentang publishing ternyata hanya empat pencipta lagu yang benar–benar memahami publishing.

Baca Juga : Meredith Duxbury, Kreator Konten Kecantikan Bahas Fashion Musik yang Mendominasi Daftar Lagu Putarnya

Padahal, lanjut Pepeng, ini penting. Sebab terkait hak cipta dan pemakaian lagu yang mereka ciptakan sendiri. Dan yang tak kalah penting adalah untuk menjaga hak moral dan hak ekonomi sang pencipta lagu itu sendiri.

Berangkat dari data tersebut, maka Pepeng pun membuat sosialiasi untuk para pencipta lagu bertajuk ‘Malem Malem Publishing’. Sosialisasi sudah berjalan sebanyak empat kali di beberapa kota; Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta.

“Saya itu bekerja (di Massive Music) untuk merekrut pencipta lagu dan mengajak mereka untuk bergabung sama Publishing. Bagaimana saya mau mengajak mereka bergabung, sementara mereka (pencipta lagu) tidak mengerti dan memahami betul publishing,” ungkap Pepeng Saat ditemui di Digra Coffee, Lebak Bulus II, Jakarta Selatan.

Baca Juga : Gitaris Bless The Knights, Fritz Faraday Jadi Brand Ambassador Produk Multi Efek, NUX

Dari sisi industri, kata Pepeng, bisa saja mengambil keuntungan secara sepihak. Tapi hal ini tidak etis. Karena, ada hak yang harus diterima atau diberikan ke sang pencipta lagu. Untuk itu, upaya pertama yang harus dilakukan adalah sosialisasi tentang pentingnya publishing ini.

Meiska Adinda Klaim Rilis Single ‘Telat Cemburu’ Lebih Fresh dari Tiga Lagu Sebelumnya

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Membuka awal bulan Februari tahun 2024, Meiska Adinda  meluncurkan single terbaru berjudul ‘Telat Cemburu’. Menariknya, lagu ini sudah ia ciptakan sejak tahun 2020, saat dirinya masih duduk di bangku SMA. 

“Tapi, aku baru berani mengajukan kepada Sony Music untuk dijadikan single berikutnya sekarang ini karena aku ingin ada nuansa yang lebih fresh dibanding tiga lagu sebelumnya. Untungnya, tim Sony Music langsung setuju dan jadilah ‘Telat Cemburu’ sebagai single keempat aku,” kata Meiska.

Baca Juga : More on Mumbles Hadirkan Single ‘Berdalih’ Sekaligus Pertanda Perilisan Album Perdana

Terinspirasi dari diri sendiri, orang-orang terdekat, dan pengalaman siapa pun yang pernah merasakannya, lagu ini mengambil tema yang sedikit berbeda. Kalau di single-single sebelumnya mengambil tema tentang cowok red flag, kali ini, dari sisi ceweknya.

“Jadi, lagu ‘Telat Cemburu’ ini mengisahkan tentang cewek yang tidak mau kehilangan penggemar. Saat ada cowok yang deketin dia, ceweknya nggak mau. Tapi, sewaktu cowok itu pergi dan menemukan seseorang yang baru, ceweknya nggak rela dan baru merasakan cemburu,” lanjutnya.

Jika tiga lagu sebelumnya mengambil genre pop ballad, kali ini ia mengusung pop RnB dengan tempo yang lebih cepat.  Untuk lirik, ia tetap mengedepankan perasaan galau, tapi kali ini dibuat lebih gemas.

Baca Juga : Rega Poetra, Merilis Single Keempat Berjudul ‘Aku Menangis’, Bertutur Tentang Patah Hati 

“Jujur, aku kurang yakin dengan yang aku buat saat itu dan untuk perubahan ini, aku dibantu oleh Kak Iqbal Siregar. Aku dari dulu sudah suka banget dengan lirik-lirik yang dia tulis karena kekinian dan di lagu ini, aku belajar dari Kak Iqbal untuk menulis lirik yang ringan, tapi ear-catchy,” terangnya. (*)

Exit mobile version