Alex Teh Rilis Single I Love You So, Menyentuh Hati dengan Kisah Cinta yang Tepat

WARTAEVENT.com – Jakarta. Penyanyi asal Indonesia, Alex Teh, baru saja merilis single terbaru bertajuk I Love You So, sebuah lagu bittersweet yang menggambarkan dilema emosional mencintai seseorang yang tepat, namun pada waktu yang salah.

Lagu ini menjadi surat cinta untuk “orang yang telah terlepas” dan membawa pendengar masuk ke dalam dunia perasaan yang penuh kerinduan akan cinta yang lembut dan kasih sayang.

Baca Juga : Anggi Marito Hadirkan Versi Baru dari Lagu Legendaris “Aku Bukan Untukmu”

Melalui I Love You So, Alex Teh menyampaikan pengalaman emosional tentang mencintai seseorang yang tepat, namun keadaan atau waktu tidak mendukung untuk menjaga hubungan itu tetap utuh.

Dengan lirik yang manis dan imaji yang lembut, lagu ini mengajak pendengar untuk merenung, mengingat bahwa terkadang kita harus melangkah mundur dan menemukan jati diri terlebih dahulu sebelum bisa mencintai dengan sepenuh hati.

“Lagu ini bercerita tentang perasaan yang harus dipendam, tentang merindukan seseorang yang seharusnya menjadi cinta kita, namun harus dilepaskan karena keadaan,” ujar Alex Teh. Lagu ini memberikan pesan bahwa hubungan yang dipaksakan pada waktu yang salah hanya akan berakhir dengan rasa sakit.

Baca Juga : Nyoman Paul Rilis Lagu “Alunan Mimpi” Sentimental dengan Video Lirik Mengharukan

Single I Love You So merupakan lagu pembuka dari EP In My 20’s, yang mengisahkan perjalanan kehidupan dan gejolak yang dialami di usia 20-an. Alex berharap, dengan EP ini, para pendengar, khususnya generasi muda, dapat lebih memahami pengalaman universal tentang cinta yang tidak bisa dimiliki.

Anggi Marito Hadirkan Versi Baru dari Lagu Legendaris “Aku Bukan Untukmu”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi muda Anggi Marito merilis single terbarunya yang berjudul “Aku Bukan Untukmu”, sebuah remake dari lagu hits milik diva Indonesia, Rossa. Lagu yang pertama kali dirilis pada tahun 2004 dalam album Kembali ini diciptakan oleh Icha Jikustik.

Lagu ini menggambarkan penyesalan seseorang yang menyia-nyiakan cinta dan perasaan orang yang mencintainya, serta menyadari bahwa cinta saja tidak cukup untuk mempertahankan hubungan.

Baca Juga : Ini Alasan Rossa, Memilih Ariel Noah Teman Duet di Single “Nada-Nada Cinta”

Lagu Aku Bukan Untukmu menceritakan tentang seseorang yang menyesali perbuatannya setelah menjauh dari orang yang sangat mencintainya. Anggi Marito, dalam penjelasannya, menggambarkan bagaimana perasaan itu bisa begitu dekat dengan pengalaman pribadi:

“Aku tuh menerjemahkan lagu ini kayak ada seseorang yang sayang banget sama kita, tetapi entah saat itu kita belum merasakan cintanya, atau memang nggak tertarik saja saat itu. Nah, saat dia deketin kita, dan nunjukin rasa sayang ke kita, kitanya menjauh. Tapi, saat dia sudah sama yang baru, kitanya malah menyesal, kenapa ya dulu aku nyakitin kamu,” ujar Anggi.

Lagu ini membawa pesan yang kuat tentang penyesalan dan perasaan terlambat menyadari nilai seseorang dalam hidup kita. “Jujur aja, aku deg-degan banget. Lagu ini tuh karakternya udah Teh Ocha banget, jadi PR banget buat aku untuk bikin lagunya jadi lebih fresh tanpa menghilangkan originalitas lagu ini,” ungkap Anggi.

Baca Juga : Rossa: Lagu ‘Bertengkar Manis’ Ini Diganjar Empat Platinum, Ini Ceritanya

Dalam versi terbaru ini, Aku Bukan Untukmu mendapatkan sentuhan berbeda, terutama dalam aransemen musik. Di tangan produser S/EEK, lagu ini mendapat nuansa yang lebih modern dengan penggunaan beat yang lebih dominan, menggantikan piano dan string yang ada di versi aslinya.

Selain itu, penempatan suara strings section dari Budapest Scoring Orchestra menambah kesan megah pada beberapa bagian lagu, menciptakan atmosfer baru yang tetap menghormati nuansa musik asli.

Yang lebih menarik, selama proses rekaman, Anggi secara tidak sengaja bertemu dengan Rossa, dan mendengarkan langsung reaksi sang diva terhadap versi baru lagu tersebut. Rossa mengaku sangat puas dan tidak menyangka bahwa Aku Bukan Untukmu begitu cocok dibawakan oleh Anggi.

Baca Juga : Avolia Rilis Ulang Lagu ‘Hey Ladies’ yang Pernah Dibawakan Sang Diva Rossa

“Aku suka banget sama hasilnya, bagus banget. Karakter vokal Anggi bikin lagunya jadi fresh, penuh dengan rasa, aransemennya juga keren banget, nggak menghilangkan nuansa musik lamanya. Bagus, bagus banget,” puji Rossa. (*)

Giantkilling Rilis Video Musik “Aku Belum Usai”, Perjuangan Tanpa Henti

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band rock asal Jakarta, Giantkilling, resmi merilis video musik untuk single terbaru mereka yang berjudul “Aku Belum Usai” pada pukul 19.00 WIB. Video musik ini dapat disaksikan di berbagai platform digital, termasuk YouTube di channel resmi @GiantKillingofficial

Lagu “Aku Belum Usai” mengusung tema yang sangat personal bagi para anggota band ini, menjadi bagian dari album terbaru mereka yang telah lama dinantikan oleh penggemar. Liriknya penuh dengan emosi dan menggambarkan perjuangan tanpa henti untuk terus bangkit meskipun hidup terasa penuh tantangan.

Baca Juga : Ghostbuster Rilis Album Terbaru “Insulin Adrenalin”

Untuk Video musik ini berfokus pada perjalanan seorang individu yang menghadapi rintangan hidup namun tidak menyerah. Visual dalam video ini menampilkan simbolisme dan atmosfer dramatis yang selaras dengan pesan lagu tersebut.

Video musik “Aku Belum Usai” tidak hanya menampilkan anggota band Giantkilling, termasuk vokalis Damar, namun juga melibatkan Arin, vokalis dari band Caessaria, yang berperan sebagai karakter pendukung. Kolaborasi ini semakin memperkaya cerita yang ingin disampaikan dalam video musik.

Disutradarai oleh Ariya Achbar, seorang director berpengalaman yang dikenal dengan karya visual emosional, video musik ini memiliki atmosfer yang kuat dan mendalam. Proses syuting dilakukan dalam satu hari di berbagai lokasi jalanan Jakarta, termasuk lapangan basket di Bintaro.

Meskipun sempat terkendala cuaca hujan, produksi video musik ini tetap berjalan lancar. Pembuatan video ini memakan waktu sekitar tiga minggu untuk editing dan efek visual, karena terpotong oleh libur tahun baru.

Baca Juga : Logamulia Rilis Album Distorsi Narasi dalam Format CD, Raih Dua Penghargaan AMI Awards

Berbeda dari video musik sebelumnya, “Aku Belum Usai” mengusung konsep visual yang lebih berfokus pada simbolisme dan atmosfer dramatis. Giantkilling berharap video musik ini bisa menginspirasi banyak orang yang merasa belum selesai dengan hidupnya dan mendorong mereka untuk terus berjuang.

Setelah merilis video musik ini, Giantkilling juga merencanakan proyek musik baru dan tur nasional untuk menghibur penggemar di seluruh Indonesia. Band ini berharap agar karya-karya mereka dapat terus memberi dampak positif dan semangat kepada pendengar. (*)

Yuk Ikutan The Papandayan International Jazz Online Competition 2025, Ini Caranya

WARTAMUSIK – Bandung. Sukses dengan empat edisi sebelumnya, The Papandayan International Jazz Online Competition (TPJC) 2025 kembali hadir dengan konsep hybrid yang memberikan panggung global bagi para musisi jazz dari seluruh dunia.

Kompetisi ini membuka kesempatan besar bagi musisi jazz profesional maupun amatir, dari berbagai negara, untuk menunjukkan kreativitas dan bakat mereka dalam ajang bergengsi ini.

Baca Juga : Ingin Sejajar dengan Konser Musik Jazz di Kaki Gunung, Ini Lineup dan Cara Beli Tiket Lawu Jazz Festival

TPJC 2025 adalah kompetisi jazz internasional yang memadukan platform virtual dan media sosial untuk memungkinkan musisi dan penonton dari seluruh dunia berpartisipasi.

Dengan format hybrid, peserta dapat mengirimkan video penampilan mereka secara online, sementara penonton dari berbagai belahan dunia dapat menyaksikan dan memberikan dukungan langsung melalui media sosial.

Baca Juga : Ramadhan Jazz Festival Bawa ‘Harmoni Cinta Negeri’ Berikut Harga Tiket dan Line Up

Kompetisi ini terbuka untuk semua musisi jazz tanpa batasan usia, dibagi dalam dua kategori utama; Youth Jazz: Untuk peserta berusia di bawah 23 tahun dan Jazz Warrior: Untuk peserta berusia 23 tahun ke atas.

TPJC 2025 menawarkan hadiah total sebesar 100 juta Rupiah kepada pemenang, serta kesempatan tampil di The Papandayan Jazz Fest 2025, yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2025. Selain itu, pemenang juga akan menerima piala berlapis emas dan sertifikat, serta kesempatan besar untuk melanjutkan karier di industri musik jazz internasional.

Baca Juga : Black Lives feat. Raul Midón & Catherine Russel Dijadwalkan Manggung di Cully Jazz Festival

Kompetisi ini terdiri dari tiga babak utama; penyisihan, semifinal, dan grand final. Setiap babak akan menguji kemampuan dan kreativitas para peserta dalam menghadapi persaingan global.

Dewan juri yang berkompeten dan berpengalaman akan menilai setiap penampilan dengan objektif dan konstruktif. Dewan juri TPJC 2025 terdiri dari; Nita Aartsen (pianis dan komposer Indonesia), Barry Likumahuwa (bassis jazz terkenal Indonesia), Venche Manuhutu (pemain gitar jazz Indonesia),Hari Pochang (drummer jazz Indonesia).

Selain itu, kompetisi ini juga melibatkan juri internasional, antara lain; Henk Kraaijeveld (Belanda), Kostas Patsiotis (Yunani).

Baca Juga : The Chicago Experience dan Cory Wong Konfirmasi Hadir di BNI Java Jazz Festival Tahun Ini

TPJC 2025 kembali mendapatkan dukungan dari Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Kerajaan Belanda, yang diharapkan dapat mempererat hubungan budaya Indonesia dan Belanda. Dukungan ini memberikan kesempatan bagi musisi Indonesia untuk dikenal lebih luas di kancah internasional.

Pendaftaran untuk TPJC 2025 telah dibuka sejak 15 Januari 2025 dan akan ditutup pada 31 Maret 2025. Musisi jazz yang tertarik untuk berpartisipasi dapat mengunjungi situs resmi TPJC di www.tpjazzfest.com untuk informasi lebih lanjut dan panduan pendaftaran. (*)

Ghostbuster Rilis Album Terbaru “Insulin Adrenalin”

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah melalui perjalanan panjang yang penuh tantangan, band Ghostbuster akhirnya merilis album terbaru mereka bertajuk Insulin Adrenalin.

Album ini dirilis melalui kerja sama dengan label rekaman demajors dan menjadi saksi bisu dari perjalanan emosional band ini, yang mencakup kisah-kisah sosial politik, pertemanan, hingga dinamika kehidupan sehari-hari yang penuh warna.

Baca Juga : Ghostbuster Kembali dengan Single Terbaru “Insulin Adrenalin” yang Penuh Energi Positif

Proses produksi Insulin Adrenalin tidaklah mudah. Materi album sebenarnya sudah direkam sejak lama, namun perilisan sempat tertunda karena berbagai kendala, termasuk musibah yang menimpa keluarga besar Ghostbuster.

Meski demikian, semangat untuk terus berkarya dan menjadikan band sebagai “rumah” bagi para personel berhasil menyatukan mereka kembali. Nongkrong, berbagi cerita, dan melanjutkan proses album ini menjadi cara mereka bangkit dan menyelesaikan karya yang telah lama dinantikan oleh penggemar.

Proses rekaman album Insulin Adrenalin dilakukan di beberapa tempat. Gitar direkam di home studio milik Bardi, sementara drum, vokal, dan bass dikerjakan di 3Am Studio. Semua track drum dikerjakan oleh Fajri, dalam dua shift, sementara bass dikerjakan oleh Yoga yang menggantikan Danny Dagor yang sempat berhalangan hadir.

Album Insulin Adrenalin melibatkan banyak kolaborator berbakat yang memperkaya warna musik dan emosi di setiap track. Untuk vokal, Ghostbuster bekerja sama dengan Aulia Rahman, Indah dari grup The Secret, Indra Pasient, Deni Sherman dari Keep The Faith, Fadil dari Take a Brave, Van dari Korupurba, hingga Arum—putri teman mereka.

Baca Juga : Anxieparty Rilis Single “Metrik Ruang Waktu” Menyusul Kesuksesan Pencarian Peraduan

Mixing dan mastering album ini dikerjakan oleh Bardi dari band Raze, yang membawa sentuhan akhir dengan kualitas maksimal. Sementara untuk artwork, Ghostbuster mempercayakan desain visual kepada Mas Modjo, yang berhasil menerjemahkan konsep album ke dalam visual yang kuat dan artistik.

Insulin Adrenalin bukan hanya sekadar album musik, tetapi juga merupakan refleksi perjalanan band dan semangat untuk terus melangkah meskipun diterpa berbagai rintangan. Dengan kolaborasi yang kuat di setiap aspek, mulai dari musik, lirik, hingga visual, album ini diharapkan mampu menyuntikkan semangat baru kepada para pendengarnya. (*)

Nyoman Paul Rilis Lagu “Alunan Mimpi” Sentimental dengan Video Lirik Mengharukan

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Nyoman Paul, seorang musisi berbakat, baru saja merilis lagu terbaru “Alunan Mimpi”, yang memiliki makna mendalam. Lagu ini terinspirasi oleh cerita pribadi yang dialami oleh Nyoman sendiri, menjadikannya sebuah karya yang sangat sentimental dan penuh emosi.

 “Karya ini sentimental buat saya, karena didasarkan dari cerita pribadi yang saya alami sendiri. Jadi harapannya semoga lagu ini bisa menjadi suatu persembahan yang akan saya kenang sampai kapan pun,” ungkap Nyoman.

Baca Juga : Future Marches Luncurkan Single Baru “PUSH IT TO THE SIDE” dengan Nuansa R&B dan Hip Hop Modern

Dari segi musikal, lagu ini diaransemen dengan gaya pop rock yang catchy, memberikan kenyamanan saat didengar. Walaupun terkesan sederhana dan tidak berlebihan, lagu ini tetap mempertahankan alunan musik yang khas ala band, memberikan pengalaman mendengarkan yang memuaskan.

Yang menarik video lirik dari lagu ini. Nyoman Paul sengaja melibatkan Ni Putu Helena Ayu Waringin, atau Helena, putri dari mendiang sahabatnya, dalam video lirik tersebut. Helena dan ibunya, Ni Nyoman Reni Ari Diantini, yang juga merupakan istri dari sang sahabat yang telah berpulang, menjadi bagian penting dalam pembuatan video ini.

Video lirik tersebut terdiri dari potongan-potongan video yang diambil dengan handphone oleh Ni Nyoman Reni, yang memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Helena. Proses pembuatan video ini digarap oleh You Know Who Film, dengan David Christover bertindak sebagai Director of Photography.

Kehadiran Helena dan ibunya dalam video lirik ini memberikan nuansa yang menyentuh, memperlihatkan kekuatan dan ketabahan yang menginspirasi. “Saya memang sengaja ingin melibatkan mereka, baik Helena dan ibunya, mereka berdua adalah orang-orang yang kuat dan semoga kekuatan mereka menjadi inspirasi buat kita semua,” ujar Nyoman.

Baca Juga : A. Nayaka Rilis Single “Tempat Ini” Berkolaborasi dengan Nyoman Paul

Nyoman Paul berharap lagu ini tidak hanya menjadi kenangan indah baginya dan keluarga sahabatnya, tetapi juga bagi siapa saja yang mendengarkannya. “Saya berharap lagu bisa menjadi suatu kenangan yang indah baik buat saya, keluarga sahabat saya khususnya Helena, dan siapapun yang mendengarkan karyanya.

 Semoga lagu ini juga bisa menjadi soundtrack yang menguatkan dan memberikan nostalgia kenangan untuk orang atau hal-hal yang sudah tidak lagi bersama kita,” harap Nyoman. (*)

Hengki MT Rilis Lagu Slow Rock Melayu “Lautan Tinta Pujangga”

WARTAMUSIK.com – Padang. Penyanyi Hengki MT membuat gebrakan baru di dunia musik Tanah Air dengan merilis lagu slow rock Melayu terbaru berjudul “Lautan Tinta Pujangga”. Lagu ini resmi diluncurkan, Senin, (13/1/2025), oleh label musik Ladofa Doredo dan sudah tersedia di berbagai platform musik digital.

Setelah meniti karier sebagai penyanyi pop, Hengki MT kini mencoba mengeksplorasi genre baru yang lebih menantang. “Slow rock adalah tantangan baru bagi saya untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda dan lebih mendalam bagi para pendengar,” ujar Hengki MT dalam wawancara eksklusif, Senin (13/1/2025).

Baca Juga : Sara Wijayanto Rilis Single Baru “Mimpi,” Sebuah Kisah Cinta dalam Dunia Imajinasi

Lagu “Lautan Tinta Pujangga” ditulis oleh Muhammad Fadhli dengan aransemen musik digarap oleh Heru Erlangga di studio Sanadatune. Proses rekaman vokal dilakukan di Soni Audeo Record, memberikan kualitas terbaik untuk lagu ini.

Liriknya mengangkat tema tentang kesetiaan seorang perempuan yang menanti cintanya berbalas, hingga akhirnya menemukan kebahagiaan sejati. Hengki MT berharap pesan lagu ini dapat menyentuh hati banyak orang.

“Jangan pernah sia-siakan ketulusan cinta, karena bisa jadi dialah kunci kebahagiaan sejati yang kita cari,” tutur Hengki MT penuh makna.

Baca Juga : THE DRAMMA Tutup Trilogy Single dengan Lagu “Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah”

Hengki MT, penyanyi asal Kota Padang, memulai kecintaannya pada musik slow rock Melayu sejak lama. Ia sering berkaraoke dengan lagu-lagu dari musisi legendaris seperti Guslian, Aydhyl Rahman, dan Vera Alta.

Ia juga menilai bahwa genre Melayu, baik dalam bentuk slow rock, pop, maupun dendang, tetap menjadi favorit di Indonesia. “Musik Melayu punya tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Saya ingin genre ini kembali mendapatkan perhatian besar di panggung musik nasional,” kata Hengki.

Hengki MT berharap lagu “Lautan Tinta Pujangga” dapat bergabung dalam jajaran lagu-lagu slow rock Melayu yang legendaris dan selalu dikenang.”Semoga lagu ini bisa menemani para pendengar di momen-momen penting hidup mereka, menjadi bagian dari kisah cinta yang mereka jalani,” harapnya.

Baca Juga : EVOS STAR Luncurkan Single Debut “It’s Our Time” dari Rachel Florencia X Cindy Yuvia

Kini, lagu “Lautan Tinta Pujangga” dapat dinikmati di berbagai platform streaming musik. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendengarkan karya terbaru Hengki MT, yang menggabungkan keindahan musik Melayu dengan sentuhan slow rock yang emosional dan menyentuh hati. (*)

  • Penulis : M. Fadhli
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Photo : M. Fadhli

Sara Wijayanto Rilis Single Baru “Mimpi,” Sebuah Kisah Cinta dalam Dunia Imajinasi

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Sara Wijayanto memilih tanggal yang dianggap sakral oleh banyak orang, 13 Desember, untuk merilis single terbarunya berjudul “Mimpi”.

Lagu ini merupakan karya yang mendalam, diciptakan dengan penuh makna dan emosi, serta menghadirkan kolaborasi spesial dengan David “NOAH”. Mimpiterinspirasi dari pengalaman pribadi Sara Wijayanto tentang cinta tak berbalas dan perjuangan untuk melupakan.

Baca Juga : Jaz Rowe Rilis Single Perdana “Tak Biasa,” Angkat Tema Long Distance Relationship

Lagu ini membawa pendengar ke dalam dunia mimpi seorang wanita yang terjebak dalam cinta yang indah namun ilusi belaka. Dalam ceritanya, sang wanita terus berharap dan menunggu meski sadar bahwa cinta tersebut tidak nyata.

David “NOAH” berkontribusi dalam menciptakan melodi dan nuansa emosional yang menyentuh, menjadikan Mimpi sebagai perpaduan sempurna antara lirik puitis dan aransemen musik yang menggugah hati.

Sara menyampaikan emosi dengan autentik, membuat lagu ini terasa begitu dekat dengan pengalaman cinta dan kehilangan yang universal. Melalui simbolisme mimpi, lagu ini menggambarkan harapan yang tak tercapai dan cinta yang terus hidup meski tak pernah terwujud.

Dengan melodi yang harmonis dan atmosfer kontemplatif, Mimpi mengajak pendengar untuk merenungkan perjalanan cinta dan menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup. Lagu ini menghadirkan perpaduan emosi seperti harapan, kesedihan, kekecewaan, sekaligus kekuatan.

Baca Juga : THE DRAMMA Tutup Trilogy Single dengan Lagu “Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah”

Mimpi berhasil menciptakan suasana yang tenang dan introspektif, menjadikannya pengalaman mendengarkan yang tak terlupakan. Sara Wijayanto melalui single ini mengundang kita untuk memasuki dunia mimpi yang indah, namun juga penuh pelajaran tentang realitas cinta.

Single Mimpi kini dapat dinikmati di platform streaming musik favorit Anda. Dengan karya ini, Sara sekali lagi membuktikan kemampuannya sebagai penyanyi dan pencipta lagu yang mampu menyentuh hati pendengarnya. (*)

Logamulia Rilis Album Distorsi Narasi dalam Format CD, Raih Dua Penghargaan AMI Awards

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah dirilis dalam format digital pada awal tahun 2024, album Distorsi Narasi dari Logamulia kini hadir dalam format compact disc (CD) melalui kerja sama dengan label rekaman demajors.

Album ini menjadi bukti perjalanan panjang Logamulia, yang sukses memadukan musikalitas cadas dengan lirik yang tajam dan penuh makna.

Baca Juga : Laissez-Faire Kembali dengan Single Baru “Rancour”, Tanda Kebangkitan Musik Lokal

Album Distorsi Narasi berisi sembilan lagu yang dirampungkan melalui proses intensif dan waktu yang tidak singkat. Pandemi awal tahun 2020 serta kesibukan para personel Logamulia turut memengaruhi perjalanan mereka.

Achmad Hafizullah (vokal), Pratama Putra Rahardjo (gitar, vokal latar), Abdul Aziz Turhan (bas, vokal latar), dan Alejandro Saksakame (drum, vokal latar) bekerja keras untuk menyempurnakan album perdana mereka ini.

Keberhasilan mereka tidak datang secara instan. Single perdana Logamulia, “Musuh Publik,” yang dirilis pada 2019, menjadi nominasi di AMI Awards untuk kategori Karya Produksi Metal/Hardcore Terbaik. Tahun berikutnya, single “Sang Penghasut” kembali masuk nominasi AMI Awards 2020 dalam kategori Karya Produksi Metal Terbaik.

Kedua lagu ini di-remix dan dimasukkan dalam album Distorsi Narasi, menjadi cetak biru musik Logamulia: keras, agresif, namun tetap mudah dicerna tanpa kehilangan identitas metal mereka.

Sebagai band yang terinspirasi dari Lamb of God, Slipknot, Mudvayne, Meshuggah, dan Soulfly, Logamulia menyuguhkan musik yang tidak hanya bertenaga tetapi juga memiliki dinamika dan kedalaman. Vokalis Achmad “Apit” Hafizullah, mantan anggota Purgatory, mengombinasikan teknik vokal yang berteriak dan bernyanyi untuk menyampaikan pesan dengan jelas.

Dalam lagu seperti “Anti Kritik” dan “Hantam Amarah,” lirik yang ditulis bersama Abdul Aziz Turhan alias Comi menyoroti isu-isu sosial seperti otoritarianisme dan perilaku warganet. (*)

Jaz Rowe Rilis Single Perdana “Tak Biasa,” Angkat Tema Long Distance Relationship

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi muda berbakat, Jaz Rowe, resmi merilis single perdananya yang berjudul “Tak Biasa” hari ini Minggu (12/1/2025). Lagu ini dirilis di bawah label Wecord Evermore dan membawa pesan mendalam tentang tantangan dan keindahan hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR).

Dalam lagu “Tak Biasa” ini, Jaz Rowe mengungkapkan pandangan uniknya tentang LDR yang sering dianggap sulit. Ia menekankan pentingnya tidak mementingkan diri sendiri (selflessness) dalam hubungan, alih-alih egoisme.

Baca Juga : THE DRAMMA Tutup Trilogy Single dengan Lagu “Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah”

“Lagu ini mencoba mengajak kita untuk memahami perasaan pasangan, bukan hanya fokus pada kerinduan atau keinginan pribadi,”kata Jaz.“Ketika kita berhenti memikirkan diri sendiri dan mencoba melihat dari sudut pandang pasangan, hubungan bisa menjadi lebih tenang dan kokoh,” tambahnya.

Liriknya yang mendalam terinspirasi dari pengalaman pribadi Jaz, menjadikan lagu ini terasa relatable bagi banyak pasangan yang menjalani LDR.

“Tak Biasa” berawal dari sebuah demo yang Jaz buat bersama Jemsi, dan proses produksinya melibatkan nama-nama besar seperti Barsena sebagai vocal director dan Kenny Gabriel sebagai produser. Jaz juga turut aktif dalam menulis lirik, memastikan emosi dan pengalamannya tersampaikan dengan baik dalam setiap bait lagu. “Aku ingin lagu ini bisa membantu orang melewati hari-hari sulit ketika merasa sendiri,” ungkap Jaz.

Video klip “Tak Biasa” mengambil lokasi syuting di Jungle House, Bali, yang memiliki kenangan indah bagi Jaz. “Sangat spesial bisa merekam video musik pertamaku di tempat favoritku,” ujar penyanyi berusia 23 tahun ini dengan antusias.

Baca Juga : EVOS STAR Luncurkan Single Debut “It’s Our Time” dari Rachel Florencia X Cindy Yuvia

Visual video klipnya memadukan pemandangan alam Bali yang menenangkan dengan cerita yang menyentuh, menghadirkan pengalaman yang tak hanya menyenangkan secara auditori, tetapi juga visual. (*)

  • Editor : Fatkhurrohim
Exit mobile version