Perjalanan 25 Tahun Angel Pieters, Terangkum dalam EP “Satu Per Empat”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Angel Pieters, akhirnya comeback dengan mini album (EP) terbarunya yang berjudul “Satu Per Empat”. Musisi ini tak pernah vakum dalam beberapa tahun terakhir. 

Sseakan mengobati rasa kangen dari penikmat music Indonesia, Angel merilis EP terbaru yang berisi 7 lagu di dalamnya.

Baca Juga : Ini Cerita Dibalik Single Terbaru Angel Pieters Berjudul ‘Bila’

Di EP ‘Satu Per Empat’ ini, Angel Pieters banyak menggambarkan perasaannya menuju umur 25 tahun.Bahkan menurutnya, dengan merilis EP ini, adalah moment yang cukup bersejarah dan harus diingat baginya jika EP ini dirilis pada saat dirinya menginjak usia 25 tahun.

Sebelum merilis EP ini, Angel sebenarnya telah terlebih dahulu merilis 2 lagu yang berjudul ‘Nadadinadimu’ dan ‘Bila’. “Sebenarnya, tidak ada alasan khusus kenapa aku merilis 2 lagu sebelum merilis EP ini,” jelas Angel.

“Aku hanya ingin lebih produktif dan mengeluarkan karya terus, supaya tidak terlalu ada gap yang besar. Rilisnya 2 lagu tadi sebenarnya juga adalah teaser persiapan menuju rilisnya EP ini,” lanjutnya.

Secara garis besar, tambah Angel, ia ingin menyampaikan bahwa kita harus berserah terhadap garis hidup yang sudah ada, percayalah pada tiap proses yang dialami karena proses itu adalah bagian penting dalam mencapai apa yang kita inginkan.

Baca Juga : Bonnie x Clyde Berkolaborasi Dengan Fomo Persembahkan Anthem Dancy Berjudul ‘Need Ya’

“Selama kita masih hidup, kita masih bisa berkarya dan menggapai apa yang kita inginkan, jangan pernah menyerah dan percayalah apapun keadaan kita, selalu ada harapan,” lanjutnya. 

Usai merilis EP dengan 2 lagu pembuka, Angel juga akan merilis single ‘Kau’ sebagai single berikutnya. Menurut Angel, ‘Kau’ merupakan lagu yang sangat special karena dia mengalami banyak sekali kenangan indah kebersamaan di studio.  [*]

Netherlands Youth Jazz Orchestra, Tampil di Tiga Kota  Besar di Indonesia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. NJJO (Netherlands Youth Jazz Orchestra) yang terdiri dari 19 musisi jazz muda asal Belanda tampil di tiga kota besar, Yogyakarta (Ngayogjazz), 19/11/2022, Surabaya di Universitas Katolik Widya Mandala (23/11/2022), dan Jakarta di Erasmus Huis pada (26/11/2022) kemarin.

Ini adalah pertama kalinya bagi NJO tampil secara live di Indonesia, setelah tampil secara daring untuk penonton Indonesia di masa pandemi Covid-19. NJJO berkolaborasi dengan pemain saksofon, komposer dan pemimpin band Maarten Hogenhuis.

Baca Juga : Kembali Digelar, Ini Line Up dan Harga Tiket The Papandayan Jazz Festival 2022

Generasi ‘jazz hari ini dan masa depan’ ini mengikuti berbagai tur dan proyek kolaborasi di tingkat nasional dan internasional. NJJO akan memainkan repertoar baru yang sebagian besar ditulis oleh Maarten  Hogenhuis sebagai music director: campuran jazz, rock, dan afrobeat.

Manajer NJJO Cees Gog mengatakan,musisi muda NJJO akan mengenal Indonesia dan budayanya yang beragam melalui tur ini. Dengan musik sebagai faktor penghubung, akan ada interaksi dengan penonton selama konser dan dengan musisi lokal selama workshop.

Baca Juga : Band Jazz Asal Belanda, Jasper Blom Quartet Ramaikan Road to TPJF 2022

“Bagi beberapa anggota orkestra, akar keluarga yang mereka miliki dengan Indonesia membuat perjalanan ini semakin menarik. Wawasan tentang kehidupan orang-orang di belahan dunia lain dan semua pengalaman lainnya membuat tur ini tak terlupakan,” ujarnya.

Selama pandemi, NJJO tampil dua kali secara daring untuk penonton Indonesia. Dengan direktur musik mereka saat itu Ruben Hein, mereka tampil untuk Ngayogjazz pada tahun 2020 dan setahun kemudian mereka tampil secara eksklusif untuk (((e-rasmus huis))), program daring dari Erasmus Huis.

Baca Juga : Salihara Jazz Buzz Berkomitmen Persembahkan Warna Baru dalam Musik Jazz

Yolande Melsert, Direktur Erasmus Huis menjelaskan, NJJO sudah masuk ke dalam wishlist Erasmus Huis dalam beberapa tahun terakhir ini. Mereka adalah orkestra jazz yang luar biasa penuh dengan musisi muda yang sangat berbakat.

“Komposisi grup berubah seiring dengan pemimpin grup/konduktor orkestra. Saat pandemi COVID-19 mereka tampil daring di kanal YouTube kami (((e-rasmus huis))), namun pertunjukan live selalu jauh lebih menyenangkan,” pungkasnya. [*]

Dagny Merilis Single Penuh Emosional Berjudul ’High & Lows’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Superstar asal Norwegia, Dagny, kembali dengan single terbarunya “Highs & Lows”. Lagu ini hadir di tengah banyaknya festival-festival musim panas dan pertunjukan-pertunjukan utama yang terjual habis di London, Berlin, dan Amsterdam. 

“Highs & Lows” lahir sebagai kelanjutan dari  “Brightsider” – yang dideskripsikan oleh The Guardian sebagai “epic…charged with Boys Of Summer wistfulness”, dan debut albumnya “Strangers/Lovers” di tahun 2020.

Baca Juga : Nadine Fatiana Hadirkan Sendu di Lagu “If Tomorrow We Have to Fall Apart”

Lagu terakhir yang dirilisnya sebelum ia memulai album keduanya yang dinanti-nanti, “Highs & Lows” adalah pop ballad personal yang lahir di tengah-tengah masa-masa sulit seseorang.Dagny menjelaskan bahwa ia sangat senang memperkenalkan “Highs & Lows” – salah satu lagunya sebelum ia terjun ke proses pembuatan album terbarunya.

Ini akan menjadi rilisan terakhir Dagny sebelum ia memulai pengerjaan album selanjutnya dengan sungguh-sungguh. Hingga saat ini, musik Dagny telah diputar lebih dari jutaan kali.

Dagny telah dinominasikan sebagai 6 Norwegian Grammy’s (Spellemannprisen), co-written songs untuk Katy Perry, Ashnikko, dan Julie Bergan, dan berkolaborasi dengan Liverpool indie-rock heroes The Wombats, American super-producer Steve Aoki,  serta Spanish-English  indie-pop Crystal Fighters. 

Debut album Dagny Strangers / Lovers, rilis di bulan Mei tahun 2020 membuktikan bahwa ia adalah bentuk lagu dari kehidupannya sendiri, dengan beberapa pujian dari  The Guardian (“thundering synth pop explosion”), The Independent (“dazzling pop – 8/10”), BBC Music (“one of 2020’s most assured debuts”).

Baca Juga : Kerispatih Mengkonfirmasi Bakal Manggung Pada Malam Tahun Baru di Royal Tulip Gunung Geulis Resort & Golf

Tahun ini, Dagny merayakan tour konsernya di Norwegia yang terjual habis sebanyak lebih dari 16.000 tiket dan berjalan selama lebih dari 2 bulan. Sejak saat itu, ia kembali untuk melakukan pertunjukan utama di London, Berlin dan Amsterdam, di tengah sibuknya festival musim panas di Norwegia terutama Øyafestivalen. 

Single terbaru Dagny “Highs & Lows” telah rilis dibawah naungan Little Daggers Records miliknya sendiri, dibawah perjanjian dengan dalam usaha bersama dengan Polydor DE. [*]

Agnez Mo, Musisi Indonesia Pertama Diabadikan di Madame Tussauds Singapura

WARTAMUSIK.com – Singapura. Madame Tussauds Singapore  umumkan Agnez Mo sebagai Musisi Indonesia pertama yang sosoknya diabadikan dalam bentuk patung lilin di lokasi tersebut.

Sosok multitalenta yang menjadi penulis lagu, produser musik, aktris, penari, dan model ini, juga dikenal sebagai ikon mode dan pebisnis perempuan, menghadiri acara peluncuran yang memperkenalkan patung lilinnya.

Baca Juga : Memaknai Kesendirian, Lalahuta Kembali Rilis Single Baru, ‘Sendiri’

Agnez Mo mengatakan, ia merasa mendapat kehormatan besar ketika memperoleh undangan pembuatan patung lilin untuk sosok saya sendiri, sebab Madame Tussauds adalah lokasi yang sangat ikonis.

“Hal ini menjadi kesempatan agar berbagai orang di seluruh dunia dapat mempelajari karier dan kisah saya—sosok perempuan yang memiliki impian dan kegigihan untuk mencapainya. Karya seni dan prinsip hidup saya tidak terkait dengan ketenaran, namun menciptakan sebuah legasi,” ujar Mo, dalam keterangan pers (07/10/2022).

Elaine Quek, Head of Sales and Marketing, Madame Tussauds Singapore menyampaikan, pihaknya menyambut gembira patung lilin terbaru Agnez Mo, sosok pilihan penggemar yang ingin melihat sosok ini di Singapura.

“Kami sangat gembira menyambut sosok bintang yang berbakat sebagai bagian dari koleksi Madame Tussauds Singapore. Kami berharap, patung lilin Agnez Mo akan menarik penggemar di seluruh dunia untuk berkunjung dan menyaksikannya,” pungkasnya.

Baca Juga : Sudah Dibuat Sejak dari Tahun 2018, Namun NINEBALL Baru Merilis Single Terbaru di “Hadapilah” di Tahun 2022, Ini Ceritanya

Patung lilin Mo berada dalam posisi duduk, proses pembuatannya berlangsung pada 2019, dan diselesaikan dalam waktu empat jam. Awalnya, peluncuran patung lilin ini tertunda akibat pandemi.

Busana yang dipilih Mo untuk dikenakan patung lilinnya dibuat oleh perancang asal Amerika Prabal Gurung, serta mencerminkan salah satu dari banyak tampilan Mo yang telah berkembang selama beberapa waktu. [*]

Mia Ismi Secara Mandiri Menggarap Lagu Solo Perdananya yang Berjudul ‘Terjerat’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tahun 2022 ini, Mia Ismi memutuskan merilis karya solo perdananya bergenre Pop EDM yang diciptakannya sendiri dengan judul “Terjerat”.

Lagu ini bercerita tentang perempuan kuat atau Alpha Female, yang merasa terganggu dengan kehadiran sosok pria baru dihidupnya. Hingga membuatnya tak bisa berhenti memikirkan sang pria.

Baca Juga : Haico Van Der Veken, Orbitan Bentuk Entertainment Channel Perkenalkan Single ‘Bahagia Bersamamu’

Kalau dari liriknya pada bagian reff, seolah si wanita ini ingin menjerat si pria saking takut kehilangannya, tapi sebenarnya justru dia sendiri yang sudah terjerat. 

“Dia sebenarnya jatuh cinta tapi dia denial dengan perasaannya. Jadi lagu ini sebuah gambaran perempuan yang modern, dewasa, berani, independen namun memiliki pride yang tinggi”, jelas Mia.

Baca juga : Berbeda dengan Single Sebelumnya, Kiki Juliar Merilis Kembali Single Berjudul ‘Imaji’

Lirik dan nada di lagu ini adalah karya orisinil dirinya. Mia membawakan lagu ini dengan kemampuan vokal dan permainan biola yang luar biasa. Bukan hanya itu, Mia juga bertindak sebagai penata vokal  dan String Arranger di lagu ini. 

Kerap Bekerja Sama dengan Musisi Asing, Kid Scoott Balik ke Indonesia dan Merilis Single ‘End’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kid Scoott, musisi yang sempat menghabiskan waktunya di Los Angeles untuk berkuliah dan magang sebagai asisten engineering musik dan bekerja sama dengan musisi luar seperti Sinead Harnett, Kevin Ross, PJ Morton, Jordin Sparks, hingga Zendaya. 

Dari beberapa kerja sama tersebut menginspirasi Kid Scott untuk merilis single debut yang berjudul “End”. Lagu ini bercerita tentang keputusasaan seseorang akan hubungan yang selalu berakhir dan kebahagiaan yang hanya dirasakan sementara waktu.

Baca Juga : EP ‘Mind of My Own’ dari Faye Risakotta Ini Menggabungkan Pop Eksperimental

Lagu ini diambil dari pengalaman pribadi dari Kid Scott, dia juga yakin perasaan ini dirasakan juga oleh banyak orang. “Menurutku hal seperti hubungan yang selalu berakhir dan kebahagiaan sementara ini yang membuat orang-orang sedih dan takut untuk berhubungan, termasuk diriku sendiri,” ungkap Kid Scott. 

Musisi yang mengaku sangat terinspirasi oleh Frank Ocean, Dominic Fike, Khalid dan The Weeknd ini menulis dan menjadi Produser untuk lagu ini. Sementara untuk proses Mixing dibantu oleh Narek Ambar yang pernah juga me-mixing lagu-lagu dari Joyner Lucas, Young T & Bugsey, hingga Macy Gray. 

Selain itu, proses Mastering dibantu oleh Dave Kutch yang sempat bertugas untuk Mastering album dari The Weeknd, Billie Eilish, hingga Frank Ocean. 

Baca Juga : Ini Kisal Ali di Lagu ‘Gugatan Rakyat Semesta’ Single Terbaru .Feast

“End” memiliki genre hip-hop beat yang dipadukan dengan pop vibe karena memiliki hook yang catchy, lagu ini diharapkan oleh Kid Scott menjadi lagu yang bisa relate ke banyak orang sehingga mereka tidak merasa sendiri, karena dia sendiri pernah merasa hal yang seperti itu. 

Kedepan, Scoott memberikan bocoran jika dirinya bakal merilis debut mini album atau EP yang telah ditulisnya 2 tahun lalu dan bakal dihadirkan dalam genre yang berbeda-beda. “Secara tema masih sama yaitu tentang mental health dan mental state,” janji, Scoott. [*]

Beraroma Balada, Single “Bilamana” dari Rahara Ajak Kita Ke Era 90-an

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Kembali dengan lagu terbaru, Rahara siap melanjutkan misi mereka untuk memberikan lagu-lagu yang easy listening ke pada penikmat musik Indonesia dengan merilis single ke 2 berjudul “Bilamana”.

Lagu “Bilamana” ini bernuansa balada yang memilukan, untuk mendukung isi lagu yang mengisahkan tentang sepasang kekasih dalam menjalani Long Distance Relationship dan berpegang pada janji, harapan, dan rasa cinta untuk tetap bisa bertahan bersama. 

Baca Juga : VM “Tutur Batin” Cerita Yura Yunita Sebagai Perempuan dalam Mengejar Passion

Kisah ini terinspirasi dari beberapa cerita LDR yang dialami oleh kerabat mereka di tengah pandemi. “Keadaan tadi mungkin memaksa kita harus ekstra-realistis dan menjadi terpisah dengan beberapa orang yang kita sayangi untuk sementara,” kata Rahara. 

Rahara mengaku jika nuansa balada yang dihadirkan didapatkan secara tidak sengaja karena proses penulisan lagu ini terbilang sangat natural. Diselesaikan dalam waktu 1 hari, proses lagu ini selesai membutuhkan waktu hanya sekitar 1 bulan saja. 

Yang pasti, Rahara ingin memberikan kesan throwback pada lagu-lagu pop di era 90-an hingga 2000-an. “Kita terdorong menghadirkan pop di era itu karena masing-masing dari anggota Rahara pun sangat cinta dengan musik di tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga : Soegi Bornean & RA. Bersinar Suguhkan Genre Post Pop dan Folk Pop di Intimate Concert

“Mudah-mudahan bagi mereka yang juga merindukan bunyi musik dari grup band pop era 90-an dan 2000-an awal bisa merasakan nostalgia bersama saat mendengarkan lagu ini,” harap Rahara. 

Terkati Video Klip “Bilamana”: Totalitas menghadirkan nuansa era 90-an, kemudian menggunakan handycam tahun 1996 untuk seluruh pengambilan gambar. Walau menggunakan alat yang telah berumur lebih dari 20 tahun, namun Rahara mengaku puas dengan hasil yang didapatkan.

Baca Juga : 1ID Entertainment Kucurkan Dana 16 Milyar Rupiah untuk Program Audisi

“Ternyata kualitas handycam tahun 96 kalau digabungkan dengan visi direksi anak muda masa kini, bisa juga menghasilkan karya musik video yang bagus banget. Kami sangat puas bahkan kami tidak merasa halangan yang kami alami jadi sebuah kesulitan yang berarti,” ungkap Rahara.[*]

Soegi Bornean & RA. Bersinar Suguhkan Genre Post Pop dan Folk Pop di Intimate Concert

WARTAMUSIK.com – Semarang. Dua band indie asal Semarang Soegi Bornean & RA Bersinar menyuguhkan irama musik bergenre Post Pop dan Folk Pop yang unik, kreatif dan syarat akan kearifan lokal dalam Intimate Concert di Kampoeng Kopi Banaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, belum lama ini.

Lirik lagu yang penuh makna dari Soegi Bornean dan iringan musik penuh semangat dari RA. Bersinar menjadi kolaborasi apik dan harmonisasi yang unik. Salah satu lirik Soegi Bornean yang syahdu di antaranya “Jika ada beda, bukan berarti tak bisa bersama. Jika ada beda, belum tentu bersatu tak akan bermakna. Jika ada beda, bisa jadi yang menanti adalah cerita luar biasa”.

Baca Juga : Musikal Horor “IBU” Siap Menemani #NONTONTEATERDIRUMAHAJA

Tak kalah syahdu, Band RA. Bersinar menghadirkan lirik penuh sentimentil yaitu, “Sebab dunia bukan milik berdua, banyak yang tumbuh dan hidup didalamnya”

Semakin syahdu, ketika 2 band ini oleh pengelola Kampoeng Kopi Banaran ditempatkan di Barbeque Camp. Aroma intimate bagi penonton pun kian membuncah. Bukan tanpa dasar, Kampoeng Kopi Banaran memilih lokasi ini sebagai area mereka konser.

Selain di ruang terbuka di tengah perkebunan kopi yang bersatu dengan alam, area seperti Barbeque Camp ini pun menjadi salah satu cara menikmati keseruan konser musik di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Pihak penyelenggara pun sangat memperhatikan serius atas protokol kesehatan di antaranya, penonton wajib reservasi online, e-tikecting, menggunakan aplikasi PeduliLindungi, wajib menggunakan masker, hand sanitizer saat berada di area konser, tempat duduk berjarak dan lainnya.

Baca Juga : “GEMAH RIPAH LOH SYMPHONY” Pertunjukan Akulturasi  Musik Hip Hop Dengan Orchestra

Frina Bonita, General Manager Kampoeng Kopi Banaran mengatakan, Intimate Concert merupakan road to Dinamic Festival—event musik dengan skala yang lebih besar di tahun ini.

Selain itu tambah Frina, Kampoeng Kopi Banaran pun ingin mengajak masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan selama berada di area konser. “Dengan cara ini kita bisa menikmati musik dengan aman tanpa mengurangi rasa kenyamanannya,” terang Frina.

Dengan adanya Banaran Intimate Concert ini, diharapkan dapat menjadi awal terjalinnya relasi dengan musisi lokal. Karena Kampoeng Kopi Banaran terbuka untuk menjadi tempat berekspresi, sekaligus benchmark bagi Komunitas Musik di Jawa Tengah.

Baca Juga : Konser Virtual Bahasa Cinta Neona Siap Hibur Keluarga Indonesia Akhir Pekan Ini

Kampoeng Kopi Banaran juga mengajak masyarakat untuk lebih men-support musik-musik lokal agar bisa terus berkembang sehingga dilirik secara nasional maupun international. [*]

Hibur Penggemar, Para Musisi Keren Ini Gelar Liga Woyoo

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Guna mempererat tali kasih antara musisi dengan para penggemarnya, Kobra Multidimensi (Manajemen dari Jason Ranti) bersama Sport77 menginisiasi gelaran acara “Sport 77 Liga Woyoo“ belum lama ini di GOR Ciracas.

Jason Ranti menjelaskan, Liga Woyo tujuannya untuk silaturahmi. Bergembira, berkeringat, olahraga dan olah rasa. Karena sudah lama tidak ketemu sama teman-teman semua dan karena teman.

Baca Juga : NMDN dan CACCIA Kolab Gambarkan Dilemma Sebuah Hubungan Lewat Single ‘Better Off Alone’

Adapun musisi-musisi yang turut serta berkompetisi di Liga Woyoo ini adalah, Jason Ranti, Danilla, Pamungkas, NTRL, The Panturas, Fourtwnty, Bongabonga, dan Sisitipsi. 

Pamungkas menerangkan, oleh karena pandemi kita jadi jarang manggung. Biasanya kami bersilaturahmi kayak di backstage. Sekarang silaturahminya di olahraga.

“Alasan saya ikut liga ini adalah untuk memahami permainan bola yang baik dan benar. Ini adalah permainan bola yang sangat-sangat sempurna,” ucap Danilla sembari tertawa.

Vokalis NTRL, Bagus mengaku tidak ikut bermain akibat melihat salah satu peserta yang cedera, meski begitu grup band NTRL masih tetap ikut memeriahkan pertandingan. 

Baca Juga : Didaur Ulang oleh Perona, Lagu “Curam Kehidupan” Jadi Lebih Kece

“Sudah lihat teman satu cedera, ah sudah oke cukup deh. Tapi bisa main juga nanti. Lihat nanti deh,” ungkap Bagus, vokalis NTRL 

“Habis ini langsung Liga Woyo 2 nih, ke lapangan gede nih kayaknya. Mungkin karena kita kalau konser musik masih sulit, jadi kalau olahraga mungkin lebih bisa menangkis penyakit. Jadi lebih sehat kan,” tambah Daru Dharmawan. 

Baca Juga : Single ‘Sing and Dance With Me’ Seruan #DanceTo2022, Gamaliel Jadi Vocal Director

Dengan tajuk “olah jiwa, olahraga, berkeringat, dan bergembira”, kegiatan Liga Woyoo ini menyajikan permainan futsal gembira yang berbeda. Justru itu akan menambah kebahagiaan baik bagi kedua tim yang berlaga. [*]

Tiara Effendy Kolab dengan Harra Lahirkan Single ‘Sua Sapa’

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Tiara Effendy kolab dengan grup musik Hara asal Bandung dan merilis single berjudul “Sua Sapa”.

Sejatinya, lagu tersebut digarap oleh Tiara dan Hara sebagai motivasi akan perjalanan 3 pesepeda Indonesia yaitu Jerry Rachman, Gisza Gabriela dan Alman Julhijan yang akan melakukan perjalanan dengan jarak tempuh 1.000 KM dari Bandung hingga Bali.

Baca Juga : Yuk Kita Simak Band Anyar Bernama Rahara yang Merilis Single Berjudul Lengkara

Lewat lagu ini, Tiara dan Harra menceritakan sebuah perjalanan yang ditempuh bersama untuk saling mengejar mimpi. Meskipun mimpi yang menjadi tujuan terkadang berbeda, sebuah perpisahan tidak akan selalu berakhir menjadi sebuah kesedihan. 

Alih-alih menjadi sebuah pengalaman dimana akan melahirkan cerita baru saat kembali bersama. Rainer Bangsawan, Haryo Tejo, dan Vico Wibowo terlibat langsung sebagai Producer. 

Mereka juga merupakan Penulis Lagu ini dan turut dibantu oleh Asilah Andreina. Sementara itu, Vocal Director dan Backing Vocal dibantu oleh Kamga, Mixing & Mastering oleh Dendy Sukarno, dan lainnya.

Bersamaan dengan perjalan 1.000 KM menggunakan sepeda tadi, akan juga digelar Bersua Sapa Live di 5 kota di Indonesia yaitu Tasikmalaya, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan diakhiri di Bali pada tanggal 28 Januari 2022.

Baca Juga : Single Perdana RUBIRU Berjudul “Sementara Di Antara” Gunakan Teknologi Dolby Atmos Music

Selain memberikan dukungan pada 3 pesepeda dengan mimpi luar biasa tadi, acara ini diadakan juga untuk saling berkenalan dan menyapa kembali para pahlawan lokal di tiap kota yang disinggahi. 

Harapannya, dengan adanya Bersua Sapa dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya, berkontribusi, dan memberi dampak positif bagi sekitar. [*]

Exit mobile version