Jaz Rowe Rilis Single Perdana “Tak Biasa,” Angkat Tema Long Distance Relationship

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi muda berbakat, Jaz Rowe, resmi merilis single perdananya yang berjudul “Tak Biasa” hari ini Minggu (12/1/2025). Lagu ini dirilis di bawah label Wecord Evermore dan membawa pesan mendalam tentang tantangan dan keindahan hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR).

Dalam lagu “Tak Biasa” ini, Jaz Rowe mengungkapkan pandangan uniknya tentang LDR yang sering dianggap sulit. Ia menekankan pentingnya tidak mementingkan diri sendiri (selflessness) dalam hubungan, alih-alih egoisme.

Baca Juga : THE DRAMMA Tutup Trilogy Single dengan Lagu “Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah”

“Lagu ini mencoba mengajak kita untuk memahami perasaan pasangan, bukan hanya fokus pada kerinduan atau keinginan pribadi,”kata Jaz.“Ketika kita berhenti memikirkan diri sendiri dan mencoba melihat dari sudut pandang pasangan, hubungan bisa menjadi lebih tenang dan kokoh,” tambahnya.

Liriknya yang mendalam terinspirasi dari pengalaman pribadi Jaz, menjadikan lagu ini terasa relatable bagi banyak pasangan yang menjalani LDR.

“Tak Biasa” berawal dari sebuah demo yang Jaz buat bersama Jemsi, dan proses produksinya melibatkan nama-nama besar seperti Barsena sebagai vocal director dan Kenny Gabriel sebagai produser. Jaz juga turut aktif dalam menulis lirik, memastikan emosi dan pengalamannya tersampaikan dengan baik dalam setiap bait lagu. “Aku ingin lagu ini bisa membantu orang melewati hari-hari sulit ketika merasa sendiri,” ungkap Jaz.

Video klip “Tak Biasa” mengambil lokasi syuting di Jungle House, Bali, yang memiliki kenangan indah bagi Jaz. “Sangat spesial bisa merekam video musik pertamaku di tempat favoritku,” ujar penyanyi berusia 23 tahun ini dengan antusias.

Baca Juga : EVOS STAR Luncurkan Single Debut “It’s Our Time” dari Rachel Florencia X Cindy Yuvia

Visual video klipnya memadukan pemandangan alam Bali yang menenangkan dengan cerita yang menyentuh, menghadirkan pengalaman yang tak hanya menyenangkan secara auditori, tetapi juga visual. (*)

  • Editor : Fatkhurrohim

Kevin Ihza dan Indomusik Team Rilis Lagu Jawa “Budak Tresno”, Cinta Sederhana Tapi Mendalam

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Musisi asal Kediri, Kevin Ihza, bersama Indomusik Team, resmi merilis lagu kolaborasi berjudul “Budak Tresno” hari ini Sabtu, (11/1/2025). Lagu ini hadir dengan nuansa khas Bahasa Jawa, mengusung cerita cinta yang penuh makna dan pelajaran berharga.

Lagu “Budak Tresno” bercerita tentang seorang pria yang belum pernah merasakan cinta. Ia hanya bisa melihat orang-orang di sekitarnya, seperti teman dan saudara, menikmati indahnya berpacaran. Diam-diam, ia bertanya-tanya seperti apa rasanya dicintai dan mencintai seseorang.

Baca Juga : THE DRAMMA Tutup Trilogy Single dengan Lagu “Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah”

Ketika bertemu wanita yang menarik hatinya, ia berusaha keras untuk mendapatkan perhatian dan cinta. Meski penuh semangat, realita mengajarkan bahwa cinta tidak hanya soal usaha, tetapi juga saling rasa dan kejujuran. Wanita yang ia sukai hanya menganggapnya sebagai teman biasa, memberikan pelajaran berharga tentang harga diri dan ketulusan.

“Harapan saya adalah lagu ini bisa menjadi pengingat untuk menjaga harga diri dan tidak terlalu berharap pada sesuatu yang belum pasti,”ujarDimas Trisna Wijaya, pencipta lagu ini sekaligus salah satu vokalis dari Indomusik Team.

Baca Juga : Trio Saawo Hadirkan Tiga Lagu Baru dalam Proyek “Tiga Suara, Satu Harmoni”

Indomusik Team, bagian dari komunitas musik Indomusikgram, telah aktif memproduksi konten musik selama lebih dari 10 tahun. Dalam proyek kali ini, Dimas Trisna Wijaya dan Romi Alfitasar mengisi bagian vokal, sementara Kevin Ihza dipilih sebagai partner kolaborasi karena musikalitas dan pride Jawa yang kuat.

Yaning Anasthasia Rilis Single Kedua “SELAMANYA” yang Berenergi Ceria dan Funky

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Penyanyi berbakat asal Mataram, Yaning Anasthasia, kembali mempersembahkan karya terbaru melalui single keduanya bertajuk “SELAMANYA”. Lagu yang dirilis pada Jum’at (10//2025) ini merupakan karya ciptaan Rahadyan Shalat (Kang Oseng) dan hadir sebagai hadiah penutup tahun yang penuh cinta.

Lagu “SELAMANYA” bercerita tentang cinta pada pandangan pertama, menggambarkan energi tak terbatas yang tumbuh di bawah sadar dan mengikat dua hati hingga semesta menyertai. Lagu ini mengajak pendengar mengenang memori cinta pertama yang menghipnotis, membuat hari-hari terasa lebih berwarna.

Baca Juga : THE DRAMMA Tutup Trilogy Single dengan Lagu “Terima Kasih Tuhan Dia Begitu Indah”

Berbeda dengan single debutnya, “Mengerti” yang bernuansa sendu, “SELAMANYA” hadir dengan nada ceria dan penuh kebahagiaan. Dengan genre pop yang memiliki sentuhan groovy dan funky, lagu ini dirancang untuk mengajak pendengar berdansa dengan beat ceria dari instrumen Conga yang memberikan kesan meriah dan hangat.

Single ini diproduksi bersama Room Project, label yang juga menaungi perjalanan profesional Yaning. Proses produksi musik dan aransemen digarap oleh Arif Prasojo di studio Ariftone, mulai dari rekaman hingga mixing. Tidak hanya itu, Arif juga bertindak sebagai mentor untuk membimbing vokal Yaning sehingga lagu ini terdengar matang dan penuh energi.

Sementara itu, artwork lagu ini digarap oleh M. Rizal Mutaqin (Gala Matahari) dengan perhatian pada setiap detail, mulai dari konsep foto hingga wardrobe. Artwork yang dipilih mampu merepresentasikan semangat ceria dan arti mendalam dari lagu tersebut.

Yaning, yang berdarah Jogja-Solo, adalah sosok dengan banyak talenta. Selain menjadi penyiar radio RRI Pro2 Mataram, ia juga mengajar nyanyi untuk anak-anak, sebagai wujud dedikasinya pada dunia musik. Kariernya semakin moncer setelah bergabung dengan Room Project akhir 2023, menjadikan hobinya bernyanyi sebagai jalur profesional.

Baca Juga : EVOS STAR Luncurkan Single Debut “It’s Our Time” dari Rachel Florencia X Cindy Yuvia

Ia pernah menjadi wakil NTB di ajang Bintang Radio Nasional 2017 dan bagian dari Gita Bahana Nusantara pada 2014. Kini, ia berharap karya-karyanya dapat diterima luas dan memberi warna baru dalam perkembangan musik Indonesia.

“Harapan saya, single ini dapat menginspirasi banyak orang dan membawa karya Yaning dikenal lebih luas, tidak hanya di Mataram, tetapi juga di kota-kota besar Indonesia,” tuturnya penuh harap. (*)

  • Editor : Fatkhurrohim

EVOS STAR Luncurkan Single Debut “It’s Our Time” dari Rachel Florencia X Cindy Yuvia

WARTAMUSIK.com – Jakarta. EVOS STAR, divisi hiburan dari organisasi esports ternama EVOS Esports, baru saja meluncurkan debut proyek musik yang sangat dinantikan. Rachel Florencia X Cindy Yuvia, duo dinamis ini siap mengguncang dunia musik Indonesia melalui single debut berjudul “It’s Our Time”.

Lagu ini tidak hanya menjadi pembuka perjalanan musik mereka, tetapi juga mengusung pesan yang kuat tentang pemberdayaan dan meraih impian. Lagu “It’s Our Time” pertama kali diperkenalkan dalam penampilan spektakuler pada Indonesia Game Festival (IGF) 2024 bulan lalu.

Baca juga : for Revenge Hadirkan Versi Akustik “Semula” Kolaborasi dengan More on Mumbles

Di acara tersebut, duo Rachel Florencia dan Cindy Yuvia memikat ribuan penggemar dengan penampilan penuh energi dan semangat yang menggugah, melalui alunan irama EDM yang enerjik.

Lagu ini membawa pesan tentang semangat juang, meraih kesempatan, dan berusaha mencapai kehebatan pesan yang sangat relevan dengan semangat juang yang dimiliki oleh EVOS Esports. “It’s Our Time” bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah panggilan untuk merangkul potensi terbaik dalam diri dan mewujudkan impian.

Cindy Yuvia, yang sebelumnya dikenal sebagai anggota dari grup idola JKT48, kembali ke dunia musik dengan semangat yang lebih besar. Sebagai seorang penyanyi berpengalaman, Cindy memanfaatkan kemampuan vokalnya yang khas dan kepribadiannya yang ceria untuk menciptakan harmoni dalam proyek ini.

Baca Juga : Gisvara Rayakan Cinta dalam Momen Kecil Lewat Single Terbaru “Cubit”

Sementara itu, Rachel Florencia, yang merupakan talenta muda berbakat dari EVOS STAR, memulai debutnya dalam dunia musik melalui kolaborasi ini. Meski baru terjun ke industri musik, Rachel menunjukkan potensi besar dengan semangat untuk menginspirasi dan menciptakan karya yang bermakna.

Fikri Sya Rilis Single Debut “Bunga Cempaka” Pembuktian Kreativitas Tanpa Batas

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Fikri Sya, penyanyi pendatang baru mempersembahkan single debut berjudul “Bunga Cempaka”. Meski tidak memiliki latar belakang formal di bidang musik, Fikri Sya berhasil menciptakan lagu yang mendalam dan penuh makna, mengukir jejak pertamanya dalam industri musik.

Fikri Sya, yang tidak mahir bermain alat musik, mengungkapkan bahwa “Bunga Cempaka” merupakan anugerah yang diterimanya dari Tuhan. Lagu ini hadir setelah ia membiarkan imajinasi membawanya, mengikuti suara-suara yang ada di benaknya.

Baca Juga : for Revenge Hadirkan Versi Akustik “Semula” Kolaborasi dengan More on Mumbles

“Bunga Cempaka” mengusung nuansa musik city pop dengan sentuhan funk dan elemen elektronik. Namun, meski kaya dengan genre tersebut, Fikri Sya tetap mempertahankan fokus pada melodi vokal yang familiar serta lirik yang sederhana namun penuh makna.

Menurut Fikri Sya, “Bunga Cempaka” adalah metafora untuk seseorang yang begitu indah, layak bahagia, dan tidak seharusnya terjebak dalam kisah yang penuh nestapa.

Baca Juga : Gisvara Rayakan Cinta dalam Momen Kecil Lewat Single Terbaru “Cubit”

“Seseorang yang diharapkan tersebut ibarat bunga cempaka, bunga yang tumbuh subur di pemakaman—terlalu indah untuk kisah nestapa. Artinya, dalam kacamata saya dia adalah sosok yang begitu indah, valuable, baik dari nilai maupun kepribadiannya, sehingga tidak seharusnya berada dalam kisah yang nestapa. She truly deserves a lot of happiness,” ungkapnya.

Bagi Fikri Sya, proses kreatif dalam “Bunga Cempaka” adalah bukti nyata bahwa musik tidak mengenal batas. “Saya ingin lagu ini menjadi inspirasi bagi semua orang bahwa selama kita bisa berimajinasi, tidak ada yang mustahil untuk diwujudkan,” pungkasnya. (*)

for Revenge Hadirkan Versi Akustik “Semula” Kolaborasi dengan More on Mumbles

WARTAMUSIK.com – Bandung. Band rock alternatif asal Bandung, For Revenge, yang dikenal dengan musik keras dan penuh emosi, kini memberikan kejutan manis dengan merilis versi akustik dari single mereka yang populer, “Semula”.

Keinginan untuk menghadirkan “Semula – Acoustic” ini datang langsung dari For Revenge sendiri. Setelah berdiskusi dengan Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI), yang menaungi band ini, ide tersebut akhirnya disetujui dan proses pengerjaan dimulai.

Baca Juga : Liar’s Wife Hadirkan Single Pertama “Checks and Calls”, Menyusuri Sisi Gelap Cinta dengan Cara Unik

Dalam waktu sekitar satu bulan, band ini bekerja keras dari konsep hingga rekaman untuk menghasilkan versi akustik yang lebih lembut namun tetap penuh emosi.

Menurut Moch Boniex Nurwega, vokalis For Revenge, ide ini muncul sebagai cara band untuk menunjukkan sisi lain dari musik mereka yang selama ini identik dengan suara keras dan penuh tenaga.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kami juga memiliki sisi lembut, dan ‘Semula – Acoustic’ menjadi cara kami untuk menggambarkan hal tersebut. Saya pun bernyanyi dengan cara yang lebih soft agar sesuai dengan perubahan aransemen,” ungkap Boniex.

Baca Juga : Laissez-Faire Kembali dengan Single Baru “Rancour”, Tanda Kebangkitan Musik Lokal

Salah satu aspek menarik dalam versi akustik ini adalah kolaborasi dengan More on Mumbles, sebuah band dengan karakter suara yang unik. Boniex sendiri sudah lama tertarik dengan vokalis Lintang dari More on Mumbles, yang dinilai memiliki karakter suara yang cocok untuk berkolaborasi.

Hurricane Out Luncurkan EP Perdana “Under Substance”, Hibrida Grindcore Black Metal yang Menggelegar

WARTAMUSIK.com – Malang. Unit grindcore, black metal, dan powerviolence asal Kota Malang, Hurricane Out, akhirnya merilis EP perdana mereka yang berjudul “Under Substance” pada 19 Desember 2024.

EP ini menandai langkah besar band yang terbentuk pada pertengahan 2019 ini dalam meramaikan gelombang musik grindcore dan metal yang semakin berkembang di ranah underground.

Baca Juga : Laissez-Faire Kembali dengan Single Baru “Rancour”, Tanda Kebangkitan Musik Lokal

Musik underground belakangan ini semakin kaya, banyak band-band baru menggabungkan berbagai elemen untuk menciptakan suara yang fresh, seperti halnya Gulch dari Santa Cruz (CA) yang menggabungkan hardcore/punk dengan powerviolence, atau Nails dan Magrudergrind yang turut memperkenalkan sentuhan grindcore dengan pengaruh yang berbeda.

Band ini, yang terdiri dari Oji (vokal), Iqbal (gitar), Ago (gitar), Reno (bass), dan Dicky (drum), berhasil menyatukan elemen-elemen grindcore, black metal, dan powerviolence dengan gaya yang mereka sebut “gelap”, “cepat”, dan “bengis”.

Melalui EP “Under Substance”, mereka ingin menunjukkan bahwa percampuran 90’s black metal dengan nuansa kacau khas industrial grindcore bukan hanya sekadar eksperimen, tetapi sebuah tradisi baru dalam musik underground.

Dalam wawancaranya, para personel Hurricane Out menjelaskan, mereka ingin menciptakan tradisi baru, di mana riff-riff dissonant yang ringkas, gelap, dan cepat bisa berdampingan dengan elemen black metal serta industrial. Ini adalah sebuah hibrida baru yang kami rasa membawa angin segar bagi kancah musik underground.

Baca Juga : Liar’s Wife Hadirkan Single Pertama “Checks and Calls”, Menyusuri Sisi Gelap Cinta dengan Cara Unik

EP “Under Substance” ini hadir dengan lima track yang mengusung tema sosial dan pemberontakan, mencerminkan kerisauan dan rasa geram yang meluap dari para personel band.

Lagu-lagu dalam EP ini menggambarkan ketegangan sosial yang terjadi di dunia nyata, dipenuhi dengan lirik yang kuat dan penuh amarah. Tracklist EP “Under Substance”;  “Black Sheep”  “Salvatory”, “W.P.W.W.W”, “Eternal Dissorder”, “Prison Break” menjadi track andalan mereka. (*)

Gisvara Rayakan Cinta dalam Momen Kecil Lewat Single Terbaru “Cubit”

WARTAMUSIK.com – Yogyakarta. Setelah dua single sebelumnya yang sukses menggaet perhatian, Gisvara, band asal Yogyakarta yang terbentuk pada Maret 2024, kembali dengan karya terbaru mereka, “Cubit”.

Lagu ini menjadi perayaan untuk momen-momen kecil yang penuh kebahagiaan dalam hubungan, memberikan sentuhan ringan dan ceria yang siap menyentuh hati para pendengarnya.

Baca Juga : Dewa 19 Rilis Single Terbaru, “Tak Ada Yang Sebanding Denganmu”: Ahmad Dhani Sebagai Vokalis

“Cubit” adalah lagu yang menggambarkan rasa gemas dan kebahagiaan dalam momen-momen kecil bersama pasangan. Lagu ini tidak membahas cinta yang rumit atau besar, melainkan fokus pada hal-hal sederhana namun bermakna seperti senyuman tiba-tiba, ucapan konyol, atau tindakan spontan yang membuat hati berdebar.

Lagu “Cubit” mengajak pendengar untuk merayakan cinta melalui kebahagiaan yang ditemukan dalam momen-momen kecil yang sering terlewatkan. Lagu ini juga mengingatkan kita bahwa cinta sejati tidak selalu terkait dengan hal-hal besar, tetapi lebih kepada perasaan yang muncul dari setiap tindakan kecil yang tulus dan penuh kasih.

Dengan melodi ceria dan ringan, “Cubit” menawarkan suasana yang penuh keceriaan namun tetap romantis. Diharapkan, lagu ini bisa menjadi pengiring setiap momen spesial bersama orang tersayang. Proses rekaman lagu ini dikerjakan oleh Adam Firdaus di NH Studio Jogjakarta, yang juga bertanggung jawab atas mixing dan mastering lagu tersebut.

Aransemen musik yang apik merupakan hasil kolaborasi antara seluruh anggota Gisvara, sementara bagian sequencer dikerjakan oleh Akmal Baradja bersama Adam Firdaus. Setiap personel Gisvara turut memberikan kontribusi besar dalam lagu ini: Vokal: Marsya Adira, Bass: Akmal Baradja, Lead Guitar: Novaldy Enggar, Keyboard: Anang Indra, Drum: Frans Gumelar.

Baca Juga : Anxieparty Rilis Single “Metrik Ruang Waktu” Menyusul Kesuksesan Pencarian Peraduan

Gisvara ingin mengingatkan bahwa cinta sejati tidak selalu berwujud dalam gestur besar, tetapi sering kali datang dalam bentuk yang sederhana—seperti cubitan penuh kasih sayang yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Lagu ini menjadi simbol perasaan yang lebih mendalam, yang terasa lebih nyata melalui hal-hal kecil yang kita lakukan untuk orang yang kita sayangi.

Nama Gisvara sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “alunan suara indah”, yang menggambarkan musik mereka yang penuh harmoni dan makna. Setelah merilis dua single sebelumnya, “Jawaban” dan “Bila Saja Jika Saja”, Gisvara terus menunjukkan konsistensinya dalam menciptakan musik yang mudah diterima namun tetap penuh makna. (*)

Laissez-Faire Kembali dengan Single Baru “Rancour”, Tanda Kebangkitan Musik Lokal

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Setelah lebih dari setahun vakum sejak perilisan album kedua mereka Parrhesia pada 2023, Laissez-Faire akhirnya kembali meramaikan kancah musik lokal dengan single terbaru berjudul “Rancour”.

Single ini menjadi langkah awal menuju kebangkitan mereka dan menandai kembalinya band yang dikenal dengan musik intens dan penuh energi ini.

Baca Juga : UNCLS Rilis Single Kelima “Titip” Sebagai Kesimpulan dari EP Pertama “Story of Winnie Jean”

Pasca peluncuran album Parrhesia, Laissez-Faire sempat melakukan tur promosi pada September 2022, mengunjungi tiga kota: Solo, Sragen, dan Surabaya. Namun, setelah itu, band ini memilih untuk lebih jarang tampil di panggung gigs lokal, menciptakan jeda panjang yang membuat penggemar bertanya-tanya tentang kelanjutan karier mereka.

Kini, dengan single “Rancour”, mereka siap menunjukkan eksistensinya kembali. “Rancour” mengusung ciri khas musik Laissez-Faire yang sudah dikenal, yaitu intensitas tinggi, enerjik, dan penuh kekacauan yang terstruktur.

Namun kali ini, ada yang berbeda. Laissez-Faire memutuskan untuk menggunakan lirik berbahasa Inggris—perubahan besar setelah kedua album sebelumnya yang sepenuhnya berisi lirik berbahasa Indonesia.

Lirik “Rancour” sendiri mengangkat tema perasaan benci dan marah yang berlarut-larut terhadap masa lalu, dengan kata “rancour” sendiri dalam bahasa Inggris berarti dendam yang tak kunjung reda.

Baca Juga : Anxieparty Rilis Single “Metrik Ruang Waktu” Menyusul Kesuksesan Pencarian Peraduan

Namun, seperti biasa, band ini membiarkan pendengar mereka untuk menafsirkan tema dan pesan lagu ini sesuai dengan pengalaman pribadi masing-masing, memberikan ruang bagi interpretasi yang lebih luas.

Single ini juga menandai kolaborasi Laissez-Faire dengan label lokal Haum Entertainment, yang menjadi rumah bagi beberapa band lokal berbakat. Sebagai salah satu unit terbaru dalam roster Haum Entertainment, Laissez-Faire membawa warna unik ke dalam lineup mereka dengan memasukkan unsur mathcore yang kacau namun terstruktur. (*)

Liar’s Wife Hadirkan Single Pertama “Checks and Calls”, Menyusuri Sisi Gelap Cinta dengan Cara Unik

WARTAMUSIK.com – Jakarta. Band indie-rock yang baru terbentuk pada tahun 2024, Liar’s Wife, resmi merilis single pertama mereka yang berjudul “Checks and Calls”. Single ini diluncurkan melalui label Wiarslife, dan menjadi pembuka bagi para penggemar untuk berkenalan lebih dekat dengan musik mereka yang penuh emosi dan ekspresi.

Liar’s Wife dibentuk oleh lima personel yang terdiri dari Savia Diva (Vokal), Ardiansyah Dwi (Gitar), Stephen Fernando (Gitar), Rizal Nandha (Bass), dan Thariq Hasnan (Drum). Nama band ini diambil dari novel thriller psikologis berjudul “The Liar’s Wife” karya Kiersten Modglin, yang sering dibaca oleh vokalis Savia.

Baca Juga : Laissez-Faire Kembali dengan Single Baru “Rancour”, Tanda Kebangkitan Musik Lokal

Meski berasal dari berbagai latar belakang musik, Liar’s Wife memilih untuk tidak terikat pada genre yang linear. Mereka terbuka dengan berbagai jenis musik, dengan pengaruh dari band-band yang memiliki gaya musikal yang berbeda-beda, seperti Tigers Jaw, Momma, Adventures, dan Wolf Alice.

Single pertama mereka, “Checks and Calls”, menawarkan pengalaman mendalam tentang sisi gelap dari ketidakpastian cinta. Lagu ini terinspirasi dari perjalanan emosional yang penuh kejutan, khususnya saat masa pendekatan dalam hubungan.

Savia Diva menjelaskan, Lagu ini adalah hasil dari pengalaman nyata salah satu personelnya yang merasa seperti berada di roller coaster emosional. “Kami ingin menawarkan beat yang santai, namun dengan lirik yang melankolis, mencampurkan gaya literal dan metaforis yang mengajak pendengar untuk merasakan perasaan yang asing namun dekat,” katanya.

Dengan beat indie-rock yang santai, Liar’s Wife berhasil menciptakan suasana yang membuat pendengarnya ingin berdansa, namun di saat yang sama menyelipkan kedalaman lirik yang mampu menyentuh emosi. Lirik-liriknya mengajak pendengar untuk merefleksikan ketidakpastian dalam hubungan yang penuh harapan dan kekecewaan.

Baca Juga : Anxieparty Rilis Single “Metrik Ruang Waktu” Menyusul Kesuksesan Pencarian Peraduan

Proses rekaman dilakukan di home studio yang sederhana. Meski demikian semua proses produksi dilakukan secara mandiri oleh anggota band, termasuk rekaman, mixing, dan mastering yang dilakukan oleh Thariq Hasnan sebagai engineer.

Tak hanya musik, Liar’s Wife juga memberikan perhatian khusus pada visual yang mendukung karya mereka. Untuk cover artwork dari single “Checks and Calls”, band ini bekerja sama dengan ilustrator Ebing Doelano yang menggambarkan desain dengan gaya anime 90-an, memberikan kesan retro yang sekaligus menambah nuansa unik dan berbeda pada identitas visual mereka. (*)

Exit mobile version