Lionel Richie dan Walt Disney Studio Terlibat Kerja Sama

wartamusik.com – Jakarta. Pemilik nama lengkap Lionel Dinesh Richie Jr musisi era 1970-an dan bersolo karir di tahun 1981-an dikabarkan tengah menjalin kerja sama dengan Walt Disney Studio untuk mengembangkan lagu-lagunya.

Seperti di lansir dari laman The Hollywood Reporter, judul lagu “All Night Long” yang menjadi hit no.1 di tahun 1983-an menjadi proyek kerja sama tersebut. Lionel Richie akan menjadi produser, Bruce Eskowitz menjadi manajernya.

Baca Juga : Saling Klaim Terbaik, Ini Bedanya The Rolling Stones dan The Beatles

Pete Chiarelli, yang berkerja pada film “Crazy Rich Asian” dan Now You See Me2, sedang menulis naskah aslinya. Disney mengambil proyek ini untuk pengerjaan awal tahun.

Beberapa tahun terakhir, film biografi seperti Rocketman dan Bohemian Rhapsody (Queen) telah mengeruk keuntungan besar bahkan diganjar dengan penghargaan Oscar. Bohemian Rhapsody memperoleh penghasilan $903 juta dari seluruh dunia. Untuk itu, Disney membayangkan proyek tersebut akan dirilis sebagai film teatrikal.

Bukan Film Biografi

Disney menyebut proyek ini sedang dikembangkan bukan sebagai film biografi./Photo by_Instagram

Disney menyebut proyek ini sedang dikembangkan bukan sebagai film biografi tetapi lebih mirip seperti Mamma Mia!. Mama Mia! Adalah film musikal West End dan Broadway sebelum diadaptasi menjadi film pada 2008.

Pada tahun 2012 Rock of Ages mengadaptasi musikal panggung dengan setting power rock 1980-an dan power ballads.  

Baca Juga : 4 Lagu Legendaris The Beatles

Sebagai legenda hidup, Lionel Richie telah memiliki sejumlah hits melalui grup musik Commodores dengan genre funk and soul. Ia pun dikenal salah satu musisi besar di era 80-an dan lagu-lagu hitsnya antara lain, All Night Long, Hello, Say You Say Me, Endless Love” dan masih banyak lagi.

Richie, telah menjual 90 juta rekaman, memenangkan 4 grammy. Bersama Michael Jackson ia menulis lagu “We are the World”. Saat ini Richie menikmati kebangkitan karirnya dengan menjadi salah satu juri di American Idol. [*]

GFRIEND, MONSTA X, Weki Meki, Konfirmasi Hadir dalam Konser Virtual KCON: TACT 2020

wartaevent.com – Jakarta. Untuk kali pertamanya dalam sejarah KCON—hajatan besar konser music K-Pop digelar secara virtual dari tanggal 10-26 Juni 2020 mendatang. Tahun ini CJ ENM selaku penyelenggara akan mengangkat tema KCON: TACT 2020 Summer.

Annual event untuk kali ini CJ ENM bekerja sama dengan platform e-comerce Shopee dan bakal memboyong sederet grup music besar dari negeri ginseng tersebut, dan dapat disaksikan secara free di kanal YouTube Shopee Live K-Pop Fest.

Baca Juga : Good Vibrations : Lockdown Fundraising Party Dance & Donate

KCON adalah annual event para penggemar Kpop. Penyelenggaraan kali ini memasuki tahun ke sembilan dan akan membawa pengalaman budaya Korea terbaik bagi penggemarnya di seluruh dunia termasuk AS, Jepang, dan Thailand. 

Festival yang digelar secara online ini bertujuan untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan hiburan online di tengah physical distancing saat ini. Untuk detail event dan update terbaru klik disini.

Line Up KCON: TACT 2020

Grup Kpop populer seperti GFRIEND, ITZY, MAMAMOO, MONSTA X, WJSN, Weki Meki dan masih banyak lagi yang akan memberikan penampilan khusus di Shopee Live. Pengguna Shopee dapat menikmati siarannya secara gratis selain tantangan bertema Kpop setiap harinya.

Baca Juga : 3 Festival Musik Besar Batal Konser di Tahun 2020 Akibat Covid-19

Agatha Soh,  Head of Regional Marketing Shopee mengatakan, Shopee bangga menjadi mitra eksklusif CJ ENM untuk menyiarkan KCON: TACT 2020 Summer pertama kalinya untuk para penggemar di Asia Tenggara dan Taiwan secara gratis, sebagai bagian dari Shopee Live Kpop Fest. 

Kemitraan ini dibangun berdasarkan upaya untuk menghubungkan orang-orang melalui hiburan dan pengalaman bersama, dan hadir setelah serangkaian kolaborasi sukses dengan bintang Kpop ternama. 

Don Kim, General Manager Global Festival CJ ENM mengatakan, KCON adalah festival budaya Korea terbesar di dunia. CJ ENM membawa festival ini secara online dengan menyusun pengalaman yang luar biasa untuk KCON: TACT 2020 Summer.

“Kami senang bisa melampaui apa yang telah dialami penggemar sejauh ini, dan kami senang bisa bermitra dengan Shopee untuk penggemar di Asia Tenggara dan Taiwan agar dapat bergabung di festival ini,” pungkas Don Kim. [*]

Demi Ekosistem Industri Musik, Musisi Diminta Pahami HKI

wartamusik.com – Jakarta. Perkembangan teknologi digital membawa pergeseran pola di masyarakat dalam berkarya maupun menikmati karya kreatif termasuk di bidang musik yang saat ini telah menjadi bagian dari konten kreator.

Oleh karena itu penting bagi pelaku kreatif untuk memahami pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) sebagai upaya perlindungan dan komersialisasi terhadap karya musik. 

Baca Juga : Industri Pertunjukan Musik Australia Butuh $345 Miliar Untuk Recovery

Ekosistem ini dapat memberi memberi perlindungan karya dan hak bagi pelaku ekonomi kreatif di bidang musik.

Terlebih di situasi pandemi seperti sekarang ini yang membuat masyarakat banyak beraktivitas di rumah sehingga meningkatkan konsumsi layanan digital produk kreatif. 

Baca Juga : Didi Kempot : Mematahkan Dominasi Fans K-Pop Tanah Air

Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf dalam diskusi webinar tentang “Royalti di Bidang Musik: Cara Memperolehnya di Era Digital” mengatakan, konsumsi digital akan meningkat pesat sehingga sangat dibutuhkan ekosistem yang kondusif.

“Ekosistem ini dapat memberi memberi perlindungan karya dan hak bagi pelaku ekonomi kreatif di bidang musik,” kata Fadjar Hutomo, Sabtu (06/06/2020) kemarin. 

Musisi Dihimbau Bergabung ke LMK

HKI penting dipahami pelaku kreatif di bidang musik karena terdapat hak ekonomi di dalamnya.

Kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya hak kekayaan intelektual harus ditingkatkan baik dari masyarakat sebagai penikmat karya cita tersebut juga pemahaman tentang hukum atau hak kekayaan intelektual bagi para pelaku kreatif. 

Baca Juga : Saling Klaim Terbaik, Ini Bedanya The Rolling Stones dan The Beatles

Robinson Sinaga, Robinson Sinaga selaku Direktur Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kemenparekraf mengatakan, HKI penting dipahami pelaku kreatif di bidang musik karena terdapat hak ekonomi di dalamnya. Yakni dalam bentuk royalti yang diantaranya adalah performing right atau hak pengumuman untuk mengizinkan diputar/didengarkan di tempat-tempat umum.

“Pemerintah melihat kesulitan dari pencipta lagu untuk mendapatkan hak ekonominya. Maka kemudian dibentuklah sistem yang memberi kuasa kepada lembaga manajemen kolektif untuk memungut,” kata Robinson Sinaga. 

Pemerintah melihat kesulitan dari pencipta lagu untuk mendapatkan hak ekonominya.

Untuk itu ia mengimbau para pelaku kreatif di bidang musik untuk dapat bergabung ke Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) sebab lembaga ini memiliki izin operasional dari Menteri Hukum dan HAM dan dilakukan audit setiap tahunnya.

 “Dengan bergabung ke LMK pelaku kreatif akan mendapatkan hak-hak atas HKI karya mereka. Tidak hanya dalam lingkup Indonesia, dengan bergabung dalam LKM juga memproteksi pelaku kreatif musik atas karya-karyanya di luar negeri,” pungkas Robinson. [*]

Good Vibrations : Lockdown Fundraising Party Dance & Donate

wartamusik.com – Jakarta. Hype Festival menyelenggarakan festival musik virtual “Good Vibrations”. Festival musik virtual untuk kali pertama ini di gelar pada 5 – 7 dan 12 – 14 Juni 2020.

Hari ini Minggu (07/06/2020) merupakan penyelenggaraan sesi pertama di hari ketiga yang akan dimulai tepat pukul 16:00 WIB dengan penampil awal DJ Redy Herdi Harta, DJ Hogi Wiryono, Tripo300 dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Demi Lawan Covid-19, Carlos Santana dan David Guetta Gelar Konser Livestreaming & Virtual

Good Vibrations merupakan festival musik virtual yang menggabungkan konsep pertunjukan musik dan penggalangan dana untuk melawan pandemi Covid-19./Photo by_YouTube

Good Vibrations merupakan festival musik virtual yang menggabungkan konsep pertunjukan musik dan penggalangan dana untuk melawan pandemi Covid-19.

Melalui festival musik dan amal ini, penonton akan disuguhkan penampilan yang seru para DJ ternama dari dalam dan luar negeri. Selain itu para penonton juga diajak untuk berdonasi bersama melalui akun resmi kitabisa.com/bcmbergerak. 

Baca Juga : 3 Festival Musik Besar Batal Konser di Tahun 2020 Akibat Covid-19

Seluruh donasi yang terkumpul akan dipergunakan untuk membantu para pekerja yang terdampak Covid -19 seperti para pekerja industri kreatif, pekerja seni, dan pekerja informal lainnya.

Line Up Good Vibrations

“Good Vibrations” diselenggarakan secara ‘live streaming’  dari kanal YouTube Hype Chamber./Photo by_YouTube

Event festival musik “Good Vibrations” diselenggarakan secara ‘live streaming’  dari Hype Chamber dan dapat disaksikan melalui kanal Youtube Hype Festival dan Twitch Official Channel (twitch.tv). 

Deretan penampil yang hadir diantaranya DJ internasional seperti Andrew Rayel, Avao, Blinders, Christina Novelli, Firebeatz, Futuristic Polar Bears, Jerome Isma-Ae, Khomha, Myom, dan Sam Feldt. 

Baca Juga : 20 Mei, Isyana Sarasvati & The Tuttis Menggelar Konser Virtual “LEXICON+”

Sementara deretan DJ Lokal Heroes adalah Apsara, Dipha Barus, Hogi (Future10), House Cartel, Indra7, Irene Agustine, Kana & Mayo (Tripo 3000), LTN, Patricia Schuldtz, Pixiee, P.Joana, Redy, Six Pratama, Stan, W.W dan Yasmin.

Informasi mengenai jadwal acara atau set times dapat dilihat melalui laman resmi akun Instagram @hypefestivalid dan situs resmi www.letsgethype.asia [*]

Justin Bieber: “Tidak Ada Nyawa yang Penting Sampai Kulit Hitam Penting”

wartamusik.com – Jakarta. Secara terang-terangan, Justin Bieber mengakui, jika karir musiknya terbentuk oleh budaya kulit hitam. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapat manfaat dati budaya kulit hitam.

Hal ini didapat dari postingan Instagram Bieber pada hari Sabtu (06/06/2020) kemarin. Dalam unggahannya tersebut Bieber pun berjanji untuk menggunakan hak istimewanya sebagai selebriti kulit putih untuk terlibat melawan rasisme.

Baca Juga : Situs Grammy, Emmy, Golden Globes Menyerukan “Black Out Tuesday”

“Saya terinspirasi oleh budaya hitam. Saya mendapat manfaat dari budaya hitam. “Gaya saya, bagaimana saya bernyanyi, menari, tampil, dan busana saya semuanya telah dipengaruhi dan terinspirasi oleh budaya hitam.”

Baca Juga : BTS dan Big Hit Entertainment Donasikan $1 Juta untuk Black Lives Matter

“Saya berkomitmen untuk menggunakan platform saya mulai hari ini dan seterusnya untuk belajar, berbicara tentang ketidakadilan rasial dan penindasan sistemik, dan untuk mengidentifikasi cara untuk menjadi bagian dari perubahan yang sangat dibutuhkan,” katanya.

Postingan tersebut mendapat reaksi 474.330 likes dan 7,379 tanggapan dalam kolom komentar.

Baca Juga : BTS : “Kami Mengutuk Kekerasan dan Rasis”

Sebelumnya, pada tanggal 29 Mei 2020, Justin Bieber di akun instagramnya pun mengunggah “Tidak ada nyawa yang penting sampai kulit hitam penting.” [*]

BTS dan Big Hit Entertainment Donasikan $1 Juta untuk Black Lives Matter

wartamusik.com – Jakarta. Setelah menyatakan mengutuk keras atas ketidakadilan dan rasisme dua hari yang lalu, kini BTS dan Label mereka Big Hit Entertainment donasikan $1 juta untuk Black Lives Matter.

Seperti dilansir dari laman Variety, donasi ditransfer pada awal minggu ini. Black Lives Matter mengkonfirmasi tanda terima kepada Big Hit Entertainmen pada hari Jum’at lalu. Namun dari pihak BTS maupun Black Lives Matter tidak mau memberikan komentar ke Variety

Baca Juga : BTS : “Kami Mengutuk Kekerasan dan Rasis”

Sebelumnya, BTS mengeluarkan pernyataan di Twitter mereka yang mendukung gerakan Black Lives Matter. 

“Kami menentang diskriminasi rasial. Kami mengutuk kekerasan. Anda, saya dan kami semua memiliki hak untuk dihormati. Kami akan berdiri bersama.” #BlackLivesMatter

BTS saat belum lama ini fokus pada FESTA 2020—perayaaan ulang tahun mereka bersama penggemarnya ARMY yang selalu digelar setiap tahun. Pada perayaan tersebut Jungkook membawakan single pertamanya berjudul “Still With You”. [*]

  • Penulis : Sofia Nurmala S
  • Editor : Fatkhurrohim
  • Sumber : Billboard & Variety

‘Dear Class of 2020’ Resmi Dibuka Esok di YouTube Originals

wartamusik.com – Jakarta. YouTube Originals “Dear Class of 2020” bakal dilansir esok hari Minggu (07/06/2020) tepat pukul 3 sore waktu setempat dengan menampilkan mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Michelle Obama, Beyoncé, BTS, Lady Gaga, Maluma, konten creator, dan lainnya.

Acara wisuda virtual akan berlangsung selama 4 jam ini semestinya berlangsung pada hari ini Sabtu (06/06/2020) namun urung diselenggarakan karena untuk memperingati upacara George Floyd di Raeford, NC, Amerika Serikat.

Baca Juga : Industri Pertunjukan Musik Australia Butuh $345 Miliar Untuk Recovery

Wisuda virtual yang dipersembahkan oleh rakasasa streaming ini bakal dibuka oleh New York Philharmonic dengan menampilkan “Pomp and Circumstance” dan Alicia Keys sebagai host.

Istri Barack Obama, Michelle Obama akan muncul di sesi awal dalam pidato pembukaan selama satu jam pertama setelah itu dilanjut dengan Beyonce Knowles-Carter.

Kemudian Obama sendiri dijadwalkan bakal mengisi pidato pada jam ke empat diikuti oleh Katy Perry yang akan memimpin para wisudawan untuk berganti giliran pada akhir perayaan.

Baca Juga : Situs Grammy, Emmy, Golden Globes Menyerukan “Black Out Tuesday”

Bagi para pemirsa dapat mengakses acara virtual ini dengan menonton secara streaming di saluran YouTube Originals dan situs website Learn@home dapat klik di sini.

Tersedia juga di seluruh perangkat seluler, desktop, dan TV yang bergabung. Dan bagi penikmat YouTube agar jangan lupa menekan tombol lonceng sebagai pengingat bahwa acara akan dimulai. [*]

Industri Pertunjukan Musik Australia Butuh $345 Miliar Untuk Recovery

wartamusik.com – Jakarta. Krisis Covid-19 dan aturan lockdown turut menghantam industri pertunjukan di negara Australia. 

Minggu ini Live Performance Australia (LPA)—asosiasi yang memayungi para promotor musik dan perusahaan hiburan mengajukan paket pendanaan sebesar $345 miliar ke pemerintah untuk membangun dan memulihkan kembali industri ini.

LPA menyebut besaran paket dana itu untuk investasi dalam industri seni dan hiburan. Ini sama halnya dengan menggerakan kembali kegiatan ekonomi, pekerjaan, dan pemulihan pariwisata serta budaya secara langsung.

Baca Juga : 3 Festival Musik Besar Batal Konser di Tahun 2020 Akibat Covid-19

Menurut data LPA, tahun 2018 adalah titik puncak dari berkembangnya industri konser di Australia dengan meraup $1,4 miliar hanya dari penjualan tiket. lebih dari 26 kali orang Australia menghadiri pertunjukan selama setahun.

Data LPA menyebut, lebih dari 26 kali orang Australia menghadiri pertunjukan selama setahun.

Evelyn Richardson, CEO LPA menyatakan, ini adalah waktu yang tepat dan benar bagi pemerintah federal untuk mendukung industri seni dan hiburan Australia dan memberikan rencana yang komprehensif serta mendanai dengan baik sehingga industri ini dapat kembali bekerja.

Pembukaan lockdown yang dilakukan secara bertahap, tidak serta merta membuat sebagaian besar industri ini langsung mendapatkan bisnis. 

“Kami tidak mungkin dapat membuka pertunjukan kembali jika hanya ditonton puluhan orang. Itu sebabnya kami membutuhkan investasi yang berkelanjutan dan strategis dari pemerintah untuk membangun dan menjalankan industri kami,” tambahnya.

Bailout Tidak Pernah Disetujui

Belum lama ini, LPA bersama pendukung industri musik lainnya pernah mengajukan paket pendanaan darurat sebesar $453 juta yang diperuntukan menjaga artis, professional dan pelaku bisnis ini agar tetap bertahan dari badai krisis Covid-19. 

LPA pun pernah mengaujkan pendanaan baru “Rebuild & Recovery” termasuk mencakup skema “See It Live” sebesar $38 juta yang diperuntukan khusus menarik kembali pengunjung internasional dan warga lokal untuk melihat kembali pertunjukan.

Baca Juga : Demi Lawan Covid-19, Carlos Santana dan David Guetta Gelar Konser Livestreaming & Virtual

Kemudian, LPA juga menampilkan rancangan anggaran “Business Reactivation Fund” sebesar $62 juta untuk investasi modal memulai bisnis kembali, memasarkan produksi dan tur. Rincian anggaran dari LPA dapat klik disini.

“Warga Australia selalu menjadi pendukung fanatik untuk suatu pertunjukan. Mereka membeli tiket lebih banyak untuk suatu event pertunjukan. Dibutuhkan waktu dan uang untuk kembali membangun industri pertunjukan ini,” pungkas Richardson. [*]

BTS : “Kami Mengutuk Kekerasan dan Rasis”

wartamusik.com – Jakarta. Kasus kematian warga kulit hitam George Floyd yang mengundang aksi protes besar-besaran di Amerika Serikat mengundang reaksi keras juga dari grup musik asal Korea, BTS.

BTS secara resmi melayang protes melalui akun Twitter resmi mereka “We Will Stand Together”. Unggahan tersebut dirilis pada hari ini Kamis (04/06/2020).

Baca Juga : Album “Map of the Soul: 7” BTS, Meraih Sertifikasi Emas di Prancis

“We stand against racial discrimination. We condemn violence. You, I and we all have the right to be respected. We will stand together.”  #BlackLivesMatter. 

“Kami menentang diskriminasi ras. Kami mengutuk kekerasan. Anda, saya dan kita semua memiliki hak untuk dihormati. Kami akan berdiri bersama.” #BlackLivesMatter

Baca Juga : BTS Suga Ukir Sejarah di Industri Musik Inggris

Cuitan BTS yang diunggah dalam bahasa Korea dan Inggris ini mendapat reaksi 1.4M Likes dan di retweets lebih dari 886K oleh para penggemarnya dari seluruh penjuru dunia.Unggahan tersebut muncul hanya dalam beberapa hari setelah penggemar K-Pop bersatu untuk gerakan dengan taggar #WhiteLivesMatter Kpop di media sosial.

Taggar tersebut diiringi dengan meme K-Pop, cuplikan fan-cam, dan konten lainnya untuk kampanye menghilangkan rasis. [*]

Situs Grammy, Emmy, Golden Globes Menyerukan “Black Out Tuesday”

wartamusik.com – Jakarta. Situs-situs terkait industri musik seperti Grammy Awards dan Emmy Awards pada hari Selasa, (02/06/2020) kemarin pada halaman utama memajang sejumlah nominasi penghargaan, melainkan keadilan sosial.

Pada laman www.grammy.com langsung memajang background hitam dan menuliskan “The recording academy bersama anggota berdiri bersama kolega, pencipta dan komunitas music ikut menyerukan ‘Black Out Tuesday’ untuk berefleksi agar semua lebih baik… berbuat lebih baik.”

Baca Juga : Ini Pesan Protes Billie Eilish Setelah Kematian George Floyd

“Kami mengakui dan memikul tanggung jawab semua yang kita miliki dalam memerangi ketidakadilan rasial. Akademi akan bergabung dengan rekan-rekan di industri musik untuk membuat suaranya didengar untuk mendorong perubahan positif.”

Recording Academy juga menyarankan cara-cara spesifik untuk mengambil tindakan. diantaranya “Teks FLOYD ke 55156 untuk menandatangani petisi Keadilan atas George Floyd. Tambahkan nama Anda ke petisi Keadilan untuk George Floyd di www.change.org. 

Mendorong Perubahan

Berikan donasi untuk mengenang George Floyd. Donasi akan disalurkan ke Color of ChangeMinnesota Freedom FundBlack Lives Matter, NAACP, Legal Defense and Education Fund, dan Before Freedom. 

Sementara di laman www.Emmys.com pengunjung disambut dengan tagar #BlackOutTuesday dengan latar belakang hitam yang mencolok. Tautan itu dibuka dengan tajuk “Black Lives Matter. Black Stories Matter”.

Baca Juga : Pelaku Industri Musik Serukan “Blackout Tuesday” untuk George Floyd

Dalam laman tersebut pun menuliskan “Akademi Televisi akan terus mengembangkan konten yang menginformasikan, mendidik, dan mendorong dialog untuk perubahan yang berarti.

“Situs Emmy pun melampirkan cara daftar untuk mengambil tindakan dan menunjukkan dukungan, lengkap dengan tautan ke pengunjungnya. Diantaranya, “Take Action: Daftar cara yang dapat dilakukan dalam Solidaritas dengan Komunitas Kulit Hitam,” [*]

Exit mobile version