admin, Author at - Page 7 of 49

Mitty Zasia Rilis Single “Untuk Perempuanku Di Cermin”, Kisah Anak Rantau di Bulan Ramadhan

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Mitty Zasia, penyanyi dan penulis lagu kembali merilis sebuah karya yang menggambarkan segala perjuangan dan perasaan yang ia rasakan selama berada di perantauan berjudul “Untuk Perepuanku di Cermmin”.

Bagi Mitty, Ramadhan selalu menjadi waktu yang penuh kenangan. Ia merindukan momen sederhana bersama keluarganya di Kotamobagu, Sulawesi Utara, seperti sahur bersama atau puasa pertama di hari yang penuh berkah.

Mengalami kehidupan di perantauan, Mitty menyadari bahwa perjuangan untuk bertahan tak selalu mudah. Rasa sepi, permasalahan yang harus diselesaikan sendiri, dan berbagai tantangan lainnya menjadi bagian dari perjalanan panjangnya.

“Dulu, aku anak manja yang selalu dimanja oleh orang tua. Tapi sekarang, aku bisa bertahan sejauh ini dan bahkan meraih banyak hal yang aku impikan,” jelas Mitty dalam keterangan tertulisnya, Senin, (10/3/2025).

Lagu ini menjadi single kedua dari album keduanya dan merupakan sebuah bentuk dokumentasi dari perasaan lelah, rindu, sekaligus kekuatan diri. “Melalui lagu ini, aku ingin mengingatkan bahwa kita boleh merasa lelah, menangis, atau merasa terjatuh, tapi yang paling penting adalah kita tetap bisa bertahan dan ada untuk diri kita sendiri,” ujarnya.

Untuk memperkenalkan lagu ini, Mitty Zasia bekerja sama dengan musisi Fanny Soegi dalam sebuah live session yang kini dapat disaksikan di kanal YouTube Mitty Zasia. Fanny Soegi dipilih sebagai kolaborator karena ia merasa Fanny mampu merasakan perasaan yang terkandung dalam lagu ini. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Wartamedia Network WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vb6hTttLSmbSBkhohb1J Pastikan kalian sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Editor : Fatkhurrohim

Nabila Taqiyyah Rilis Album Debut “Kekal Yang Sementara” Ceritakan Perjalanan Cinta

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penantian panjang penggemar Nabila Taqiyyah akhirnya terbayar. Penyanyi muda berbakat ini mengkonfirmasi bakal merilis album debut berjudul “Kekal Yang Sementara”, yang diproduksi oleh Universal Music Indonesia.

Bagi Nabila, merilis album ini adalah salah satu impian terbesar dalam perjalanan kariernya sebagai seorang musisi. “Sebagai penyanyi atau musisi, memiliki album pasti menjadi sesuatu yang sangat diinginkan dalam kariernya, begitu juga aku. Ini menjadi salah satu pencapaian luar biasa buatku,” ungkap Nabila saat meluncurkan album perdananya ini.

Album “Kekal Yang Sementara” ini terdiri dari delapan lagu, dua di antaranya telah dirilis sebagai single, “Ku Ingin Pisah” dan “Terpatah Terluka”. Sementara enam lagu lainnya; “Pengagum Rahasia”, “Menikmati Kebohongan”, “Salah Sangka”, “Sementara Bukan Selamanya”, “Cinta Sia-Sia”, dan “Berjalan Tanpamu”, menjadi lagu utama dalam album ini.

Salah satu hal yang menarik dari album ini adalah keterlibatan Nabila Taqiyyah dalam proses penulisan lagu. Beberapa lagu seperti “Pengagum Rahasia”, “Menikmati Kebohongan”, dan “Sementara Bukan Selamanya” merupakan hasil karya tulisannya sendiri.

Album “Kekal Yang Sementara” didominasi oleh nuansa pop ballad yang syahdu, dengan tema besar mengenai pengalaman pribadi Nabila dalam menghadapi jatuh cinta dan putus cinta. “Album ini menjadi salah satu bentuk validasi untuk perasaan putus cinta yang dihadapi oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja, orang dewasa, hingga orang tua,” jelasnya.

Pemilihan judul album, Kekal Yang Sementara, memang terkesan kontradiktif, namun menyimpan makna mendalam. Ini adalah pesan yang kuat tentang kenangan dan perasaan yang tetap abadi meskipun hubungan tersebut berakhir.

Meskipun didominasi oleh tema cinta yang berakhir sedih, “Kekal Yang Sementara” tetap menyampaikan pesan positif. “Banyak hal positif yang bisa kita lakukan daripada fokus dengan perasaan putus cinta yang kita alami. Dan, album ini menjadi representasi dari hal tersebut,” pungkas Nabila. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Single Good Morning Everyone “Tak Ada Yang SepertiMu”, Doa Dalam Nada

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Good Morning Everyone kembali menghadirkan karya yang begitu personal dan penuh makna lewat “Tak Ada Yang SepertiMu”, sebuah lagu yang menggambarkan hubungan spiritual yang intim dengan Sang Pencipta.

Dirilis sebagai bagian dari album Bapak, lagu ini menjadi refleksi tentang kebergantungan manusia pada Tuhan—tentang pencarian, kepasrahan, dan cinta yang tak tergantikan.

Lirik “Tak Ada Yang SepertiMu” ditulis dengan kejujuran yang dalam, mengisahkan bagaimana manusia sering kali merasa kecil di hadapan kehidupan, namun selalu menemukan kedamaian saat kembali pada-Nya.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (9/3/2025), Yuli Prakoso, Gitaris dan penulis lagu, menjelaskan ini bukan sekadar lagu, tetapi juga sebuah doa yang mengalun dalam nada. Sebuah pengakuan bahwa di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, hanya ada satu tempat kembali yang sejati.

“Lagu ini tentang perjalanan spiritual seseorang. Tentang bagaimana, dalam segala kesibukan dan gejolak hidup, kita selalu mencari pegangan, dan pada akhirnya menyadari bahwa tak ada yang sebanding dengan kasih-Nya,” ungkapnya.

Secara musikal, Good Morning Everyone mencoba keluar dari kebiasaan dengan menghadirkan aransemen dalam ketukan 6/8, sebuah pola ritmis yang jarang mereka gunakan sebelumnya. Ketukan ini memberikan nuansa yang lebih mengalun, seolah mengajak pendengar untuk larut dalam perasaan yang mendalam.

Dengan progresi akor yang melankolis dan melodi vokal yang terasa seperti lantunan doa, lagu ini membawa suasana yang intim dan reflektif—seperti berbicara langsung dengan Sang Pencipta dalam keheningan.

Lagu ini adalah pengingat, bahwa dalam segala pencarian dan kehilangan, ada satu cinta yang tidak pernah meninggalkan kita. Tak ada yang seperti-Nya. “Tak Ada Yang SepertiMu” kini bisa didengarkan di seluruh platform musik digital. Mari resapi, hayati, dan biarkan lagu ini menjadi perjalanan spiritual yang menemani langkahmu. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Musisi Tiongkok Jackson Wang Tiba di Indonesia, Langsung Curi Perhatian Penggemar Indonesia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Jackson Wang, penyanyi, produser, dan ikon global asal Tiongkok, baru saja mendarat di Indonesia dan langsung mencuri perhatian publik.

Sejak kedatangannya, media sosial dipenuhi dengan antusiasme para penggemar yang mengikuti setiap langkahnya. Keberadaannya di Tanah Air semakin memperkuat statusnya sebagai salah satu bintang global paling berpengaruh.

Selama berada di Indonesia, Jackson Wang berkesempatan bertemu dengan berbagai figur publik ternama. Dalam sebuah sesi live stream, ia sempat berinteraksi dengan Raditya Dika dan Reza Arap, serta bertemu dengan Boy William, Ria SW, Nagita Slavina dari RANS, dan Jerome Polin.

Dalam keterangan tertulisnya, Minggu, (9/3/2025), dijelaskan bahwa kehadiran Jackson dalam berbagai sesi interaksi ini semakin memeriahkan suasana, membuat penggemar semakin antusias dan momen-momen spesial ini dibagikan secara luas di media sosial.

Jackson juga dijadwalkan untuk tampil dalam Live Spektakuler Show 7 dalam konser Indonesian Idol musim ke-13 yang akan disiarkan pada Senin, (11/3/2025). Penampilannya ini tentunya menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh penggemar di seluruh Indonesia.

Di dunia musik, Jackson Wang terus mencetak sejarah. Ia menjadi artis solo asal Tiongkok pertama yang tampil di Coachella sebanyak tiga kali, menjadikannya sebagai salah satu bintang global paling berpengaruh di industri musik saat ini.

Hubungan Jackson dengan musisi Indonesia juga semakin erat. Setelah sebelumnya berkolaborasi dengan Rich Brian, NIKI, dan Warren Hue dalam remix California di tahun 2021, ia juga pernah tampil bersama mereka di festival Head in the Clouds dan Coachella.

Kolaborasi ini semakin memperkuat hubungan Jackson dengan industri musik Indonesia, dan menunjukkan bahwa musik Indonesia memiliki daya tarik besar di kancah internasional. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Merayakan Hari Musik Nasional Kemenekraf Fokus pada Peningkatan Ekosistem Musik Indonesia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Industri musik Tanah Air, Minggu, (9/3/2025) merayakan merayakan Hari Musik Nasional ke-12. Tidak hanya sebagai ekspresi seni, musik juga telah menjadi identitas nasional yang mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif Indonesia.

Ini momentum penting yang mengakui kontribusi musik sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan kebudayaan bangsa. Sebagai bentuk komitmen untuk memperkuat ekosistem musik, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berupaya meningkatkan regulasi dan memperluas akses bagi musisi dan pelaku industri musik agar lebih kompetitif di pasar global.

Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya, menegaskan pentingnya kesejahteraan bagi seluruh insan musik di Indonesia. Ia ingin memastikan industri musik tidak hanya berkembang secara kreatif, tetapi juga memberikan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat, mulai dari musisi, produser, hingga pekerja di balik layar.

“Peringatan Hari Musik Nasional ini harus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk semakin mencintai, mendukung, dan mengembangkan musik Indonesia. Dengan kolaborasi dan inovasi yang kuat, ia berharap musik Indonesia bisa menguasai panggung internasional dan memperkenalkan potensi kreatif bangsa ke dunia,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat industri musik, Kemenekraf terus menggencarkan berbagai program pelatihan, inkubasi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satu inisiatif terbaru adalah kerja sama dengan Hexahelix, yang bertujuan memperluas jejaring dan peluang bagi musisi Indonesia.

Program-program tersebut diharapkan dapat membantu musisi untuk mengembangkan keterampilan dan menciptakan karya yang lebih inovatif serta berdaya saing tinggi. Selain itu, Kemenekraf juga fokus pada peningkatan akses terhadap perlindungan hak cipta, kemudahan perizinan, dan distribusi musik melalui berbagai platform digital.

Ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa karya musik Indonesia dapat dinikmati lebih luas, sekaligus memberikan perlindungan yang maksimal bagi para pencipta dan pelaku industri.

Kemenekraf mengajak seluruh musisi, komposer, penata suara, manajer artis, produser, label rekaman, kritikus musik, dan para profesional industri lainnya untuk memperkuat kerja sama. Ini adalah kesempatan bagi semua pihak untuk berkolaborasi, berkoordinasi, dan meningkatkan kualitas serta daya saing industri musik Indonesia di pasar internasional. (*)

Editor : Fatkhurrohim
Photo Utama : Birkom Kemenekraf

BLACKPINK Makin Tak Terhentikan: Dominasi Global Lewat Proyek Solo dan Konser Megah

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Dengan Jennie dan Lisa merilis album mereka dalam dua minggu berturut-turut, setelah proyek solo Jisoo dan Rose, BLACKPINK semakin memperkuat dominasinya di dunia musik.

Tidak hanya sebagai grup, para anggota BLACKPINK juga menunjukkan kemampuan solo mereka yang semakin bersinar, mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu grup wanita terbesar dalam sejarah musik.

Dilansir dari laman Billboard, Jum’at, (7/3/2025), BLACKPINK dalam waktu kurang dari lima tahun, BLACKPINK telah melampaui batasan K-pop dan menjadikannya fenomena global yang tak terbendung.

Grup yang beranggotakan Jennie, Lisa, Jisso, dan Rose berhasil menghubungkan antara K-pop dan musik mainstream internasional, terutama di Amerika Utara, dengan pencapaian luar biasa yang mereka raih di dekade 2020-an.

Sejak 2020, BLACKPINK telah meluncurkan sejumlah proyek besar yang mendapat sambutan luar biasa di seluruh dunia. Album ‘Born Pink’ yang dirilis pada tahun 2022 bahkan menjadi album pertama mereka yang mencapai posisi puncak Billboard 200, menandai tonggak baru dalam karier mereka.

Selain itu, kolaborasi mereka dengan Lady Gaga, Selena Gomez, dan Cardi B semakin menegaskan eksistensi mereka di kancah musik internasional. Pencapaian mereka di Billboard Hot 100 juga luar biasa, dengan BLACKPINK menjadi grup wanita Korea pertama yang masuk dalam lima besar chart tersebut.

Pages: 12

Debu dan Dul Jaelani Rilis Single Terbaru ‘Mabuk Lagi’, Kolaborasi Cinta Spiritual yang Mendalam

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Debu, grup musik yang dikenal dengan sentuhan spiritual dalam karya-karyanya, kembali berkolaborasi dengan Dul Jaelani, dalam single terbaru berjudul ‘Mabuk Lagi’.

Lagu ini membawa pesan cinta yang mendalam dan spiritual, mengajak pendengar untuk merasakan esensi cinta sejati yang lebih dari sekadar emosi duniawi.

‘Mabuk Lagi’ merupakan representasi dari perasaan yang sulit diungkapkan, diterjemahkan dalam bentuk cinta yang melibatkan aspek spiritual dan emosional. Mustafa Debu, vokalis Debu, menjelaskan lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya sejak kecil, ketika ia pertama kali diperkenalkan dengan musik oleh sang ayah, Shaykh Fattaah.

Melodi-melodi yang ia dengar semasa kecil berkembang menjadi karya yang lebih matang, menciptakan lagu ini sebagai sebuah metamorfosis dari musik yang sarat makna spiritual.

Proses kolaborasi antara Debu dan Dul Jaelani dimulai empat tahun yang lalu, saat Mustafa mengungkapkan kekagumannya terhadap karya Ahmad Dhani, terutama dalam menyampaikan pesan cinta ilahi yang dapat diterima luas oleh masyarakat.

Mustafa merasa terhormat bisa bekerja sama dengan Dul Jaelani, yang dianggapnya memiliki pemahaman mendalam mengenai pesan spiritual yang ingin ia sampaikan dalam lagu ini.

Bagi Dul Jaelani, kesempatan untuk berkolaborasi dengan keluarga Debu adalah sebuah kehormatan, mengingat keluarga ini memiliki sejarah panjang dalam budaya Sufi yang sangat dekat dengan musik tradisional dan spiritual.

Single ini melanjutkan tema yang telah dibawa Debu sejak album pertama mereka, yaitu cinta yang bersifat lebih spiritual. Lagu ‘Mabuk Lagi’ ingin mengajak para pendengar untuk merasakan kedalaman cinta yang melampaui dimensi fisik dan duniawi.

Dul Jaelani juga menambahkan bahwa kolaborasi ini membawa elemen seni gambus dan musik tradisional yang perlu dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya Nusantara. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Vagetoz Rilis Single Religi Ramadhan “Manusia Berhati Mulia”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sebagaimana tradisi Ramadhan, Vagetoz, hadirkan single religi terbaru berjudul “Manusia Berhati Mulia”. Lagu ini merupakan pujian mendalam bagi Rasulullah SAW, menggambarkan kepedulian beliau terhadap umatnya dengan lirik yang penuh makna dan aransemen khas Vagetoz yang menyentuh hati.

Teguh, vokalis Vagetoz, menjelaskan bahwa lagu ini menceritakan bagaimana Rasulullah SAW adalah sosok yang paling peduli terhadap umatnya. Liriknya mengingatkan kita bahwa beliau adalah yang paling peduli kepada umatnya.

Proses pengerjaan “Manusia Berhati Mulia” berjalan dengan lancar, meskipun memerlukan perhatian ekstra dalam setiap tahapnya. Teguh menjelaskan bahwa meski tidak memakan waktu yang sangat lama, mereka tetap mengutamakan kualitas setiap elemen lagu.

“Kami mendengarkan lagu ini berulang kali untuk memastikan semuanya sesuai. Terkadang perlu revisi, dan itu memang terjadi, tapi insya Allah, nuansa Vagetoz tetap terasa di lagu ini. Secara musikal, lagunya medium beat, namun kesan lembut tetap ada,” jelasnya.

Salah satu aspek penting dalam lagu ini adalah pemilihan melodi yang sangat matang. Vagetoz ingin melodi ini bisa menggambarkan perasaan yang terkandung dalam liriknya. Selain itu, juga memberikan sentuhan aransemen dengan nuansa Timur Tengah, meski tidak terlalu dominan.

Sebagai band yang rutin merilis lagu religi setiap Ramadhan, Vagetoz berharap “Manusia Berhati Mulia” dapat memberikan inspirasi positif bagi banyak orang. “Setiap lagu kami pasti memiliki keunikan, dan kami berharap lagu ini dapat memberikan hal yang positif, serta menginspirasi orang untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW,” tutup Teguh. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Berbalut Instrumen Etnik, Ega Robot Rilis Single Religi “Kapan”, Pengingat untuk Selalu Bersyukur

WARTAMUSIK.com – Bandung. Ega Robot musisi sunda yang juga pendiri dari Ega Robot Ethnic Percussion, menggarap suatu kemasan ethnic collaboration atau penggabungan dua unsur budaya yakni tradisional dan modern.

Ega Robot sangat menjunjung tinggi musikalitas etnik sunda sehingga mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri. Solois asal Bandung ini merilis single bertema religi berjudul “Kapan”. Lagu relligi ini berbalut alunan suara alat tradisional sunda seperti suling.

Lagu ini merupakan sebuah cerminan diri pada setiap manusia yang sering menunda nunda suatu hal. “Kapan” Sebuah lagu yang ditulis dari cerita natural sehari – hari kehidupan kita yang selalu mengulur-ulur waktu untuk berbuat baik, beribadah, beramal sholeh bahkan bertaubat.

Seakan kesempatan itu masih panjang dan lama. Namun sebenarnya takdir seorang manusia adalah rahasia yang kuasa. Bahkan mungkin kita selalu berpendapat bahwa sakaratul maut adalah kesempatan untuk bertaubat.

Dan itu belum tentu. “Kapan” Adalah secuil ajakan pada kita untuk segera sadar akan rahasia tuhan tentang umur dan hidupmu. (*)

Editor : Fatkhurrohim

Single Terbaru Zara Leola “Hilang Tapi Ada” Menjadi Soundtrack Drama “Saudade”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Zara Leola kembali memukau pendengar dengan single terbarunya, “Hilang Tapi Ada”, yang menjadi soundtrack eksklusif untuk serial drama “Saudade” di Viu.

Lagu ini mengusung tema perasaan galau antara ingin membuka hati atau tetap menjaga diri dari kekecewaan.

Dengan lirik yang relatable, terutama bagi Gen Z dan milenial, lagu ini berhasil menghadirkan nuansa emosional yang kuat. Melodi slowburn berpadu dengan aransemen pop modern menciptakan pengalaman mendengarkan yang menggetarkan hati.

“Hilang Tapi Ada” bercerita tentang seseorang yang merasa nyaman dalam kesendirian, tetapi mulai ragu ketika seseorang hadir dengan ketulusan.

Suara khas Zara Leola yang penuh emosi semakin memperkuat makna dari lagu ini, membuatnya menjadi anthem bagi mereka yang pernah mengalami dilema serupa.

Zara Leola mengungkapkan lagu “Hilang Tapi Ada” bukan sekadar OST, tetapi juga curahan hati bagi siapa pun yang pernah takut jatuh cinta lagi. (*)

Editor : Fatkhurrohim